Mengubah Takdir Di Novel Kuno

Saat Lin Feili dan Wu Yanshi masih mengobrol, Lin Xue tiba-tiba menghampiri mereka. Ia masih memakai rambut palsu dan selendang untuk menutupi wajahnya.

"Adik, aku ingin memberimu selamat karena akan menikah. Walaupun kau menikahi orang lumpuh hahaha!" ejek Lin Xue.

"Karena tidak berhasil menggoda Putra Mahkota, kau malah menikahi orang lumpuh hahaha!" Lin Xue terbahak-bahak di depan Lin Feili.

Lin Feili mengerutkan keningnya. Sebenarnya ia tidak masalah dengan ejekan Lin Xue. Namun, ejekannya kali ini tidak hanya tentang dirinya, tapi juga Wu Yanshi.

"Apa hubungannya pernikahanku denganmu? Kakak, lebih baik kau tumbuhkan dulu rambutmu dan rawatlah wajahmu. Setelah itu barulah mengomentari kehidupan orang lain," jawab Lin Feili sedingin es.

Lin Xue memanas mendengar ejekan Lin Feili. Ia berteriak marah, "Wajah dan rambutku adalah urusanku! Kau menderita saja bersama orang lumpuh itu!"

"Kakak, orang lumpuh sepertiku memang tidak cocok untuk menjadi suami Lin Feili," ucap Wu Yanshi bergabung ke dalam obrolan mereka.

Lin Xue menatap wajah Wu Yanshi yang begitu sempurna. Hatinya langsung goyah seketika. Ia memang harus mengakui, jika saja Wu Yanshi tidak lumpuh, maka ia pasti menjadi yang terhebat di generasi ini.

Walau hatinya untuk Ye Xuan, tapi ketampanan Wu Yanshi tidak ada yang bisa menandingi.

Namun, mengapa Wu Yanshi mengatakan hal itu? Apa artinya ia tidak menyukai Lin Feili?

"Pernikahanku dan Feili mungkin hanya lelucon yang menjadi nyata, tapi kakak, sepertinya pernikahanmu nanti hanya dongeng sebelum tidur," ucap Wu Yanshi sarkas.

"Pfftt," Lin Feili menahan tawanya dan mengacungkan jempol pada Wu Yanshi. Mulut tajamnya memang tak ada yang bisa mengalahkan.

Lin Xue yang tadi tersihir oleh ketampanan Wu Yanshi tiba-tiba linglung mendengar ucapan tiba-tiba dari Wu Yanshi.

"Kau ... kau tunggu saja aku akan membalasmu!" ucap Lin Xue. Tubuhnya sekarang bergetar dan wajahnya merah padam karena marah.

Jika bukan karena ini adalah perjamuan kekaisaran, ia pasti akan menggila saat ini juga.

"Lin Feili, jika kau masih berani datang ke Kediaman Jenderal, aku akan memastikan hidupmu akan lebih menderita daripada sebelumnya," ancam Lin Xue.

Namun, ekspresi Wu Yanshi langsung berubah dingin, "Lin Xue, Lin Feili adalah tunanganku sekarang. Jika kau berani menyentuh bahkan sehelai rambutnya, kau akan merasakan penderitaan yang tidak pernah kau bayangkan."

Matanya begitu tajam dan aura dingin menguar dari tubuhnya. Lin Xue dapat merasakan aura membunuh yang sangat kental. Kata-kata Wu Yanshi tadi bukan candaan semata.

Padahal, mereka baru saja bertunangan malam ini, tapi Wu Yanshi sudah melindunginya mati-matian.

Mengapa Lin Feili selalu mendapatkan hal-hal baik? Sebelumnya ia mencuri hati Ye Xuan dan sekarang ia dijaga dengan ketat oleh Wu Yanshi.

Pandangan Lin Feili sedikit sayu melihat Wu Yanshi bertekad melindunginya. Tadinya ia merasa Wu Yanshi begitu menyedihkan karena diejek Lin Xue, tapi saat melihatnya membela Lin Feili seperti ini ... Lin Feili agak tersentuh.

Di kehidupan nyata, ia harus menanggung beban menjadi kepala keluarga dan seorang jenderal. Ia tak pernah mendapat pembelaan seperti ini sebelumnya. Di kehidupan nyatanya, ia merasa hanya bisa berjuang seorang diri.

Namun, ketika ia menjadi tokoh novel, ada yang melindunginya sekarang.

"Lin Xue, jangan membuat orang lumpuh ini marah. Jika kau kelewatan batas, akibatnya tak bisa kau tahan," ucap Wu Yanshi menarik lagi auranya. Ia kembali tersenyum hangat seperti tak terjadi apa-apa.

Lin Xue sedikit lega setelah aura Wu Yanshi menghilang. Kakinya sangat lemas karena ditekan begitu kuat oleh aura membunuhnya.

Sekarang Lin Xue tak percaya jika Wu Yanshi hanyalah pangeran lumpuh biasa. Jika tidak, pasti ia bisa menahan aura tadi.

