Aisha seorang yatim piatu setelah orang tuanya meninggal keluarga sahabat orang tuanya menjemputnya dan merawatnya. Untuk mewujudkan janji kepada mendiang orang tua Aisha Lena dan Toni menikahkan Aisha dengan putranya bernama Refan. Meskipun mereka tau putranya tidak menyukai Aisha namun mereka yakin seiiring berjalannya waktu cinta akan tumbuh dengan sendirinya. Namun mereka salah, meskipun Aisha sangat mencintai Refan tapi sifat dan perlakuan dingin Refan justru malah membuat Aisha tersiksa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BbyShaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TUAN SELALU MENUNGGU NYONYA
“Jangan setuh saya, saya sudah menikah” tepis Refan saat Aisha menyentuh bahunya.
Aisha menoleh ke asisten Leo dan melihat dia menggeleng.
“Tuan hanya menikah dengan anda saja nyonya” jawab asisten Leo yang paham maksud tatapan Aisha.
“Menikah dengan aku saja? Bukankah dia sudah menikah dengan Maya?” Tanya Aisha bingung.
“Tidak nyonya tuan sudah mengetahui semua rencana Maya dan tuan sudah tau kebenarannya jadi tuan sendirilah yang menghabisinya” jawab Leo.
\(Kamu sudah mengetahui kebenarannya tapi sudah terlambat\) batin Aisha menatap Refan yang terus minum.
“Berhenti minum” ucap Aisha yang melihat Refan hendak mengangkat gelas lagi.
Namun Refan tidak menghentikannya sehingga Aisha berusaha merebut gelasnya namun Refan berusaha keras menolaknya hingga akhirnya Aisha berteriak.
“Kak Refan” teriak Aisha seketika membuat Refan berhenti dan menatap gadis yang duduk di sebelahnya dan tanpa sadar ia menjatuhkan gelasnya.
“Aisha, kamu kembali” lirih Refan memegang wajah Aisha dengan kedua tangannya.
Aisha menangis mengangguk.
“Iya ini aku” ucap Aisha di sela tagis sedihnya yang melihat keadaan Refan menjadi seperti ini.
Refan pun langsung memeluk Aisha erat.
“Leo antar kami pulang, aku akan mengantarkannya sampai rumah” ucap Aisha.
Setelah beberapa waktu perjalanan Aisha merasa bingung karena mereka tidak menuju rumah.
“Kenapa tidak kerumah?” Tanya Aisha bingung.
“Saya antar masuk dulu nyonya nanti saya jelaskan” ucap Leo.
“Baiklah” Aisha setuju dan mereka memasuki sebuah kamar apartemen baru yang bahkan Aisha tidak tau jika Refan memiliki apartemen disini.
“Sebenarnya apa yang terjadi?” Tanya Aisha pada asisten Leo setelah mengantar Refan ke kamarnya.
“Sejak nyonya pergi tuan tidak pernah pulang kerumah bahkan hubungan tuan dengan tuan dan nyonya besar menjadi buruk” ucap asisten Leo.
“Bagaimana bisa?” Tanya Aisha tak mengerti.
“Sejak nyonya pergi dan mengetahui nyonya sudah menandatangani surat perjanjian perceraian dan setelah 2 tahun kepergian nyonya , tuan dan nyonya besar memaksa tuan menikah dengan putri temannya bernama Angel yang saat ini menjadi sekretaris di perusahaan pusat” jelas asisten Leo.
“Lalu apakah Refan setuju?” Tanya Aisha penasaran.
“Bukan hanya tidak setuju bahkan tuan sampai bertengkar hebat menolak perjodohan itu dan terus mencari tau kabar tentang nyonya” ucap Leo.
‘Hufttt’
Aisha menarik nafas dan melirik ke arah tangga yang menuju kamar Refan di lantai dua.
“Padahal dia bisa menikah lagi karena kita juga sudah tidak ada hubungan apa\-apa lagi” ucap Aisha tersenyum miris.
“Nyonya salah, tuan dan nyonya masih terikat hubungan suami istri” ucap asisten Leo membuat Aisha terkejut bingung.
“Maksudmu?” Tanya Aisha.
“Tuan tidak pernah menandatangani surat perjanjian perceraian itu dia masih menunggu nyonya untuk memaafkannya tapi kemarin tuan mengetahui nyonya sudah bahagia bersama pria lain jadi tuan merasa terpukul makanya dia terus minum dan mabuk” ucap asisten Leo.
“Pria lain?” Tanya Aisha tidak mengerti.
“Iya tuan melihat foto anda beberapa hari lalu memeluk seorang pria di bandara dengan bahagia” jelas Leo seketika Aisha tertawa.
