NovelToon NovelToon
Terbelenggu Perasaan

Terbelenggu Perasaan

Status: sedang berlangsung
Genre:BTS / Pengantin Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Kontras Takdir
Popularitas:548
Nilai: 5
Nama Author: Ika Nanda

cinta yg berbalas takdir yg tak mendukung

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Nanda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 24

setelah keluar dari ruangan kau pun di sambut dengan jimin

"bagaimana, apakah bisa... " sembari menatap mu, kau pun mengangguk

"apakah tidak ada masalah suster... " tanya jimin ke arah suster, namun kau memandangi suster itu membuat nya mengerti

"tidak tuan, dokter sudah memeriksa nya. kita akan mempersiapkan transfusi darah sekarang... " ucap suster memegang tangan mu

"apa aku bisa ikut... " tanya jimin lagi

"kau bisa melihat nya di ruang yg sudah di sediakan... " ucap suster itu membawa mu

selagi kau mempersiapkan diri, jimin di luar menghubungi beberapa member untuk memberitahu mereka bahwa kau ada di rumah sakit. jimin juga menjelaskan yg terjadi sembari menunggu kabar dari suster. kau pun berada di ruangan yg cukup dingin, tak lama ibu mertua mu pun di bawa masuk di ruangan yg sama untuk melakukan transfusi darah. jimin pun melihat mu dari ruangan yg di sediakan, memberi kode apa kau baik-baik saja. kau pun berkedip dan mengangguk, dokter pun masuk

"kau siap nona Cintya...!! karena berdasarkan riwayat mu kau tidak pernah di infus atau melakukan transfusi apa pun... " tanya dokter memulai pekerjaan nya

"di riwayat hanya tertulis tidak pernah, bukan takut kan dokter...!! " ucap mu sembari tersenyum

dokter pun mulai bekerja, dan begitu jarum masuk ke tangan mu kau hanya menyeringai sedikit. darah pun mulai berjalan, kau melihat ke arah ibu mertua mu yg masih belum sadarkan diri. "di sukai atau tidak di sukai, aku akan tetap menolong nya. karena dia seorang ibu... " ucap batin mu memandang nya. tiba-tiba ponsel mu berbunyi di dalam saku celana jeans yg kau pakai, kau melihat dan langsung mengerut kan dahi.

"suster apa boleh mengangkat telfon.??? " tanya mu

"tentu saja boleh, asal tangan yg itu jangan bergerak... " sembari menunjuk tangan yg di maksud

"apa ruangan ini kedap suara... " tanya mu lagi

"iya nona... " jawab suster mungkin sedikit heran

"halo.... " kau akhirnya mengangkat telfon

"Cintya, kau tidak boleh melakukan ini. kau punya anemia, aku sudah tanya pada dokter mu... " ucap Yoongi panik di ujung telfon, seperti nya dia sudah mendengar semua nya

"lalu. Yoon, berhentilah peduli padaku... " ucap mu

"Cintya, semua orang berhak peduli." mematikan telfon

"Nona apa kau masih baik-baik saja... " tanya suster

"emm, aku baik-baik saja. "jawab mu

" baiklah kau boleh main ponsel, tapi tidak boleh tidur.. itu pesan dokter, saya keluar sebentar ya... "ucap suster mengingatkan

kau melihat ke arah jimin, seperti nya dia dapat panggilan telfon. jimin pun memberi kode berpamitan keluar sebentar padamu untuk mengangkat telfon.

malang tak dapat di tolak, untung tak dapat di raih. sekujur badan mu mulai lemas, seperti hilang tenaga. pandangan mu mulai kunang-kunang, dan rasa kantuk yg tak dapat kau tahan lagi. kau pun akhirnya tertidur, dan sudah tidak sadar lagi. saat suster masuk ruangan itu, dia mencoba membangun kan mu. di rasa kau tidak merespon, suster langsung memanggil dokter. jimin yg baru masuk ke ruangan sebelum nya pun sedikit bingung, ada apa sebenarnya. melihat dokter masuk jimin mulai khawatir, apa lagi kau dalam keadaan tidak sadar. jimin pun melihat dokter melepas alat transfusi nya, dan suster pun membawa ibu jimin keluar ruangan. di susul dengan kau yg di bawa keluar ruangan, jimin yg melihat itu langsung keluar dan menghampiri dokter.

" dokter... "panggil jimin

" tunggu lah di ruangan ku, aku akan mengurus ibu dan istri mu dulu... "ucap dokter sedikit terburu-buru

jimin belum sempat bertanya namun dokter sudah pergi, saat jimin akan ke ruang dokter untuk menunggu seseorang memanggilnya

" jimin... "dohe berlari ke arah jimin

" bagaimana Cintya, apa dia baik-baik saja. kau tidak tau kalau dia punya anemia, tentu saja tidak. tapi dokter tau, aku akan membunuh dokter itu jika terjadi sesuatu pada nya... "ucap dohe dengan kesal dan panik

" maaf kan aku, aku juga tidak tau jika Hyung tidak memberitahu ku tadi.. tapi kenapa suster bilang tidak ada masalah tadi, aku akan menemui dokter dan bertanya... "ucap jimin lemas dan segera pergi ke ruangan dokter menunggu di luar

kau pun benar-benar pucat dan tidak sadarkan diri di waktu yg lama, infus memberimu sedikit tenaga dan kekuatan. namun tetap tidak bisa menstabilkan darah mu jika kau tidak sadar. antara mimpi dan nyata kau mendengar mereka bicara, tapi begitu jauh juga sulit untuk membuka mata. sedang kan saat itu kau sudah 1 hari 1 malam tidak sadar, saat itu pukul 03.30 dini hari kau pun perlahan membuka mata mu. walau berat sekali tapi keinginan sadar mu cukup kuat, saat kau belum sadar sepenuh nya jimin yg melihat mu langsung menghampiri mu

