"Witing tresno jalaran soko kulino" Percayakah kamu akan kata kata itu?
Rasa suka dan nyaman ada karena sudah terbiasa. Tapi, bagaimana bila rasa itu di salah artikan? atau menolak untuk merasakan.
Ketika persahabatan yang sudah terjalin belasan tahun, di uji oleh sebuah perasaan yang bertepuk sebelah tangan.
Antara rasa nyaman dan cinta, manakah yang akan di pilih oleh Kenzo?
Benarkah dia mencintai Arsy? atau hanya sebatas mengaguminya saja?
Dan benarkah dia hanya menyayangi Naura karena sahabat kecil? Atau sayang karena cinta?
Ikuti kisah Kenzo Aprilio Nolan, laki laki tengil si biang rusuh yang sedang di landa dilema antara Nyaman dan Cinta pada dua orang gadis yang sejak kecil ia kagumi dan sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terluka tapi tak Berdarah
^^^Kang Rusuh^^^
...‘Ra, sorry gue lupa. Sumpah beneran gue lupa. Tadi gue mau nungguin sampai kelas lo bubar, tapi Arshy nge chat gue dan minta di jemput. Sorry Ra, sekarang gue mau balik disini ujan deres banget. Gue kejebak hujan di rumah Arsy!’...
Sebuah pesan chat yang di kirimkan oleh Ken, membuat hati Naura terasa seperti tersayat sembilu. Mengapa rasanya begitu perih, sesak dan sakit, dirinya bukan siapa siapa Ken, namun ia kesal, marah atau mungkin juga cemburu. Tapi dirinya bisa apa? Dia tidak bisa melakukan apa apa.
^^^Kang Rusuh^^^
...‘Ra, lo dimana sekarang? Gue beneran lupa, padahal tadi gue pengen ngasih kalian surprise, gue pengen umumin kalau gue sama Arsy sekarang sudah resmi jadian. Eh malah kejebak hujan begini.’...
^^^Kang Rusuh^^^
^^^Jangan diem aja dong Ra, bales.^^^
^^^Kang Rusuh^^^
...Gue lagi nervous ini, ayo dong temenin gue ngobrol lewat chat....
^^^Kang Rusuh^^^
...Gue lagi ngobrol sama bokap nya Arsy, sumpah deh Ra, gue nervous banget. Bales dong gue bingung nih, gue gugup banget!...
^^^Kang Rusuh^^^
^^^Naura jelek! Kaya bebek, bales chat gue!^^^
Naura berusaha menarik nafas nya sedalam mungkin, ia memejamkan mata dengan begitu erat membuat air matanya langsung banjir seketika. Di iringi oleh deras nya air hujan serta suara petir yang saling menyambar, seolah tahu dengan apa yang Naura rasakan saat ini.
Nona Cantik
Gue baru sampai di apartment, batrei gue lowbet ini.
Setelah mengatakan itu, Naura lekas mematikan ponsel nya agar Ken tidak bisa lagi menghubungi nya. Setidak nya bila ponsel nya mati, ia tidak lagi bisa membawa pesan pesan bucin Ken yang sedang berada di rumah calon mertua nya. Naura cukup sadar diri akan siapa dirinya dan apa posisinya, ia ingin berhenti namun belum bisa.
Dirinya masih butuh waktu, entah sampai kapan tapi kini dirinya benar benar belum siap melihat atau mendengar kedekatan Ken dan Arsy.
Drrtt drrtt drtt
Naura memiliki dua ponsel, satu ponsel boba keluaran terbaru yang baru saja ia matikan. Serta satu lagi ponsel yang hanya bisa untuk mengirim pesan sms dan telfon. Bukan ponsel canggih, namun selalu bisa di andalkan.
Sebuah nama tertera meminta jawaban untuk nya, Clay. Laki laki itu sangat peka terhadap sekitar, ia yakn bahwa kini Clay sudah tahu keadaan dirinya, maka dari itu dia langsung menghubungi nya lewat nomor biasa.
“Halo,” jawab Naura dengan suara serak, membuat Clay langsung menghela nafas nya kasar.
“Dimana?” tanya nya lembut, “Jangan bilang masih di sekolah?” tebak nya membuat tangis Naura semakin tertahan.
“G—gue ... “
“Damtt!” umpat nya yang Naura tau seperti menahan amarah.
“Dia udah jadian ya Clay? Lo udah tahu itu pasti? Pasti lo sama Harry lebih dulu tahu daripada gue?” tanya Naura dengan suara parau dan terdengar sebuah tawa kecil.
“Ra ... “
“Padahal gue sahabat nya yang pertama loh, sebelum kalian berdua deket sama dia, gue dulu yang lebih deket. Gue— gue dulu yang nemenin dia, tapi saat dia seneng udah nemuin yang baru, gue di lupain hiks hiks gue di nomor belakangin. Kenapa harus kalian berdua dulu?” Clay mengepalkan tangan nya dengan erat saat mendengar suara Naura yang terisak.
“Sekarang dimana? Gue jemput!”
“Gak mau!” jawab Naura dengan cepat menolak, “Kalian di sana aja, kalian temenin Ken. Jangan biarin dia sendiri, sebentar lagi dia bakal balik kok. Dan kalau dia nyariin gue, bilang aja gue pergi sama Susan!”
“Setidak nya, kasih tahu gue lo mau kemana!”
“Susan!” Setelah mengatakan itu, Naura segera mematikan sambungan telfon nya dan menunggu taxi agar mengantarkan nya ke rumah Susan. Ya, hanya dia lah tujuan nya satu satu nya saat ini.