Setelah Lin Xue pergi, Wu Yanshi tersenyum lebar menatap Lin Feili, "Calon istriku, aku sudah bersikap keren tadi. Pasti kamu sudah terpesona, kan?"

Lin Feili mendengus. Wu Yanshi ini benar-benar merusak suasana. Bodoh sekali ia tadi sempat tersentuh dengan Wu Yanshi. Lain kali ia tak ingin cepat mengambil hati padanya.

Tak lama, Wu Yanshi dipanggil oleh kaisar. Lin Feili yang bosan pun hanya bisa berkeliling taman.

Ia melihat bunga-bunga yang disusun sedemikian indahnya. Deskripsi di novel benar-benar mirip dengan yang ia lihat sekarang. Ia beruntung masuk ke dunia penulis yang memiliki imajinasi tinggi.

Banyak juga para wanita yang mengagumi bunga-bunga itu. Namun, mereka pergi menjauh saat melihat Lin Feili.

"Lin Feili, mengapa kau membohongiku?" tanya Ye Xuan yang tiba-tiba muncul di belakang Lin Feili. Nada suaranya terdengar lesu, sedih, dan kecewa.

Namun, Lin Feili berbalik dengan acuh dan menjawab, "Aku tidak membohongimu. Aku membohongi semua orang dan kau tidak sengaja termasuk."

Ye Xuan menatap Lin Feili tidak senang, "Jadi selama ini kau berpura-pura karena membenciku?"

"Kau sudah tahu, kan? Aku lihat Yang Mulia Putra Mahkota ingin berkeliling taman kekaisaran. Kalau begitu aku tak akan mengganggu," ucap Lin Feili hendak pergi.

Namun, Ye Xuan dengan cepat meraih tangannya, "Jawab aku!"

Lin Feili menghempaskan tangan Ye Xuan, "Lepaskan aku!"

Namun, cengkraman tangan Ye Xuan benar-benar kuat. Wajahnya sekarang semakin marah, "Jika kau ingin pergi, jawab aku! Apakah kau benar-benar membenciku?"

Ye Xuan hanya tidak mengerti satu hal. Dulu Lin Feili sangat tergila-gila padanya, bahkan sampai bunuh diri karena pertunangan mereka batal. Lalu mengapa tiba-tiba ia mengatakan benci padanya.

Lin Feili berhenti memberontak. Ia mulai merasakan perasaan tak nyaman lagi. Ia tahu Lin Feili asli pasti tak terima hal ini.

"Ya, aku membencimu!" jawab Lin Feili.

Benar saja, hatinya langsung merasa sakit.

"Kenapa?" tanya Ye Xuan terkejut.

"Kenapa?" Lin Feili masih menahan sakit di hatinya. Namun, ia berusaha keras mengabaikan sakit itu dan menjawab Ye Xuan.

"Apa kau lupa semua yang kau lakukan padaku? Apa kau tak sadar jika hal-hal itu membuatku membencimu? Kau selalu menolakku berkali-kali dan tutup mata saat kakakku membuatku buta. Apa kau lupa?" ucap Lin Feili. Ia mengatakan hal itu juga untuk menekan rasa sakitnya, berharap Lin Feili asli tak lagi menyukai Ye Xuan.

Untungnya, rasa sakit itu mulai mereda. Sepertinya Lin Feili asli sudah menyadari maksud Lin Feili.

Ye Xuan tak terkejut lagi setelah mendengar alasan Lin Feili. Wajar saja ia begitu membencinya. Namun, ia tetap mencoba membujuk Lin Feili, "Meski begitu, aku berjanji akan menjagamu dengan baik. Walau aku tak bisa menjadikanmu Putri Mahkota, tapi kau akan mendapatkan cinta yang paling besar."

Ia sudah sangat menyukai kecantikan Lin Feili. Sebagai Putra Mahkota, ia bisa mendapatkan semua wanita yang diinginkannya. Namun, ia hanya menginginkan Lin Feili.

Jika ia memohon pada ayahnya, ia yakin pernikahan Lin Feili dan Wu Yanshi bisa dibatalkan.

Lin Feili memandang Ye Xuan aneh, "Otakmu rusak?"

"Tidak! Aku mengatakan yang sebenarnya!" bantah Ye Xuan.

"Dengar! Kau sudah membuatku menderita selama 16 tahun dan kau tak pernah menyesal sama sekali. Sekarang, kita tak akan berhubungan lagi. Pergi!" bentak Lin Feili. Ia melepaskan cengkraman Ye Xuan.

Melihat Lin Feili pergi, Ye Xuan berteriak, "Apa kau lebih memilih menikahi sampah lumpuh itu daripada aku? Kau harus tahu, nyawanya ada di tanganku!"

Lin Feili berhenti dan menatapnya dingin, "Di hatiku, posisinya tak bisa dibandingkan denganmu."

Harga diri Ye Xuan sangat terluka. Lin Feili mengatakan ia tak sebanding dengan Wu Yanshi yang ia anggap sampah.

Matanya berkilat marah. Dalam sekejap mata, ia sudah sampai di depan Lin Feili. Tanpa berkata-kata lagi, ia maju dan ingin menciumnya.