Setelah Empat Tahun Berlalu ( Luka)

Perjalanan bulan madu berakhir dengan cepat sekali.Naima dan Bagas baru saja sampai di rumah mereka.baru di tinggal sebentar tetapi rumah besar ini sudah mengalami banyak perubahan sesuai dengan keinginan Naima.Bagas sama sekali tidak keberatan dengan warna rumah pilihan istri nya.

" Bolehkan Mas alas kasur nya berwarna pink?" tanya Naima kepada suami nya.

Dari awal masuk ke dalam rumah,Bagas tidak berhenti menatap ke sekeliling yang di penuhi warna kesukaan istri nya sangat bertolak belakang dengan kepribadian nya, tetapi Bagas tak berniat untuk menolak atau melakukan protes kepada istri nya.

" Boleh sayang! Rumah ini milik Kamu,di sini Kamu yang menjadi ratu dan nyonya rumah nya.lakukan apapun yang Kamu inginkan lakukan asalkan Kamu bahagia,Aku selalu support." balas Bagas yang harus membiasakan diri melihat warna feminin di sekitar nya.

"Terimakasih Mas." ujar Naima tersenyum lebar.

Dulu ia hanya bisa mengelus dada dan memperbanyak sabar setiap kali melihat kamar teman-teman nya ataupun Lara yang begitu bagus di penuhi banyak boneka lucu-lucu.setiap kali mereka bercerita tentang kamar mereka yang baru selesai di renovasi,Naima hanya diam sebagai pendengar.tetapi sekarang keadaan berubah drastis.Naima pun bisa memiliki seperti apa yang mereka miliki selama ini.itu semua berkat suaminya, laki-laki yang dulu pernah ia tolak cinta nya berulang kali nyata nya mampu membuat hidup nya semakin bahagia dan aman.

Bagas memeluk Naima dari belakang, wanita ini sedang sibuk mengagumi langit-langit kamar mereka yang sudah tidak polos lagi.

Tanpa terasa pagi kini sudah berganti dengan sore, perjalanan jauh dari benua eropa membuat tubuh mereka berdua menjadi lelah.Bagas memilih Benua eropa sebagai tempat bulan madu atas persetujuan dari Naima,setiap hari mereka mengunjungi kota yang berbeda,selama di sana Naima belajar banyak hal.mereka berangkat membawa dua koper besar lalu pulang membawa dua puluh koper besar,semua terisi penuh tanpa ada cela sedikit pun.

Sebenarnya waktu satu Minggu sangat lah tidak cukup untuk menikmati bulan madu yang indah,tetapi Bagas dan Naima berusaha memanfaatkan waktu itu sebaik mungkin.

Bagas sangat ingin menambah masa cuti nya,namun sayang kesibukan di kantor mengubah segala keinginan nya.

" Jadi besok Mas beneran langsung kerja? Nggak istirahat dulu satu hari?" tanya Naima yang tidak tega melihat suami nya yang masih lelah tetapi sudah harus kembali bekerja.

"Nggak bisa sayang, kerjaan nya banyak banget,Papa saja dua hari ini sampai harus lembur segala karena ada banyak proyek yang baru berjalan." jawab Bagas yang sebenarnya juga belum ingin kembali bekerja tetapi ia tak punya pilihan lain,mana tega ia melihat Papa nya yang sudah tua harus pulang larut malam .

Kedua orang tua nya memang tidak mengeluh,hanya saja Bagas yang tidak ingin membuat Papa nya kelelahan.

Naima hanya mengangguk kan kepala sangat paham dengan pekerjaan suami nya.

" Besok siang Aku boleh ke tempat Ibu ya Mas,terus sore nya lanjut ke tempat Mama." tanya Naima meminta izin kepada suami nya.

Selain sudah rindu kepada orang tua nya ,Naima juga ingin mengantarkan oleh-oleh yang sengaja ia beli untuk Maryah,Dito, Anjani dan juga Zalendra.

Maryah dan Dito pasti akan senang karena selama ini mereka tidak pernah merasakan bagaimana rasanya di beri oleh-oleh dari luar negeri.

