NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Adik Ipar

Menikahi Calon Adik Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:36.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

"Aku bersedia menggantikan kakakku!"
Menikah dengan Om-om? Itulah yang terjadi pada Naifa, gadis berusia 18 tahun yang harus bersedia menggantikan kakaknya menjadi pengantin wanita di hari pernikahan yang sudah diatur. Namun, yang lebih mengejutkan jika suaminya adalah pria yang sudah menolongnya. Akankah benih cinta tumbuh dalam pernikahan mereka? Mampukah mereka menghadapi ujian demi mempertahankan pernikahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Overthinking

"Oh!"

Jawaban datar itulah yang didapat oleh Bian kala dia selesai bercerita alasannya pulang larut malam. Hati Naifa terasa mendidih mendengar suaminya pulang dari klub malam.

Naifa mengenduskan hidungnya, mencoba mencium bau yang mencurigakan dari suaminya.

"Kak Bian langsung mandi kan pas sampai rumah?" Tanya Naifa dengan wajah serius. Pria tampan itu menganggukan kepalanya, tanpa tahu tindakan apa yang akan di buat Naifa selanjutnya.

Gadis cantik itu beranjak dari kasurnya, segera melangkahkan kaki jenjangnya menuju kamar mandi. Dia mencari suatu barang dalam kotak cucian, Bian terheran melihat tingkah istrinya.

"Akhirnya ketemu," ucap Naifa yang memegang kemeja kerja yang dipakai suaminya kemarin. Dia pun mengenduskan hidungnya dan merasakan bau asap rokok yang begitu kuat.

"Kak Bian merokok?" Tanya Naifa lagi dengan wajahnya yang semakin curiga.

"Enggak sayang, itu asap rokok klien saya. Kalau saya merokok, pasti kamu lihat ada bungkus rokok di tempat sampah."

Naifa pun menganggukan kepalanya, dia mempercayai perkataan Bian setelah tak menemukan bukti lain selain asap rokok. Wangi parfum suaminya pun masih bisa tercium.

"Kak Bian bobo lagi sana, aku mau mandi. Hmm, kalau bisa jangan masuk kerja dulu," ucap Naifa yang langsung menutup pintu kamar mandi. Fabian tertawa melihat tingkah lucu istrinya. Mau bagaimana lagi, yang dia nikahi gadis berusia 18 tahun. Dia harus bersiap menghadapi sifat kekanakan yang muncul dari Naifa.

Bian kembali ke atas kasurnya sesuai saran dari sang istri, namun matanya tak bisa dia pejamkan. Alhasil, pria itu hanya duduk terlentang di kasurnya yang nyaman. Sambil bermain handphone, mengecek beberapa pesan masuk.

"Kok gak bobo lagi? Malah main handphone! Apa jangan-jangan Kak Bian tukeran nomor sama cewek yang ada disana?" Naifa terlihat marah sambil meletakkan tangan di pinggang. Entah Bian merasa takut atau lucu, karena Naifa yang sedang marah tidaklah menyeramkan.

"Sini sayang, duduk di samping saya. Saya berani bersumpah tidak berinteraksi apapun dengan perempuan yang ada di klub malam. Apalagi sampai tukar nomor," ucap Bian dengan wajah serius.

Naifa tak merespon lagi, gadis itu segera masuk menuju walk in closet. Kecemburuannya tak berdasar karena memang tak ada bukti jika suaminya telah berbuat nakal. Namun hatinya takut, jika suaminya telah bosan padanya. Walaupun hubungan mereka sudah membaik, pria itu belum menyentuhnya lagi hingga sekarang.

***

Sampai di depan kampus, Naifa masih saja tak turun dari mobil. Bian merasa bingung dengan sikap istrinya, pria itu langsung menggenggam kedua tangan Naifa.

"Kenapa sayang? Kok belum turun, kan sudah sampai depan kampus." Tanya pria itu dengan nada lembut. Naifa hanya melirik sinis suaminya sambil menghembuskan nafas kasar.

"Aku gak mau masuk kelas."

"Jangan gitu dong, kan mahasiswi baru. Saya juga gak masuk kantor karena nurut sama kamu, masa kamu gak bisa nurut sama saya. Nanti saya jemput dan kita beli es krim coklat yang banyak." Bian terus memaksa Naifa dengan perkataan sehalus mungkin, tak lupa sedikit sogokan agar hatinya luluh.

Naifa mengangguk pelan, Bian pun tersenyum lalu mengusap kepalanya dengan lembut. Dia akhirnya keluar dari mobil suaminya, walaupun pikiran negatif terus memenuhi kepalanya.

Di kelas, perasaan Naifa terus gelisah. Mendengar suaminya yang sudah masuk ke sebuah klub malam, tentunya membuat hati tak tenang. Walaupun alasannya untuk menemani investor, bisa saja di sana suaminya terpincut gadis seksi yang lebih cantik darinya.

Di kantin pun, Naifa tak menyentuh makanannya sama sekali, yang di ingat hanyalah suaminya yang dia suruh untuk tak bekerja. Dirinya baru tersadar, bisa saja suaminya malah bersenang-senang dengan perempuan lain.

