Terlanjur Mencinta (LOVE)

Alson menghela nafas panjang, ketika teringat saat itu. Saat appa dan eommanya memberitahunya tentang perjodohan itu.

Sore itu Al baru selesai main basket di rumah si kembar, saat Appa dan Eomma memintanya untuk duduk di kursi taman samping kolam renang.

"Duduk sini, Al. Ada yang mau Appa dan Eomma bicarakan." seru Appa Alex.

Sambil mengangguk Alson duduk di kursi tepat di depan mereka.

"Saat ini kamu sudah remaja, sudah empat belas tahun. Jadi sudah saatnya kami membicarakan masalah ini padamu." ujar Appa yang di susul dengan anggukan dan senyum manis Eomma Sonya.

Dengan kening mengkerut, Alson menatap mereka berdua secara bergantian, "Ada apa yaa?" tanyanya dengan nada bingung.

"Appa rasa kamu masih mengingat penculikan itu, betul?" tanya Appa Alex.

Alson mengangguk, "Iyaa, tapi Appa dan Eomma tidak perlu khawatir. Tidak ada dampak apapun pada psikisku. Begitu juga dengan Zou dan Zie. Jujur kami malah berpikir itu pengalaman seru." jawab Alson penuh percaya diri.

Appa Alex mengalihkan perhatiannya dari putranya ke Eomma Sonya. Meminta persetujuan Eomma untuk melanjutkan pembicaraan ini. Dan setelah eomma mengangguk sambil tersenyum mendukung, appa Alex kembali menatap Alson.

"Biar Appa menjelaskan awal mula masalah yang akan kamu hadapi nanti. Tapi tolong kamu dengarkan baik-baik yaa. Dan jangan menyela." tegas Appa Alex dan Alson mengangguk.

"Seperti yang sudah kamu ketahui, kalau ada darah Korea dalam diri kita. Itu karena nenek buyutmu dulu kawin lari dengan saudagar dari Korea, padahal saat itu nenek buyutmu sudah bertunangan dengan salah satu bangsawan Yogya. Tapi ia memilih meninggalkan bangsawan itu demi ikut berlayar ke Korea dengan pria pujaannya itu."

"Dulu, para bangsawan harus menikah dengan bangsawan. Agar darah biru yang mengalir di dalam keluarganya tetap terjaga kemurniannya. Sekaligus memperkuat kedudukannya, itu makanya nenek buyutmu dijodohkan saat itu."

"Di dalam keluarga Seth, baik pria atau wanita. Mereka harus memakai nama Seth untuk nama belakang anak-anak mereka. Kalau masih ingin terus mendapat perlindungan dari keluarga itu."

"Tapi Appa membuang nama belakang itu ketika kakek dan nenekmu meninggal, dan menggantinya dengan Adipramana. Karena keluarga dermawan itu lah yang mengadopsi Appa dari panti asuhan. Yang tidak membeda-bedakan anak kandung dengan anak angkatnya."

"Appa mendapat pelajaran yang juga di dapat Om Hardhan, Kasih sayang ibu yang sama besarnya dengan kasih sayang pada anak kandungnya sendiri. Mereka orang-orang baik. Kamu harus selalu ingat itu, Al. Terus lah berhubungan baik dengan mereka. Untuk membalas hutang budi Appa pada keluarga itu."

Alson mengangguk setuju, "Iyaa aku janji, Appa, Eomma." tegasnya.

"Kembali ke masalah penculikan itu, saat kamu lahir. Eyang Cakra datang dan meminta Appa untuk menyematkan kembali nama Seth untuk keturunan Appa. Supaya mendapatkan kembali perlindungan keluarga itu. Tapi Appa dengan sombongnya menolak. Karena Appa sendiri yang akan melindungimu."

Alex menghela nafas panjang sebelum kembali melanjutkan, "Tapi apa salah, saat kalian diculik ternyata kami kekurangan orang. Kami tidak akan mudah melumpuhkan para penculik itu, Al. Tanpa bantuan orang-orang pilihan Eyang Cakramu."

"Jadi Appa menanggalkan harga diri Appa untuk menghubungi Eyang Cakra. Untuk meminta bantuan dari keluarga Seth, tentu saja Eyang Cakra dengan tegas menolaknya. Karena Appa tidak menyematkan nama Seth di belakang namamu Al."