“Kak Kevin? Dia kakakku bahkan dia bersama istrinya, aku pikir Refan juga tau siapa kak Kevin” ucap Aisha yang memang seharusnya mereka saling kenal karena mereka pernah bermain bersama waktu kecil tapi wajar saja Refan tidak mengenalinya, bahkan Kevin juga tidak mengenali Refan sekarang.
“Jadi tuan hanya salah paham” ucap asisten Leo , Aisha mengangguk menjawab.
Mereka pun banyak mengobrol dan menceritakan semua tentang Kevin dan pertemuan mereka kembali karena memang Aisha juga cukup akrab dengan asisten Leo bahkan Leo juga sudah menganggap Aisha seperti adik sendiri namun dia juga pernah termakan tipuan Maya dulu jadi malah membantu Refan menyiksa Aisha.
Karena Leo adalah kerabat jauh leluarga Arsenio yang orang tuanya sudah meninggal namun dia di rawat dan dididik oleh keluarga Arsenio hingga dia tumbuh dengan baik dan karena seumuran dengan Refan dia selalu bersama sejak kecil bahkan selalu melindungi Refan dengan kata lain pasti juga sudah mengenal Aisha sejak kecil meskipun jarang bertemu.
“Baiklah nyonya saya permisi dulu, saya titip tuan pada byonya” ucap asisten Leo berpamitan.
Setelah mengunci pintu Aisha berjalan menuju kamar Refan, ia melihat Refan terbaring masih pingsan karena terlalu mabuk.
Aisha duduk di tepi ranjang dan menyibakkan rambut rewan yang menutupi wajahnya.
Dia yang melihat baju Refan badah dengan bau alkohol yang sangat menyengatpun hendak menggantikan bajunya namun saat sedang meraih kancing baju Refan tangan Aisha ditangkap oleh Refan yang tiba\-tiba terbangun membuat Aisha terkejut.
“Refan kamu sudah bangun, gantilah bajumu dulu baru kembali tidur” ucap Aisha menarik tangannya dari genggaman Refan seolah dia tidak peduli pada Refan.
Dia bukan tidak mencintai Refan lagi tapi dia hanya masih teringat siksaan Refab beberapa tahun lalu, dia takut terulang lagi.
“Bukankah kamu mau menggantikan bajuku tadi, lanjutkanlah gantikan bajuku” ucap Refan parau.
“Kamu sudah bangun ganti sendiri” tolak Aisha hendak beranjak dan pergi namun di tangkap Refan dan ditariknya hingga jatuh menimpa tubuh Refan yang sudah di posisi setengah duduk.
Jarak wajah mereka berdua sangat dekat membuat Aisha begitu gugup bahkan Refan yang melihat wajah Aisha terfokus pada bibirnya dan pikiran liarnya mulai keluar langsung menciumi bibir Aisha.
“Kamu apa\-apaan sih” ucap Aisha setelah berhasil melepaskan ciumannya.
“Kenapa kamu berbeda lagi tidak seperti malam itu kamu terlihat begitu liar” bisik Refan membuat Aisha terkejut.
“Ma..malam itu?” Ucap Aisha terkejut.
\(Jangan\-jangan pria malam itu bukanlah model pria tapi Refan\) batin Aisha merutuki dirinya yang merasa malu karena malam itu dia sangat berani.
“Kenapa? Sudah bermain\-main dan meniduriku kamu langsung lupa ingatan?” Ucap Refan menggoda.
“Malam itu aku terlalu mabuk aku juga tidak tau kalau itu kamu aku pikir kamu model pria yang disiapkan Lisa untukku” jawab Aisha perlahan.
“Model pria?” Ucap Refan , Aisha menunduk takut merasakan hawa dingin tiba\-tiba mengelilingi tubuhnya.
“Apa kamu sering membayar model pria selama ini? Apa suamimu tidak bisa memuaskanmu” ucap Refan.
“Tidak malam itu pertama kalinya karena aku terlalu mabuk kupikir Lisa yang menyiapkannya untukku” jawab Aisha gagap.
\(Suamiku tidak bisa memuaskanku? Tentu saja bukankah kamu suamiku, 6 tahun kamu tidak menandatangani surat perceraian tapi kamu tidak berhasil menemukanku, apa gunanya organisasi dunia bawahmu\) batin Aisha.
\(Jika malam itu benar kamu kenapa kamu pastah saja ku perlakukan semauku apa kamu sudah tidak sekuat dulu lagi, padahal pertama kalinya aku kamu memaksaku semalaman hingga kamu lelah, apakah itu sudah tidak berfungsi dengan baik\) batin Aisha lagi tersenyum mengejek melirik ke arah bawah Refan dan tertawa kecil membuat Refan mengerutkan kening melihat tingkah wanita di depannya yang seharusnya masih berstatus istrinya ini.