NovelToon NovelToon
Perjanjian

Perjanjian

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Hantu / Pembantu
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Karena kesulitan ekonomi membuat Rustini pergi ke kota untuk bekerja sebagai pembantu, tapi dia merasa heran karena ternyata setelah datang ke kota dia diharuskan menikah secara siri dengan majikannya.

Dia lebih heran lagi karena tugasnya adalah menyusui bayi, padahal dia masih gadis dan belum pernah melahirkan.

"Gaji yang akan kamu dapatkan bisa tiga kali lipat dari biasanya, asal kamu mau menandatangani perjanjian yang sudah saya buat." Jarwo melemparkan map berisikan perjanjian kepada Rustini.

"Jadi pembantu saja harus menandatangani surat perjanjian segala ya, Tuan?"

Perjanjian apa yang sebenarnya dituliskan oleh Jarwo?

Bayi apa sebenarnya yang harus disusui oleh Rustini?

Gas baca, jangan lupa follow Mak Othor agar tak ketinggalan up-nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjanjian Bab 22

Rustini merasa kalau ini adalah akhir dari hidupnya, karena dia merasa tidak mungkin bisa melawan keempat pria itu. Pria yang begitu gagah karena bisa membuat Rustini tak berkutik sama sekali.

"Pergi kalian! Jangan sakiti aku, jangan macam-macam! Kalau kalian melakukan hal yang tidak pantas terhadapku, sampai mati pun aku tidak akan rela. Sampai mati aku akan menjadi hantu dan menghantui kalian," ancam Rustini.

Para pria itu tidak takut sama sekali, mereka malah tertawa dengan terbahak-bahak. Mereka merasa lucu dengan apa yang dikatakan oleh Rustini, salah satu dari keempat pria itu bahkan langsung mere mas dada Rustini. Dia sampai kaget.

"Brengsek!" teriak Rustini penuh amarah bercampur rasa takut.

"Hahahahaha! Semakin kamu galak seperti ini, kami semakin suka. Sabar, Sayang. Jangan teriak-teriak terus, sebentar lagi kamu akan merasakan kenikmatan."

Pria bertato bersiap untuk menarik celana yang dipakai oleh Rustini, tetapi pria yang kurus ceking langsung menepis tangan pria itu.

"Aku dululah, udah lama jadi duda aku ini. Dah gak tahan, kamu kasihlah aku kesempatan."

"Ck! Aku juga pengen, jangan menyelak."

Keduanya berdebat karena tidak ingin saling mengalah, hingga kedua orang yang memegangi tangan Rustini menegur keduanya.

"Kalau kalian ribut terus, mau kapan kita makan enaknya?"

"Ah, iya. Ayo mulai, tak peduli siapa yang duluan. Yang penting gantian," ujar si ceking.

Celana yang dipakai oleh Rustini sudah ditarik, wanita itu berteriak-teriak sambil menendang ke sembarang arah. Keempat pria itu tentu saja marah, bahkan pria yang bertato sampai menampar wajah Rustini karena kesal.

"Berisik!"

"Huwaaaaaaa!"

Rustini menangis sambil berteriak-teriak, hingga tanpa keempat pria itu sadari, ada seorang wanita yang sedang mendekat ke arah mereka. Wanita itu membawa kayu panjang yang penuh dengan paku.

Bugh!

Prang!

Brak!

Dug!

"Argh!" teriak para pria itu karena merasa panas dan juga perih saat terkena kayu yang penuh dengan paku itu.

Wanita paruh baya itu memukul keempat pria itu dengan membabi buta, dengan penuh amarah dan juga penuh kekesalan.

"Rasakan! Aku tadi sudah memanggil polisi, karena kebetulan ada polisi lalu lintas yang sedang lewat. Sebentar lagi kalian akan masuk penjara!" teriak wanita paruh baya itu.

Keempat pria itu tentunya ketakutan mendengar apa yang dikatakan oleh wanita paruh baya itu, tempatnya langsung lari tunggang langgang karena takut dipenjara.

"Rasakan! Emang enak, bisa-bisanya mau memperkosa gadis cantik itu."

Selepas kepergian para pria itu, wanita paruh baya itu langsung membuka jaket yang dia pakai. Lalu, memberikannya kepada Rustini.

Dia memakai jaket itu karena bajunya sudah robek, beruntung celananya tidak robek. Jadinya celana itu masih bisa dipakai, setelah selesai berpakaian, Rustini muntah-muntah karena teringat akan apa yang tadi terjadi. Dia merasa jijik sekali karena para pria itu hampir memperkosa dirinya.

"Minum dulu, Dek."

"Iya, Bu."

Rustini meminum air yang diberikan oleh wanita paruh baya itu, setelah itu dia duduk di atas lantai berdebu bersama dengan wanita paruh baya itu.

"Kamu itu kenapa? Kenapa bisa mau diperkosa? Kamu itu orang mana? Kok saya perasaan baru melihat wajah kamu di daerah sini?"

Wanita paruh baya itu merasa penasaran, makanya memberikan banyak pertanyaan kepada Rustini. Tadi dia baru saja pulang bekerja di sebuah rumah mewah, pekerjaan wanita itu adalah mencuci dan juga menggosok pakaian di rumah orang kaya.

Setiap pagi sampai sore dia akan berada di rumah orang kaya, dia mengambil dua pekerjaan sekaligus. Makanya kalau pulang pasti menjelang maghrib, lumayan untuk membiayai kehidupan sehari-hari, pikirnya.

