Transmigrasi Alreni

"nggak bisa" ucap Kevan, Kevin, dan Daddy Bima yang tidak setuju.

"loh, emang kenapa" ucap Mommy Chintya yang heran menatap ketiga nya secara bersamaan.

"anak ku masih muda untuk menikah" ucap Daddy Bima dengan alasan yang jelas.

"kami tidak akan merestui jika adik kami menikah, walaupun itu bos kami sendiri" ucap Kevin yang menyayangi Reni walaupun kadang bersikap ketus, Kevan pun setuju dengan pendapat dari Kevin.

"wow, jadi kalian melawan keluarga kami, apakah kalian tidak takut pada kami" ucap Kakek Alaska yang merasa ada tontonan menarik kali ini.

"kami tidak takut pada siapapun jika itu tentang putri ku" ucap Daddy Bima yang memang tidak terlihat takut kepada tetua Dominic.

"hebat ya" ucap Kakek Alaska yang terkekeh dibuat nya.

"aku suka keberanian mu itu" ucap Kakek Alaska lagi yang sungguh merasa menarik.

"tapi bukan kah Reni belum menentukan akan menerima atau tidak" ucap Kakek Alaska dan hal itu membuat Daddy Bima terdiam seketika, Daddy Bima juga tau jika Reni yang harus menentukan Terima atau tidak, jika Reni menerima nya. Daddy Bima juga akan menerima nya karna ingin melihat putri nya bahagia.

"huff, sayang apakah kamu menerima lamaran ini" ucap Mommy Rina yang menghela napas karna ini adalah keputusan dari Reni, sedangkan Reni yang dari tadi santai main game di hp nya, tiba tiba terkejut ketika di tanya seperti itu.

hal yang membuat Reni heran adalah kenapa keluarga Dominic tidak risih dengan penampilan nya yang seperti ini, Reni terpaksa mematikan HP nya.

"Reni menolak Mom" ucap Reni yang sudah mengeluarkan keputusan nya untuk menolak Varo.

"bagus Ren" ucap Kevin dalam hati nya yang terlihat senang ketika Reni menolak Varo.

"loh, kenapa" ucap Mommy Chintya yang heran kenapa Reni tidak menerima Varo, padahal Varo memiliki wajah yang tampan, kaya pula.

"dia datar dan dingin, bagaimana bisa jadi suami jika sifat nya aja kaya gitu, gimana kalau aku di cuekin juga seperti ciwi ciwi di sekolah, dia ajak bicara nanti malah jawab nya singkat" ucap Reni yang menyelipkan sedikit hinaan kepada Varo, hal itu membuat Varo tersinggung ketika mendengar nya.

"jika kalian menikah, dia pasti akan romantis kok, Daddy nya juga dulu begitu, tapi ketika kami menikah dia romantis kok" ucap Mommy Chintya dengan lembut sambil sambil memberitahu.

"kan itu beda, ini kan anak nya, pasti kalian menikah karna sudah saling mencintai kan, tapi aku tidak mencintai nya" ucap Reni yang masih mencari perkataan agar bisa menolak Varo.

"bukan kah jika kalian menikah nanti, lama lama akan jatuh cinta bukan" ucap Daddy Darsa yang baru juga berbicara mengeluarkan pendapat nya.

"itu beda om, bagaimana mau jatuh cinta jika wajah nya hanya datar" ucap Reni yang tersenyum tipis ke arah Varo dan itu membuat Varo agak emosi karna kesekian kali nya Reni mengejek nya.

"apa hanya itu yang membuat kau nggak ingin menikah dengan Varo" ucap Kira yang tiba tiba bersuara, entah apa maksud Kira menanyakan itu.

"bukan hanya itu sih" ucap Reni yang membalas ucapan dari Kira, Reni heran tumben sekali nih Kira berbicara karna sedari tadi hanya diam.

"sebutkan" ucap Kira yang penasaran kenapa bisa kakak nya ditolak, pasti ada alasan lain nya.

