Prasetya terpaksa menikahi perempuan pilihan orang tuanya karena desakan dari orang tuanya, namun selama pernikahan dia tidak pernah mencintai perempuan yang telah menjadi istrinya itu karena hatinya sudah memilih perempuan lain yang menjadi kekasihnya selama mereka masih sekolah. Namun demi memenuhi keinginan orang tuanya dia rela menikahi perempuan pilihan orang tuanya.
Namun ternyata wanita pilihannya tidaklah sebaik yang dia kira selama ini, kekasihnya ternyata memiliki sifat jahat yang hanya ingin menguasai harta miliknya. Dia pun juga memanipulasi perasaan Prasetya dengan berpura-pura menjadi wanita yang baik di hadapannya. Tetapi, sifatnya berbeda ketika di belakang Prasetya. Dia bahkan memfitnah istri pertama Prasetya agar dia terlihat jelek di mata suaminya dan Prasetya tidak akan pernah menyukai istri pertama itu yang ternyata memiliki hati yang baik seperti malaikat.
Akankah kejahatannya bisa terbongkar dan memperlihatkan sifat aslinya itu?! bisakah Jasmine bertahan?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Kebersamaan Keluarga
Viona dan Jake masuk ke dalam kamar yang di pesan oleh Viona, ketika mereka sudah masuk ke dalam dan pintu kamar itu di tutup Jake dengan tidak sabarnya langsung mencium bibir Viona dengan rakusnya. Jake melumat bibir Viona yang ranum dengan bibirnya, mereka pun berciuman dalam posisi berdiri dekat dengan pintu masuk kamar. Sedikit demi sedikit mereka melangkah berjalan menuju ranjang sambil tetap berciuman dengan mesra, ciuman itu begitu intens dan dalam Jake pun menelusupkan lidahnya ke dalam mulut Viona dan mulai menjelajahi isi di dalamnya.
"hmmpth.. Pak.. Mmhm"
Sedikit saja Viona mencoba melepaskan ciuman itu Jake langsung membungkamnya dengan ciuman yang semakin panas, perlahan tapi pasti Jake membawa Viona ke atas ranjang dan membaringkan tubuhnya disana. Jake menindih tubuh Viona dengan tubuh kekarnya yang berotot, jari-jarinya mulai bergerilya di tubuh Viona satu demi satu pakaian yang di kenakan oleh Viona di lepaskan oleh Jake sampai helai terakhir dan membuat Viona telanjang bulat.
Tubuh Viona kini terekspos dengan sempurna di hadapan Jake tanpa penghalang sedikitpun, tubuh yang selalu menjadi candu bagi Jake setiap kali mereka berhubungan badan. Hal itu tentu saja membuat Jake merasa puas dengan keindahan tubuh Viona yang seksi, kulitnya yang halus dan mulus tanpa luka membuat Jake betah berlama-lama bermain di tubuhnya. Tangan mulai meremas, memutar dan memilin gundukan dada Viona yang sintal dan pas dengan genggaman tangan Jake.
"ah.. Area favoritku.. Sepertinya ukurannya belum berubah sejak kita berhubungan terakhir kali" ucap Jake di telinga Viona.
"akh.. P..pak.." tubuh Viona mulai menggelinjang tidak karuan ketika mendapat rangsangan dari tangan Jake.
Jake memanjakan tubuh Viona dengan sentuhan-sentuhan lembut yang merangsang gairah seksual yang lebih liar, bibir Jake pun beralih pada leher Viona yang jenjang kemudian semakin naik ke arah telinga dan sesekali Jake memberikan jilatan dan gigitan kecil di belakang telinga Viona yang membuat Viona semakin tidak karuan. Perlakuan-perlakuan tersebut sangat berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Pras padanya, permainan ranjang Pras masih bisa dibilang seperti amatiran sedangkan Jake adalah ibarat pemain profesional dengan jam terbang tinggi.
Viona benar-benar di buat kelimpungan oleh Jake dalam permainan ranjangnya dan hal itu selalu membuat Viona merasa sangat puas, kini lumatan dan jilatan lidah Jake beralih pada bagian inti Viona yang membuat dia semakin dibuat kelojotan.
"apa suami kamu pernah bermain di area ini, Vio?!" tanya Jake di tengah aktifitas panasnya dengan Viona.
"ja.. Jangan.. Di.. Situ.. Pak.. akh.. Ah.. Nikmat.. Pak.. Tolong teruskan.. Ah.." lenguhan Viona terdengar begitu menikmati permainan Jake.
Jake pun semakin terangsang dan tertantang untuk melakukan hal lebih kedua tangannya terus memainkan dua gundukan di dada Viona sementara lidahnya terus mengobrak-abrik bagian inti Viona di bawah pangkal pahanya. Viona pun semakin gila rasanya dengan permainan ranjang Jake yang begitu intens menjamah tubuhnya di setiap inci tubuh Viona yang seksi.
Kini Viona pun bergantian men service Jake dengan keahliannya diatas ranjang permainan Viona pun tidak kalah liarnya dengan permainan Jake. Tangan, bibir dan lidah Viona menari-nari diatas tubuh Jake yang bisa dibilang bugar dengan roti sobek di bagian perutnya, meski umurnya sudah terbilang cukup tua namun tubuhnya masih tetap terawat dengan otot-otot yang masih menonjol di tubuhnya.
