NovelToon NovelToon
Gadis Centil Milik CEO Dingin

Gadis Centil Milik CEO Dingin

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Pernikahan Kilat / Crazy Rich/Konglomerat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: siti musleha

Di dunia ini, tidak semua kisah cinta berawal dari tatapan pertama yang membuat jantung berdegup kencang. Tidak semua pernikahan lahir dari janji manis yang diucapkan di bawah langit penuh bintang. Ada juga kisah yang dimulai dengan desahan kesal, tatapan sinis, dan sebuah keputusan keluarga yang tidak bisa ditolak.

Itulah yang sedang dialami Alira Putri Ramadhani , gadis berusia delapan belas tahun yang baru saja lulus SMA. Hidupnya selama ini penuh warna, penuh kehebohan, dan penuh canda. Ia dikenal sebagai gadis centil nan bar-bar di lingkungan sekolah maupun keluarganya. Mulutnya nyaris tidak bisa diam, selalu saja ada komentar kocak untuk setiap hal yang ia lihat.

Alira punya rambut hitam panjang bergelombang yang sering ia ikat asal-asalan, kulit putih bersih yang semakin menonjolkan pipinya yang chubby, serta mata bulat besar yang selalu berkilat seperti lampu neon kalau ia sedang punya ide konyol.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti musleha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33 kedatangan tamu

Hari Minggu siang, udara di rumah Adrian terasa lengang. Adrian sibuk di ruang kerjanya dengan setumpuk berkas, sementara Alira memilih menantang dirinya di dapur.

Ia berdiri di depan meja marmer, celemek biru muda kebesaran melilit tubuh mungilnya. Tangan belepotan bumbu, wajahnya penuh semangat meski sedikit tegang.

“Kalau aku bisa bikin masakan enak, Mas pasti mikir aku bukan cuma istri hasil jodoh bapak-bapak doang, tapi istri yang beneran bisa diandalkan.” Ia mendengus kecil, lalu menuliskan catatan di kertas: Plan A: Ayam panggang madu. Plan B: Kalau gosong, bilang aja konsepnya ayam asap premium.

Alira cekikikan sendiri. “Genius.”

Setiap beberapa menit ia mengintip oven, takut ayamnya gosong. Sesekali ia menatap catatan resep yang penuh coretan dan gambar ayam pakai mahkota.

“Ya Tuhan, kalau ini berhasil, aku bakal kasih nama resepnya: Ayam Panggang Sang Ratu,” katanya bangga, meski tangan masih gemetar memegang spatula.

Namun ketenangannya buyar saat suara mobil berhenti di depan rumah. Disusul pintu ditutup dengan keras, dan langkah beberapa orang terdengar memasuki halaman.

Alira spontan panik. “Hah? Siapa? Mas kan nggak bilang ada tamu!”

Ia buru-buru intip dari jendela dapur, dan tubuhnya langsung kaku. Seorang wanita anggun dengan gaun hijau zamrud turun dari mobil. Wajahnya cantik meski berusia matang, sorot matanya penuh wibawa. Mama Adrian.

Dan tepat di sampingnya, berjalan anggun dengan senyum manis: Clarisa.

“Ya ampun… Mama… sama Clarisa?!” Alira terbelalak. Tangannya buru-buru melepas celemek, tapi malah tersangkut di kancing baju. “Kenapa sih selalu drama kalau aku lagi masak?! Mas! Tolongin aku!”

Namun Adrian sudah keburu keluar dari ruang kerjanya, wajah terkejut melihat tamu tak diundang itu.

“Adrian,” suara Mama lantang menggema. “Kenapa kamu nggak keluar sambut Mama? Masa Mama harus mengetuk pintu rumah anak sendiri?”

Adrian menahan napas. “Mama? Kenapa datang mendadak tanpa kabar?”

Mama melangkah masuk seolah rumah itu miliknya. “Apa harus izin dulu kalau Mama mau ke rumahmu? Lagi pula, Mama membawa tamu istimewa.” Ia menoleh dengan senyum elegan. “Clarisa.”

Clarisa tersenyum ramah. “Halo, Adrian. Sudah lama sekali aku tidak berkunjung bukan.”

Adrian hanya menatap dingin Clarisa tanpa berniat mengatakan apa pun.

