Cerita ini menceritakan tentang kisah seorang wanita cantik yang memakai hijab yang bernama Aira Naira Az Zahra. Dia biasa di panggil dengan nama Aira rasa trauma pada masa lalunya saat dia gagal di dalam pernikahannya membuat Aira menjadi sosok wanita yang kuat. Aira bertemu dengan seorang lelaki tampan dan menjadi suami ke duanya, dia adalah William Henry Ribery. Seorang CEO terkenal yang memiliki banyak perusahaan.
Pernikahan mereka berdua awalnya baik baik saja hingga di saat Aira mengetahui niat jahat sang suami dan saat itu juga Aira mulai memikirkan cara agar membuat mereka semua merasakan rasa sakit karena telah mempermainkannya.
"Kalian pikir, kalian lah yang memimpin permainan ini? Aku akan menujukkan kepada kalian permainan yang sesungguhnya dan kini aku juga memperlihatkan kepada kalian semua bahwa aku lah yang memimpin permainan ini," ucap Aira dengan nada dinginnya serta amarah di dalam hatinya.
Bagaimana kisah cinta mereka berdua dan fakta apa yang sebenarnya yang akan terungkap dari kehidupan mereka..
Jangan lupa terus simak kisah Kesucian yang Diragukan..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikromatul Fasila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 27
Saat ini Aira pun langsung berjalan menuju ke ruangannya dengan perasaan malunya saat bagaimana tadi William melihat ke arah dirinya.
''Akkhh! Kenapa sih Tuan William harus melihat aku dengan tatapan aneh seperti itu, pasti ada yang salah dengan riasan wajah ku. Lain kali aku tidak akan berpenampilan seperti ini lagi.'' Aira langsung berjalan menuju kamar mandi untuk menghapus make up-nya.
Dan setelah itu kini Aira pun ikut bersama dengan William untuk menghadiri sebuah rapat di perusahaannya. Aira yang saat ini memiliki tugas menjadi seorang sekretaris pun melakukan tugasnya dengan begitu baik. Bahkan Aira juga menyiapkan berkas yang tadi di berikan oleh William padanya.
''Tuan, saya sudah memberikan semua berkas yang tadi di perintahkan oleh Tuan kepada para pemilik saham.'' lapor Aira kepada William yang saat ini berjalan menuju ke ruangan rapat.
''Bagus Aira, sekarang saatnya kamu menujukkan kepada ku bagaimana kemampuan kamu dalam mengambil hati para pemegang saham untuk terus menanamkan modal ke perusahaan kita.'' jawab William dan kini William pun juga memberikan sebuah tantangan kepada Aira agar dia bisa mengambil hati para pemegang saham.
''Tuan, saya akan melakukan yang terbaik tetapi jika ada kekurangan dalam nanti saja mempresentasikannya, saya mohon agar Tuan bisa membimbing saya.'' jawab Aira dengan tetap rendah hati kepada William.
William pun hanya bisa tersenyum saat melihat bagaimana jawaban Aira yang tidak terkesan terburu buru. Dan setelah itu rapat pun di mulai, saat ini Aira benar benar menunjukkan kemampuan terbaiknya kepada William dan William pun tampak tersenyum puas saat melihat bagaimana persentasi Aira yang cukup bagus.
Sedangkan di tempat lain, saat ini sepasang mata tengah menatap kearah Aira dengan tatapan tajam. Dia adalah Saif, Saif merasa sangat bingung kepada Aira yang tiba tiba menjadi seorang sekretaris bagi William.
''Itu bukannya Aira? Tapi kenapa dia bisa menjadi sekretaris Tuan William? Tidak tidak, ini pasti tidak mungkin. Bagaimana bisa aku sampai tidak mengetahui bahwa Aira bekerja di perusahaan ini. Aku harus segera menyelidikinya dan bertanya pada dia secara langsung.'' gumam Saif di dalam hatinya dengan perasaan kesal karena dia baru mengetahui bahwa Aira bekerja di satu perusahaan yang sama dengan dirinya.
Dan setelah rapat itu selesai kini Aira pun langsung bernafas dengan lega karena akhirnya rasa tegang dan juga gugup di dalam diri Aira kini sudah hilang saat dia bisa melakukan pekerjaannya dengan baik.
''Alhamdulillah, akhirnya selesai juga. Aku tidak menyangka bahwa tadi tatapan para pemegang saham itu seperti menusuk ku, sangat tajam. Tapi akhirnya aku bisa melakukannya dengan baik.'' Ujar Aira dengan menghela nafas dalam dan mengeluarkannya dengan perlahan.
Tiba tiba sebuah tepuk tangan terdengar dari belakang Aira dan dia melihat bahwa itu adalah William.
''Tuan??''
''Kau hebat, kau benar benar sangat hebat. Aku tidak menyangka bahwa di hari pertama mu bekerja kau sudah membuat semua orang yang ada di dalam rapat tersebut merasa kagum padamu. Kau benar benar sangat hebat, Aira kini aku sama sekali tidak meragukan tentang kemampuan kamu.'' William pun memuji kinerja Aira yang sangat bagus di hari pertama dia bekerja.
''Ah Tuan bisa saja, sebenarnya saja hanya menjabarkan apa yang tadi dikatakan oleh Tuan kepada saya, saya hanya menjabarkan saja Tuan.'' jawab Aira masih begitu rendah hati dan tidak gila akan sebuah pujian.
William pun menatap ke Aira dengan tatapan yang berbeda.
''Aira, kau benar benar wanita yang berbeda.'' gumam William di dalam hatinya sambil takjub akan sifat Aira yang rendah hati.
Dan tiba tiba Saif pun datang menghampiri mereka berdua.
''Tuan, maafkan saya. Ini adalah laporan tentang proyek baru yang anda minta, Tuan.'' kata Saif dengan memberikan berkas tersebut kepada William.
Saat ini Aira pun cukup terkejut akan kedatangan Saif yang tiba tiba muncul di depannya. Apalagi semenjak perpisahan itu mereka bersama sama sekali tidak bertemu dan kini tanpa di sengaja mereka pun saling bertatapan muka untuk pertama kalinya setelah perpisahan tersebut.