Gigolo Ku Seorang Mafia

Brian kembali membawa Clarissa ke rumahnya, di sana Clarissa sudah di sambut oleh beberapa pelayan baik itu wanita atau pun pria. Melihat hal itu kecurigaan Clarissa semakin besar, dia yakin jika Brian bukanlah orang biasa pasti ada sesuatu yang tengah di sembunyikan oleh Brian.

"Apa kau lapar? Masakan koki rumah ku sangatlah enak, kau harus mencicipi nya." Ucap Brian.

"Baiklah, akan ku coba." Jawab Clarissa dengan elegan.

"Baiklah, Lady. Ku harap kau puas dengan jamuan di tempat ku." Ucap Brian.

Clarissa pun tersenyum, tanpa mereka sadari Lesly menatap tak suka dengan perlakuan Brian kepada Clarissa.

Lesly yang merupakan seorang agen khusus di organisasi milik Brian, bahkan orang-orang menyebutnya dengan wanita berdarah dingin. Tapi karena rasa cinta nya kepada Brian, dia sampai rela melepaskan jabatannya dan menjadi seorang kepala pelayan di rumah Brian.

Kini Clarissa dan Brian sudah berada di meja makan, di depannya sudah tersaji banyak hidangan lezat. Clarissa yang melihat makanan lezat tersaji di depannya hanya tersenyum.

"Bagaimana? Apa makanan ini menggugah selera makan mu?" Tanya Brian.

"Iya, makanan nya terlihat lezat. Dan aku sudah tak sabar ingin mencicipi nya." Jawab Clarissa.

"Baguslah.." Ucap Brian.

Kemudian Brian mengambil kan beberapa hidangan untuk Clarissa, Clarissa dengan senang hati menerima dan memakannya. Dia sangat terkejut saat merasakan masakan dari koki Brian. Masakannya sangat enak, bahkan seperti masakan restoran berkelas.

"Bagaimana?" Tanya Brian.

"Ini sangat-sangat enak sekali, mungkin koki rumah ku kalah jika di bandingkan dengan koki di rumah mu ini." Ucap Clarissa.

"Baguslah jika kau suka." Ucap Brian.

Kemudian Clarissa kembali memakan makanan yang di sajikan di atas meja, sementara Brian hanya melihat dan tersenyum.

Lesly yang melihat hal itu semakin marah dan juga emosi, dan para pelayan yang berada di sana pun merasakan hawa kemarahan dari kepala pelayan mereka.

"Ah, kenyang nya.." Ucap Clarissa.

"Kau sudah kenyang?" Tanya Brian.

"Iya, aku sudah kenyang dan sangat menikmati masakan dari koki mu itu." Jawab Clarissa sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Baguslah, jika kau ingin kau bisa membawa koki ku ke rumah mu." Ucap Brian.

"Tidak usah." Jawab nya singkat.

"Jadi jika kau sudah kenyang, mari.." Ajak Brian.

"Kemana?" Tanya Clarissa.

"Ke surga dunia.." Bisik Brian.

Seketika wajah Clarissa langsung memerah, dia memang tidak pernah salah dalam memilih seorang pria. Dan inilah buktinya.

Lesly yang melihat Brian tengah berbisik-bisik kepada Clarissa, dan ekspresi wajah Clarissa yang memerah. Seketika wajah Lesly di hiasi oleh amarah yang menggebu-gebu.

"Ayo.." Ajak Brian.

"Baiklah.." Jawab Clarissa.

Kemudian Brian dan Clarissa langsung pergi dari ruang makan, mereka segera pergi ke dalam kamar untuk menghabiskan hari mereka dengan bercinta sepanjang hari. Dan mungkin ini sebagai bentuk rasa rindu karena tak bertemu untuk beberapa waktu.

Lesly yang melihat Brian dan juga Clarissa masuk ke dalam kamar pun segera mengepalkan tangannya, dia sangat marah. Sudah bertahun-tahun dirinya bersama dengan Brian dan tiba-tiba seorang wanita asing datang dan merebut posisinya.

"Nyonya kepala pelayan.." Panggil seorang pelayan wanita.

"Ada apa?" Tanya Lesly dengan nada membentak, tapi pelayan yang di bentak oleh Lesly hanya diam tanpa menunjukkan ekspresi wajah yang takut.

"Kasihan.." Ucapnya sambil memberikan senyuman mengejek.

"Kau... Beraninya kau Maria mengejek ku, ingat aku adalah kepala pelayan di sini. Dan jika kau bermacam-macam aku akan menghukum mu." Ucap Lesly.

"Kau memang kepala pelayan di sini, tapi ingat dalam organisasi aku adalah atasan mu. Dan kau adalah bawahan ku, dan dari kemampuan akulah yang terbaik." Ucap Maria sambil menunjukkan wajah sombongnya.

"Kau..." Tunjuk Lesly.

"Ingat Lesly, kau jangan pernah bermimpi bisa bersama Tuan. Karena kau dan dia itu ibarat langit dan bumi, dan tugas ku adalah melindungi orang-orang yang berada di sisi tuan dari musuh-musuh nya, termasuk diri mu." Jawab Maria.

Maria merupakan salah satu anggota organisasi Brian, kemampuannya melebihi kemampuan Lesly. Dan dia berada di rumah Brian karena Brian sendiri yang menugaskan nya, Brian menugaskan Maria untuk melindungi keluarga atau pun teman Brian yang bukan anggota organisasi karena bisa saja musuh mengincar mereka.

"Terserah kau saja, Maria.." Jawab Lesly.

Kemudian Lesly pun segera pergi meninggalkan Maria, Maria hanya menatap datar wanita yang merupakan rekan kerjanya itu.

Sementara itu.

Di dalam kamar...

Clarissa tengah mengigit bibirnya bagian bawahnya, dia tak bisa menahan rasa geli nya saat lidah Brian tengah memainkan bagian bawah tubuhnya yang paling sensitif.

"Hentikan.. Brian.. A..ku sudah tidak tahan.." Ucap Clarissa berusaha menahan.

Tapi bukan Brian namanya jika dia menuruti ucapan Clarissa, Brian dengan lihainya memainkan semua area-area sensitif milik Clarissa, hingga Clarissa sendiri pun tak bisa mengendalikan diri sendiri.

Kini Clarissa tengah menatap Brian yang berada tepat di atas tubuhnya, tubuh mereka sudah sama-sama tak mengenakkan pakaian sehelai pun.

"Apa kau sudah siap?" Tanya Brian sambil melihat wajah Clarissa yang sudah memerah.

"Iya, aku sudah tidak sabar. Ingin merasakan benda milik mu itu.." Jawab Clarissa sambil membelai wajah Brian.

"Baiklah, tapi jangan meminta ku berhenti di tengah jalan.." Ucap Brian.

Clarissa hanya tersenyum sambil menggigit jari telunjuk miliknya, kemudian tanpa memerlukan waktu yang lama. Brian langsung melakukan aksi miliknya, terlihat Clarissa hanya bisa pasrah di bawah tubuh Brian, dan Brian seseorang yang sudah lama tak pernah bercinta.