🚨Warning 🚨
Dapat menyebabkan keram pipi, sakit perut, guling-guling dan hal aneh lainnya.
Bersembunyi lah dari jangkauan orang lain!!!!
Bercerita tentang pernikahan yang diawali oleh sebuah perjodohan. Cerita biasa yang sering kita baca bukan???
Tapi disini mereka adalah sepasang manusia yang memiliki sifat yang saling bertolak belakang...
Zee yang memiliki sifat humoris, pecicilan, rusuh dan selalu membuat masalah harus dijodohkan dengan Guntur yang memiliki sifat dewasa, dan tidak banyak tingkah, hidup layaknya orang pada umumnya.
Siapakah diantara mereka yang akan berubah setelah menikah?
Akankah Zee yang menjadi dewasa, ataukah Guntur yang ketularan somplak seperti istrinya?
Selamat senam wajah gratis Pemirsaaaaahhh...🙏🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gigitan serangga raksasa
Ternyata sudah banyak yang menunggu mereka di meja makan, selain orang tua Guntur ada beberapa kerabat yang ikut sarapan di meja makan, beberapa dari mereka menginap dirumah orang tua Guntur, dan beberapa kerabat juga ada yang baru datang semalam, dikarenakan rumah mereka yang cukup jauh hingga baru sempat melayat.
"Pagi Om, Tante. Maaf udah nunggu lama." Sapa Guntur pada saudara-saudaranya yang ada di meja makan.
"Enggak kok, kita juga maklum lah. Kalian kan pengantin baru." Jawab salah seorang kerabat Guntur, menggoda pasangan pengantin baru tersebut. Walaupun sebenarnya gak baru-baru amat sih.
Zee dan Guntur hanya tersenyum menanggapinya.
"Yuk kita mulai, sarapannya. Aku takut telat nih." Kata Flower yang akan berangkat ke sekolah.
Dan acara sarapan pun dimulai. Kehangatan terlihat jelas pada keluarga ini, sambil menikmati makanannya mereka sesekali bersenda gurau atau kadang membahas pekerjaan atau isu-isu politik yang sedang hangat. Zee yang tidak mengerti arah obrolan mereka hanya bisa menjadi pendengar setia hingga tiba-tiba….
"Leher kamu kenapa sayang?" Tanya Mama Vivi khawatir melihat plester menempel di leher Zee.
Wajah Zee tiba-tiba terasa panas. Dia bingung harus menjawab apa. Masa iya dia bilang jika itu adalah kelakuan anaknya?
"Kayaknya Kak Zee digigit serangga deh Mah." Jawab Flower santai. "Tadi lehernya merah-merah. Tapi aku sendiri ga tau serangganya apa, aku baru liat soalnya bekas gigitan serangga yang kayak gitu." Lanjut Flower, sambil meneguk susu yang ada di hadapannya.
Semua yang ada disitu seketika itu menghentikan semua aktivitasnya, Papa Gery langsung menyemburkan kopi yang diminumnya dan tersenyum ke arah menantunya yang tertunduk malu, dengan wajah yang sudah seperti lobster rebus, kemudian melihat ke arah serangga besar yang cuek menyantap nasi goreng favoritnya. Beberapa dari mereka ada yang terbatuk-batuk karena tersedak makanan atau minumnya, beberapa diantara mereka berusaha menahan tawa mereka yang akan pecah mendengar pernyataan dari Flower sehingga membuat wajah mereka seketika memerah. Sedangkan Mama Vivi langsung berlari ke kamar mandi menahan pipis sambil terus terbahak-bahak.
*****
"Kak, ko reaksi mereka aneh gitu, emang tadi aku salah ngomong ya?" Tanya Flower ketika berada di dalam mobil Guntur. Karena dia menumpang mobil Kakaknya sampai ke sekolah.
Lumayan ongkos buat ojol bisa buat beli bakso. Pikir Flower.
"Kamu masih dibawah umur, jadi ga bakalan ngerti. Ntar juga kalo kamu udah nikah bakalan ngerti" Jawab Guntur yang ada di belakang stir.
"Kalau ngasih jawaban Jangan ambigu gitu donk. Aku makin ga ngerti. Apa coba hubungannya nikah sama digigit serangga? Bener ga Ka Zee?"
Zee yang duduk di samping Guntur hanya bisa memutar bola matanya. Dia malas menimpali obrolan absurd Kakak beradik itu.
"Udah jangan banyak omong, cepet turun udah nyampe." Kata Guntur, ketika mobil mewahnya sudah ada di depan gerbang sekolah Flower.
"Minta jajan." Kata Flower sambil menengadahkan telapak tangannya kepada Kakaknya.
"Emang kamu ga dikasih jajan sama Mama?"
"Kata Mama minta sama Kak Guntur aja." Jawab Flower lagi, yang belum beranjak turun dari mobil Guntur.
"Berapa? Goceng?" Goda Guntur.
" Idih hari gini jajan goceng dapat apaan? Palingan dapet kuaci doang." Jawab Flower sewot. "Lagian malu donk sama mobil, beli mobil ratusan juta aja bisa, masa ngasih jajan ade semata wayang cuma goceng?"
"Lah kan kamu semalem udah Kakak kasih uang dua ratus ribu." Jawab Guntur.
"Kan itu mah buat biaya sewa kamar Kak. Sekarang kan judulnya beda, aku disuruh Mama buat minta jajan sekolah." Masihl dalam posisi tangan yang sama.
"Nih!" Sambil mengeluarkan selembar uang seratus ribu dari dompetnya. Sekalian buat besok!"
"Buat besok apa nya? Dasar pelit!" Kemudian keluar dari mobil Kakaknya.
Mobil Guntur pun kembali melesat di jalan raya, yang kini dengan tujuan supermarket.
"Kok kamu diem aja dari tadi?" Tanya Guntur pada istrinya.
"Lagi males ngomong sama Kakak."
"Emang aku salah apa?" Tanya Guntur bingung.
"Pake nanya salah apa? Kenapa Kakak diem aja waktu tadi di meja makan, bukanya bantuin aku ngomong, malah santai aja makan."
"Emang kamu pengen aku ngomong apa? Bilang ke mereka kalau itu bukan gigitan serangga tapi hasil karya aku gitu?" Goda Guntur pada istrinya. "Percuma juga aku ngelak, semua yang ada disitu juga tahu kalau itu hasil karya aku. Nanti-nanti aku bikin lebih banyak dari itu, biar kamu bisa saingan sama macan tutul." Lanjutnya.
"Kalo sampe Kakak ngelakuin itu, nanti aku perban sekalian leher aku." Jawab istrinya ketus.
Guntur hanya terbahak-bahak mendengar jawaban istrinya sambil membayangkan leher Zee yang dibalut perban seperti mummy.
Mampir thor aku suka Novel kocak kayak gini..🙋🙋