NovelToon NovelToon
Cegil Kesayangan Drexler

Cegil Kesayangan Drexler

Status: sedang berlangsung
Genre:Gadis nakal / Diam-Diam Cinta / Murid Genius / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Enemy to Lovers
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nuna Nellys

0o0__0o0

Lyra siswi kelas dua SMA yang dikenal sempurna di mata semua orang. Cantik, berprestasi, dan jadi bintang utama di klub balet sekolah.

Setiap langkah tariannya penuh keanggunan, setiap senyumnya memancarkan cahaya. Di mata teman-temannya, Lyra seperti hidup dalam dunia yang indah dan teratur — dunia yang selalu berputar dengan sempurna.

***
"Gue kasih Lo Ciuman....kalau Lo tidak bolos di jam sekolah sampai akhir." Bisik Lyra.

0o0__0o0

Drexler, dengan sikap dingin dan tatapan tajamnya, membuat Lyra penasaran. Meskipun mereka memiliki karakter berbeda. Lyra tidak bisa menolak ketertarikannya pada Drexler.

Namun, Drexler seperti memiliki dinding pembatas yang kuat, membuat siapapun sulit untuk mendekatinya.

***
"Mau kemana ?" Drexler menarik lengan Lyra. "Gue gak bolos sampai jam akhir."

Glek..! Lyra menelan ludahnya gugup.

"Lyra... You promise, remember ?" Bisik Drexler.

Cup..!

Drexler mencium bibir Lyra, penuh seringai kemenangan.

"DREXLER, FIRST KISS GUE"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuna Nellys, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Drexler dan kesayangan-nya

...0o0__0o0...

...Drexler mengeringkan rambut Lyra dengan hair dryer, gerakan-nya telaten dan teratur seperti biasa....

...Lyra duduk tenang di atas meja rias, dagunya di sangga tangan, matanya terus mengikuti setiap detail wajah cowok itu—ketegasan rahang-nya, sorot matanya yang tajam, dan bibirnya yang selalu terlihat seperti menahan sesuatu....

...“Ikut World Ballet Competition.”...

...Drexler bicara begitu saja, seolah ia hanya menyebutkan hal kecil yang bisa ia lakukan sambil mengoleskan vitamin ke ujung rambut Lyra....

...Lyra spontan manyun. “Susah masuk-nya, Xler.”...

...Nada cemberut-nya tidak mengurangi kecantikan-nya, justru membuat Drexler tersenyum tipis....

...“Siapa bilang susah, hem ?” Ia menunduk sedikit, memastikan mata Lyra tak bisa kabur dari tatapan-nya. “Aku yang urus. Kamu tinggal menikmati hasilnya.”...

...Kata-kata itu membuat Lyra terdiam. Dadanya sesak dengan cara yang aneh—menghangat sekaligus menusuk....

...Ballet bagi Lyra bukan sekadar panggung, bukan sekadar hobi… itu bagian dari dirinya. Mimpinya. Hidupnya....

...“Kamu gak lagi menghibur aku, kan ?” bisiknya dengan suara serak. Matanya mulai berkaca-kaca....

...Lyra tahu Drexler bukan tipe cowok omdo, tapi hatinya terlalu luka untuk percaya sepenuh-nya pada apa pun hari ini....

...Drexler menghela nafas pelan. “Nggak usah nangis, Sweetie. Aku bisa nyiptain panggung khusus kamu, selama kamu mau dan bahagia.”...

...Bukannya menurut, Lyra malah teriak, tangisnya pecah total. .“Aaaaaaa.....Xler! Kamu memang pacar terbaik!”...

...Tangisan Lyra meledak, ia memeluk Drexler erat-erat seperti berusaha ber-pegangan pada sesuatu yang tidak akan meninggalkan-nya....

...Ini pertama kalinya Lyra menangis di hadapan kekasih-nya....

...Lyra adalah gadis yang selalu kuat, selalu menelan semua sendiri. Gadis yang membenci air mata karena itu terasa seperti kelemahan dan dia benci terlihat lemah....

