NovelToon NovelToon
ISTRI KANDUNG

ISTRI KANDUNG

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Cinta Terlarang / Keluarga / Angst / Romansa / Dark Romance
Popularitas:46.8k
Nilai: 5
Nama Author: Vebi_Gusriyeni

Penolakan Aster Zila Altair terhadap perjodohan antara dirinya dengan Leander membuat kedua pihak keluarga kaget. Pasalnya semua orang terutama di dunia bisnis mereka sudah tahu kalau keluarga Altair dan Ganendra akan menjalin ikatan pernikahan.

Untuk menghindari pandangan buruk dan rasa malu, Jedan Altair memaksa anak bungsunya untuk menggantikan sang kakak.

Liona Belrose terpaksa menyerahkan diri pada Leander Ganendra sebagai pengantin pengganti.

"Saya tidak menginginkan pernikahan ini, begitu juga dengan kamu, Liona. Jadi, jaga batasan kita dan saya mengharamkan cinta dalam pernikahan ini."_Leander Arsalan Ganendra.

"Saya tidak meminta hal ini, tapi saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk memilih sepanjang hidup saya."_Liona Belrose Altair.

_ISTRI KANDUNG_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vebi_Gusriyeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 : Mencintaimu

...🥀...

Selesai bersih-bersih, Gita mengambil foto gadis kecil dan memeluknya. Anastasia Ganendra, anak bungsu pasangan ini yang hilang 18 tahun yang lalu di taman bermain.

Gita menangis sesegukan dalam pelukan Gibran.

“Sampai detik ini, tidak ada kabar mengenai Anastasia dan aku masih berharap kalau putri kita masih hidup, Gibran. Kenapa Tuhan sekejam ini memisahkan aku dengan putriku?” tangis Gita.

“Kita sudah berusaha sejauh ini, tidak ada yang mengetahui keberadaan Anastasia. Bahkan anak-anak kita juga sudah mencarinya tapi nihil.”

“Sebelum ajal menjemputku nanti, aku berharap kalau Anastasia bisa ditemukan.”

“Semoga. Lebih baik kamu istirahat dulu ya. Nanti saat anak-anak sudah sampai di Varamesh, kita akan hubungi mereka.” Gita menggeleng dan menatap Gibran.

“Kita susul mereka ya.” Gibran terlihat ragu untuk menjawabnya.

“Sayang, aku ada pekerjaan penting. Kan Galen dan Tristan tidak ada, jadi aku yang harus menyelesaikan semuanya.” Gita mengangguk paham lalu berbaring dengan tenang.

Gibran memilih untuk bekerja di rumah sambil menjaga Gita. Tidak mungkin dia akan meninggalkan istrinya dalam keadaan begini. Kondisi mental Gita sangat rentan untuk dibiarkan sendiri, dia bisa saja menyakiti dirinya sendiri.

Saat Gita sudah terlelap, Gibran menyimpan kembali foto putri bungsunya yang hilang dan fokus pada laptop kerjanya sendiri.

...***...

Leander mengusap lembut kepala Liona dan menyelimutinya agar Liona tidak kedinginan. Dia dan Liona memang baru saling mengenal tapi ketulusan Liona yang menyerahkan diri padanya membuat hati Leander tersentuh hingga Leander begitu mudah mencintai istrinya itu.

Leander juga sudah menerima beberapa pesan dari Samaira yang berisi beberapa video penyiksaan Liona selama bersama dengan Jedan. Ia tidak kuat melihat hal itu, Samaira mengirimkan pesan hanya untuk mengingatkan Leander agar menjaga Liona dengan baik karena selama ini Liona tidak pernah bahagia dengan keluarga sendiri.

“Kamu tidak meminta apa pun dariku, Lio. Yang kamu minta hanya ketenangan, keamanan, dan kenyamanan semata. Aku akan memberikannya semampuku dan kamu tidak akan merasakan kekerasan apa pun lagi. Aku janji.” Leander mencium lembut kepala Liona dan mulai memejamkan mata.

Semua kini tertidur kecuali Karina dan Galen. Mereka masih saling berbincang hal-hal sepele yang selama ini tidak pernah mereka bicarakan.

“Bahagia rasanya bisa berdua dengan kamu tanpa ada yang mendesak kamu untuk kembali ke rumah,” ungkap Karina, hati Galen begitu terenyuh.

“Maaf ya, aku tidak tegas selama ini. Aku terlalu pemgecut membiarkan kamu mengalami tekanan seorang diri. Kita juga harus terpisah dalam waktu yang lama dan aku harus menjadwalkan pertemuan dengan istriku sendiri. Maafkan aku, Karina.” Karina tersenyum dan mencium punggung tangan suaminya.

“Tidak masalah, aku mengerti dengan kondisi kamu. Aku juga paham dengan kondisi mental mama kamu. Itu kenapa aku masih bertahan sampai detik ini, Galen.”

“Kamu memang wanita yang kuat, aku beruntung memiliki kamu Karina.”

“Aku berharap, rencanaku dan Liona berjalan dengan baik.”

“Rencana apa?”

“Kami akan berusaha untuk membuat mama bahagia dengan cara kami. Mungkin nantinya kami akan mendengar kata-kata menyakitkan tapi akan kami hadapi berdua. Liona memang anak yang sedikit lemah tapi dia berani, aku rasanya memiliki seorang teman di mansion itu.” Galen memeluk Karina dan mencium lembut kepala istrinya itu.