"Nai, kok melamun terus sih? Kenapa? Apa jangan-jangan kepikiran omongan Pak Wisnu waktu itu?" Hanni yang merasa khawatir melihat temannya gelisah, mencoba menebak sumber kegelisahannya.

"Boro-boro di ingat. Yang jelas Pak Wisnu itu bukan tipe aku," ucap Naifa sambil menunjukkan rasa tak sukanya.

Naifa mengirimkan pesan sejak pagi pada suaminya, namun hingga siang tak ada balasan sama sekali.

"Sepertinya benar dia sudah bosan sama aku, mungkin dia masih bersikap baik karena kita sudah terlanjur melakukan itu," gumamnya dalam hati.

Sampai kelas selesai, Naifa tak mengirimkan pesan pada suaminya. Dia ingin mencoba mandiri agar bersiap jika suatu saat Fabian berpisah darinya. Gadis itupun naik kendaraan umum, dan berjalan kaki dari gerbang komplek menuju rumah suaminya.

"Mobilnya ada, tapi kenapa dia ga balas pesan aku."

Naifa pun masuk ke dalam rumahnya, sepi seolah tak ada siapapun. Dia pun mencari suaminya di ruang TV, namun tak terlihat batang hidungnya. Gadis itu pun masuk ke kamar, melihat sekeliling. Akhirnya, Naifa mendapati suaminya yang tertidur pulas dengan laptop di pangkuannya. Posisi tidurnya pun terlihat tak nyaman, membuat Naifa merasa kasihan pada suaminya.

Gadis itu segera meletakkan handphone dan laptop suaminya di nakas, lalu mencoba mengubah posisi tidur suaminya agar nyaman.

"Berat juga," ucap gadis itu yang nampak kesulitan karena tubuh Bian yang lumayan kekar. Namun bukannya mengubah posisi suaminya, dirinya malah tersungkur di atas tubuh sang suami.

Bian yang merasa kejatuhan durian runtuh pun terbangun, dan terkejut melihat istrinya ada di atas tubuhnya. Pria itu seolah tak percaya, mencoba menggosok matanya agar terlihat jelas. Namun yang ada di hadapannya memang Naifa, istri cantiknya.

"Kenapa gak kasih tahu kalau sudah pulang? Saya kan bisa jemput," ucap pria itu sambil memeluk sang istri yang ada di atas tubuhnya.

"Aku takut Kak Bian kecapekan, jadi aku belajar mandiri buat pulang ke rumah."

Bohong sekali, justru Naifa memikirkan hal negatif pada Bian yang curiga jika suaminya pasti sedang bersenang-senang dengan wanita lain.

Bian pun mengusap kepala istrinya seraya memberi kecupan manis di kening. Wajah Naifa memerah seolah ini pertama kali baginya. Dadanya berdegup kencang, sama seperti dada suaminya yang dia jadikan sandaran.

"Kak Bian sudah bosan sama aku?"

Pertanyaan itu membuat Bian mengernyitkan alis, dia menepuk kening istrinya cukup keras.

"Aww, Kak Bian sakit ih. Kenapa pukul kening aku? Aku bisa laporkan ke KPAI lho." Ucap Naifa dengan wajah yang serius.

"Jangan pernah bertanya hal kaya gitu lagi, itu sama saja kalau kamu meragukan saya."

Bian pun merubah posisi tidurnya, kini dirinya tengah mengungkung tubuh sang istri.

"Kalau saya bosan, saya tak akan menatap istri seperti ini, dan juga saya tak akan menyentuh istri seperti ini," ucap pria itu seraya membelai wajah Naifa.

Fabian pun terus mendekati wajah Naifa yang sedari tadi sudah memejamkan matanya, gadis itu pasrah karena momen inilah yang dia tunggu.

Namun suara dering handphone menghancurkan momen indah yang di nantikannya.

"Siapa yang berani mengganggu kita Kak Bian?" Tanya Naifa dengan wajah emosinya, yang hendak bersiap untuk memberikan kata mutiara pada si penelepon.

