Siska gadis lugu yang di jodohkan dan tidak ingin melihat orang tuanya kecewa. Dia tak ingin melihat orang tuanya sedih atau malu dengan tetangganya.
Setelah menikah, kehidupannya mulai membaik. Tetapi tetaplah ada air mata, tetapi Siska berusaha kuat.
Setelah mempunyai anak, dia berusaha mandiri mencoba beberapa usaha. Walaupun beberapa kali gagal tapi dia tetep mencoba beberapa usaha hingga akhirnya sukses.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahaya Sunyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengikuti Komunitas
Kakak ipar Fendi ahirnya membuat rumah didekat rumah Siska, entah rasa apa yang harus dirasakan Siska antara bahagia dan sedih.
Bahagia karena dekat saudara, sedih takut akan diadu adu olehnya.
Selama membuat rumah, rumah Siska lah yang dibuat singgah. mulai dari persiapan makanan tukang sampai bahan semen dan lain lain.
Siang hari Siska mulai menjalankan usahanya dia mulai menjahit baju pesenan orang yang harus dijadikan. Untuk saat ini Siska menjahit siang hari karena malam sudah tidak bisa.
Sejak kemarin malam Fendi sudah mulai ngomel katanya malam hari bunyi terus menghabiskan Listrik. Siska mencoba untuk melakukan kegiatan itu siang hari, dan ternyata tetap saja di complain, Siska semakin bimbang antara usaha dan tidak.
Usaha apapun setiap melangkah selalu di salahkan karena masih didalam rumah Fendi. Fendi sempat berfikir gimana ya rasanya apabila mempunyai tempat sendiri.
Rasanya menumpang sungguh seperti ini.
Setiap usaha memang memerlukan modal, dari modal uang, tenaga dan tempat.
Uang bisa dicari sambil berjalan, tenaga selama sehat insya Allah bisa melakukan, tempat masih menumpang. Jadi memang tidak bebas, apalagi kalau yang punya tidak mood fikiran nya semua bisa menjadi serba salah.
Hari ini Siska hanya membantu bantu pekerjaan dapur Kakak iparnya karena tempatnya disitu, apabila tidak bantu bantu tidak enak.
Setelah seharian kecapean ya membatu kakak ipar dilanjut mengajar anak anak les, rasanya badan Siska terasa Capek, Siska ingin istirahat merebahkan badannya di ranjang.
Sambil tiduran Siska memikirkan pekerjaan apa yang cocok untuk ia laksanakan?
Semua serasa sudah dicoba oleh Siska tapi mungkin keberuntungan belum menyertainya.
Walaupun sudah tidak usaha membuat baju tapi Siska masih aktif mengikuti Komunitas atau group Group yang ada pada dunia Maya.
Dari beberapa group Siska memberanikan diri mengikuti seleksi lomba dan pelatihan tingkat Nasional. semuanya hanya dilakukan dengan Niat dan Nekat. Hanya tekat yang kuat yang selalu membuat dia semangat.
Pertamanya hanya mengikuti Komunitas lewat dunia Maya, trus dilanjut seleksi di kelompok.
Waktu seleksi di kelompok Siska hanya yakin, pasti bisa yang ahirnya bisa sampai kebawa ke tingkat provinsi, lanjut di tingkat provinsi diambil 2 orang. Setelan mengetahui lolos di tingkat provinsi banyak dukungan dari teman teman kelompok, komunitasnya.
Mereka saling menguatkan, saling support, saling motivasi, sehingga Siska tambah semangat.
Sujud syukur bisa kebawa mewakili dan mengikuti kegiatan itu.
Sebenernya mngkin bukan karena Siska pintar hanya saja Pas kebetulan kebaikan memihak padanya.dia mengikuti kegiatan itu Dan dipertemukan dengan Desainer Desainer Terkenal. Serta teman teman sesama pemula perwakilan seluruh wilayah dari Sabang sampai Merauke.
Siska termasuk pemula perwakilan diwilayahnya yang kebawa setelah mengikuti seleksi tingkat Wilayah.
Kegiatan itu dilaksanakan di Hotel tempat Peserta dan pendamping mereka melaksanakan kegiatan.
Mereka orang orang hebat yang rendah hati suka membantu, tidak pelit ilmu.
Tetapi sayang bakat Siska hanya sekedarnya saja.
Siska tidak bisa mengasah hobinya, keinginannya Karena keadaan.
Tetapi Siska selalu semangat, dia berharap suatu saat nanti dia bisa sukses tanpa menyusahkan Fendi.
