Pemuda yang yang sedang mengawasi saudara yang sejak bayi berpisah dengannya lantaran kedua orang tua mereka berpisah, saudaranya itu tergoda oleh rayuan dari Ibu kos dan temannya sehingga ia melakukan hubungan terlarang dan menjadi candu untuk dirinya.
Apakah sang kakak aka berhasil membuat adiknya bertobat dan menyayangi anak istrinya? ikuti kisahnya dalam cerita ''Godaan teman dan ibu kos''
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Media film, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gantian di pijat
Setelah Tante Fany memijat kakinya, Evan merasakan kakinya terasa enteng dan nyaman, cukup lama Tante Fany memijat tubuhnya Evan akhirnya kelelahan dan berbaring di sampingnya Evan sambil merangkul pinggang milik Evan.
"Capek Van, kamu sekarang pijitin Tante dong?" Tante Fany mengelus rambut hitam milik Evan
"Mana yang mau di pijit, depan apa belakang" balas Evan sambil tersenyum menggoda Tante Fany
"Semuanya terserah kamu, mau yang mana dulu" Tante Fany pasrah mau diapakan oleh Evan
"Yang mana dulu yah? Di dada aja deh?" Evan tersenyum dan membuka baju milik Tante Fany
"Pintar kamu Van" Tante Fany langsung menyambut bibir Evan dengan menempelkan gunung kembar miliknya
Evan menjulurkan lidahnya menelusuri setiap sudut dari gunung kembar milik Tante Fany sambil tangannya bermain di pucuk gunung tersebut yang kecil dan imut
Tante Fany meremas rambut milik Evan karena merasakan kenikmatan dari sentuhan lembut bibir dan lidah Evan yang sedang menelusuri setiap sudut dari gunung kembar miliknya
"Terus Van, ahh, ahhh, terus Van, ahh, ahhh, ahhhhh yes, ahhh, Van terus, ahhh, ahhhh, yes, yes, ahhh ahhhhh yes, terus Van, ahh, ahhh, ahhhhh, yes, yes, ahhh, ahhhhh, ahhhhhh" Tante Fany mendesah kenikmatan karena gunung kembar miliknya sedang di remas dan di jilati oleh Evan
"Enak yah Tan?" Lalu Evan meremas kembali payudara milik Tante Fany sambil menjulurkan lidahnya mengikuti lekuk dari payudara tersebut
"Enak banget Van, terus, ahhh, ahhhh, yes, yes, ahhh, ahhhhh, ahhhhhh, ahhhhh,Van, ahh, ahhh, ahhhhh, ahhhhhh, terus, ahh, ahhh, ahhhhh, yes, yes, ahhh, ahhhhh, ahhhhhh, ahhhhh, yes, yes, ahhh"
"Nikmat banget Van, kebawah dong Van biar Tante tambah gairah"
Lalu bibir Evan menelusuri jalan menuju ke perutnya Tante Fany dan terus turun ke jalan dimana ada lobang kenikmatan yang di tumbuhi bulu tipis, lidah Evan mulai masuk kedalam lobang kenikmatan itu "srups, srups, srups, srups, srups, srups"
Tante Fany meremas rambut Evan dengan erat karena menikmati lobang goa miliknya sedang dijelajahi oleh lidahnya Evan "ahhh, Van..., Ahhhh, ahhhh, yes, yes, ahhh, ahhhhh, ahhhhhh, ahhhhh, yes, yes, ahhh, ahhhhh, ahhhhhh, terus Van, ahh, ahhh, ahhhhh, ahhhhhh, ahhhhh, yes, yes ahhh, ahhhhh, ahhhhhh, terus Van, ahh, ahhh, ahhhhh, ahhhhhh"
Lalu Evan masukkan jarinya ke dalam lobang ****** milik Tante Fany sambil mendorong maju mundur "slep, slep, slep, srups, srups, srups, slep, slep, slep, srups, srups, srups, ahhhh
Esok harinya Evan sedang berjalan menuju ke kelasnya dan melihat Fitri yang berjalan di depannya, "Put, tunggu?" Evan berjalan mendekati Fitri.
"Eh kamu Van, kirain siapa?" Fitri menghentikan langkahnya dan menunggu Evan yang sedang berjalan mendekat
"Ayo" mereka berdua berjalan beriringan menuju ke kelasnya dan disambut oleh Lala sama Zaky
"Pagi-pagi sudah berduaan, kompak banget kalian" Lala menggoda Fitri yang datang bersama Evan.
