DEWA GUNTUR

Gemuruh

Guntur menggema di langit dan bumi, kekuatannya yang mengerikan menenggelamkan semua makhluk hidup. Petir tak berujung menyambar di dalam kesengsaraan guntur, menghasilkan jurus mematikan yang mengerikan.

Nenek Chen memanggil Perisainya untuk menangkis api phoenix Ning lan. Merasakan kekuatan kesengsaraan guntur di atas, ia tiba-tiba mendongak.

Saat melihat pusaran petir ungu, mata Nenek Chen melebar ketakutan, wajahnya yang keriput dipenuhi kepanikan.

Guntur merupakan musuh alami bagi para kultivator hantu. Bahkan Nenek Chen setengah langkah lagi mencapai alam leluhur, merasakan ketakutan.

Tanpa ragu, Nenek Chen menghempaskan Ning lan dan melarikan diri jauh ke dalam Hutan Hantu, mengerahkan sejumlah besar Yin dan Qi Gelap untuk menyembunyikan keberadaannya.

"Mau lari? Tidak mungkin"

Melihat Nenek Chen mencoba melarikan diri, Ning lan berteriak marah dan merentangkan tangannya. Api merah keemasan membakar tubuhnya, dan api phoenix menyelimuti seluruh tubuhnya. Dengan teriakan phoenix yang menggema di langit, seekor phoenix api merah keemasan melesat ke angkasa, membentangkan sayapnya dan meraung, menukik ke bawah untuk menyerang Nenek Chen.

Nenek Chen yang terseret lagi sangat marah. Ia berbalik dan mengayunkan cakar gelapnya, menghantam balik phoenix api itu, dengan marah berkata

"Gadis kecil, apa kau benar-benar pikir aku takut padamu? Karena kau mencari kematian, aku akan mengabulkan keinginanmu. Raja Tulang Jiwa Langit, bangkitlah"

Dengan sebuah perintah, Hutan hantu bergetar hebat, dan sebuah retakan yang dalam muncul di tanah. Tulang-tulang yang tak terhitung jumlahnya bersinar dengan cahaya gelap beterbangan keluar dari retakan itu. Mereka seperti potongan-potongan puzzle. Dalam beberapa tarikan napas, mereka berubah menjadi raksasa tulang setinggi seratus kaki, berdiri tegak di hutan.

Nenek Chen berubah menjadi bola api jiwa dan terbang ke Raksasa Tulang. Mata cekungnya menyala dengan cahaya gelap, dan aura mengerikan meletus dari Raja Tulang Jiwa Langit, sebanding dengan seorang kultivator alam leluhur.

"Mati"

Raung nenek Chen yang bersa di dalam Raja Tulang Jiwa Langit. Meskipun ukurannya besar, kecepatannya tak kalah mengesankan. Ia mengangkat telapak tangannya yang besar dan bertulang secepat kilat, menutupi langit dan menghantamkannya ke arah Ning lan.

"Api Ilahi Seribu Ilusi"

Tepat saat telapak tangan raksasa itu hendak menyerang, Ning lan berubah menjadi segudang api, dengan mudah menghindarinya sebelum mengumpulkan kekuatan di belakang Raja Tulang Jiwa Langit.

Ning lan hendak melancarkan serangan diam-diam, paku-paku tulang yang tak terhitung jumlahnya meletus dari punggung Raksasa Tulang. paku yang padat dan dahsyat itu memaksa Ning lan untuk menghindar sekali lagi dengan berubah menjadi api.

Keduanya kembali beradu. Raja Tulang Jiwa Langit memiliki pertahanan yang tangguh, dilindungi oleh Yin dan Qi Gelap. Api Phoenix Ning lan meskipun kuat kesulitan menembus pertahanan Raja Tulang.

Sementara Nenek Chen dan Ning lan bertarung, jurus guntur fang Yuan telah siap.

Meskipun jurus Kesengsaraan guntur itu kuat, ia juga memiliki beberapa kekurangan dan membutuhkan waktu persiapan.

Rambut perak Fang Yuan berkibar, jubah ungunya bergoyang tertiup angin. Ia mengangkat tangannya, menunjuk ke Raja Tulang Jiwa Langit dan kesengsaraan guntur langsung Menuju ke arah raja tulang jiwa Langit.

Gemuruh.

Gemuruh kesengsaraan guntur bergema, dan ia menukik ke bawah langsung Menuju ke arah raja tulang jiwa langit.

Nenek Chen, yang bertarung dengan Ning lan terkejut. Saat ia berbalik, ia melihat kilat ungu yang sangat tebal turun dari langit, seperti naga sungguhan, melesat ke arahnya, ia ketakutan.