"Ah! Saya baru datang dari kampung, Bu. Belum tau jalan, belum tau lingkungan sini seperti apa. Mungkin hal itu yang membuat saya dijadikan sebagai sasaran empuk oleh para preman itu," jawab Rustini.

Wanita itu mengganggukan kepalanya tanda mengerti, walaupun tetap merasa heran karena Rustini terlihat begitu bau sekali dengan banyaknya sampah yang menempel di tubuhnya.

"Kamu kok bau banget? Kenapa?"

Rustini tak ingin menceritakan apa yang dia alami, wanita itu tersenyum sambil membuang kotoran yang ada di tubuhnya.

"Saya tadi lemes, belum makan. Eh jatuh ke tumpukan sampah, ibu tau gak toko baju di mana?"

"Tau dong, gak jauh dari sini ada pasar. Bahkan tak jauh dari sini ada kontrakan, mulai dari tiga ribu sebulan sampai yang mahal. Atau, Adek sudah ada yang mau jemput?"

"Nggak ada, justru saya butuh pekerjaan dan juga tempat tinggal. Lagi nyari-nyari," jawab Rustini.

"Kalau gitu kamu ngontrak di tempat saya ngontrak aja, walaupun kecil tapi nyaman kok. Untuk kerjaan, kayaknya mbak warteg depan rumah lagi butuh karyawan tuh. Tapi gajinya kecil, mau gak?"

Untuk saat ini yang terpenting dia bisa mendapatkan tempat tinggal terlebih dahulu, bisa bekerja dan bisa menghindar dari Jarwo. Dia tak mau sampai bertemu dengan Jarwo dan Ratih kembali.

Dia juga merasa akan aman kalau berada di sekitar orang-orang baik, tidak akan ada orang yang mau melecehkan dirinya lagi.

"Mau, Bu. Tapi anter saya ke toko baju dulu," pinta Rustini.

"Siap! Oiya, nama kamu siapa?"

"Tini, Bu. Ibu siapa?"

"Panggil aja Mak Odah, ayo kita ke pasar."

Mereka pergi ke pasar, Rustini membeli beberapa pasang baju. Dia juga membeli peralatan mandi. Setelah itu dia mandi di WC umum dan mengganti bajunya dengan yang baru.

"Kalau bersih begini kan' kamu wangi, yuk Mak Odah anter ke kontrakan. Kita bicara sama yang punya kontrakan, abis itu bicara sama mak Atun buat minta kerjaan."

"Oke," jawab Rustini bersemangat.

Dia merasa senang sekali karena bertemu dengan orang baik, jika saja tidak ada mak Odah, Rustini tidak yakin kalau saat ini dia masih hidup.

Jika dia diperkosa oleh keempat pria itu, Rustini akan memilih untuk mati saja. Dia tidak mau hidup dalam beban seperti itu, dia tak akan sanggup.

"Jangan melamun, ayo jalan yang cepet. Atau kita mampir dulu di mushola, karena adzan maghrib sudah berkumandang."

"Mampir buat maghrib aja dulu, Bu."

"Oke," jawab Mak Odah.

Saat masuk ke dalam mushola, Rustini langsung menangis. Dia sudah melakukan dosa dan meninggalkan kewajibannya sebagai umat muslim ketika berada di rumah Jarwo.

"Mungkin ini saatnya aku taubat dan menjalani kehidupan dengan baik, walaupun mungkin nantinya aku tidak akan mendapatkan uang yang banyak seperti saat berada di rumah tuan Jarwo."

1
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
semoga aja Jarwo bener bener suka Tini, semoga aja Ratih jelek itu yg jadi tumbal, Jarwo sama Tini bahagia selamanya🌻🌻🌻🌻
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
bagus bagus
Yuliana Tunru
waduh gmn nih apa jarwo akan vawa tini ya ..knp jg ndk ganti penapilan pake hijab gitu agar sulit dikenali hedehhh
Cucu Suliani: Wah, bisa jadi ide nih🤭
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
waduh ketahuan 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Kamu harus bisa, syaratnya lepasin Ratih dan semua hartamu 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
biar tambah panas tuh 🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
dia merasa
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
nah setuju 🤣🤣🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Bude
Cucu Suliani: Ya Allah, typo Kak😂
total 1 replies
Felycia R. Fernandez
gak ampun Jarwo...
gak juga kali ngejelasin nya 😫🤦‍♀️
FiaNasa
apa kubilang tin,,klau kamu hanya didaerah situ² aja Asti cepet ketemu kan,,,moga aja Jarwo ada belas kasih sama Tini gak dibawa pulang jadiin tumbal,,ayo Jarwo aq tau kau baik,,bawa pergi Tini yg jauh sewakan rumah kasihan,,semoga nanti dg Tini kau insaf gak dijalan sesat lagi
Ass Yfa
mlh pethukan Jarwo
FiaNasa
aslinya Jarwo ini orang baik kek nya cuma salah jalan saja dia
Felycia R. Fernandez
lebih bagus begitu sih...
kamu pandai pandai la menyembunyikan nya
Felycia R. Fernandez
ternyata ke bawa uang dan emasnya...
Mamake Nayla
udah yg jd tumbal ratih aja
kaliaa🐈🐈‍⬛👯: SETUJU🤣
Felycia R. Fernandez: setuju kk 🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Apa bisa 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
untunglah Tini selamat 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
semoga ada yg menolongmu Tini
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
untunglah 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!