NovelToon NovelToon
Terjerat Pesona Suami Tanteku

Terjerat Pesona Suami Tanteku

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Romansa
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Weny Hida

"Sulit adalah kita, tapi kisah cinta ini hanya ada kita, aku dan kamu tanpa ada mereka."

-----------
Ketika melanjutkan jenjang pendidikan ke sebuah Universitas, Cheryl terpaksa mengikuti keinginan orang tuanya untuk tinggal di rumah Tantenya Diandra dan Gavin, suaminya. Awalnya Cheryl menolak karena sejak dulu dia sudah tertarik dengan Gavin yang di matanya terlihat sebagai sosok yang dewasa. Namun, karena paksaan dari keluarga, akhirnya Cheryl setuju untuk tinggal di rumah Diandra.

Gavin yang sejak dulu selalu menganggap Cheryl sebagai gadis kecil yang lucu, kini harus mengubah pola pikirnya saat melihat Cheryl yang kini tinggal bersamanya sebagai sosok yang dewasa. Kesibukan Diandra sebagai seorang model yang sering meninggalkan Gavin dan Cheryl dalam satu rumah semakin membuat keduanya semakin dekat, hingga suatu malam saat Diandra sedang menghadiri gelaran Paris Fashion Week, hubungan satu malam pun terjadi diantara Gavin dan Cheryl yang menjadi awal dari hubungan gelap me

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Weny Hida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Adek Bayi

Melihat darah yang mengalir membasahi kakinya, Diandra pun panik, apalagi dia juga mulai merasakan nyeri di perutnya. "Aw, sakit!" rintih Diandra. Ranti dan Adam pun mendekat ke arah putrinya.

"Diandra, kamu pendarahan Nak?" pekik Ranti yang panik melihat keadaan Diandra, apalagi saat ini wajah Diandra tampak pucat, disertai keringat dingin yang mulai keluar dari sekujur tubuhnya.

"Pa, Ma, tolong panggil Mas Gavin, Ma. Aku nggak mau keguguran, Mama percaya kan ini anak Mas Gavin?"

Mendengar ucapan Diandra, Ranti dan Adam lalu berpandangan. "Apa kamu bilang? Kamu ternyata ga sadar diri banget ya? Hei, sadar Diandra anak yang kamu kandung itu bukan anak Gavin, itu anak Alex! Ga usah ngaku-ngaku deh!" sahut Lina.

"Ini anak Mas Gavin, Ma. Percaya sama aku, Ma. Apa yang diomongin sama Mas Gavin itu boong!"

"Dasar wanita ga tau diri! Udah banyak bukti masih ngeles aja! Apa kamu udah buta? Jelas-jelas di foto itu kamu mesra-mesraan sama laki-laki yang bukan suami kamu! Belum lagi perhitungan usia kehamilan kamu yang ga jelas!"

"Sudah, sudah Bu Lina! Lihat keadaan Diandra, dia lagi seperti ini! Ga sepantasnya kita menghakimi dia terus menerus! Lebih baik sekarang kita bawa Diandra ke rumah sakit."

"Saya udah ga peduli Bu Ranti, toh anak dalam kandungan Diandra bukan cucuku! Bodo amat! Yuk Pa, kita berkemas lalu pergi! Mending kita urus cucu-cucu kita yang ada di apartemen Gavin, daripada di sini, harus liat drama manusia munafik yang ga jelas itu!" jawab Lina. Dia kemudian menarik tangan Fahri, suaminya untuk masuk ke dalam kamar mereka.

"Udah Diandra, kamu ga usah pikirin mereka. Lebih baik, kita ke rumah sakit sekarang ya!" ucap Ranti pada putrinya. Diandra kemudian menganggukkan kepalanya.

