I Love You Mr.Mafia

Seteleh selesai Caca pun meminta penjelasan dari Jack karena dia sudah merasa risih dengan kelakukan Jack beberapa hari ini apalagi dengan kondisi saat ini sarapan pagi hanya berdua dengan posisi dia hanya karyawan. Banyak mata yang terus memandangi ke arah mereka, baik tamu restoran maupun karyawan lain yang iri dengan Caca.

“Kenapa kau memperlakukan ku seperti ini Jack?” tanya Caca.

“Karena kau menyelamatkan aku dan Kenzo,” jawab singkat Jack.

“Apa semua orang menyelamatkan kalian harus di perlakukan seperti ini?” tanya kembali.

“Tidak juga, ” ucap Jack.

“Lalu? " tanyaCaca belum puas dengan jawaban Jack.

“Aku tidak tau, aku hanya ingin melakukan ini. Apa itu salah?” Tanya Jack kembali.

“Tidak salah. Tapi sudah aku katakan tidak perlu seperti ini. Mungkin jika itu orang lain

yang berjumpa dengan kalian akan melakukan hal yang sama seperti diriku,” Ucap Caca.

“Lalu apakah menurutmu aku baik pada orang yang menyelamatkan diriku dan anak ku itu salah?”ucap Jack kembali

“Tidak. Tapi saat ini aku tidak nyaman. Kau lihat semua mata yang sedang memandangi kita? Aku tidak suka semua itu, ” Jelas Caca.

“O. Karena itu. Baiklah! ” ucap Jack.

Jack mengambil telephone ya untuk menghubungi Jimmy. Jimmy yang sedang berada di dalam ruangan Siska karena tidak boleh mengikuti Jack tadi. Jimmy pun terkejut dengan perintah dari Jack.

“Jimmy, aku mau dalam waktu 5 menit kosongkan restoran ini, hanya ada aku dan Caca saja, ” Perintah Jack pada Jimmy.

“Apa?” kejut Jimmy dengan perintah Jack.

“Segera!!!!” ucap Jack dengan nada tinggi.

“Baiklah, ” jawab Jimmy yang sudah mengetahui Jack sedang dalam emosi yang tidak baik.

Siska bertanya pada Jimmy siapa yang menelpone.

“Ada apa Jim?” tanya Siska.

“Bos menyuruh untuk mengusir semua pengunjung restoran beserta karyawan lainnya. Cukup hanya ada dia dan Caca saja, ” jelas Jimmy.

“Apa?” ucap Siska dengan terkejut.

“Ayo bantu aku segera melakukannya atau dia benar-benar akan marah,” ucap Jimmy.

“Baiklah!” ucap Siska.

Jimmy dan Siska pun keluar dengan memohon maaf kepada semua pelanggan restoran untuk meninggalkan tempat segera. Sebagai dispensasinya menggratiskan semua pesanan mereka. Dan juga kepada karyawan yang bekerja di beri hari libur satu hari.

Caca yang terkejut dengan apa yang terjadi dan sedikit menjadi emosi.

“Sudah nyaman Ca?” tanya Jack setelah hanya tinggal dia, Caca , Siska dan Jimmy yang berada di depan pintu restoran.

“Kau gila Jack?,” ucap Caca dengan nada emosi.

“Semua ini kulakukan kan atas permintaan mu, ” jawab Jack dengan entengnya.

“Bukan begitu maksud ku. Berhentilah mengganggu ketenangan ku, biar kan hari-hari ku kembali seperti sexual, ” jelas Caca dengan nada tinggi.

“Jadi menurut mu aku mengganggu ketenangan mu?” balas Jack dengan emosi juga

“Iya kau menggangu ketenangan ku, ” jelas Caca.

“Dimana aku mengganggu ketenangan mu, aku hanya menyuruhmu menemani ku sarapan pagi. Itu saja?” jelas Jack yang merasa apa yang ia lakukan itu tidak salah.

“Entahlah aku lelah menjelaskannya. Ku mohon berhentilah untuk mengganggu ku Jack, ” pinta Caca dengan memohon.

“Tidak akan, kau hanya menemani ku sarapan pagi setiap paginya apa salahanya?” ucap Jack mempertahakan egonya tanpa melihat perasaan Caca.

“Terserah!!!! aku sudah lelah. Aku tidak ingin mengikuti kemauan mu lagi, " bentak Caca.

“Baiklah, kau ku pecat! ” spontan Jack terucap.

“Oke, terserah!!! Aku sudah muak dengan tingkah lakumu yang sesuka hati mu saja, ” ucap Caca.

