Gabriella Alexia Santoro. Seorang gadis cantik yang begitu dingin dan cuek. Kedatangan nya ke sekolah baru, membuat siapa saja terpesona. Termasuk dengan most wanted yang terkenal sangat cuek dan galak. Samudra Tri Alaska. Ketua geng motor Alaska yang berdarah dingin. Kebiasaan nya mengirim orang-orang ke rumah sakit sudah senter terdengar di seluruh penjuru kota. Namun aksinya itu tidak pernah sampai membuatnya di tangkap oleh polisi. Karena ayahnya yang seorang komandan militer. Namun, kedatangan Gabby si gadis super cuek dan dingin membuat nya berubah. Pesona Gabby mampu meluluhkan hati keras Samudra
Guys!! Ini novel pertama ku disini, bantu support yaaa🤗
Kalo ada kesalahan mohon koreksi, biar aku bisa belajar dari kesalahan dan memperbaiki nya😘
Happy reading guys....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nasella putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kericuhan di kantin
“Gabby!”
Gabby yang baru saja memasuki kelas setelah selesai melangsungkan upacara bendera di lapangan di panggil oleh Claudia yang juga sudah mengekor di belakang nya.
Gabby hanya berbalik sembari menatap Claudia tanpa ekspresi. Mata sebelah kirinya masih ia tutup dengan eye patch.
“Inget sama tugas kelompok kita? Gimana kalo kita kerjain sepulang sekolah, di rumah lo” Ucap Claudia.
“Tugas nya masih lama buat di kumpulin” Balas Gabby.
“Well, gue pikir, lo orangnya on time. Tapi kalo emang mau di nanti-nanti sih, gue ga masalah” Ucap Claudia.
“Gue bisa kerjain tugasnya sendiri. Lo ga perlu repot dateng ke rumah gue” Ujar Gabby.
“Ini kan tugas kelompok, kalo gue ga ikut kerjain, nanti pas guru nanya-nanya gimana? Dan gue ga bisa jawab nya”
“Gue bisa kasih hasil tugasnya ke lo”
“Oh, come on Gab. Lo pikir gue sebodoh itu? Lo ngerjain tugasnya sendiri, terus disaat guru nanya tugasnya di kerjain sama siapa, lo pasti akan bilang kalo tugas itu hasil lo sendiri”
“Gue bukan orang yang kayak gitu”
“Ya kalo lo emang bukan orang yang kayak gitu, jangan lakuin hal yang bikin gue rugi di esok hari!”
“Fine! Pulang sekolah kita kerjain sama-sama”
Gabby pun akhirnya menyerah, ia pun berbalik dan melenggang menuju bangku nya. Claudia yang mendapatkan jawaban tersebut pun mulai menyeringai dengan begitu bahagia.
.
.
.
“Hai Zora! Hai Vanya! Kalian mau kemana?” Tanya Maggie yang menghampiri Gheazora dan Gevanya saat ia melihat keduanya sedang berjalan berdua di lorong koridor.
“Kita mau ke perpustakaan. Kamu mau ikut?” Balas Gevanya.
“Ngapain kalian ke perpustakaan?” Tanya Maggie dengan bingung.
“Di kelas kita lagi jam kosong. Jadi kita milih buat baca buku aja di perpustakaan” Jawab Gevanya yang di angguki oleh Gheazora.
“Kalian berdua terlalu rajin. Gue aja ini mau nyusul Scarlett ke kantin” Balas Maggie.
“Kamu mau ke kantin? Mau sarapan?” Tanya Gevanya dengan polosnya.
“Astaga... Vanya, jam kosong itu, pas nya itu di pake buat ke kantin” Jawab Maggie.
“Kenapa begitu? Kan belum waktunya istirahat?” Tanya Gevanya yang semakin bingung.
“Jam kosong itu jam bebas murid. Dengan jam kosong, kita bisa nikmatin sekolah tanpa pusing sama pelajaran” Jelas Maggie.