"Hana, ayo bantu kami bawa Diandra ke rumah sakit!" perintah Ranti pada Hana yang hanya bisa termenung. Perasaannya saat ini begitu campur aduk, rasa kecewa, sedih, dan marah membaur jadi satu. Dia benar-benar tak menyangka kalau putri kesayangannya yang selama ini dia banggakan ternyata telah begitu mengecewakannya. Saat ini, dia merasa begitu menyesal, keputusannya memaksa Cheryl untuk tinggal bersama Diandra, ternyata benar-benar menjadi musibah bagi keluarganya. Detik itu juga, dia baru menyadari penolakan yang dilakukan oleh Cheryl saat itu ternyata karena ada hubungannya tentang perasaannya pada Gavin, dan sekarang dia baru menyadari semua itu.

'Oh Tuhan, kenapa aku baru menyadari semua ini? Selama ini, aku yang tidak mengenal putriku atau putriku yang terlalu pintar menyembunyikan perasaannya pada Gavin?' batin Hana.

Hana mengambil nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya perlahan berharap bisa mengurangi rasa sakit di dalam hatinya, namun rasanya masih sama. Terasa begitu menyesakkan dada.

"Hana! Kamu lagi ngapain sih? Dari tadi mama panggil kamu, kok malah kamu diem aja!" protes Ranti yang sedari tadi memanggil Hana untuk membantu Diandra. Hana yang tersentak mendengar suara Ranti kemudian mendekat ke arah kedua orang tuanya yang ada di samping Diandra.

"Ayo kita bawa Diandra ke rumah sakit!" perintah Ranti. Mereka kemudian pergi ke rumah sakit dengan menggunakan mobil Diandra, diantar oleh Pak Amat.

Tak berapa lama, akhirnya mereka pun sampai di rumah sakit dan Diandra langsung mendapatkan penanganan dari dokter kandungan di ruang emergency. Sedangkan, Adam, Ranti, dan Hana menunggunya di depan ruang emergency. Ketiganya terdiam, dan larut dalam pikiran masing-masing, tak dapat dipungkiri jika saat ini mereka memang sedang memikirkan hubungan Cheryl dan Gavin, meskipun diantara mereka punya pemikiran yang berbeda dalam memandang hubungan yang tabu tersebut. Hana yang menentang keras hubungan itu, Ranti yang masih bingung karena bagaimanapun juga Diandra adalah anaknya, sedangkan Cheryl adalah cucunya. Sementara Adam, dia sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan hubungan itu, sebagai sesama laki-laki dia bisa merasakan bagaimana perasaan Gavin. Lamunan mereka pun buyar saat sebuah suara mengagetkan mereka.

"Dengan keluarga Nyonya Diandra?"

"Iya Dok, kami keluarganya," jawab Ranti. Mereka kemudian bangkit dari tempat duduk yang mereka duduki di depan ruang emergency.

"Bagaimana keadaan Diandra, Dok?" sambung Adam.

"Emh begini, sebenarnya kandungan Ibu Diandra sangat lemah, mungkin akibat terlalu banyak pikiran. Tapi syukurlah janinnya masih dapat diselamatkan, namun dia tetap harus bed rest total di rumah sakit ini. Sebentar lagi, dia akan dipindahkan ke ruang perawatan. Tolong usahakan agar Nyonya Diandra bisa beristirahat total dan menghilangkan beban pikiran yang membuatnya tertekan."

"Baik Dokter."

"Baik, saya permisi dulu," ucap dokter kandungan itu.

"Iya Dok."

Mereka bertiga lalu masuk ke dalam ruang emergency, kemudian mendekat pada Diandra. Saat Hana berdiri di samping brankar, tampak Diandra menatap Hana dengan tatapan begitu tajam.

"Puas kamu Mba? Puas kamu liat aku gini?"

"Kenapa kamu bicara kaya gitu, Diandra? Kami semua mencemaskanmu."

"Mencemaskanku? Bullshittt! Mba seneng kan akhirnya anak mba yang labil itu, akhirnya bisa rebut suami aku!"

"Diandra, kau pikir aku merestui hubungan mereka?"

"Kalau mba nggak setuju hubungan mereka, mba harus bantu aku pisahin mereka berdua, Mba!"