Permainan ranjang itu berlangsung cukup lama dengan berbagai gaya dan posisi di setiap penjuru kamar hotel itu di ranjang, sofa, dinding dan bahkan kamar mandi penuh dengan jejak bekas percintaan mereka yang begitu liar. Viona yang meski sudah kelelahan melayani nafsu Jake terus di paksa untuk melakukan hal yang sama secara berulang-ulang sampai tenaganya habis terkuras oleh gairah Jake yang tidak main-main.
"ah.. Kamu memang tidak pernah mengecewakan aku Vio, kamu benar-benar membuat aku merasa sangat puas dengan kinerja maksimal kamu diatas ranjang" ucapan nakal Jake terlontar begitu saja dari bibirnya.
Viona yang masih dalam pelukan Jake hanya mampu menganggukan kepalanya lemah karena tenaganya sudah habis di kuras oleh stamina Jake yang luar biasa. Viona pun juga menyunggingkan senyumnya yang puas dibalik dekapan Jake, tidak lupa Jake memberikan kecupan hangat di dahi Viona sebagai tanda terima kasihnya atas service Viona.
"nanti saya transfer uang jajannya ke rekening kamu seperti biasa" ucap Jake sambil masih berbaring.
......................
Sementara itu di rumah Jasmine setelah selesai sholat berjamaah dengan suami dan mama mertuanya ketiganya kini menikmati makan malam bersama dengan hidangan yang dimasak bersama dengan Rumi. Momen itu terasa begitu hangat layaknya keluarga lainnya, andai saja Viona tidak hadir dalam kehidupan Pras mungkin kehidupan mereka akan lebih bahagia dibandingkan sekarang. Jasmine merasa telah berdosa karena menyimpan rahasia rumah tangganya dengan Pras dari kedua mertuanya, seandainya Jasmine bisa menceritakan rahasia itu pada mereka mungkin hatinya akan terasa lebih lega. Namun sebagai seorang istri Jasmine malah menutupi aib suaminya sendiri dengan menyembunyikan pernikahan siri suaminya.
Berat memang Jasmine menjalani rumah tangganya dengan Pras saat ini, namun dia seolah tidak punya pilihan lain selain bertahan dalam rumah tangga yang menyakitkan ini. Jasmine tidak mau mengalah pada sang madu dengan menyerahkan Pras begitu saja, dia ingin menjaga amanah orang tuanya dan juga kedua mertuanya untuk membina rumah tangga dengan Pras. Walau dia belum tahu kemana arah tujuan rumah tangga ini membawanya, apa akan membawanya pada kebahagian atau penderitaan tanpa henti. Yang jelas Jasmine ingin menjalani rumah tangganya sesuai tuntunan agama yang selalu diajarkan oleh kedua orangtuanya.
"ma.. Apa malam ini.. Mama akan menginap disini?!" tanya Jasmine ditengah makannya.
"hem.. Entahlah sayang, mama sih inginnya menginap disini barang semalam bersama kalian. Tapi mama belum bilang sama papa kalau mama mampir kesini" jawab Rumi dengan nada lembut.
"ah.. Ayolah ma, sekali sekali mama yang menginap di rumah Jasmine bukan hanya Jasmine yang menginap di rumah mama" rengek Jasmine seperti seorang anak kecil yang minta di temani ibunya.
"benar juga kata mbak Jasmine ma, sekali kali kita yang menginap disini untuk menemani mereka, sekalian kita juga mencari suasana baru selain hanya di rumah mama" kata Biantara yang tiba-tiba masuk lewat pintu belakang.
"loh.. Bian, kamu juga kesini nak. Kok tidak bilang dulu kalau mau kesini" kata Rumi yang sedikit kaget.
"iya ma, sengaja untuk memberikan kejutan sama bang Pras dan kakak ipar. Hitung-hitung untuk lebih mengakrabkan diri sebagai anggota keluarga. Lagipula juga aku, bang Pras dan bang Bima selalu bersama ketika kita masih kecil dulu bahkan seperti tidak terpisahkan" ucap Biantara.
Biantara pun melirik ke arah Pras yang tengah duduk sambil menikmati makanannya, sedangkan Pras hanya melirik sekilas kemudian kembali memakan makanannya hingga habis.
"loh.. Mas Bian kok malah lewat belakang bukan lewat pintu depan?!" tanya Jasmine saat melihat Biantara masuk ke dapur.
"iya.. Soalnya tadi aku lihat pintu samping halaman terbuka, jadi aku pikir kalian sedang ada disini makanya aku masuk" kata Biantara menjelaskan.
"oh.. Begitu, mas Bian sudah makan?! Kalau belum.. Ayo kita makan sama-sama kebetulan Jasmine sama mama masak banyak tadi" ajak Jasmine pada Biantara.
"oh.. Ya boleh, kebetulan aku juga lapar belum makan malam. Soalnya tadi jalanan macet banget jadi belum sempat makan" kata Biantara mengindahkan ajakan Jasmine.
Akhirnya Biantara pun ikut duduk di meja makan dan menikmati masakan ipar dan mamanya yang terasa lezat bagaikan makanan di restoran mewah. Mereka pun makan dalam suasana hangat penuh kekeluargaan layaknya sebuah keluarga yang harmonis.
kaya Jasmin pun
pras pun