NovelToon NovelToon
Ikatan Dua Jiwa

Ikatan Dua Jiwa

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Terlarang / Fantasi Wanita / Iblis / Balas Dendam
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Velika Sastra

Lin Yi Yue hanya punya satu keinginan, terbang bebas. Dia tidak ingin lagi terikat atau pun terkurung dalam sangkar lagi.
Bertemu Bai Ruyi membuat perasaannya campur aduk, harusnya ada rasa benci tapi mengapa juga ada harapan. Pria itu memberikannya janji yang indah, berkata akan mengubah sangkar menjadi rumahnya dan akan menemaninya terbang kemana pun.
Lin Yi Yue menginginkannya, tapi apakah itu mungkin? Beban yang dia tanggung sangat besar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Velika Sastra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alam Iblis

Lin Yi Yue menggunakan cadar, menyusuri jalanan padat di pasar alam iblis. Beberapa iblis saling berteriak menggemakan jualan mereka.

''Lihat-lihat hanya hari ini beli tiga gratis satu!''

''Mutiara laut gelap! Mutiara laut gelap, hanya tersisa sepuluh saja!''

Sebuah tangan menarik Lin Yi Yue, ''Nona apa kau ingin membuat senjata, lapakku ini memilki banyak bahan.''

Lin Yi Yue menarik tangannya, ''Tidak perlu, aku tidak butuh senjata.''

''Nona lihatlah dulu, taring ini aku ambil dari monster kelas atas.'' penjual itu memperlihatkan tulang taring.

''Lalu lihat ini, tulang sayap ini bisa dibuat perisai.''

''Aku sungguh tidak butuh, permisi.''

Kali ini ia berjalan cepat meninggalkan pasar sampai di alun-alun Kota. Banyak iblis berkumpul di sana, seruan dan tepuk tangan menggema.

''Luar biasa!''

''Benar-benar bisa dikendalikan?''

''Bukankah sangat bagus!''

''Dengan adanya Dewi kecil ini kita tidak perlu tunduk lagi!''

''Alam iblis akan bangkit kembali!''

Lin Yi Yue yang penasaran mendekati kerumunan, seorang gadis kecil duduk di tengah alun-alun ada dua Pengawal yang menjadi di sisinya.

Salah satu Pengawal membuka gulungan, Lin Yi Yue mengenali gulungan itu. Itu adalah lukisan penjara yang ia buat khusus untuk mengurung energi jahat.

Lin Yi Yue memberi puluhan lukisan pada Kaisar Iblis untuk menangkap energi jahat. Bagaimana pun Alam Iblis masih bisa bertempur, sementara alam manusia tidak bisa melakukan perlawanan apapun pada energi jahat.

Jadi selama ribuan tahun ini Lin Yi Yue lebih mengutamakan alam manusia dan hanya pergi ke Alam Iblis jika ada kekacauan yang besar.

Pengawal itu menyuntikan sedikit kekuatannya pada lukisan, melihat itu alis Lin Yi Yue berkerut. Dua asap hitam keluar dari lukisan, Pengawal itu membebaskan energi jahat.

Namun semua iblis malah bersorak, tiba-tiba gadis kecil itu berdiri. Ia merentangkan tangannya, dua energi jahat yang berkeliaran di udara berhenti. Lin Yi Yue tidak percaya melihatnya, gadis kecil itu bisa mengendalikan energi jahat.

Caranya dalam mengendalikan energi jahat belum handal, seperti tidak terbiasa mengendalikannya. Tak lama energi jahat kembali bergerak, gadis itu menoleh pada pengawal. Pengawal itu kembali membuka lukisannya, menangkap energi jahat.

Tepuk tangan menggema, tapi sepertinya gadis itu tidak senang. Wajah kecilnya berkerut, menunduk tidak berani melihat kerumunan.

''Semua lihat! Apakah kalian sudah percaya?'' Salah satu pengawal berteriak.

''Besok Wali Kota sendiri yang akan mengantar Gadis ini menghadap Kaisar. Di masa depan Alam Iblis tidak perlu lagi menunduk pada Paviliun Bai Yue.''

''Bagus!''

''Tidak akan tunduk lagi!''

Semua iblis bersorak, dua pengawal membawa gadis itu pergi. Lin Yi Yue diam-diam mengikuti dari belakang.

Mereka memasuki kediaman Wali Kota. Lin Yi Yue mengeluarkan jimat, begitu jimat diaktifkan tubuhnya menjadi tidak terlihat. Lin Yi Yue dengan santai memasuki Kediaman Wali Kota.

Masuk ke dalam, Lin Yi Yue melihat dua Pengawal itu baru saja keluar dari ruangan, Lin Yi Yue buru-buru masuk sebelum pintunya tertutup.

Suara rintihan membuat Lin Yi Yue menoleh. Gadis kecil itu menangis, mencengkram erat dadanya. Lin Yi Yue mendekat, perlahan memperlihatkan keberadaannya.

''Kamu…''

''Shutt…'' Lin Yi Yue membungkamnya. ''Kakak tidak akan menyakitimu, tenang saja.''

Lin Yi Yue perlahan menyingkirkan tangannya, gadis itu menatap ragu. ''Kakak siapa?''

''Nama Kakak Yi Yue, bisakah kita bicara sebentar?'' tangannya menghapus air mata gadis itu.