"Diandra!" bentak Adam.

"Memangnya kenapa Pa? Aku berhak pertahanin suami aku! Mba kenapa kamu diem? Kalau kalian sayang sama aku, lebih baik kalian semua bantu aku buat misahin Cheryl sama Mas Gavin."

"Diandra! Lebih baik kau pikirkan kandunganmu dulu, Nak."

"Kenapa Ma? Memangnya aku ga boleh pertahanin suami aku? Baiklah kalau kalian ga mau bantu aku, lebih baik aku mati sekarang juga!" teriak Diandra sambil mengambil gunting medis yang ada di nakas sebelah brankar.

"DIANDRA!"

***

Sementara itu, Gavin yang saat ini sudah di apartemen miliknya tampak tersenyum sambil membelai wajah Cheryl yang sedang tertidur. "Semua sudah selesai, Sayang. Semua sudah selesai. Apapun yang terjadi setelah ini aku terima, aku terima jika semua orang membenciku, aku terima jika seluruh dunia memusuhiku. Aku juga terima jika perusahaan tempat aku bekerja memecatku kalau tahu semua skandal ini, karena aku yakin Diandra pasti tidak akan tinggal diam. Dan kita harus siap akan semua kemungkinan buruk serta pandangan negatif orang-orang tentang hubungan kita. Kita harus melalui semua ini, karena aku yakin tidak ada kebahagiaan yang terlahir tanpa adanya luka," ucap Gavin, dia kemudian mengecup kening Cheryl.

Tiba-tiba sosok kecil berusia lima tahun mendekat ke arahnya, Gavin kemudian tersenyum lalu mengangkat anak itu ke atas pangkuannya. "Pa, Kak Cheryl lagi bobo?"

"Iya sayang. Kak Cheryl harus banyak istirahat karena di dalam perutnya ada adiknya Frizz."

"Adik?"

"Ya, di perut Kak Cheryl ada adek bayi, nanti kalau bayinya udah gede, bayinya keluar sayang. Frizz mau kan punya adik?"

Frizz pun menganggukan kepalanya, Gavin kemudian tersenyum lalu mencium puncak kepala Frizz. "Putraku memang pintar."

"Putraku itu sebenarnya apa sih, Pa? Kenapa Om yang sama mama juga ngomong gitu ke Frizz? Dia ngomong kalau Frizz itu putranya."

Deg

Seketika jantung Gavin pun seakan berhenti berdetak mendengar perkataan Frizz.

1
Zoyya Naurah
Luar biasa
Zoyya Naurah
Buruk
Safa Almira
suka
Lina ciello
mampusoooooo 😡
Lina ciello
jossss biancaaa
Lina ciello
hajaarr ae demit2 2 kuiii 🤬😡🤬😡
Lina ciello
pisah pirang2 tahun.. jebul. Cheryl hamil
Lina ciello
wooo demitt wedok iki
Lina ciello
yowes vin jebul yow koe ga salah 100%
Lina ciello
whattttttttt
Lina ciello
Diandra pasti punya orang lain jg.. sek mesakke anake gur an
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
awal baca udah bikin hati bergetar🤭
Ica Amalia
Luar biasa
Tyaz Wahyu
perfect thor ☕
Tyaz Wahyu
kasihan gavin selingkuh membuahkan kebahagiaan,diandra selingkuh mmbuahkan neraka dunia
Tyaz Wahyu
1 bab 1 iklan Tokopedia
Tyaz Wahyu
cctv gavin ,tp g mungkinlh kan si gavin nih tolol krn cinta n g tegas sm skl
Tyaz Wahyu
gavin pintar tp tdk tegas ,egois jg maunya dua duanya hmmmm pintar tp tolol g mau menyelidiki si diandra
Tyaz Wahyu
gavin slm menikah tdk menyadari bahwa wajah frizz tdk seperti diakah..ceryl si pelakor yg aq setujui nih mah wuakkkkkkkk
Safa Almira
gantung
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!