Nada adalah seorang gadis yang berusia 22 tahun, kedua orang tuanya telah tiada dan dengan terpaksa ia harus tinggal bersama bibi nya, Nada hanya dijadikan tulang punggung keluarga oleh bibinya. Bibinya berstatus single parent dengan satu putri.
Nada bekerja di salah satu perusahaan ternama dan terbesar sebagai office girl, namun nasib baik mengubah nya hingga menjadi asisten pribadi seorang nyonya muda. Hingga sampai suatu saat dan karena alasan tertentu Nada harus menjadi istri kedua dari seorang CEO muda yang tampan yang telah memilik seorang bayi perempuan yang mungil.
namun setelah menikah, Nada hanya berperan layaknya seorang pengasuh.Di karenakan suami nya tak pernah menyentuh Nada sama sekali sampai suatu saat keajaiban pun datang dan mengubah semuanya..
Tak sampai di situ, masih banyak Lika liku kehidupan yang harus Nada hadapi sampai akhirnya ia menemukan kebahagiaan yang sebenarnya.
mau tau kelanjutan nya? yuk di baca 👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azalea Novarina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Mentari pagi telah menampakkan sinarnya, waktu terlalu cepat berlalu bagi Nada, hanya kurang lebih 4 jam Nada terlelap dan kini ia harus sudah bangun kembali membereskan semuanya sebelum Cya terbangun. Setelah Nada mengumpulkan nyawa nya ia bangun mengikat rambut nya dan bergegas pergi membereskan rumah serta membuat sarapan. Ceklek. . . sebuah pintu kamar terbuka, dan ternyata Elvin lah yang keluar dari kamarnya.
"haruskah sepagi ini membereskan rumah?" tanya Elvin pada Nada yang sedang mengepel.
"heem.. sebelum Cya terbangun" jawab Nada.
"kenapa kamu harus repot sendirian? Cya masih ada Cassie yang bisa merawatnya"
"gak papa, aku udah terbiasa" ucap Nada sambil melanjutkan pekerjaan nya.
" aku akan ke kamar kamu, kalau Cassie bertanya bilang aja aku masih tidur di kamar kamu." ucap Elvin yang melangkah pergi menuju kamar Nada.
"kenapa harus begitu? ahh ya sudahlah aku juga gak peduli" gumam Nada.
Selesai membereskan seisi rumah, Nada bergegas ke dapur dan membuat sarapan. Pada saat Nada sibuk dengan masakan nya Cassie datang menghampiri Nada dan sedikit membantunya.
"apa Elvin semalam tidur bersama mu?" tanya Cassie.
"ha?"
"gak usah kaget gitu, aku cuma tanya, jangan sampai dia tidur di kamar Cya dan bukan di kamar kamu semalam kan harusnya jadi malam pertama kalian yang gak akan pernah kamu lupakan" ucap Cassie sambil cengengesan.
"hiyy...malam pertama? gak akan pernah terlupakan? ngebayangin nya aja kok aku geli" ucap Nada dalam batin nya.
"hello... Nada. . . apa kau menganggap aku angin? aku ngajak ngomong, kamu malah bengong sendiri atau kamu masih merasakan sesuatu yang membuat kamu ketagihan?" ucap Cassie sambung menggoda Nada dan mencolek dagu nya.
"ehh enggak-enggak.. semua yang kakak pikirkan itu salah, kita gak ada apa-apa cuma tidur udah gitu aja gak lebih" ucap Nada yang terpaksa harus berbohong.
"Elvin benar-benar payah, kalau gak di goda duluan pasti sok jual mahal" gerutu Cassie.
"bisa-bisanya dia berpikiran seperti itu, apa waktu pertama kali mereka menikah istrinya yang berinisiatif lebih dulu?" gumam Nada dalam batin nya. Nada menggelengkan kepalanya untuk tidak memikirkan hal yang seperti itu.
"mandi gih, biar ini aku yang selesaikan, sekalian bangunin Elvin dan ajak dia mandi bareng" ucap Cassie yang mengusir Nada dari dapur.
Sempat Nada ingin menolak namun Cassie terus memaksanya hingga akhirnya ia mengalah dan pergi masuk ke dalam kamarnya. Sesampainya Nada di kamar nya sendiri ia kaget ketika melihat Elvin yang kembali terlelap di atas ranjang nya. Nada mengabaikan keberadaan Elvin dan segera masuk ke dalam kamar mandi. Beberapa menit berlalu, Nada telah menyelesaikan mandi nya dan keluar dengan mengunakan balutan handuk yang menutupi bagian dada hingga atas lutut nya.
Ketika Nada keluar dari kamar mandi, ia melihat Elvin yang baru saja terbangun dan masih rebahan di atas ranjang Nada. "kamu udah bangun? kenapa masih disitu?" tanya Nada pada Elvin dengan sedikit ketakutan.