"Iya dong La, emang lu? Ya gak Van.?" Fitri menjawab sambil tersenyum melirik ke arah Evan.
"Gue juga sama Zaky kali, Fit?" Lala memanyunkan bibirnya kepada Fitri.
"Udah jangan berantem, aku mau duduk" Evan lalu duduk di kursi.
Diluar kelas, Yogi dan temannya melihat Evan dan Fitri saling bercanda membuat hati Yogi panas dibakar api cemburu "Gue harus singkirkan dia, lu bantu gue?" Gumam Yogi lalu menyenggol lengan temannya. "Oke bos, gue akan bantu lu, untuk menyingkirkan Evan"
Yogi dan temannya lalu pergi untuk menyusun rencana selanjutnya, supaya bisa menyingkirkan Evan, Yogi menghubungi teman yang lain untuk membantu dirinya supaya rencananya berhasil.
Sepulang kuliah Yogi dan temannya sudah berkumpul di sebuah gang kecil untuk melaksanakan rencana tersebut sambil menunggu Evan lewat.
Evan dan Fitri mengendarai sepeda motornya, Evan berniat untuk mengantarkan Fitri kerumahnya, lima orang dengan mengendarai sepeda motor mengikuti Evan dari belakang, setelah melewati gang, lalu Evan dipepet oleh kelima orang yang mengikutinya, Evan melajukan motornya dengan kencang untuk menghindari kejaran orang tersebut.
"Kamu pegangan yang erat Fit?" Evan menyuruh Fitri untuk berpegang erat.
Mereka terus mengejar Evan dari belakang dan salah satu dari mereka berhasil menyusul Evan lalu menendang motor Evan dengan kakinya, Evan hilang kendali dan akhirnya jatuh "ciiitttzzz, braaaakkkh".
Evan bangkit dan menolong Fitri, kelima orang tersebut menghampiri Evan.
"Hahaha...mau lari kemana lu?!" Ucap salah satu dari mereka.
"Kenapa kalian mengejarku? Siapa kalian?" Evan siap dan waspada terhadap mereka semua.
Yogi datang dari belakang mereka sambil bertepuk tangan "prok..prok..prok.." dan menghampiri Evan "sudah gue bilang sama lu? Tapi masih aja lu deketin Fitri?!."
Setelah Evan membantu Fitri untuk berdiri, Evan melangkah maju dan Fitri dibelakangnya.
"Cemen lu!?, Beraninya keroyokan?!, Kalau berani sini maju satu-satu?!" Evan terus waspada terhadap mereka semua.
"Gue gak peduli, yang penting gue harus singkirin lu!?." Yogi berkata dengan mata yang melotot kearah Evan. "Hajar dia!!!."
Kelompok Yogi lalu berhamburan menyerang Evan "hiatzz, wushhh, wushh, wushh, sreetts, wushh, wushh".
Evan berusaha menghindar dari serangan-serangan kelompok Yogi, Evan terkena tendangan dari salah satu kelompok tersebut dan jatuh tersungkur ke tanah, Evan bangkit dan bersiap untuk menghadapi mereka, Evan meloncat sambil menendang perut ke salah satu kelompok tersebut "wushh, dughh, dugghhh, brakkhh" satu orang terjatuh, Evan kembali meloncat sambil menendang "wushh, wushh, wushh, bughh, bughh" Evan malah terkena pukulan dari kelompok itu dan jatuh lagi.
Sambil mengusap darah yang mengalir di sudut bibir lalu Evan bangkit lagi, kelompok tersebut menyerang Evan membabi-buta "wushh, wushh, bughh, bughh, sreeet, wushh, bughh, bughh, plak, dugghhh" Evan kuwalahan menghadapi mereka yang berjumlah lima orang tersebut, Evan jatuh dengan wajah penuh dengan luka-luka.
Fitri hanya menangis melihat Evan dikeroyok oleh kelompok Yogi, dirinya merasa bersalah kepada Evan.
*Bersambung*
Lanjuuuutkan Thoooooorr....👍👍😍😍💪💪🔥🔥
Lanjíuuutkan Thoooooorr.....,👍👍😍😍💪💪🔥🔥
Mantaaaplah...hayoooo sikaaat teruuuss...lanjiuuuutkan Thoooooorr...
💪💪😍😍🔥🔥🤪🤪