Alira baru muncul dari dapur dengan celemek yang akhirnya berhasil dilepas, wajahnya jelas gugup. “Mama… aku tidak tahu Mama mau datang,” ujarnya terbata, mencoba tersenyum.

Mama melirik sekilas, senyumnya tipis. “Memang. Kalau Mama kasih tahu dulu, kamu pasti repot menyiapkan ini itu. Mama ingin lihat apa adanya saja.”

Alira menelan ludah. Itu jelas sindiran.

Mereka semua duduk di ruang tamu. Alira berusaha tetap ramah, meski jantungnya berdegup kencang.

Mama menatap menantunya dari ujung kepala sampai kaki. “Alira, kamu makin terlihat seperti anak kuliahan, bukan seorang nyonya rumah.”

Alira tersenyum kaku. “Iya, Ma. aku memang masih belajar. Tapi tadi saya coba masak untuk Mas Adrian. Semoga aja nggak gosong.”

Clarisa terkekeh halus. “Kalau gosong, paling juga dibilang menu eksperimen ya, Tante?”

Mama tersenyum puas dengan komentar itu. “Alira memang masih sangat muda. Terlalu polos. Tidak seperti Clarisa…” Ia menepuk tangan Clarisa dengan penuh kasih. “…yang matang, berpendidikan, dan tahu bagaimana mendukung seorang pria di dunia bisnis.”

Alira menunduk, hatinya perih. Ia sudah tahu sejak awal Mama tidak menyukainya, tapi mendengar perbandingan diucapkan begitu terang-terangan membuat dadanya sesak.

“Adrian,” lanjut Mama dengan suara tegas. “Kamu tahu sendiri, dulu kamu dan Clarisa hampir menikah. Semuanya sudah siap. Kenapa kamu berbalik arah hanya karena keinginan ayahmu menjodohkan mu dengan Alira”

Alira terdiam, tangannya mencengkeram celemek yang ia letakkan di pangkuan. Kata-kata itu seperti menusuk jantungnya. Ia memang tahu dirinya hanyalah pilihan hasil perjodohan, bukan pilihan hati Adrian.

Clarisa menambahkan dengan nada halus tapi menusuk, “Kadang yang diatur orang tua belum tentu yang terbaik, kan, Adrian?”

Adrian menatap tak suka ke arah Clarisa dan beralih menatap alira dengan pandangan yang sulit di artikan

Alira menahan napas, menatap lantai agar air matanya tidak jatuh.

Namun ia tahu, kalau terus diam, Mama hanya akan semakin meremehkannya. Maka dengan suara bergetar, ia memberanikan diri angkat bicara.

“Ma, aku tahu aku bukan Clarisa. aku juga tahu aku masih banyak belajar. Tapi justru karena itu, aku ingin berjuang. aku ingin membuktikan kalau aku bisa jadi istri yang pantas untuk Adrian.”

Mama menaikkan alis. “Kamu berani bicara begitu di depan Mama?”

Alira mengangguk pelan, lalu tanpa sadar menceletuk, “Iya, Ma… meskipun ayam ku gosong, hati ku nggak gosong kok.”

Suasana hening sejenak, lalu Clarisa tersenyum sinis. “Lucu. Tapi dunia ini tidak selembut celetukanmu, Alira.”

Mama menghela napas panjang. “Kamu masih terlalu hijau.”

Adrian yang sejak tadi diam akhirnya berdiri. “Cukup. Mama, aku tidak ingin mendengar perbandingan lagi. Aku sudah menikah dengan Alira, dan aku tidak menyesali itu.”

Mama menatap anaknya dengan sorot kecewa. “Kita lihat saja, Adrian. Apakah pilihanmu ini akan bertahan.”

Setelah Mama dan Clarisa pulang, rumah menjadi hening. Alira duduk di sofa, memeluk bantal, matanya sembab. Adrian berdiri di dekat jendela, menatap keluar dengan rahang tegang.

“Mas…” suara Alira bergetar. “Benarkah dulu Mas dan Clarisa hampir menikah?”

Adrian menoleh sebentar, lalu kembali menatap ke luar. “Itu masa lalu.”

“Tapi Mama jelas lebih suka dia… Semua orang mungkin berpikir dia lebih pantas.”

Adrian berjalan mendekat, lalu duduk di sampingnya. Tatapannya dingin, tapi suaranya rendah. “Aku tidak peduli siapa yang dianggap pantas. Aku hanya peduli pada pilihanku sekarang.”

