Belum sempat mengucapkan salam, calina di tarik paksa masuk kedalam rumah.
"Kamu kerja apa pacaran calina." ucap mamah Tania di depan Kalingga.
"Mah tadi calina." perkataan calina tergantung di udara.
"Jangan banyak alasan kamu, "enak-enakan pacaran janji kamu pulang kerja mau mencuci pakaian calina."
"Iya mah calina masih ingat itu, "lepaskan mah tangan calina sakit."
"Jangan banyak alasan calina, "cepat masuk dan cuci semua pakaian kotor di dalam."
Calina belum sempat mengucapkan terima kasih sama lelaki yang sudah mengantarnya pulang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizah salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Botol Yakult
"Mah kita jalan sekarang." tanya Caisar.
"Tunggu sebentar mamah mau kebelakang dulu." ucap ibu Retno.
Ibu Retno berjalan ke arah dapur mencari bi Nunu. "bi, bi Nunu." panggil ibu Retno.
"I_iya bu." jawab bi Nunu.
Bi Nunu berjalan mendekati majikannya. "ada apa bu." tanya bi Nunu."
"Bi makanan yang saya suruh masukin ke kotak makanan mana.?" tanya ibu Retno.
"Oh ini bu sudah saya masukin ke paperbag." ucap bi Nunu.
"Terimakasih bi, bi saya tinggal dulu ya." ucap ibu Retno.
"Iya ibu hati-hati di jalan." jawab bi Sumi.
Ibu Retno berjalan meninggalkan bi Sumi di dapur dengan membawa paperbag berisi makanan, ibu Retno mengambil tasnya di atas meja makan.
"Ke mana Caisar." ucap ibu Retno pelan.
"Mah sudah mau jalan sekarang." tanya Caisar sambil menuruni anak tangga.
"Iya isar, kasian calon menantu mamah pasti sudah kelaperan." ucap ibu Retno.
"Calon menantu, jadi mamah mau ke tempat gadis itu." tanya Caisar.
"Iya isar calon menantu mamah lagi sakit, kasian pasti enggak ada yang kasih dia makan." jawab ibu Retno.
"Emang nya dia anak yatim piatu mah, sampai dia enggak ada yang kasih makan." tanya Caisar.
Sambil berjalan ke luar ibu Retno menjelaskan ke adaan calina. "Mamah dengar kata nya dia di usir sama keluarga nya." ucap ibu Retno.
"Apa mah di usir, orang tua macam apa Samapi Setega itu." ucap Caisar.
"Mamah enggak tau pasti sih, cuma mendengar dari Renata karyawan mamah di toko." jawab ibu Retno.
"Mungkin anak nya saja yang nakal mah jadi orang tua nya kesel sama dia." ucap Caisar asal.
"Sembarangan saja kalau ngomong." ucap ibu Retno sambil menjewer telinga anak nya.
"Aw mah sakit." pekik Caisar.
"Sekali lagi kamu ngomong begitu, mamah enggak akan segan jewer kuping kamu lagi isar." ucap ibu Retno.
Caisar melebarkan langkahnya berjalan ke arah mobil sportnya.
"Tunggu mamah isar." ucap ibu Retno.
"Isar tunggu di mobil mah." jawab Caisar.
"Dasar anak nakal." jawab ibu Retno pelan.
Ibu Retno masuk kedalam mobil mengikuti Caisar, Caisar melajukan mobilnya perlahan.
...****************...
Di tempat lain calina baru saja membuka kedua matanya, setelah menunaikan kewajibannya subuh tadi calina memilih untuk memejamkan matanya lagi.
Calina masih merasakan pusing di kepalanya belum bisa beraktivitas seperti biasa, tidak lama ponselnya berdering.
"Halo pah assalamualaikum." ucap calina.
"Alina kenapa kamu tidak pulang." tanya pak Yunus.
"Pah sebelum nya calina minta maaf, calina belum bisa pulang Alina sakit pah." jawab calina.
"Papah tau itu cuma alasan kamu doang kan Alina." ucap pak Yunus.
"Pah mau percaya mau enggak itu urusan papah, Alina sebagai anak sudah berkata jujur sama papah, "kalau sudah sembuh calina pasti pulang pah.'' jawab calina kesal.
"Lagian papah mau apa sih suruh calina pulang, "bukannya papah sudah ngusir calina dari rumah, "pasti suruh mamah Tania ya karna di rumah enggak ada pembantu." ucap calina.
"Maaf pah sampai kapan pun calina enggak akan mau tinggal di rumah papah yang sudah seperti neraka itu." ucap calina lagi dengan berani.
