Irene dan Joe sudah menjalin kasih selama lima tahun dua orang itu saling mencintai
mereka memutuskan untuk menikah dan hidup bersama namu ujian di tengah pernikahan mereka membuat kepercayaan Joe menghilang hingga mengusir wanita itu dalam keadaan hamil
Saat semuanya sudah terbongkar wanita itu tidak ada lagi di sana
Irene menemukan seseorang yang ada di masa lalunya pria itu tidak akan membiarkan nya pergi dsn tersakiti lagi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ungkapan Perasaan
Setelah beberapa bulan berlalu, Kevin belum juga mendapat pendekatan lebih dengan Irene, wanita itu semakin fokus dalam pekerjaan dan mengurus Kenzo
Walaupun mereka tinggal di atap yang sama, pria itu selalu saja gugup mengenai Irene dia mungkin akan sangat percaya diri dalam segala hal tapi tidak dengan perasaanya
Kevin juga tidak pernah mengugkakan perasaanya sejujurnya pria itu sedikit takut dengan penolakan wanita itu dia sudah mencintai Irene seumur hidupnya
"Hei ada Kev, kenapa wajah mu masam seperti itu?".Harry menatap Kevin yang mulai tadi termenung
"Entahlah aku tidak mengerti dengan Irene, hubungan ku dan dia semakin meregang walaupun kami satu rumah"
Harry tampak mengerutkan dahi nya "Apakah kau sudah mengungkapkan perasaan mu padanya?"
Pria itu terdiam "Aku sudah mengatakanya sebelum dia melahirkan Kenzo". Dia sudah lama memberitahunya apa wanita itu lupa
"Kau tidak bisa memberi tahun nya hanya sekali kau harus memberi tahu nya lagi dan mungkin dengan cara yang lebih romantis". Harry menyadari betapa payahnya Kevin
"Dengan cara Romantis?"
"Ya seperti makan malam berdua dan kau menggemgam tangan nya dengan romantis, lalu nyatakan perasaan mu padanya". Harry mengatakannya sambil membayangkan dirinya dan Lea
"Apakah itu akan berhasil". Kevin gugup
"Tidak tahu"
"Sialan kau!". Kevin melempar bungkus rokok tepat di wajah Harry yang sedang berimajinasi
"Kau mengancurkan mimpi ku!".
Kevin tampak berpikir mengukapkan perasaan dengan cara yang romantis, mungkin saja akan berhasil
Mereka berada bersama dengan Crish mereka berkumpul di sebuah bar mewah seperti biasa Crish akan memberi sebuah laporan pada evin
Mengenai Joe dan anak buahnya yang masih tidak berhenti untuk mencari wanita dan bayinya, Crish selalu melaprkannya setiap akhir minggu pada Pria itu
"Ini Pak aku sudah memblokir akses mereka,tapi...". Chris tidak yakin akan mengatakannya
"Tapi apa?". Kevin menatap pria itu dengan tajam
"Joe sangat bekerja keras tuan, dia mengerahkan semua bawahan yang dia punya dia juga mengerahkan intel negara!". Chris tahu itu akan membuat Kevin marah tapi tidak memberi tahunya akan memperbanyak masalah
Kevin tampak berpikir, dia menyelidiki lebih dalam tentang Joe dia hampir sama dengannya dalam dunia bawah yang gelap
Joe sendiri jauh lebih sadis dari yang dia bayangkan selama ini, pria itu adalah seorang mafia berdarah dingin dari informasi yang anak buah Kevin dapatkan pria itu mempunyai ruang rahasia khusus untuk mengeksekusi lawan-lawannya
"Lakukan hal sebisa mu untuk mempertahankan Informasi Irene, aku tidak peduli berapa anggarannya aku tidak ingin mereka tahu tentang keberadaan Irene"
"Baik tuan"
Kevin kembali ke rumah dengan segala perasaan yang masih mengganjal di hatinya, dia tahu suatu saat Irene akan berjumpa dengan Joe, dan juga Kenzo pria kecil itu juga harus tahu siapa Ayah kandungnya
Sedangkan dirinya belum mendapatkan respon apapun dari wanita itu selain rasa kata terimakasih yang setiap hari dia ucapkan
Pria itu berjalan masuk dengan beban di kepalanya pelayan yang membuka pintu itu melihat wajah sendu pria itu
Kevin berjalan melalui ruang tamu dan dapur dia tidak menyadari jika sejak tadi ada seorang wanita yang juga memperhatikan wajah sendu pria itu
"Kevin...". Pria itu tidak dapat mendengarnya
Itu membuat wanita itu menepuk pundak pria itu dengan lembut "Kevin...kau tidak mendegar aku?"