Caca yang sudah emosi akibat tingkah laku Jack, meningalkan Jack begitu saja. Sementara Jack tidak hanya terdiam dan tidak mengerti apa yang telah ia lakukan itu salah. Jimmy dan Siska hanya heran dengan apa yang terjadi. Jimmy pun menghampiri

Jack.

“Bukan seperti itu cara mendekati seorang gadis bos?” goda Jimmy.

“Aku tidak mendekatinya, aku hanya ingin berterimakasih padanya, apa aku salah? " Tanya Jack

“Kau jelas salah bos, dia hanya seorang pelayan di restoran ini dan kau adalah seorang Jack Sandreas. Tidak seharusnya kau melakukan itu di depan umum, tidak seperti biasanya kau membalas kebaikan orang lain yang baik pada mu seperti ini.

Biasanya kau selalu tidak peduli dengan apapun yang terjadi dan selalu menyuruh

orang lain untuk membereskan tanpa kau turun tangan sendiri. Apalagi kau itu

OCD terhadap wanita bos. Sementara dengan Caca kau seperti dengan Bella saja,

OCD mu itu tidak terjadi. Hahahha, atau jangan-jangan menurut instingku kau

benar-benar sudah jatuh cinta padanya.” Jelas Jimmy.

“Itu tidak mungkin, ” ucap Jack.

“Tuan Jack kalau saya boleh saran, pergilah kejar Caca dan minta maaflah kepadanya. Jangan melakukan hal yang sama. Dia seperti itu karena 2 hari yang lalu setelah kita makan bersama untuk pertama kalinya, Caca di kunci di dalam toilet oleh salah satu pelayan wanita yang bekerja di sini. Dan banyak pelayan yang bekerja di sini menggosipkan dirinya, mengatakan bahwa caca adalah *******. Menjual dirinya dengan anda untuk bisa makan bersama ku, Jimmy dan Tuan, ” Jelas Siska pada Jack.

“Apa? Kenapa kau tidak memberitahuku?” jawab Jack dengan nada terkejut dan kesal

“Karena ku pikir tuan hanya akan datang sekali kemari untuk makan bersama. Ternyata tuan sudah melakukannya terus menerus hingga hari pun tidak memperbolehkan aku dan Jimmy ikut bergabung. Itu semakin membuat orang yang memandang Caca dengan sangat iri, ” jawab Siska.

“Dimana pelayan yang telah berani mengusik milikku,” dengan spontan Jack mengucapkan itu tanpa ia sadari.

“Sudah saya pecat tuan dan semua pelayan, koki dan seluruh karyawan di restoran ini sudah saya peringatkan untuk tidak bergosip, jika saya mendengarnya saya akan

memecatnya, ” jelas Siska.

“Lalu mengapa dia begitu tidak suka makan bersama ku. Kau sudah menyelesaikan masalah itu, ” Ucap Jack.

“Dia wanita bos, pasti dia memikirkan hal yang sama akan terjadi jika bos tetap memperlakukan dia seperti ini. Karena kita tidak pernah tau apa yang akan dilakukan oleh orang lain walaupun saya sudah melarangnnya, ” Jelas Siska.

“Begitukah?” tanya Jack.

“Iya seperti itulah bos, mungkin di restoran ini aku bisa mengawasi semua karyawan untuk

tidak mengganggu Caca tapi apakah di luar dari lingkungan restoran ini aku bisa?” tanya Siska

“Sepertinya tidak, ” ucap Jack.

“Begitulah bos, belum lagi memikirkan hati wanita-wanita yang mengagumi mu di luar sana, jika mereka tau kau sedang mendekati seorang wanita berstatus pelayan restoran.

Apakah mereka tidak akan cemburu? Hati-hati dengan hati seorang wanita yang cemburu?” ucap Siska.

“Hmmmm, Baiklah aku mengerti sekarang. Tapi lebih baik aku tidak menyusulnya dulu. Biarkan dia tenang dulu. Karena aku pun bingung harus bagaimana meminta maaf padanya, ” Ucap Jack.

“Baiklah jika itu keputusan mu bos, ” jawab Siska.

“ Ayo kita pergi Jim!” perintah Jack.

Jangan lupa dukung penulis dengan memberikan Bintang 5, Like, Koment dan Vote.

Jika Ada kesamaan tempat, nama dan kejadian hal tersebut Tanpa sengaja Author. Dan maaf kalau ada typo.

Salam Literasi dan Salam Pembaca dari W.  Jangan lupa senyum hari ini 😊