Terlahir jelek? Tidak masalah, dengan satu usapan aku bisa merubah paras seseorang menjadi wanita cantik.
Tapi, tiba-tiba suatu hari dia harus berada di ruangan yang sama dengan CEO selama 24 jam. Siapa yang bisa membantunya untuk menyembunyikan fakta bahwa dia sebenarnya adalah gadis jelek?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira Sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ikut
Di gedung tinggi sebuah perkantoran. Seorang pemuda tampan duduk di kursi kebesarannya, dengan manik mata terpusat pada layar komputer meneliti banyak laporan pekerjaan sesekali membaca berkas yang bertumpuk di meja.
Semenjak menukar hidup menjadi Zayn Arsenio inilah hidup yang ia jalani. Perkerjaan yang sungguh memusingkan berkutat dengan laporan setiap hari.
“Ini laporan yang tuan minta,” ucap seorang lelaki berjas hitam yang baru saja masuk ke dalam ruang sang presdir.
Zayn mengalihkan pandangannya menatap Ken lalu meraih berkas laporan yang ada di meja, mulai membacanya.
“Rahasia Anda masih aman tuan,” tambah Ken.
“Bagus terus lakukan itu,” kata Zayn lalu menutup map laporan.
Netra matanya kembali pada sang asisten.
“Seluruh proyek kerja sama yang ada di negara itu berikan pada perusahaan Maxkal,” ujarnya.
“Baiklah tuan.” Ken mengangguk patuh. “Oh, iya. Tuan, pemimpin perusahaan Maxkal sedang menunggu kelahiran anak ke tiganya, yang tinggal beberapa bulan lagi,” jelas Ken.
Anak ketiga ...
Zayn menarik napas kasar menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.
“Dasar, benar-benar hampir tiap tahun.” Bibir Zayn mengukir senyuman namun ada perasaan sesak di dalam hatinya.
Sudah bertahun-tahun terlewati namun perasaannya masih belum juga berubah untuk seorang perempuan yang akan menanti anak ke tiganya.
Ya perasaan cinta pada perempuan yang telah di miliki oleh orang lain. Satu-satunya pemilik hatinya
Ah, benar-benar bodohkan dia! dan dia mengakui itu. Sangat sulit menghapus nama itu di hatinya.
Tak ingin terus memikirkan itu Zayn mengalihkan pikirannya.
“Apa ada pergerakan dari pamanku?" tanya Zayn mengalihkan pembicaraan.
“Tidak ada tuan, kami akan terus mengawasinya. Kami mendengar paman Anda Willy Walter akan mengadakan pesta ulang tahun,” jelas Ken.
Zayn memutar bola mata jengah.
“Sudah tua bangka untuk apa mengadakan pesta ulang tahun," cibir Zayn memasang wajah dingin.
“Tuan,” panggil Ken ada keraguan dalam hatinya mengucapkan kalimat penting ini.
“Ada apa?”
Ken menghela napas mengumpulkan kekuatan.
“Sebagai keluarga Walter Anda harus hadir,” saran Ken sembari menatap wajah sang boss.
Zayn tergelak mendengkus.
“Merepotkan saja,” gerutu pemuda tampan ini.
“Tuan harus hadir,” desak Ken.
Hadir di pesta musuhnya rasanya dia tak sudi. Lelaki paruh bayah itu telah membuatnya terjebak pernikahan. Namun dia tidak punya pilihan lain dia harus pergi.
“Baiklah aku akan pergi,” putus Zayn.
“Tuan ...” suara Ken tertahan.
“Ada apalagi, aku sudah memutuskan untuk pergi.”
“Nona Alana harus ikut bersama Anda,” saran Ken.
“Vampir China.”
Zayn tercengang mendengar ucapan Ken. Apa dia bilang membawa perempuan genit bermake up tebal itu ikut bersamanya. Oh itu tidak mungkin.
“Untuk apa aku membawanya!” sentak Zayn.
Tuh kan, benar tebakan Ken, sang boss pasti tak suka jika membahas masalah perempuan yang telah menjadi istrinya.
“Nona Alana sudah menjadi nyonya Zayn Walter, istri Anda tuan, jadi dia harus mendampingi anda,” jelas Ken.
“Aku tidak akan mengajaknya, aku tidak ingin di dampingi olehnya! Tak ada yang bisa di harapkan dari perempuan yang hanya tahu berdandan sepertinya.” tolak Zayn dengan ketus.
Zayn tergelak membayangkan dia akan membawa perempuan yang setiap saat tak pernah berpisah dengan bedak sungguh merepotkan saja.
“Tapi, jika Anda tidak membawanya ini bisa menjadi celah bagi paman Anda untuk mencibir Anda di depan kolega bisnis,” jelas Ken.
Dia akan menerima cibiran ...
Zayn terdiam sejenak memikirkan kata Ken. Ahh sial, asistennya itu benar, dia akan memberi celah untuk jadi bahan pembicaraan jika datang tanpa membawa istri.
Zayn mengusap wajah putus asa, masalahnya istrinya adalah perempuan yang gila berdandan. Menyusahkan saja.
Setelah menimbang dengan berat hati akhirnya.
“Baiklah, Aku akan datang ke pesta bersama dengannya. Kau atur semua. Siapkan gaun terbaik untuknya. Jangan sampai dia membuatku malu,” kata Zayn.
“Baik tuan, saya akan menyiapkan semuanya,” balas Ken setelahnya meninggalkan ruangan.
Zayn masih terdiam menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.
“Awas saja Vampir China itu membuatku malu di sana,” Decak Zayn dengan mata memicing membayangkan perempuan yang selalu berbedak tebal itu.
Akhirnya pasrah memutuskan membawa Alana ikut bersama dengannya sebagai istri Zayn Arsenio Walter.