Nenek Chen menjerit ketakutan. Ia mencoba melepaskan diri dari Raja Tulang Jiwa Langit, tetapi kecepatannya terlalu lambat. Begitu ia berpikir, kesengsaraan guntur menembus kepala Raja Tulang, meledakkannya dan dirinya sendiri di dalamnya.

Tubuh Raja Tulang Jiwa Langit hancur berkeping-keping, dan jiwa nenek Chen juga musnah.

Melihat Raja Hantu yang bahkan lebih kuat darinya terbunuh seketika, ketakutan Ning lan terhadap Fang Yuan meningkat.  

Meskipun Raja Hantu wanita Berambut Putih itu telah terbunuh oleh kesengsaraan guntur, Fang Yuan tetap waspada. Ia melepaskan indra keilahiannya dan mulai mencari sisa sisanya.

Tak menemukannya, Fang Yuan menatap Raja Hantu Berkepala Banteng, yang jiwanya semakin menipis dan di ambang kepunahan. 

Ia melompat turun, mengangkat tangannya, dan meletakkannya di atas kepala besar Raja Hantu Berkepala Banteng dan melakukan teknik pencarian jiwa.

Fang Yuan takut Monster tua yang licik dan berbahaya seperti Nenek Chen mungkin punya trik lain.

Setealh melakukan teknik pencarian jiwa pada raja hantu berkepala banteng, dan tidak menemukan apapun, fang Yuan menghela nafas lega, setelah itu ia memasukan jiwa raja hantu berkepala banteng ke dalam panji kaisar manusianya untuk di murinikan.

Dari ingatan raja hantu berkepala banteng, fang Yuan menemukan tempat tingal nenek Chen.

"Ikuti aku"

Kata fang Yuan kepada Ning lan, dan menuntunnya jauh ke dalam hutan.

Saat berjalan, fang Yuan melahap setiap hantu dan energi gelap ke mana pun ia lewat, menyerap semuanya ke dalam Panji Kaisar Manusianya.

Sesaat kemudian, fang Yuan membawa Ning lan ke pohon beringin berusia seribu tahun, setinggi tujuh atau delapan ratus kaki, yang membutuhkan puluhan orang untuk memeluknya. Ini adalah sarang Raja Hantu Berambut Putih.

Fang Yuan menyelidiki bagian dalam pohon itu, dan mendapati perabotannya sangat minim, seperti kamar tidur gadis biasa. Ia mengamati bagian dalamnya tetapi tidak menemukan harta karun.

Namun ia tidak menyerah. Bagaimana mungkin Seorang raja hantu yang hampir mencapai alam leluhur tidak meninggalkan harta karun apa pun?

Setelah mengamati pohon beringin itu sekali lagi dengan cermat menggunakan indra keilahiannya, Fang Yuan menyadari fluktuasi dimensi samar yang terpancar dari kotak rias yang indah di atas meja rias. Ia meminta Ning lan untuk membukanya.

Ning lan membukanya, tidak menemukan sesuatu yang aneh dan berbahaya.

Di kotak rias itu berisi simpanan nenek chen selam ribuan tahun. ia menemukan material yang unik, terbuat dari inti pohon beringin berusia seribu tahun, diresapi dengan material spasial. Kristal giok jiwa juga yang dibutuhkan Fang Yuan ada, dan berjumlah dua puluh atau tiga puluh.

Satu Kristal giok Jiwa di pelelangan, setidaknya bisa mencapai lima puluh ribu batu roh bermutu tinggi, dan tidak ada pasar untuk itu.

Selain Kristal giok Jiwa, ada juga sejumlah besar batu roh. Hitungan kasar mengungkapkan setidaknya empat atau lima juta batu roh bermutu tinggi.

Batu roh yang digunakan para Kultivator untuk kultivasi dan transaksi dibagi menjadi

* Batu Roh Bermutu Rendah

* Batu Roh Bermutu menengah

* Batu Roh Bermutu tinggal.

Setelah menyimpan kotak rias itu, fang Yuan mencari lagi di sekitar pohon beringin. Setelah memastikan tidak ada sisa yang tersisa, dan ia juga tidak menemukan cahaya jiwa nenek chen, ia segera keluar dari pohon beringin.

Melihat pohon beringin yang berusia seribu tahun itu, pikiran Fang Yuan tergerak. Delapan belas bendera formasi hitam muncul di tangannya. Dengan lambaian tangannya, bendera formasi menyelimuti pohon beringin dan langsung membentuk serangkaian formasi pemurnian jiwa.

Karena tidak ada sisa-sisa nenek chen, maka sempurnakan seluruh pohon beringin ini. Aku yakin pohon itu tidak akan musnah.

...