Setelah gadis itu mulai tenang, ia kembali bicara. ''Bisakah Kakak tahu bagaimana kamu mengendalikan energi jahat?''

''Tidak tahu, aku tidak tahu…'' gadis itu menggeleng ribut, terus menggumamkan kata aku tidak tahu.

''Baik, baik Kakak tidak akan…''

''Pergi, pergi! kamu pembohong pergi dari sini!'' Gadis itu berteriak, Lin Yi Yue dengan cepat membuat penghalang di raungan itu.

''Gadis kecil dengarkan Kakak…'' gadis itu melempar bantalnya.

''Kakak tahu kamu kesakitan.'' lemparan gadis itu terhenti. ''Saat kamu mengendalikannya pasti terasa sangat sakit kan?''

Lin Yi Yue perlahan mendekat, ''Bagaimana Kakak tahu?''

''Kamu kesakitan dan Kakak hanya ingin membantumu.''

''Bagaimana Kakak membantuku?'' Gadis itu menatapnya ragu.

''Jawab dulu pertanyaan Kakak,'' Lin Yi Yue duduk di sampingnya. ''Apakah kamu sudah bisa mengendalikan energi jahat ini sedari kecil?''

Gadis itu menggeleng, ''Tidak, aku juga tidak tahu bagaimana aku melakukannya.''

''Apakah kamu suka mengendalikan energi jahat ini?''

''Tidak suka, itu menyakitkan.'' Lin Yi Yue mengusap kepalanya, setuju dengan perkataan si kecil.

''Sebelum kamu bisa mengendalikan energi jahat ini, apa kamu tanpa sengaja memakan sesuatu?''

Gadis kecil menggeleng, ''Tidak tahu, aku tidak ingat.''

''Tidak masalah, Kakak bisa membuat kamu kembali seperti semula.''

''Benarkah!'' Gadis kecil itu memegang erat tangan Lin Yi Yue.

''Tentu saja, tapi setelah ini kamu tidak akan bisa mengendalikan energi jahat lagi, apakah tidak apa-apa?''

''Tidak masalah, aku tidak ingin mengendalikannya.''

''Baiklah, pertama kita harus pergi dari sini terlebih dahulu.''

''Pergi? Bisakah aku mengajak Kakakku?''

''Kamu punya kakak, sekarang dia ada dimana?''

Gadis kecil itu menunduk, ''Aku tidak tahu, mereka membawaku diam-diam. Kakak pasti sangat cemas sekarang.''

''Tidak masalah, aku akan mengabari Kakakmu. Besok pagi Kakak akan datang menjemputmu, bagaimana?''

Gadis kecil itu mengangguk, mengulurkan jari kelingkingnya. Lin Yi Yue menatap, tidak mengerti. Gadis kecil itu menarik tangan Lin Yi Yue dan melingkarkan jari kelingking mereka.

''Namaku Sui Rong, janji bertemu besok Kakak.''

...****************...

Lin Yi Yue menatap jari kelingkingnya lalu melirik kediaman Wali Kota. Setelah diam-diam memberi kabar pada Kakak Sui Rong, ia kembali ke Kota. Semalaman duduk di kedai makan, ingin memenuhi janji mereka.

''Nona ingin memesan apa?''

Lin Yi Yue menatap penjual, ''Satu mangkuk…'' ia melirik ke dalam, tidak tahu makanan apa yang penjual itu masak.

''Nona apa Anda ingin merasakan masakan baruku?''

''Ya itu saja…''

Setelah penjual itu pergi, Lin Yi Yue pergi ke gang kecil membuat tubuhnya kembali menghilang. Melewati kedai ia melihat penjual itu berteriak marah.

''… jika aku menemukan Nona itu, awas saja. Makananku yang enak malah terbuang sia-sia.''

Lin Yi Yue melirik makanan di atas meja hampir muntah. Makanan itu berwarna hitam kental seperti bubur dengan biji-biji hijau yang entah apa.

Lin Yi Yue bergidik, merasa beruntung tidak jadi memakannya. Ia cepat-cepat memasuki Kediaman Wali Kota.

Tak sampai lima menit Lin Yi Yue melewati kedai lagi, kini di pelukannya ada Sui Rong yang juga tidak terlihat.

Keduanya buru-buru meninggalkan Kota, menuju hutan. Jangan sampai Wali Kota menemukan Sui Rong hilang tapi mereka masih berada di dalam Kota.

Sesampainya di hutan Lin Yi Yue mendudukkan Sui Rong di belakang pohon.

''Yi Yue Jie, dimana Kakakku?''

''Kakakku akan segera sampai… Xiao Rong, setelah ini aku akan membuatmu kembali seperti semula, tidak bisa lagi mengendalikan energi jahat. Tapi ini sangat sakit, apa kamu takut?''

Sui Rong menggeleng, ''Tidak takut, setelah ini aku akan bebas. Mereka tidak akan memaksaku lagi.''

Lin Yi Yue tersenyum, ''Benar, setelah ini kamu akan bebas. Aku juga menginginkan kebebasan itu.''

Di balik pohon besar suara jeritan terdengar, seorang pemuda berlari cepat menyusuri hutan. Mendengar jeritan itu ia berbelok, ia melihat ada wanita yang mengambil darah Adiknya.

Matanya memerah, ''Apa yang kau lakukan!''

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!