" sayang.... "ucap jimin kau dengar di telinga mu

" Cintya.... "dohe dan rap memanggil bersamaan

kau pun yg mulai sepenuh nya sadar melihat orang yg mengkhawatirkan mu ada di ruangan itu. melihat mu yg masih berusaha sadar dohe berlari keluar untuk memanggil dokter

" bagaimana ibu..."kata itu yg pertama kali keluar di ambang bibir mu yg pucat

"dia sudah melewati masa kritis nya, juga sudah sadar... " jawab rap yg melihat jimin hanya terdiam seperti patung

dokter pun sampai bersama dohe, dan memeriksa mu.

"kau bisa mendengar ku.. " tanya dokter

"emm, aku belum lupa suara mu dokter... " ucap mu masih lemas namun terdengar jelas

"baiklah Nona, apa yg ingin kau makan saat ini. seperti nya kau sudah sadar sepenuh nya... " ucap dokter

"air, aku sangat haus sekarang... " ucap mu membuat jimin mengambilkan air minum di botol dan memberikan mu minum dengan sedotan. kau pun menghabiskan 1 botol kecil air mineral, dan langsung memejamkan mata mu. di saat semua yg ada di ruangan itu menunggu

"aah, aku fikir aku tidak bisa bangun... " ucap mu membuka mata mu

"haa benar sekali, kau fikir kau punya banyak nyawa ya... " ucap dohe kesal

"baiklah, suster akan membawakan makan untuk mu nona... " ucap dokter sembari keluar ruangan

"baiklah kami keluar dulu, agar yg lain bisa masuk bergantian... " ucap rap memandang dohe, dohe pun mengerti dan ikut keluar. jekey dan Yoongi pun masuk membawa buah-buahan

"nuna kau apa kau sudah baikan??? " tanya jekey

"jekey, pertanyaan apa itu..!! " ucap jimin

"kupas kan buah itu untuk nya nanti... "ucap Yoongi menepuk pundak jimin

" terimakasih Hyung... "ucap jimin yg tidak banyak bicara saat itu

" nuna, seharusnya kau tidak boleh begini. kami baru tau dari Yoongi Hyung kalau kau punya anemia, memang benar penyelamatan itu penting tapi kau hampir membunuh dirimu sendiri... "ucap jekey sembarangan

" jekey, no... "ucap mu menatap jimin sayu

" karena dia seorang ibu... "jawab jimin dengan air mata yg berlinang

kau yg melihat itu langsung berusaha bangun, namun belum sanggup. jimin pun langsung memegang mu, sedangkan Yoongi reflek menaikan tempat tidur ruang rawat itu agar kau tidak perlu bangun. kau pun mencoba manggapai wajah jimin, namun jimin memegang tangan mu.

" benar, karena dia seorang ibu. aku tidak akan memaafkan diriku karena aku bisa menyelamatkan kan seorang ibu. walaupun aku belum menjadi seorang ibu, tapi aku sudah merasakan kehilangan sosok itu... jangan sedih, aku tidak apa-apa kan dan ibu juga sudah melewati masa kritis nya... "jawab mu memandang jimin yg meneteskan air mata. semua orang di ruangan itu diam, tak lama masuk lah suster membawa makanan untuk mu.

" makan dulu ya nona, agar bisa minum obat... "ucap suster

" pergilah istirahat, kau boleh memarahi ku setelah aku pulih. jekey, tolong bawa jimin pergi dan pastikan istirahat nya cukup. karena dia terlihat lebih pucat dari aku... "mendorong pelan jimin ke arah jekey

" baik nuna, aku akan memastikan dia kembali dalam keadaan fress... "ucap jekey membawa jimin keluar

" aku sudah sangat lapar sekali suster... "ucap mu melihat suster

" biar saya saja suster, kau boleh keluar... "ucap Yoongi

kau pun terdiam melihat Yoongi mulai menyuapi mu, kau hanya pasrah melihat keadaan itu dan makan dari tangan Yoongi. saat makanan hampir habis, dokter pribadimu pun datang berkunjung dan masuk bersama dohe.

" dohe, bisa tolong gantikan Yoongi. biarkan dia melakukan nya, kau duduk lah... "ucap mu lembut kepada Yoongi. dohe pun menggantikan posisi Yoongi menyuapi mu sampai selesai. setelah selesai dohe pun memberimu obat untuk di minum

" kau datang. dokter sudah menanganiku, aku akan baik-baik saja. "ucap mu kepada dokter pribadi mu itu

" wah,,, Cintya... apa kau punya nyawa cadangan, kau sungguh nekat. "ucap dokter itu

" keberuntungan, kau percaya kan sekarang.. "ucap mu lagi

" Cintya, jimin langsung down saat tau alasan dokter terpaksa melakukan nya.kau!!!! "dohe berhenti bicara

"baiklah, kabari aku jika kau membutuhkan ku. " ucap dokter pribadimu sembari melangkah keluar bersama Yoongi

"emm, pasti..." jawab mu mengangguk melihat mereka keluar. saat dohe ingin melanjutkan pembicaraan

"dohe, seperti nya efek obat membuat ku mengantuk. nanti saja kita cerita nya... " kau pun memiringkan badan mu dan memejam kan matamu.

"hemm, baiklah. tidur lah aku akan menunggu mu di sini... " duduk di sofa yg ada di sudut ruangan

Bersambung......

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!