"Ah Irene maaf, apa kau perlu sesuatu?". Kevin merasa gugup di depan Irene
"Tidak kenapa kau terlihat sangat cemas, apa ada yang kau pikirkan?". Irene menatap pria itu dengan lembut
Kevin membalas tatapan wanita cantik itu, dia meremas tanganya sendiri jantungnya berpacu dengan cepat
"Irene... apakah kau menyadari perasaan ku". Kevin langsung to the point dia tidak mendegarkan perkataan Harry tadi dia terlalu gugup dan sedikit gegabah
"Perasaan?". Irene menap Kevin dengan selidik
Kevin menggemgam tangan wanita itu Irene dapat merasakan tangan pria itu dingin dan gemetaran "Iya aku sudah menyukai mu selama ini Irene, aku ..."
"Kevin tidak kah kau terllalu gegabah? kau mungkin hanya merasa berutang budi pada ku". Irene khawatir dengan perasaan pria itu
"Tidak Irene percayalah pada ku, jantung berdetak sangat cepat saat bersama mu". Kevin meletakan tangan Irene yang tadi dia genggam ke dadanya Irene dapat merasakan debaran itu. "Aku mencintai mu Irene, bahkan aku tidak akan menikah jika itu bukan dengan mu"
Irene sangat bingung matanya sudah berkaca-kaca, dia merasa dirinya tidak pantas dengan pria sebaik Kevin dia hanya seorang ibu yang sudah punya anak
Banyak wanita di luaran sana dengan pendidikan terbaik dan wajah yang cantik mereka juga tidak memiliki status yang rumit seperti dirinya
"Kevin aku hanya seorang orang tua tunggal apa yang kau harapkan dari ku". Irene takut jika pria itu menyesal suatu saat
"Aku hanya mengaharap cinta mu Irene tidak lebih aku ingin kita punya hubungan yang serius". pria itu berkata dengan yakin dia mendorong Irene ke tembok mengunci pergerakan wanita itu
"Kevin jangan seperti ini". Irene memalingkan wajahnya wajah Kevin terlihat begitu mendmbakan dirinya "Kau akan menyesal kelak, aku ingin memberi tahu mu sejak saat ini"
"Aku sudah mencari mu bertahun-tahun tanpa tertarik dengan wanita manapun seumur hidup ku dan aku tidak pernah menyesalinya"
"Kevin..."
Kevin memegang pipi Irene memaksa wanita itu untuk menatapnya "Irene jangan buat aku bingung setidak nya katakan apa yang kau rasakan tentang ku, apa kau tidak sedikit pun merasakan cinta dalam hati mu pada ku?"
Wanita itu memandang pria itu dengan lekat bohong jika dia bilang dia tidak punya perasaan,tapi ada satu ketakutan dalam hatinya "Kevin aku takut, aku masih trauma dengan masa lalu ku...aku"
"Aku tidak ingin tahu tentang itu Irene, aku hanya ingin tahu kau bisa mencintai ku atau tidak, jangan buat aku salah paham dengan senyuman mu setiap hari jangan buat hati ku berdebar-debar setiap saat?"
Mereka saling bertatapan menyalurkan segala perasaan mereka, mereka saling dekat satu sama lain
"Aku tidak...."
Kevin meregangkan kuciannya dia merasa Irene benar-benar tidak mempunyai perasaan padanya dia sangat takut dengan jawaban wanita itu, tapi tangan wanita itu menahan tengkuk nya
"Bisakah kau menunggu ku sampai perasaan ku pulih aku belum siap Kevin, ini sangat sulit bagi ku". Irene menundukan kepalanya dia mengukapkan apa yang dia rasakan
Irene tidak ingin membuat pria itu sakit hati padanya, Kevin membawa Irene dalam pelukanya
"Itu cukup Irene". Kevin mencium kening wanita itu, dia tahu jika Irene memiliki perasaan padanya "Aku bahkan bisa menunggu sampai akhir hidup ku"
"Kevin hiks ...". Irene menangis dalam peukan pria itu dia ingin menerima Kevin dengan semua kebaikan pria itu padanya taapi itu juga sangat berat untuknya
Irene merasa ada batu besar yang menghalangi dirinya untuk mengucapakan perasaannya pada pria itu, dia merasa aman di pelukan Kevin saat pria itu memeluknya
Pria itu sangat tidak menentu perhatian yang dia berikan tapi kadang-kadang juga tingkahnya sangat menyebalkan dengan cara bicaranya yang sangat terang-terangan, tapi semua itulah membuat Irene slalu merasa betah bersama Kevin
Tidak apa ini sudah cukup bagi ku, Aku akan menunggu mu sayang. Kevin berguman dalam hatinya
dan ngetik nya juga blepotan
kenapa iren pinter jdi Oneng
knp yg kuat jdi kecolongan nya parah