NovelToon NovelToon
Duda Tapi Perjaka

Duda Tapi Perjaka

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:49M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sensen_se.

Duda tapi masih perjaka? Loh kok bisa? Percaya nggak? Buktiin yukk cap cuss!

---
Hanya othor remahan yang masih amatiran bukan othor profesional. Masih banyak belajar 😌 harap maklum dengan segala kekurangan❣

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17

Senyum getir tampak di bibir tipis Chaca. Matanya tampak berkaca-kaca. Sejak kecil hingga kini berusia 16 tahun, tidak pernah sedikit pun ia merasakan kehangatan kedua orang tuanya.

Hanya bentakan, cacian, makian yang selalu ia dapat dari papanya. Jika Chaca membantah, ia tak segan-segan mendapat gamparan dari tangan papanya.

Lalu? Bagaimana dengan sang mama?  Wanita karir itu juga sama, tidak pernah ada waktu untuknya. Meski tidak pernah memarahinya, namun ia selalu sibuk dengan dunianya sendiri.

Setelah beberapa tikungan terlewati, mata Chaca membelalak saat jalur yang ia lalui terasa tak asing. Ia mencoba mengingat-ingat jalanan tersebut.

"Nah, rumah yang cat hijau di sana. Itu rumah Bunda," ujar Bunda Hanin menunjuk ke sebuah rumah.

Mata Chaca semakin membelalak, setelah membelokkan setir mobilnya dan menghentikan tepat di pelataran rumah tersebut.

"Ja ... jadi, ini rumah Bunda?" tanya Chaca memastikan.

"Iya, yuk turun," ajak Bunda sembari membuka pintu mobil. Beralih ke belakang menurunkan makanan yang dibelikan oleh Chaca tadi.

Sedangkan gadis itu masih termangu, tidak menyangka jika takdir justru membawanya masuk sendiri ke rumah ini. Chaca mengulas senyum samar.

"Bunda!" pekik anak-anak berhamburan dari dalam rumah yang menyadarkan Chaca dari lamunannya.

Anak-anak itu langsung memeluk Bunda dari segala penjuru. Dan Bunda memberikan kecupan di kening mereka satu per satu.

Pemandangan yang indah, namun menyesakkan bagi Chaca. Ia menggigit bibir bawahnya, mencengkeram erat kemudi mobilnya, menahan agar air matanya tidak tumpah melihat kehangatan keluarga Bunda.

"Kenapa Bunda lama pulangnya?" tanya seorang anak perempuan yang masih bergelayut manja.

"Maaf ya, Sayang. Ini bantuin Bunda bawa ke meja makan ya. Kita makan sama-sama," sahut Bunda membagi kotak-kotak nasi tadi.

"Yeeeeyy Bunda bawa makanan!" seru mereka kegirangan.

Kali ini Chaca tak bisa menahan air matanya lagi. Seperti tanggul yang jebol, pipinya basah dengan guyuran air matanya sendiri.

"Bahkan hanya karena makanan tak seberapa, mereka sebahagia itu? Gue? Gue tiap hari makan enak lebih dari itu, bisa beli apa aja yang gue mau, tapi sedikitpun gue enggak ngerasain kebahagiaan?"

Chaca memejamkan mata, menyandarkan kepalanya, membiarkan air matanya mengalir dengan sendirinya dari kedua sudut matanya.

"Cha," Suara dan sentuhan Bunda di lengannya membuat Chaca terlonjak kaget.

Buru-buru ia memalingkan muka dan mengusap air matanya. Ia tidak mau orang lain tahu kesedihannya.

"Kenapa enggak turun? Ayo masuk, anak-anak sudah nungguin lo," ucap Bunda lembut.

"Ah, iya, Bun." Chaca bergegas turun dan masuk ke rumah mengekori bunda.

Mata Chaca terus menelisik setiap sudut ruangan yang menurutnya hidup dan penuh sentuhan cinta. Tidak seperti rumahnya yang megah tapi terasa suram.

Semua mata menatap ke arah Chaca. Mereka bahkan enggan mengedipkan mata. Ditatap seperti itu justru membuat Chaca merasa was-was.

"Ehehee, hai adik-adik," sapa Chaca melambaikan tangan.