Air mata Alira jatuh juga. “Tapi aku takut, Mas. Takut aku nggak cukup untukmu.”

Adrian menatapnya lama, lalu mengusap singkat kepalanya. “Kalau kamu serius, kamu akan lebih dari cukup.”

Alira terdiam, hatinya bergetar. Kata-kata itu tidak manis, tapi ada keyakinan di dalamnya—dan itu lebih berharga dari seribu janji.

Malam semakin larut. Saat Alira membereskan meja tamu, tangannya terhenti. Di bawah vas bunga, ia menemukan sebuah foto lama—Clarisa dan Adrian berdiri berdampingan, terlihat mesra.

Alira membeku. Tangannya mencengkeram foto itu erat, bibirnya bergetar.

“Clarisa…” bisiknya. “Dia sengaja meninggalkan ini.”

Jangan lupa like readers 🌹

1
Ahn Mo Ne
Dari awal si ulet bulu bikin heboh bilang di media sebagai tunangan Adrian atau calon istri Adrian, tapi nyatanya Adrian sendiri gak klarifikasi tentang berita yng sengaja di buat ulet bulu.
coba klo dia klarifikasi dan membantah semua berita itu emangnya Adrian gak berfikir klo alira bakal liat berita yng di buat ulet bulu.
Adinda
lanjut thor
Ahn Mo Ne
Greget aku sama Adrian bilang gak mau sama si ulet bulu tapi ngebiarin ulet bulu selalu ada di sisinya dan gak ada klarifikasi ulah ulet bulu yng selalu bilang tunangannya Adrian.
emang Adrian gak mikir klo alira bisa aja liat beritanya
Nadira ST
mbok Yo thor bikin karakter Adrian tegas bikin emosi aja
Nadira ST
Adrian jadi laki letoy katanya konglomerat apaan koneksi payah
Nadira ST
ini juga nenek lampir emak gendeng,Adrian kamu pura2 gila aja biar emak mu menyesal,Clarisa pasti kabur lihat kamu gila
Nadira ST
langsung sikat aja,kebanyakan du bacot kamu Adrian
Ahn Mo Ne
kenapa Adrian gak klarifikasi.
dan emak lampir jangan-jangan klo si ulet bulu itu anak rahasia nya
Ahn Mo Ne
kenapa gak tegas sama si ulet bulu kasih pelajaran kek bikin keluarga nya bangkrut kek atau gimana kek.
greget aku sama Adrian bisanya cuma marah-marah sama ulet bulu tapi gak ada tindakan
Adinda
alira sama kevin saja buat apa sama Andrian tidak ada pendirian
Ahn Mo Ne
pasti kelakuan emak lampir itu yng melakukan semuanya biar semua orang tau klo ulet bulu itu tunangannya Adrian 😡😡
Adinda
Alira lebih baik kamu fokus kepada tujuanmu lupakan Adrian,andrian Saja tidak pernah membelamu didepan ibunya dan pelakornya
Ahn Mo Ne
coba dari awal Adrian tegas sama 2 perempuan dajjal itu, tekanan dari nenek lampir yng selalu datang ke kampus alira.
gadis seceria seperti alira juga pasti akan tertekan di tambah masalah perjodohan emaknya terlalu ikut campur
Adinda
bagaimana orang tua Adrian pinginnya sinenek lampir diusir lakinya karena menghancurkan rumah tangga anaknya
Adinda
buat pelakor miskin kalau kamu cinta sama alira istrimu Andrian
_strawberyyy20
thorr pertemukan mereka lagi ya nantiii,,jngn di pisahin plizzz ,,aku pengen ending ny mereka bahagia bersamaan dan si ularr dan Mak lmpir ituu menderita
Ahn Mo Ne
Sukurin...
salah sendiri kurang tegas sama ibunya sendiri dan mantan
Adinda
Mampus kau andrian,semoga nenek gayung dimarahin lakinya karena mendukung pelakor
Ahn Mo Ne
Adrian bodoh dia bisa ngalahin seto tapi gak bisa tegas sama masa lalunya lagian siapa juga yng tahan klo masa lalu masih menghantui
Adinda
semoga suami mama andrian selingkuh biar tau rasanya jadi alira disuruh pisah dari suaminya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!