Eomma Sonya nampak mengulurkan tangannya dan meremas tangan appa Alex, menguatkan appa Alex untuk terus melanjutkan ceritanya. Karena ini lah inti pembicaraan mereka hari ini.

"Pada akhirnya Eyang Cakra bersedia membantu kita tapi dengan satu syarat."

Appa Alex menggantung perkataannya. Ia menatap lembut wajah Alson yang kini terlihat bingung.

"Apa syaratnya?" tanya Alson, sebenarnya ia sudah merasa ada sesuatu yang akan berhubungan dengannya, dengan masa depannya. Tapi apapun itu, Alson bertekad akan mengabulkannya.

"Kamu harus membayar kesalahan nenek buyutmu di masa lampau Al. Dengan cara menjodohkanmu pada anak gadis keluarga bangsawan yang nenek buyutmu campakkan itu." desah Alex lirih, lalu tangannya yang bebas meremas tangan Alson.

"Maafkan Appa, karena pada saat itu tidak ada cara lain lagi untuk menyelamatkan kalian. Jadi dengan berat hati Appa menyetujui syarat dari Eyang Cakra itu. Dan untungnya Appa menyetujuinya. Karena kalau kami telat sedikit saja, mungkin eommamu. Ah saat itu saja kamu harus kehilangan calon adikmu, Al. Bisa dibayangkan kalau Appa datang terlambat."

"Iyaa aku mengerti Appa." gumam Alson.

Ia masih ingat jelas dengan kejadian itu, saat orang jahat itu menarik tangan eomma Sonya yang ingin menyelamatkan Onty Kei di lantai dua, sampai eomma Sonya terpeleset dan jatuh dari tangga.

Alson masih teringat dengan genangan darah dibawah tubuh eommanya, yang ternyata saat itu sedang mengandung calon adiknya. Ya untungnya Appa cepat datang, dan langsung menghajar pria itu yang sudah bersiap menginjak eomma Sonya.

Merasa Alson hanya diam dan tidak merespon, Alex semakin mengeratkan tangannya, "Maafkan Appa, Al. dan jangan salahkan eommamu, karena dia tidak tahu sebelumnya tentang rencana perjodohan itu."

Sambil tersenyum Alson menepuk-nepuk tangan Appanya, "Aku tidak marah, Appa. Aku bersyukur Appa tidak keras kepala saat itu dan bersedia menerima syarat dari Eyang Cakra. Kalau tidak, mungkin kita akan kehilangan eomma." seru Alson sambil menatap sayang eommanya.

"Atau bisa saja hal buruk terjadi pada kami. Pada eomma, Onty Kei, Zou, Zie, Om Ryo dan aku, kalau Appa terlambat datang, karena aku mendengarnya sendiri mereka akan membunuh kami semua."

"Kalau hanya itu saja pengorbananku. Dengan senang hati aku akan menerimanya. Itu semua demi menyelamatkan keluarga kita. Tentu saja aku tidak akan menolaknya, Appa, Eomma. Jadi kalian tidak perlu khawatir."

"Yang kami khawatirkan nantinya adalah kalau kamu akan mencintai wanita lain, Al. Bukan tunanganmu, kami tidak mau kamu mengorbankan perasaanmu sendiri dan menjalankan pernikahan tanpa cinta nantinya. Yang pasti akan membuat kamu menderita." jelas Sonya, matanya sudah berkaca-kaca dengan air mata.

Alson meremas tangan eomma Sonya yang sedang menyatu dengan tangan Appa Alex, kini tangan mereka bertiga saling menggenggam.

"Mulai sekarang aku tidak akan melihat wanita lain selain tunanganku. Aku tidak akan mencintai wanita lain selain tunanganku. Aku hanya bisa menjanjikan ini pada kalian." ujar Alson dengan suara lembut.

Dan sekarang....

Dada Alson masih terasa sakit, sakit karena ternyata sekarang ia telah mencintai wanita lain alih-alih tunangannya.

Alson sudah menjaga pandangannya dari wanita lain, tapi tidak pada Keizaa. Karena pada awalnya Alson hanya menganggapnya sebagai adik perempuannya sendiri.

Tapi siapa yang akan bisa mengira, kalau ternyata hati manusia bisa berubah. Yang awalnya sebagai adik kecilnya, sekarang Alson memandang Keizaa sebagai wanita yang sudah dewasa, wanita yang sudah berhasil mencuri hatinya.

Maafkan aku Appa.... Eomma... Karena sudah terlanjur mencintai Keizaa...