...Drexler tidak bicara apa-apa. Ia cuma menarik Lyra lebih dekat, tangan-nya mengusap surai rambut gadis itu perlahan, penuh kesabaran....

...Memberi ruang agar Lyra menangis sampai tuntas. Setiap sapuan lembut tangan-nya justru membuat air mata gadis-nya semakin deras....

...Lyra menangis bukan hanya karena kompetisi itu… Tapi karena rasa sesak, kecewa, dan luka bertahun-tahun terhadap ayahnya yang terus menumpuk. Dan entah kenapa, justru di pelukan Drexler—tangisan itu pecah....

...Mungkin karena Drexler selalu memahami tanpa bertanya. Tanpa memaksa penjelasan. Tanpa Menghakimi. Dan Tanpa membuat gadis-nya merasa kecil. ...

...Hening. ...

...Hanya ada suara isakan tangis Lyra yang terasa menyakitkan dan menyesakkan dada Drexler. ...

...Namun suasana sedih dan mengharukan itu seketika berubah akibat tingkah ajaib Lyra....

...Srot..!...

...Lyra tiba-tiba mengeluarkan ingusnya ke kaos yang di pakai Drexler....

...“Aku masih dongkol sama tua bangka Guntur…” Adu'nya parau. Manja, sebal....

...Srot..!...

...Lyra mengeluarkan ingusnya lagi. Dengan tampang watados-nya....

...Drexler menunduk, melihat noda di kaosnya, lalu kembali menatap Lyra. Sudut bibirnya terangkat. tipis. Ia gemas ingin mengunyel wajahnya, namun ia tahan....

...Cowok itu bahkan tidak marah dan keberatan sama sekali atas kelakuan Lyra yang memang di luar Nurul akan normal manusia....

...Ya benar. Selama itu Lyra, apapun yang di lakukan gadis-nya. Drexler tidak akan keberatan. Karena rasa cintanya memang sebesar dan setulus itu. ...

...Betapa beruntung-nya Lyra bisa mendapatkan laki-laki dengan segala kelebihan dan rasa sayang sebesar itu....

...“Sweetie…” suaranya datar tapi lembut, “bicara yang bener.” tegurnya tegas, tapi nada suaranya lembut....

...Lyra manyun. “Tua bangka itu memang pantas. Dia Jahat sama anak sendiri, terus cari gara-gara—”...

...“Lyra.” Selanya cepat....

...Nada Drexler berubah sedikit tajam, tapi bukan marah—lebih seperti menarik-nya kembali ke pijakan yang benar....

...Drexler paham. Dia tahu apa maksud Lyra. Dia tahu betapa rumitnya hubungan Lyra dan Guntur. Dan dia tahu… meski Lyra marah, benci, kesal—di dalam hati kecilnya, masih ada rasa sayang yang susah mati....

...Makanya Drexler tidak pernah ikut campur. Tidak akan menyentuh Guntur sedikit pun tanpa izin Lyra....

...Karena seberapa dramatis hubungan ayah–anak itu, perasaan sayang tetap ada di bawah semua luka....

...Lyra mengusap sisa air matanya, sudah lebih tenang. “Iya, iya… Guntur.” gumam-nya setengah malas....

...Drexler menatapnya tajam....

...Lyra langsung nyengir. “Ralat—” ia menunduk kecil. “Maksud aku… Papa ubur-ubur.”...

...Drexler akhirnya mengacak pelan rambut Lyra. Tatapan-nya bukan lagi dingin, tapi hangat dengan cara yang cuma ia izinkan untuk satu orang di dunia....

...Lyra mengusap sisa air matanya dengan punggung tangan, napasnya masih tersendat-sendat. Namun bibirnya melengkung tipis....

...Ruangan itu terasa lebih tenang, lebih hangat… atau mungkin karena Drexler berada tepat di depan-nya....

...Cowok itu mengambil hair dryer, lalu memasukkan perlahan di laci meja rias. Gerakan-nya pelan—seperti takut membuat Lyra kembali runtuh....

...Diam-diam, Drexler menunduk sedikit, mengangkat dagu Lyra hingga tatapan mereka bertemu....