"pertama dia dingin dan datar, kedua yang pasti nggak romantis dan itu sudah terlihat dari sifat nya, ketiga dia agak mengerikan, dan terakhir. Dia jelek dan miskin mungkin karna mengandalkan uang orang tua, bagaimana mau jadi suami jika begitu" ucap Reni dengan santai dan hal itu membuat keluarga Dominic membuka rahang nya dengan lebar.

"kau serius mengatakan itu" ucap Varo dengan ekspresi yang dingin dan hal itu membuat Reni ngeri ketika melihat Varo.

"ya, kenapa"ucap Reni yang mengiyakan

" hahaha, kamu ini ada ada saja"ucap Mommy Chintya yang tertawa mendengar alasan anak nya di tolak.

"kalau kamu ingin menikah dengan Varo, apa yang harus Varo lakukan agar kamu menerima nya" ucap Daddy Darsa yang agak tidak Terima anak nya di tolak.

"harus punya pekerjaan sendiri, dan harus memberikan uang yang banyak untuk aku belanja apa saja" ucap Reni yang sengaja mengatakan nya, karna Reni tau pasti Varo tidak akan sanggup bekerja di usia seperti ini apa lagi membiayai Reni dengan yang yang banyak.

Varo tersenyum menyeringai mendengar persyaratan dari Reni, bagaimana tidak. Persyaratan dari Reni adalah hal yang mudah bagi nya.

"berarti harus nya kamu menerima ku kan" ucap Varo yang tersenyum tipis saking tipis nya tidak ada yang menyadari nya.

"apa maksud mu aku menerima mu, bukan kah kau harus memenuhi syarat nya dulu" ucap Reni yang menaikkan alis nya heran ketika tiba tiba Varo mengatakan itu.

"aku sudah punya pekerjaan dan uang ku banyak untuk membiayai mu" ucap Varo yang dari wajah nya terlihat serius akan tetapi Reni tidak mempercayai itu.

"aku tidak percaya" ucap Reni yang tidak mempercayai itu, Reni yakin sekali jika Varo menggunakan uang orang tua nya untuk nya belanja.

"loh kenapa tidak percaya, Varo memang sudah bekerja dan sudah menghasilkan banyak uang" ucap Mommy Chintya yang tertawa dalam hati nya melihat Reni yang tidak percaya.

"aku harus melihat bukti baru aku bisa percaya" ucap Reni yang masih belum percaya dengan ucapan keluarga Dominic.

Daddy Darsa mengeluarkan HP nya dan memberikan HP nya kepada Reni untuk Reni melihat nya.

"lihat lah" ucap Daddy Darsa, dan Reni segera mengambil HP dari Daddy Darsa, di dalam HP tersebut terputar lah sebuah Video yang menampakkan Varo yang sedang meeting bersama karyawan nya.

"Varo bekerja sebagai manager di perusahaan ku ketika Varo ada waktu luang" ucap Daddy Darsa yang merasa lucu dengan ekspresi dari Reni yang sangat tidak percaya itu.

"arti nya kamu menerima Varo kan" ucap Kakek Alaska yang senang bisa melihat ekspresi bingung dari Reni.

"baiklah aku menerima nya, akan tetapi kenapa kalian ingin aku menjadi menantu dari keluarga kalian, bukan kah ada keluarga yang lain" ucap Reni yang penasaran.

"kami hanya menginginkan mu menjadi menantu kami" ucap Mommy Chintya dengan senyum misterius.

"kenapa kalian tidak merasa risih dengan penampilan ku, bukan kah kalian mencari wanita terhormat bukan perempuan berantakan" ucap Reni yang mencari kata lagi.

"kamu ini, kami saja waktu muda pernah berpakaian seperti kamu, nama nya juga anak muda" ucap Daddy Darsa yang terkekeh

"seperti nya kami akan pulang ke rumah, kami pamit besan" ucap Daddy Darsa yang menepuk pundak dari Daddy Bima akan tetapi di lepas karna Daddy Bima.

seluruh keluarga Dominic pun pergi, Reni segera pergi ke kamar nya karna merasa pusing seperti habis di permainkan, diikuti juga yang lain nya.