Semua terdiam tak ada satu pun yang menjawab. Masih menatap heran, kecuali Santi. Gadis yang seumuran dengan Chaca itu menatapnya sinis dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Chaca menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Ia lalu menilik kembali pakaiannya, beralih lagi pada adik-adik di depannya. Barulah ia tersadar, 'Mungkin mereka risih dengan gaya berpakaianku,' gumam Chaca dalam hati.

"Lho kok masih berdiri aja. Ayo duduk. Anak-anak kenalin ini namanya Kak Chaca. Dia lho yang beliin kita makan siang ini. Ayo bilang apa?" Bunda berucap sembari meletakkan teko berisi teh hangat di tengah meja.

"Terima kasih, Kak Chaca," ucap mereka serentak.

Senyum Chaca melebar, "Iya, sama-sama adik-adik," sahutnya lalu duduk.

"Emm ... Bunda, apa Om Gandhi juga tinggal di sini?" Pertanyaan Chaca sontak menyita perhatian semua orang yang duduk melingkar bersamanya.

Bersambung~

1
kaki novel
the best🥰🥰😘
🍃🥀Fatymah🥀🍃
Aku gk pernah nangis kalau ada keluarga yang ninggal 😭
Tapi sekalinya baca novel atau nonton drama tentang ditinggal pergi selamanya oleh sesorang, rasanya seperti ngalamin kejadian itu sendiri 😭😭
sakit banget ini hati...
air mata juga ampe ngalir 😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
Duuuhh
ampe merinding bacanya tuh
🍃🥀Fatymah🥀🍃
anak pungut ternyata 😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
emmm
bener banget
hati-hati sama orang penyabar dan pendiam 😄
🍃🥀Fatymah🥀🍃
mantaaappp
sekalinya kecewa langsung keluar dari mulut talak tiga...
🍃🥀Fatymah🥀🍃
pasti takut sama istrinya kan...
kan kan kan
dasar buaya!
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah ditolong, gk tau terima kasih...
jeburin aja ke danau 😊
🍃🥀Fatymah🥀🍃
tapi akhirnya dibuang juga kan dirimu...
sombong amat!
🍃🥀Fatymah🥀🍃
hiks 😭
kasihan sama orang lain tapi gk kasihan sama diri sendiri dan chaca...
🍃🥀Fatymah🥀🍃
embuh lah
kesel sama si gandhi 😤😡
🍃🥀Fatymah🥀🍃
baru beberapa hari yang lalu bilang mau lamar anak orang
eh pas disamperin udah jejer sama cewe lain 😭
sakitnya luar biasa
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah gk dipeduliin, ngomong kasar, main tangan pulak 😭
Bapak kandung apa bukan sih?

setidaknya kalau gk bisa beri perhatian ya gk usah main tangan lah 😭😭
🍃🥀Fatymah🥀🍃
udah lebih dari sekedar peluk loh bun /Sweat/
🍃🥀Fatymah🥀🍃
laaahhh
kemarin kan sabtu katanya...
apa iya hari minggu kerja? 🤭
Priskha
waduh kok gampang banget ya nikahin org yg sdh hamil, secinta2nya sm anak kcl ya jgn berbuat begitu dong mengorbankan masa dpnnya dan wanita yg dicintainya apalagi si ayu ndak ada pembelaan sm skl ketika si Gandhi di pukul sm bpknya 😤😤😤
Priskha
santi...santi...kok kmu sombong banget ya
Priskha
duch kok ada ya org tua yg spt itu smp ngelus dada aq bacanya kasihan banget nasibnya si Caca
Nurlela Nurlela
Kalo usia Gandhi tamat SMA 18 thn + 5 thn masa kerja (4 thn sbg CS & 1 thn sbg manager), usia Gandhi skrg 23 thn Dan beda usia dgn chaca 8 thn lbh (spt yg diceritakan Di episode2 sebelumnya) jadi usia chaca ya sekitar 15 thn, apakah udah bisa memiliki SIM?🤔
Nurlela Nurlela: ya setidaknya lebh logislah
ini sih bukan halu tp authornya kurang teliti soal umur pelakunya😊
total 2 replies
Nurlela Nurlela
wow, terlalu drastis promosinya Dari cleaning service jadi manager? 😯
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!