Sinopsis
Menceritakan tentang gadis bernama Lavanya yang begitu mencintai Aciel, pria dingin yang selalu mengacuhkannya. Namun hal itu tak pernah membuat Lavanya menyerah, bagaikan bekicot yang bergerak perlahan mendekati sang beruang kutub.
Hati Aciel yang beku perlahan mencair karena ketulusan Lavanya, namun disaat dia sudah menyadari perasaannya itu. Dia harus menerima kenyataan pahit bahwa gadis yang dia cintai sedang berjuang melawan maut.
"Siapa kamu? " ucap Lavanya karena dia tidak bisa melihat jelas wajah dari orang yang sedang memangkunya itu.
"Aku El Yaya" ucap Aciel yang kini air matanya sudah meluruh membasahi pipinya.
"El? bohong... El sangat membenci Yaya, kamu bukan El" ucap Lavanya perlahan karena dia susah untuk berbicara.
Mendengar itu hati Aciel terasa sangat sakit, dia merasa dia pria paling bodoh di dunia ini.
"Tidurlah sayang... maafkan aku yang terlambat menyadari keberadaanmu" ucap Aciel dengan deraian air mata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Burik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. El Cuma Punya Yaya
Sesuai janji tadi pagi, Yaya kini tengah menunggu Aciel di depan kelasnya. Dan tampak Aciel masih merapikan buka pelarajan.
"Bro lo ditungguin tuh" ucap Mark
Aciel pun menatap Lavanya yang menunggunya di depan pintu kelas.
"Mau apa lagi dia" guman Aciel kesal.
"Wihh ada tunangan gadungannya Aciel nih" ucap Angel yang menghampiri Lavanya.
"Guys liat cewek ini,, menurut kalian cewek ini cocok gak buat Aciel?! " tanya Angel pada semua teman sekelasnya itu.
"Gak cocok banget lahh yaa,,, masak Aciel sama upik abu" ucap Nandira menimpali.
"Hey lo cewek jelek,, jangan berharap sama Aciel kita dehh, lo tuh gak pantes buat Aciel" ucap mereka.
"Jauh-jauh sana!!! " ucap mereka, sedangkan Aciel dia nampak tak peduli.
"Emang kalian siapa,, merintah Yaya buat jauh dari El?! " ucap Lavanya tak kalah sengit.
"Bakal ada keributan lagi nih bro" ucap Leon yang melihat Lavanya sedang beradu mulut dengan teman sekelasnya.
"Terserah, gue udah gak peduli" ucap Aciel yang ingin keluar dari kelas namun tiba-tiba Lavanya langsung mendekatinya.
"El, ayo kita makan bareng" ucapnya sambil tersenyum manis.
"Aciel gak akan makan sama lo" ucap Angel menyela.
"Aciel bakal makan bareng sama gue" lanjutnya.
Angel pun mendekat ke arah Aciel dan menggandeng lengannya. Aciel membiarkannya begitu saja, sedangkan Lavanya dia sudah kesal karena melihat lengan Aciel di pegang oleh wanita lain.
"Jangan sentuh El Yaya" ucap Lavanya sambil mendorong Angel.
"El bakal makan bareng ama Yaya kan? " ucap Lavanya sambil menampilkan pupy eyesnya.
"Kapan gue bilang bakal makan bareng sama lo" ucap Aciel dingin.
"Makanya jangan sok lo,, lo itu gak pantes buat Aciel" ucap Angel mengejek Lavanya.
"El tapi Yaya udah bawa 2 bekal makanan" ucap Lavanya.
"Lo makan aja sendiri" ucap Aciel langsung meninggalkan Lavanya begitu saja, namun bukan Lavanya namanya jika dia menyerah.
"Okay kalo El gak mau makan bekal ini, ayo kita makan di kantin" ucap Lavanya akhirnya.
"Terserah" ucap Aciel, sedangkan Lavanya nampak sangat senang dia pun mengikuti Aciel, begitupun dengan Angel dan Nandira.
Mereka berenam duduk satu meja, "Aciel biar aku suapin kamu" ucap Angel.
"Elnya Yaya gak perlu disuapin sama cewek gatel kayak kamu" ucap Lavanya.
"El biar Yaya aja yaa yang nyuapin El" ucap Lavanya mengarahkan sendok ke mulut Aciel.
Dua gadis itu kini menyodorkan makan pada Aciel entah yang mana yang akan ditanggapi oleh Aciel.
"El... " ucap Lavanya mengartikan menerima suapannya, namun diluar dugaan Aciel malah menerima suapan dari Angel dan itu membuat Angel merasa menang dari Lavanya.
"Mana mungkin Aciel mau makan dari tangan lo yang menjijikan itu" ucap Angel.
Lavanya hanya diam tak menanggapi perkataan Angel.
"Bisa diem gak!!!?" ucap Aciel yang membuat Angel diam seketika.
"Rasain" guman Lavanya.
*El pasti gak suka makanan yang Yaya suapin tadi makanya El nerima suapan dari perempuan uler itu* batin Lavanya.
Gadis itu selalu berharap dan berharap karena harapan adalah satu-satunya kekuatan di hidupnya, entah apa yang akan terjadi jika harapan itu sampai menghilang.
Kini semua siswa sedang berbincang tentang masalah pendakian besok, Lavanya yang mendengar itu dia pun juga ingin ikut.
"Jadi besok ada acara mendaki? Yaya harus ikut,, Yaya harus jagain El dari wanita-wanita uler" ucap Lavanya bersemangat.
NEXT