“Bukannya lebih baik, jam kosong itu kita gunain buat belajar mandiri ya?” Sahut Gheazora.
“Kalian emang terlalu rajin. Jadi kalian ga akan ikut ke kantin nih?”
Kedua nya menggeleng dengan serentak.
“Huh... Padahal lebih asik ngegosip di kantin loh...”
“Maggie!”
Maggie, Gevanya, dan Gheazora menoleh pada Scarlett yang sedang berlari kecil ke arah ketiganya.
“Lo ngapain ke sini?” Tanya Maggie.
“Gawat! Irene berantem di kantin!” Ujar Scarlett dengan raut wajah panik dan khawatir.
“Hah? Irene berantem di kantin? Sama siapa?” Tanya Gheazora.
“Sama Suzie” Jawab Scarlett.
“Ngapain si Irene berantem sama si Suzie?” Tanya Maggie.
“Gue juga gatau, Guntur lagi coba misahin mereka” Jawab Scarlett.
“Ayo! Kita kesana!” Seru Gheazora.
Mereka pun berlari menuju kantin.
Sesampainya di kantin, mereka terkejut melihat kericuhan di dalam kantin. Semua orang berkerumun mengelilingi Irene dan Suzie yang sedang saling menjambak dengan Irene yang menindih Suzie. Sementara Guntur berusaha untuk memisahkan keduanya.
“Irene!”
Gheazora menatap terkejut pada Irene.
“Guntur! Pisahin mereka!”
“Dari tadi udah gue coba. Tapi gabisa!” Jawab Guntur yang sudah kewalahan.
Gheazora pun melangkah maju lalu menarik tubuh Irene sekuat tenaga.
“Irene! Udah!”
“Irene!”
Dengan bantuan Guntur, Gheazora pun bisa menarik tubuh Irene dan menjauhkannya dari gadis bernama Suzie.
“Irene! Udah!”
“Ga! Dia harus di kasih pelajaran!”
Irene memberontak dan hendak kembali menyerang Suzie.
“Suzie! Lo bikin masalah apa sama Irene? Sampe dia semarah itu?” Tanya Maggie dengan kesal.
“Apaan sih, gue cuma lagi ngobrol-ngobrol sama temen-temen gue. Tiba-tiba aja dia nyerang gue duluan” Jawab Suzie dengan kesal. Rambutnya sudah berantakan karena serangan dari Irene.
“Ya coba lo kasih tau, apa yang lo obrolin sama temen-temen lo itu!” Sentak Irene.
“Emang apa yang lo obrolin?” Tanya Scarlett.
Suzie terdiam dengan raut wajah yang tegang.
“Gue cuma lagi ngobrolin kakel gila yang ngomong sendiri di toilet dua hari lalu” Ucap Suzie.
“Kakel? Siapa?” Tanya Maggie.
“Gue juga gatau, dia murid baru yang udah ngegodain kak Samudra” Jawab Suzie.
“Kalo ga salah, namanya Gabby bukan sih?” Sahut salah satu murid yang ikut berkumpul di sana.
Mendengar nama sang kakak di sebut, Gevanya dan Gheazora pun mengernyit dalam.
“Apa maksud nya?” Tanya Gheazora seraya menatap ke arah Suzie dengan bingung.
“Suzie, jelasin!” Titah Scarlett.
“Okay okay!”
Suzie pun mendengus saat ia malah di pojokan seperti itu oleh teman-temannya sendiri.
“Kemarin, gue ada di toilet, dan gue kaget, tiba-tiba ada orang masuk dan dia ngomong sendiri. Pas gue intip, ternyata yang lagi ngomong sendiri itu kakel baru yang lagi di rumorin deket sama kak Samudra. Dalam kurung, gue juga fans nya kak Samudra ya. So, gue ceritain aib dia ke mereka semua” Jelas Suzie.