1
Memyr 67
𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋 𝗌𝖺𝗒, 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺𝗍𝗄𝖺𝗇𝗅𝖺𝗁 𝖻𝗂𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗍𝖾𝗆𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗌𝖺𝗍 𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗌𝖺𝗆.
tse
wah andre berkhinat ya sama Axel...
atau cuma may keuntungannya dari ulet keket itu...
semoga hubungan Hanni kali ini membawa kebahagiaan seperti Naifa...
aamiin...
selamat pdktnya Hanni dan Axel
..semiga langgeng sampai ke jenjang pernikahan..
yang penting mendapat restu dari ke dua orang tuannya...
semangat ka lanjutkan kisah ini....
Memyr 67
𝗌𝖾𝗉𝖾𝗋𝗍𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝗆𝗈𝖽𝖾𝗅 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇 𝗃𝗎𝗀𝖺. 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇 𝗉𝖾𝗋𝗀𝗂, 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀. 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗌𝖺𝗌𝗁𝖺 𝖽𝖺𝗁 "𝖽𝗂𝗄𝖺𝗇𝖽𝖺𝗇𝗀𝗂𝗇", 𝗆𝗎𝗇𝖼𝗎𝗅 𝗌𝗂𝖺𝗉𝖺 𝗅𝖺𝗀𝗂 𝗒𝖺?
Memyr 67
𝗄𝖾𝗃𝗎𝗍𝖺𝗇 𝗎𝗅𝖺𝗇𝗀 𝗍𝖺𝗁𝗎𝗇 𝗒𝗀 𝗀𝖺𝗀𝖺𝗅 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇, 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗄𝖺𝗋𝖾𝗇𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗂𝗇. 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝖻𝖺𝗇𝗀𝖾𝖽 𝖻𝗂𝖺𝗇 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗌𝖺𝖽𝖺𝗋, 𝗌𝖺𝗁𝖺𝖻𝖺𝗍𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝗆𝖺𝗇𝗂𝗌 𝗂𝗍𝗎 𝗂𝗌𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗄𝖾𝖼𝗎𝗍.
Memyr 67
𝖻𝖾𝗋𝖺𝗍 𝗂𝗇𝗂 𝖻𝗂𝖺𝗇. 𝗇𝗀𝖾𝖼𝖾𝗐𝖺𝗂𝗇 𝖻𝗎𝗆𝗂𝗅.
Memyr 67
𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗌𝗈𝖿𝗂𝖺. 𝗈𝗍𝖺𝗄 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗉𝖺𝗄𝖾, 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖾𝗀𝗈. 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝗄𝖺𝗅𝗂 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖺𝖽𝖺 𝗄𝖾𝗌𝖾𝗆𝗉𝖺𝗍𝖺𝗇, 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖾𝗀𝗈 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗂𝗄𝗎𝗍𝗂. 𝗆𝗂𝗄𝗂𝗋 𝖽𝗎𝗅𝗎.
Memyr 67
𝗌𝗈𝖿𝗂𝖺 𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀 𝗌𝗂𝗁 𝗃𝖺𝖽𝗂 𝖼𝖾𝗐𝖾𝗄. 𝗆𝖺𝗄𝖺𝗇𝗒𝖺 𝖼𝖾𝗋𝗈𝖻𝗈𝗁. 𝖺𝗄𝗂𝖻𝖺𝗍 𝗄𝖾𝖼𝖾𝗋𝗈𝖻𝗈𝗁𝖺𝗇𝗇𝗒𝖺, 𝗇𝗒𝖾𝗌𝖾𝗅 𝗄𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀? 𝖺𝗄𝗎𝗂 𝗌𝖺𝗃𝖺 𝗌𝗈𝖿𝗂𝖺, 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗇𝖺𝗂𝖿𝖺 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝖼𝖾𝗋𝖽𝖺𝗌 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗄𝖺𝗆𝗎.
tse
wow....nyonya muda ngambeknya keren abis...
lanjutkan Nai
Epha Yusra
menarik
tse
penyakit ini mah....
harus hati2 ngadepin penyakit ini
coba ngobrol sama papa Sidiq pasti lebih halus lagi cara ngejaga Naifanya...ga terang2ang gitu...
menghadapi orang licik harus denfan kelicikan juga
tse
bener2 ya si edward itu ulet keket yang kegatelan versi vowok...
kamu itu ganteng masa tingkahnya begitu...sama aja kamu sama mantan kamu yang ga bener...
kalo kmau mencintai Nay kamu pasti bahagia kalo dia sama Fabian karna cintanya mereka sedalam2nya...
contoh tuh Ryan yang bisa ikhlas..
harusnya Fabian juga memberi bodyguard bayangan buat Nanai....
karna si ulet keket cowo itu licik loh...
tse
kan kan bener2 edward sudah gila
hilang akal sehatnya..
Fabian tolong beri bodyguard sama istri kecilmu, jangan sampai edward melakukan sesuatu pada Naifa
tse
hati2 sama edward ya...jangan2 dia sakit jiwa tuh...
اختی وحی
kok msih pake saya² ,bahasa ny baku bngt
Fitri Widia: sorry kalau penggunaan kata 'saya' buat gak nyaman, soalnya karakternya menyesuaikan dengan siapa lawan bicaranya. ada juga kok panggilan 'gue' 'lu' 'aku'
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Fitri Widia
Readers! Terima kasih atas kesetiaannya membaca karya tulis pertama saya, mohon maaf jika masih banyak kekurangan dari penulisan kata, typo, atau alur cerita yang kurang memuaskan. Saya akan terus memperbaiki jika anda beri masukkan. Jangan lupa juga bintang lima nya, terimakasih 🩷🫶🌷
Adinda
edward sama Sofia saja
tse
wah kesalahan fatal yang kamu buat bian...wanita hamil horor loh kalo udah bad mood....
gara2 temen kamu sampai meuakan istrimu....aduh2...siap2 aja kamu menyesal. ..
Adinda
dosen jodohin Saja sama sofia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!