" Nanti Aku akan pulang cepat lalu menyusul Kamu di rumah Mama." Bagas menarik Naima masuk ke dalam pelukan nya.

Tangan kekar nya mengelus punggung Naima dengan lembut,dari sentuhan tangan itu Naima bisa merasakan kasih sayang yang tulus dari suami nya.

" Ingat jangan masuk ke dapur, biarkan bibi yang menguasai dapur sementara Kamu menguasai kamar kita saja." bisik Bagas di telinga istri nya.

Menikah dengan Bagas membuat Naima benar-benar merasa di ratu kan,dia yang sudah terbiasa mengerjakan semua jenis pekerjaan pasti akan merasa bosan bila tidak di perbolehkan melakukan pekerjaan rumah.

Naima mendongak menatap suami nya,tak bisa di elakkan lagi, sesuatu dalam diri Bagas langsung terbangun seakan menjadi candu bagi nya untuk menikmati kembali waktu bersama istri nya.Bagas menciumi seluruh wajah Naima dengan rasa cinta yang melampaui batas, membuat Naima dengan refleks memejamkan matanya.

Tanpa aba-aba,Bagas langsung mengendong ala bridal style Naima lalu di baringkan ke atas tempat tidur.mereka memang masih lelah, tetapi gairah yang meronta ingin di salurkan tak bisa lagi di tahan.seperti nya mulai sekarang Bagas tidak akan bisa lagi jauh-jauh dari istri nya.dunia Bagas sekarang berpusat pada Naima.bahkan tanpa rasa takut laki-laki ini menyerah kan beberapa kartu sakti untuk di pegang oleh istri nya.

Naima sudah lebih mahir mengimbangi permainan Bagas, ketimbang saat pertama kali mereka melakukan nya.dan itu wajar karena selama ini Naima begitu tegas menjaga diri nya dan hanya Bagas yang menikmati bibir nya.

Ketika oksigen semakin sulit di raup di antara mereka,Bagas melepas kan pagutan nya dan mulai membawa bibir nya menjelajahi area lain milik Naima.Bagas menciumi dagu Naima lalu turun ke leher jenjang sampai membuat Naima mendongak untuk memudahkan pergerakan Bagas.

Naima melenguh pelan,Naima sama sekali tidak berniat menolak apa yang sedang suami nya lakukan atas diri nya.Bagas tanpa sadar bahkan sudah menciptakan banyak tanda cinta di leher Naima.

Cantik wajah Naima semakin membuat Bagas kelimpungan.ia tak bisa menunggu untuk segera memagut bibir Naima lagi.yang pada akhirnya membawa mereka kembali ke dalam permainan panas yang bergelora.

Bagas memimpin permainan dengan penuh cinta bukan semata-mata karena nafsu.Naima adalah wanita yang berharga untuk nya,maka dengan berharga pula dia ingin memperlakukan istri nya dalam penyatuan cinta mereka.

" Mas..." desis Naima di sela permainan mereka yang kian dalam.tangan Naima sibuk meremas sprei di bawah mereka yang sudah tidak beraturan lagi.

" Mas Bagas." panggil Naima lagi.

Bagas semakin terpacu kala mendengar Naima menyebut nama nya di dalam desahan nya.Bagas jelas tak mau kalah,ia terus membisikkan kata cinta untuk istri nya yang sangat ia cintai.

Hingga akhir nya mereka berdua pun sampai di puncak permainan .Bagas menembakkan benih nya tepat ke dalam gawang wanita nya.

Beberapa detik kemudian,Bagas dan Naima bersitatap dalam dan intens.tatapan mata kedua nya sama-sama menggambar kan kepuasan dan juga kebahagiaan yang kian melengkapi hubungan mereka saat ini.

Tangan Bagas terulur mengelap keringat yang membanjiri wajah istri nya.besok pagi-pagi sekali ia berencana mendatangkan pegawai salon kecantikan ke rumah mereka.

" Terimakasih sayang,Aku sangat mencintai Kamu." bisik Bagas tidak pernah merasa bosan mengungkapkan perasaan nya kepada Naima.

Bersambung.

Jangan lupa like dan tinggal kan jejak kalian di kolom komentar ya guys.