...Mata Lyra masih merah, bulu matanya basah. Hidungnya merah. Namun bukan itu poin pentingnya....

...Melainkan untuk pertama kalinya, Drexler benar-benar melihat seluruh kerapuhan yang di sembunyikan, di pendam dengan kuat oleh gadisnya selama ini....

...“Sini.” suara Drexler rendah, tapi tidak dingin—lebih seperti perintah yang menyelamatkan....

...Lyra maju, kemudian Drexler menarik tubuhnya ke dalam pelukan lagi. Kali ini berbeda—lebih tenang, lebih dalam....

...Seolah Drexler sedang memasukkan kembali potongan-potongan Lyra yang patah ke tempatnya....

...“Udah ?” tanya'nya sambil mengusap punggung Lyra perlahan....

...“Belum…” suara Lyra kecil, sengau. “Tapi aku cape nangis, walau cuma sebentar.”...

...Drexler menggumam pelan. “Hem, its ok, Sweetie.”...

...Tangan besarnya mengusap tengkuk Lyra, membuat gadis itu otomatis merapat, mencari ketenangan yang hanya ada di tubuh cowok itu. ...

..."Aku selalu di sini dan akan selalu ada di samping kamu. selamanya." Bisik Drexler lembut. Penuh janji....

...Beberapa saat mereka diam seperti itu—Lyra bersandar pada dada Drexler, mendengarkan detak jantungnya yang stabil. Detak yang selalu membuat-nya merasa aman....

...Drexler menundukkan kepala, bibirnya mengecup pelan ubun-ubun Lyra. Bukan ciuman. Lebih seperti… konfirmasi bahwa dia ada bersama-nya....

...“Sweetie, kamu boleh kesel sama Papa kamu. Boleh marah. Boleh benci. Tapi kamu nggak harus jadi kuat setiap hari-nya.” Bisik Drexler lembut, tulus....

...Lyra menggigit bibir, menahan gelombang air mata baru. “Aku nggak suka keliatan lemah…”...

...“Bagi aku, kamu bukan gadis lemah.” Drexler menatap-nya lama. “Yang lemah itu orang yang pura-pura nggak ngerasa apa-apa. Kamu cuma manusia biasa. Dan kamu boleh runtuh. Apalagi di depan aku.”...

...Lyra langsung menunduk, suaranya gemetar. “Xler… aku udah tahan dari kecil… aku capek tau…”...

...Drexler meletakkan tangan-nya di belakang kepala Lyra, menuntun gadis itu bersandar di dada lagi....

...“Aku tau, Sweetie. Aku sangat paham apa yang kamu rasakan.” Nada suara-nya begitu pelan, seolah hanya Lyra yang boleh mendengar-nya....

...“Makanya sekarang kamu bisa lupain semua rasa yang bertumpuk di hati kamu. Dan aku akan menampung semuanya... Tanpa terkecuali.”...

...Lyra menghela napas panjang, untuk pertama kalinya tanpa tersendat....

...Hening kembali turun, tapi kali ini hening yang nyaman....

...Lyra duduk di pangkuan Drexler, kepalanya bersandar di bahunya, sedang cowok itu sesekali mengusap punggung-nya pelan—ritme yang membuat Lyra hampir tertidur....

...Setelah beberapa menit, Lyra mendongak sedikit. Matanya sudah lebih jernih, pipinya masih merah, tapi bibirnya mulai membentuk senyum kecil....

...“Xler… aku boleh tanya sesuatu ?”...

...“Tentu, sweetie.” Jawab'nya lembut....

...“Kamu serius mau bantu aku masuk WBC ? Beneran ? Bukan cuma… menyenangkan aku ?”...

...Drexler mengangkat alis, sedikit tersinggung....

...“Sweetie, kalo aku mau nyenengin kamu, aku bisa kasih kamu satu gedung teater. Komplet sama penarinya.”...

...Lyra tersenyum kecil. “Jangan lebay…”...

