NovelToon NovelToon
SCARLET TEARS: VANILLA AND VENGEANCE

SCARLET TEARS: VANILLA AND VENGEANCE

Status: tamat
Genre:Mafia / Roh Supernatural / Dark Romance / Tamat
Popularitas:97
Nilai: 5
Nama Author: isagoingon

"Aku mencintaimu, Hayeon-ah. Mungkin caraku mencintai salah, kacau, dan penuh racun. Tapi itu nyata." Jin Seung Jo.





PERINGATAN PEMBACA:

Cr. pic: Pinterest / X
⚠️ DISCLAIMER:

· KARYA MURNI SAYA SENDIRI. Cerita, karakter, alur, dan dialog adalah hasil kreasi orisinal saya. DILARANG KERAS mengcopy, menjiplak, atau menyalin seluruh maupun sebagian isi cerita tanpa izin.

· GENRE: Dark Romance, Psychological, Tragedy, Supernatural.

· INI BUKAN BXB (Boy Love). Ini adalah BxOC (Boy x Original Female Character).

· Pembaca diharapkan telah dewasa secara mental dan legal.





©isaalyn

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isagoingon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sang Pemburu dan Sang Psikopat

Rasa takut itu, oh, seperti tembok tebal yang menjerat Hayeon di dalam apartemennya—seolah dunia luar adalah sebuah mimpi buruk yang tak berujung. Ia tak berani melangkah keluar, tak ingin menyalakan lampu, bahkan suara sekecil apapun terasa seperti peluru tajam. Setiap detik, seakan menyayat jiwanya. Terjebak di antara kenangan kelam yang membayangi dan teror nyata yang diwakili oleh Jin Seung Jo—sebuah bayangan yang selalu mengintai.

Lalu, dalam keheningan yang mencekam, suara keras mengoyak ketenangan.

BRAAK!

Pintu apartemennya terlempar, hampir terlepas dari engselnya. Di balik bingkai yang hancur, siluet menakutkan muncul—Jin Seung Jo, terbatasi cahaya redup lorong.

Hayeon menjerit, tubuh kecilnya merosot ketakutan, terkurung di sudut ruangan. Air mata mengalir deras, tak bisa ditahan.

“Tolong... jangan...” suaranya bergetar, penuh harapan yang hampa menatap Seung Jo.

Seung Jo, tak peduli. Langkahnya cepat, penuh tujuan—matanya, biasanya dingin, kini membara dengan emosi yang tak terdefinisikan. Bukan kemarahan, tapi semacam kegelapan yang mengancam.

"Diam!" suaranya menggema, mengisi ruang kecil itu. Ia meraih lengan Hayeon, menariknya berdiri dengan kasar.

"Kita harus pergi. Sekarang."

"Lepaskan aku!" teriak Hayeon, berontak, ketakutan mengaburkan pikirannya. Pria ini—ibarat iblis yang datang dari kegelapan. Apa yang bisa lebih buruk dari ini?

"Junho tahu tentangmu," desis Seung Jo, wajahnya mendekat, cukup dekat untuk melihat butiran keringat di pelipisnya, dan bayangan ketakutan—ya, ketakutan—di balik kemarahan itu.

"Dia akan datang untukmu. Menyiksamu sampai hancur hanya untuk mendapat reaksiku. Kau tak mengerti monster seperti apa dia."

Junho. Nama itu tak lebih dari sekadar suara kosong baginya, namun nada dalam suara Seung Jo membuat darahnya membeku. Apakah ada yang lebih menakutkan dari Seung Jo? Pria yang sama kejamnya, ancaman yang bersembunyi di balik foto dan liontin?

Tiba-tiba, Seung Jo mendorongnya ke belakang, melindungi tubuhnya dengan badannya. Tatapannya tajam, waspada, menanti sesuatu dari pintu yang hancur.

Dari lorong gelap, suara langkah kaki ringan terdengar, diiringi tawa lembut yang membuat bulu kuduk merinding.

"Yah, yah, Seung Jo... kenapa terburu-buru sekali?"

Seorang pria tinggi, ramping, muncul di ambang pintu. Hampir seperti malaikat—rambut hitam panjang, fitur wajah halus, tapi senyumnya melengkung, matanya tajam seperti belati, memancarkan kegilaan. Ini adalah Han Jun Ho.

"Sudah lama kita tidak bertemu," ucap Junho, matanya beralih ke Hayeon yang gemetar di belakang Seung Jo.

"Dan kau sudah mendapat mainan baru yang lucu. Kenapa tidak memberitahuku? Aku suka sekali mainan."

"Awas langkahmu, Junho," geram Seung Jo, suaranya rendah, berbahaya. Ia bersiap untuk bertarung.

"Aku? Hanya ingin bermain," jawab Junho, pura-pura tersinggung. Tangannya cepat mengeluarkan sesuatu dari saku—sebuah pisau kecil berkilau di bawah cahaya.

"Kau selalu serius, Seung Jo. Bagaimana kalau kita mulai dengan mengambil mata boneka kecilmu itu? Lihat seberapa lama dia bisa bertahan sebelum suaranya menjadi serak."

Seung Jo tak menjawab. Dalam sekejap, ia mendorong Hayeon lebih jauh ke belakang, ke arah kamar tidur.

"Kunci dirimu di dalam!" perintahnya singkat sebelum menerjang ke arah Junho.

Hayeon, lumpuh oleh ketakutan, akhirnya bergerak. Ia berlari ke kamar tidur, mengunci pintu, tubuhnya tergelincir ke lantai. Suara benturan, geraman, dan pecahan kaca menggema di ruang tamu. Tawa gila Junho terus bergaung, diselingi hardikan marah Seung Jo.

Dunia ini, oh, menjadi neraka. Terjebak di antara dua monster, dan salah satunya baru saja mendobrak masuk untuk... menyelamatkannya? Itu, sungguh, tak masuk akal. Tapi teriakan marah Seung Jo, desisannya tentang Junho—semuanya terasa nyata.

Pertarungan di luar semakin sengit. Hayeon memeluk lututnya, menangis dalam diam. Siapa yang akan menang? Dan apa yang akan terjadi padanya, tak peduli siapa pemenangnya?

......YOON JEONGHAN as HAN JUNHO......

1
LOLA SANCHEZ
Aku sangat penasaran! Kapan Thor akan update lagi?
isagoingon: besok yaa kakkk!😄
terima kasih sudah mampirr!!
total 1 replies
Oralie
Larut malam ini tetap menunggu update dari thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!