“Orang yang ngomong sendiri itu, berarti dia gila dong?” Lanjut Suzie.
“Kurang ajar!”
Gheazora dengan tiba-tiba menerjang tubuh Suzie hingga jatuh ke lantai. Gheazora dengan amarahnya memukuli Suzie dengan begitu brutal.
“ZORA!!”
“ZORA!!! BERHENTI!!!”
Gevanya berteriak dengan histeris. Baru kali ini ia melihat kembaran nya itu mengamuk.
“KAKAK GUE GA GILA!!! LO YANG GILA!!”
“ZORA!! UDAH!!”
“ZORA!! BERHENTI!!”
“GUNTUR! BANTUIN!!”
“IYA IYA!!”
Suasana pun kembali ricuh. Semua orang berusaha melepaskan Gheazora dari tubuh Suzie yang tertindih di lantai.
.
.
.
“Ada apa sih itu? Kenapa kantin disana rame banget?” Tanya Zio dengan penasaran.
“Kelas 10 lagi jamkos. Makanya tuh kantin rame” Sahut Ronan.
“Tau dari mana lo kelas 10 jamkos?” Tanya Zio.
“Siapa lagi kalo bukan tuh, geng glamor” Jawab Ronan bertepatan dengan Glamour Gang yang melintas di meja mereka.
“Permisi, yang bener itu Glamour Gang ya! Bukan geng glamor!” Ucap Tiara dengan suara yang centil.
“Sama aja, Glamour Gang kek, geng glamor kek” Balas Ronan.
“Heh! Kita udah susah-susah nyari nama yang bagus buat geng kita, malah lo ubah-ubah! Waras lo!” Semprot Cantika.
“Buset! Ludah lo kemana-mana” Ucap Ronana seraya mengelap wajahnya.
“Enak aja lo!” Balas Cantika dengan kesal.
“Guys! Oh my god! Ada hot news niiihhh!!!”
Siska yang baru saja datang, menghampiri teman-temannya yang sedang berdiri di meja Vyan dan teman-temannya.
“Really girl? Apa tuuhhh??” Balas Cantika dengan penasaran dan antusias yang tinggi.
“Tadi, gue dateng ke kantin seberang, dan disana, kelas 10 lagi pada berantem!” Ujar Siska dengan hebohnya.
“Oh ya?! Oh my god! Ini harus di abadikan! Ayo kita kesana!”
Tiara pun berlari dengan handphone nya yang selalu siap siaga untuk merekam hal hal menarik di sekitar nya.
“Tiaraaa!!! Tungguiiinn!!!!”
Cantika pun berlari menyusul Tiara.
“Eh eh! Kok kita di tinggal sih?! Ayo nes!”
Siska pun menyeret Agnes untuk ikut menyusul kedua temannya.
“Buset, siapa kira-kira yang lagi berantem?” Sahut Ronan dengan penasaran.
“Paling cuma anak cowok yang so jagoan” Ujar Gabriel dengan begitu santainya.
“Jadi penasaran gue, kesana yuk!” Ajak Ronan.
“Ngapain?” Sahut Gabriel.
“Ya kita liat aja, yuk!”
Ronan pun memaksa teman-temannya untuk ikut bersamanya menuju kantin seberang.
“Rame banget. Emang siapa sih yang lagi berantem?” Sahut Gani dengan penasaran.
“Kalo mau tau, kita harus ke tengah. Yuk!”
Ronan kembali menyeret teman-temannya untuk memasuki kerumunan.
“AAAAA!!! MAMIIII!!! TOLONGGG!!!!”
“ZORA UDAH!!! BERHENTI!! LO BISA DI PANGGIL BK!!”
“Anjir, cewek cok!” Sahut Ronan dengan ekspresi terkejut nya.
“Zora?” Beo Gabrian menatap gadis yang tengah menyerang ternyata adalah Gheazora.
.
.
.
.
TBC.