...“Bukan lebay. Fakta.” Jawab Drexler serius. Ia mengusap pipinya pelan. “Aku bakal masukin kamu ke kompetisi itu. Bukan karena kamu butuh bantuan. Tapi karena kamu layak ada di sana.”...

...Lyra tertegun. Semua emosi yang tadi pecah terasa mengalir jadi hangat....

...“Xixi, Xler. Aku sayang kamu.” Bisiknya pelan, hampir malu....

...Drexler tidak langsung menjawab—bukan karena ragu, tapi karena dia tipe yang memilih kata dengan saksama....

...Akhirnya Drexler menempelkan dahinya ke dahi Lyra, suaranya rendah dan dalam. “Hem, aku lebih dari sekedar sayang sama kamu, Lyra.”...

...Lyra mengedip cepat, matanya kembali memanas—tapi kali ini bukan karena sedih. Melainkan karena rasa bahagia....

...Drexler tersenyum kecil, jemari-nya mengusap pipi Lyra. “Tapi kalo kamu nangis lagi, Aku cabut semua ucapan barusan.”...

...Lyra tertawa kecil, ia akhirnya benar-benar lega....

...Dan malam itu, mereka tetap dalam posisi yang sama—Lyra tenang dalam pelukan Drexler, dan cowok itu mengizinkan dirinya menjadi tempat pulang bagi satu-satunya orang yang bisa menembus benteng-nya....

...0o0__0o0...

...Hay guys, kita ambil tarikan nafas dulu, sebelum nanti di buat nahan nafas. Jangan lupa kasih dukungan. xixi dan love sekebon untuk kalian semua. 🥰...

1
Sunarmi Yati
Aku udah kebal sama ke uwuhan kalian yang bikin aku ikut klepek-klepek 🤣🤣🤣🤣
Sunarmi Yati
Bias-nya cegil memang tidak kaleng-kaleng. BTS Woy...😍😍😍😍 gue juga penggemar BTS.🤭🤭🤭🤭
Sunarmi Yati
OMG hukuman guntur memang the best 👍👍👍👍 lanjutkan tua Bangka sialan 🤣🤣🤣🤣
Sunarmi Yati
gue setuju sama kata-kata tua Bangka guntur 👍👍🤭🤭🤭
Sunarmi Yati
duuuuh anying lah kau Drexler. 🤣🤣🤣 bikin aku jadi salting brutal😍😍😍😍
Sunarmi Yati
kali ini gue setuju sama tindakan tua Bangka guntur 👍👍🤣🤣🤣🤣
Sunarmi Yati
bapak macam apa kau guntur ? mau kau bagaimana Hem ? gue rasanya pengen jedotin pala Lo ke batu🤣🤣🤣
Sunarmi Yati
Oh mantap Lyra. kamu benar-benar anak yang kuat. pemberani.👍👍👍 teruskan aku mendukungmu. libas aja tua Bangka sama jalangnya itu🤣🤣🤣🤣
Sunarmi Yati
Gue tunggu sambutan dari Lo 🤣🤣🤣🤣🤣
Sunarmi Yati
Drexler Lo emang gokil abis 👍👍👍😍😍😍
Sunarmi Yati
Giva I like you 🤣🤣🤣🤣
Sunarmi Yati
Bebek bener sih tua Bangka, 🤣🤣🤣🤣🤣
Sunarmi Yati
duuuu pengen gulung bumi gue rasanya..🤣🤣🤣🤣
Sunarmi Yati
Bisa juga ngegombal Lo cegil, 🤭🤭🤭🤭🤭
Sunarmi Yati
Astaga Lyra, tangan Lo benar-benar menggatal 🤣🤣🤣🤣
Sunarmi Yati
OMG...Lyra Lo emang gak ada takutnya... untung Xler sayang tulus.. jika tidak, habis Lo di gen...🤣
Sunarmi Yati
So sweet banget Drexler 😍😍😍😍
Ita rahmawati
lyra udh dititik paling benci sm regina 🤣🤣
_bunda@dlan_
I'm like for you Lyra,, 😍😘😘😘
Kenick Cafe
Wow banget Lyra 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!