"Jaga ucapan kamu calina, kamu sudah di besarkan sama papah tapi begitu ucapan kamu sama papah." ucap pak Yunus.
"Selama ini calina nurut sama apa yang papah katakan, "tapi tetap saja calina selalu salah di mata papah." ucap calina.
"Sudah percuma papah menghubungi kamu calina." ucap pak Yunus.
Pak Yunus mematikan sambungan telepon nya secara tiba-tiba.
"Kenapa sih papah egois banget sekarang." ucap calina sambil menatap layar ponselnya.
Tidak lama terdengar suara ketukan pintu dari luar tok_tok_tok.
"Siapa." kata calina dalam hati.
Tok_tok_tok. "Assalamualaikum." ucap seseorang dari luar.
"Itu sepertinya ibu Retno, ada apa pagi-pagi sudah datang ke sini." ucap calina pelan.
Calina segera keluar menemui ibu Retno yang sudah berdiri di depan pintu.
"Waalaikumsalam." jawab calina sambil membuka pintu.
"Lama banget sih buka pintunya." tanya Caisar.
"Maaf mas saya." ucapan calina tergantung.
"Enggak sopan banget kamu ada tamu enggak di persilahkan masuk." ucap Caisar.
"Huss isar apaan sih." ucap ibu Retno.
"Ini yang mau mamah jodohkan gadis yang enggak punya sopan santun." ucap Caisar.
Ucapan Caisar membuat calina mengepalkan tangannya sangat kencang.
"Oh iya maaf silahkan masuk." ucap calina sambil menahan rasa kesalnya.
"Alina jangan dengarkan lelaki itu, dia memang suka bikin orang kesal, kalau kamu mau melawannya enggak papah mamah enggak keberatan." ucap ibu Retno.
"Enggak papah mah, Alina sudah terbiasa dengan ucapan seperti itu." jawab calina.
"Silahkan duduk mah, mamah kok sepagi ini sudah datang kesini ada apa mah." tanya calina.
"Ini mamah tadi masakin makanan untuk kamu sayang." ucap ibu Retno.
"Mamah enggak usah repot-repot seperti ini, Alina jadi enggak enak." ucap calina.
"Apa kamu bilang masakan mamah enggak enak, emang kamu gadis yang enggak tau berterimakasih sudah di bawakan makanan kamu bilang enggak enak." ucap Caisar.
"Eh mas kalau pendengaran nya terganggu, "mas pergi ke dokter spesialis lalu mas kan orang kaya masa enggak mampu bayar dokter." jawab calina dengan berani.
"Eh kamu pikir saya tuli." ucap Caisar.
"Kalau bukan tuli apa dong budeg mas." ucap calina.
"Sudah berani kamu sama saya." tanya Caisar.
"Mas pikir saya enggak berani sama lelaki yang tidak memiliki pendengaran." ucap calina.
"Sudah-sudah kenapa jadi ribut sih belum juga jadi suami istri tapi sudah berantem." ucap ibu Retno.
Keduanya diam tidak menjawab ucapan ibu Retno. "Ya sudah Alina mamah pergi dulu kamu jangan lupa makan." ucap ibu Retno.
"Iya mah nanti Alina makan, pasti masakan mamah enak." ucap calina.
"Tadi bilang nya enggak enak, sekarang sudah ganti lagi, "dasar plin-plan." ucap Caisar.
"Mah seperti nya Alina berubah pikiran deh, "Alina enggak mau punya suami seperti lelaki itu." tunjuk Alina.
"Kamu pikir saya mau punya istri sebesar botol Yakult seperti kamu.'' ucap Caisar.
"Eh mas kok nyebelin banget sih, "mamah." rengek calina.
"Dengernya botol Yakult itu yang kamu panggil mamah, dia mamah saya, "jangan kamu pikir mamah akan berpihak sama kamu." ucap Caisar.
"Siapa bilang, mamah pasti belain calina." ucap ibu Retno sambil menjewer telinga Caisar.
"Mah aw sakit mah, mamah bisa menghancurkan reputasi isar mah." ucap Caisar sambil meringis.
"Mamah enggak peduli ayo kita pulang." ucap ibu Retno.
Calina tersenyum puas melihat Caisar di jewer sampai depan kost-an.
"Emang enak di jewer mamah kandung nya sendiri." ucap calina sambil menatap punggung ibu Retno yang sudah masuk kedalam mobil.
Ibu Retno membuka kaca mobilnya sambil melambaikan tangannya ke arah calina, gadis cantik itu ikut melambaikan tangannya di ambang pintu.