"tenanglah, aku gak tertarik sama kamu jadi kamu gak perlu takut" ucap Elvin yang beranjak dari tidur nya dan masuk menuju kamar mandi.
"baguslah kalau gak tertarik, aku juga gak mau sama kamu kalau bukan karna permohonan istrinya mana mau aku menikah dengan nya" gumam Nada sambil memakai bajunya.
"gak usah ngedumel, ambilkan pakaian aku di kamar Cassie sekarang" teriak Elvin dari dalam kamar mandi.
"haish.. sabar Nada" gumam Nada sambil melangkah keluar dari kamarnya dan kembali menemui Cassie.
"kak, bajunya Elvin dimana?" tanya Nada.
"lemari sebelah kiri, kamu cari aja di situ baju Elvin semua" jawab Cassie.
Setelah bertanya pada Cassie, Nada pun bergegas ke kamar Cassie dan mencari lemari pakaian Elvin. Karena kamar yang begitu luas dan juga lemari pakaian Elvin yang berjejer membuat Nada cukup bingung dan membutuhkan waktu agak lama untuk menemukan kemeja yang pas untuk di pakai Elvin. Setelah Nada berhasil mengambil satu setel pakaian yang lengkap dengan dasi dan jas nya, Nada membalikkan badannya dan begitu kagetnya ketika ia melihat Elvin yang tiba-tiba berada di belakang nya hingga Nada hampir terjatuh, namun dengan sigap Elvin menangkap nya.
"emang dasar ceroboh! gimana kalau kamu terjatuh? lagian kenapa begitu kaget ketika melihat ku? apa aku terlihat seperti monster?" ucap Elvin.
"heem mirip." ucap Nada yang keceplosan.
"hah? apa kamu bilang mirip?" ucap Elvin yang terus memepet Nada hingga mentok ke sebuah lemari.
Nada mengigit bibir bawah nya sambil ketakutan karena jarak Elvin dengan nya sangatlah dekat. Dan tiba-tiba suara tangisan Cya menjadikan kesempatan Nada untuk kabur dari hadapan Elvin.
"eh.. Cya. . ." ucap Nada yang melesat pergi dan melempar pakaian pada muka Elvin.
"sial, kenapa dia begitu manis ketika ketakutan seperti itu?" gumam Elvin di saat Nada telah pergi.
Nada yang telah berada di kamar Cya bernafas dengan lega, ia menghampiri Cya dan menggendongnya. "kamu adalah Dewi penolong ku Cya, hampir aja aku di makan papi kamu" ucap Nada yang mengajak ngobrol Cya. Setelah Cya tenang, Nada mengajak Cya mandi dan mendandani nya secantik mungkin. Nada membawa Cya keluar dari kamar nya dan mengajak main berjalan-jalan di sekitar rumah dengan mwnggunakan sebuah stroller.
Elvin yang melihat dari balkon kamarnya, hanya tersenyum ketika Nada mengajak Cya bermain. Ia kemudian turun dan menghampiri Cassie yang baru selesai menyiapkan sarapan nya di meja makan.
"jangan terlalu capek" ucap Elvin mendekati Cassie dan memberikan morning kiss di bibirnya.
"apa kamu melakukan ini juga pada Nada?" tanya Cassie.
"untuk apa aku melakukan hal itu padanya?" tanya balik Elvin.
"karna dia juga istri kamu! kamu juga harus bisa menyayanginya sepeti kamu menyayangi aku." ucap Cassie dengan ketegasan nya.
"baiklah.. nanti akan aku lakukan kalau aku bisa." ucap Elvin yang kemudian duduk dan memakan sarapan nya.
"loh, Nada nya mana? kenapa kamu makan sendiri?"
"siapa bilang aku makan sendiri? aku makan di temani istri aku."
"Elvin Lawrence! kamu keterlaluan tau gak."
"aakhhh... kenapa begitu sakit" gumam Cassie dengan kedua tangan yang memegang kepalanya.
"sayang. . . kamu kenapa? apa itu begitu menyakitkan?"
Mendengar Elvin yang begitu mencemaskan nya, Cassie berusaha untuk menutupi rasa sakit nya dan berpura-pura seolah-olah dia baik-baik saja. Ia hanya menyuruh Elvin untuk mengambilkan obat nya.
"ini obatnya, apa gak sebaiknya kita ke rumah sakit lagi?" tanya Elvin.
"gak perlu, aku udah gak papa."
Elvin memeluk Cassie dengan rasa yang begitu ketakutan kalau sewaktu-waktu Cassie pergi dengan secara tiba-tiba meninggalkan nya.
***
Bersambung. . .