Siska mengikuti pelatihan selama 3 hari, selama disana banyak ilmu yang didapatkan, Siska pergi kesana didampingi Mentor nya yang membimbing Siska.
Siska sangat bersyukur bisa mengikuti kegitan itu, walaupun Siska mungkin tidak bisa mengembangkan keinginannya, tetapi dia selalu berharap suatu saat bisa bermanfaat ilmunya kelak.
Pada kegiatan itu Siska bertemu dengan orang dari ujung Sabang sampai Merauke, bisa saling sharing, saling suport , saling menguatkan.
Siska mengikuti kegiatan pembukaan, mngkin karena terlalu menikmati suasana sampai lupa, dia pernah bersedih, mempunyai masalah dengan rumah tangganya.
Setelan selesai selama 3 hari mereka berpisah dan saling tukar kado, kenang - Kenangan.
Tak lupa jalan jalan pagi Selfi dibeberapa pemandangan sekitar hotel sebelum berpisah. dilanjutkan menuju kendaraan yang akan ditumpangi sendiri sendiri sesuai wilayah tujuannya.
Siska bersama pendamping nya pulang mengunakan tiket kereta api, ini pasti sampai Stasiun pasti malam. kira kita ada yang jemput gk ya ? " Batin Siska"
Sebentar lagi Siska sampai ke stasiun tujuan, dia harus segera menghubungi Fendi, agar bisa langsung menjemput.
"Hallo mas, Maaf nanti bisa jemput aku ? tanya Siska kepada Fendi"
"Oh ya bisa, asal ada ongkosnya ya"
"Hemm..", seperti sama siapa aja? segitunya jemput minta ongkos.
Tapi siska tak mau berdebat, selalu dia iyakan apa saja permintaan dia.
"Oke siap " Nanti misal sudah deket tak kabari
Siska , ucap Siska.
Jam menunjukan jam 19.00 sudah sampai turun dari kereta, setelah turun langsung dijemput, tak lupa mereka mampir ke rumah makan untuk makan.
Sampai dirumah dia membersihkan badan, langsung bertemu anaknya dan melepas rasa rindu.
Fendi yang tak mau kalah, setelah ditinggal beberapa hari, langsung meminta jatah malam.
Seringnya Fendi memperlakukan Siska dengan menyakiti perasaannya Siska , tapi Siska masih tetap sabar, dia mungkin merasa walaupun bagai manapun Fendi masih suaminya maka dari itu dia mempunyai kewajiban untuk melayani Fandi.
Siska langsung membersihkan badan, setelah selsai langsung merebahkan badan nya pada tempat tidur dan menikmati istirahat di tempat tiba.
Tengah malam Siska terbangun karena merasaka n jika badannya terasa pegal pegal.dia melanjutkan untuk menunaikan sholat malam, dia meminta agar selalu diberi ketenangan.
Walaupun sering Siska disakiti perasaanya, tetapj siska berusaha sabar,dan berharap apabila suatu saat suaminya akan berubah.
Tak lupa Siska melakukan beres beres rumah, setelah beberapa hari ditinggal entah gimna keadaan. suami dirumah mungkin tidak mempedulikan itu.
Setelah pulang dari pelatihan, sebenernya dia tidak bisa ngapa karena keadaan, yang tidak memungkinkan memakai mesin jahit ,karena Siska sudah serasa sakit dengan kata kata Fendi.
Siska harus menyimpan keinginannya hobi nya itu dia menikmati waktu yang terjadi.
Tak berpaa lama Siska harus memikirkan bagaimana dan apa yang kiranya bisa menghasilkan, tetapi yang tidak nganggu agar anak anak tetap bisa melakukan kegiatan les.
Sebenernya Siska ingin sekali bekerja diluar sana , tetapi tidak memungkinkan karena ada anak anak yang les. dia tidak ingin mengganggu waktu bersama anak anak agar anak anak tetap bisa belajar.
Yang terpenting dia bisa bermanfaat untuk orang banyak, kalau harus kerja diluar rasanya tidak tega.walaupun dilihat dari gaji mungkin memang banyak.
Sebelumnya Siska sudah mendatangi tempat kerjaan , tetapi karena waktu anak harus dikerjakan jam 7 datang jam 5 baru bisa keluar, Ahirnya Siska tak berani menerimanya. Dia lebih memilih belajar bersama anak anak walaupun, tidak seberapa uang yg diterima yang penting bisa berguna untuk mereka.
Hati Siska yang biasa disakiti sekarng sudah mulai terbiasa dengan itu semua, menjadikan Siska menjadi kuat.
Next tunggu Cerita selanjutnya
bintang 5 juga untukmu kak