“Terima kasih sudah mau mengerti aku dan keluargaku sejauh ini. Mama harus menyadari kalau dia memiliki menantu yang sangat luar biasa,” balas Galen.

...***...

Perjalanan panjang itu berhasil dilalui dan setibanya di Varamesh, Liona begitu bahagia karena saat ini musim salju.

Mereka semua menyewa sebuah vila yang terbuat dari kayu yang kokoh dan terletak di pusat kota sehingga memudahkan mereka untuk beraktifitas.

Vila itu memiliki empat kamar dan masing-masingnya telah ditempati oleh empat saudara itu.

Liona menyusun beberapa barangnya dan Lean lalu mengambil beberapa peralatan mandi yang memang sudah ia bawa.

Leander dengan iseng memeluk Liona dari belakang dan mencium liar leher Liona.

“Lean, aku sedang menyusun barang kita,” keluh Liona yang kini merasa geli.

“Susun saja, aku kan tidak mengganggumu.” Liona terus menggeliat ketika lehernya menjadi sasaran empuk Leander dan tangan kokoh itu sangat iseng meremas bukit kembarnya.

“Gimana aku mau nyusun semua ini kalau kamu nempel begini.” Liona sontak tertawa ketika Leander menggelitik pinggangnya.

Liona menjauh dan mengambil ancang-ancang agar tidak diserang oleh Leander.

Pria itu kini hanya mengenakan celana panjang berwarna abu-abu tanpa atasan. Tubuh atas Leander yang berotot terpampang nyata di depannya.

“Memang aku tidak boleh menyentuh istriku sendiri?”

“Boleh. Tapi lihat situasi juga. Aku sedang apa?”

Leander menatap barang mereka yang telah rapi. “Sudah rapi juga.” Leander dengan cepat meraih Liona dan mengunci tubuh kecil itu di atas kasur empuk dari ranjang kayu yang kokoh.

Liona tertawa ketika Leander kembali menyerang lehernya dan menjilati leher itu. Rasanya teramat geli, Liona juga tak kuasa menahan gairah ketika tangan Leander meremas salah satu gunung kembarnya itu.

“Lean, sana mandi.”

“Main dulu, nanti baru sambung di kamar mandi.” Liona membulatkan matanya.

“Sambung?” ulang Liona dengan nada kaget.

Leander menatap wajah istrinya itu dan gemas dengan ekspresi Liona. Ia mencium bibir Liona dengan liar tanpa ampun dan tangannya mulai membuka pakaian istrinya hingga istri cantiknya itu polos di bawah tubuhnya.

Siang itu, di bawah hujan salju yang terus turun di luar sana. Leander dan Liona memadu kasih dan saling menghangatkan satu sama lain.

Kegiatan panas mereka itu berlanjut hingga ke kamar mandi dan mereka lakukan di dalam bathub. Selesai mendapatkan pelepasan masing-masing, Liona menyandarkan tubuh telanjangnya ke tubuh telanjang Leander.

“Aku tidak menyangka akan menikah diusia segini, padahal dulu aku pikir ya, aku tidak akan pernah menikah.” Leander mencium pundak Liona dan menaruh pipinya di bahu itu dengan tatapan lurus ke wajah Liona.

“Apa karena keluargamu melarang kamu menikah?”

“Iya. Mereka maunya Aster yang mendapatkan jodoh lebih dulu. Tapi Aster malah nggak mau dan memilih karir dia.”

“Beruntung aku tidak menikah dengannya.” Liona mengerutkan dahi dan menatap Leander.

“Kenapa? Dia cantik, model, tinggi, pintar, dan anak dari keluarga terpandang.”

“Iya tapi aku tidak suka dia.”

“Lalu? Kenapa kamu mau dijodohkan?”

“Sudah kubilang, semua hanya untuk membahagiakan mama saja. Tidak lebih dan saat Aster menolak, aku bahagia.” Liona tertawa lalu menambahkan.

“Dan aku membuat kebahagiaanmu luntur.”

“Ya awalnya memang begitu tapi setelah beberapa kali kita jalan bersama. Aku bisa merasakan kita ada sesuatu dan aku jatuh hati pada ketulusanmu.”

“Kamu mencintaiku?” Leander meraih wajah Liona dan mencium bibir mungil itu dengan gemas.

“Sekarang sangat mencintaimu. Kamu?” Liona mengusap pelan pipi Leander.

“Tentu, memang siapa yang berhak aku cintai selain suamiku sendiri?” Leander memeluk erat istrinya, rasanya begitu bahagia.

Walau pun awalnya mereka menikah karena terpaksa, tapi takdir justru mempermudah mereka untuk saling memiliki.

1
Dewa Gotam
Siapkan kapsul besi mu
Dewa Gotam
Nyari gara2 aja ini org
Reni Irine
Syarat yg luar biasa dan penuh aura dominan si Lean/Chuckle/
Reni Irine
Yakin kalau dia bakalan lebih protek lagi sama Liona ini
Lolly Prameswari
Segitunya Lean ya/Cry//Cry/ aku terharu
Lolly Prameswari
Makanan skrg di kontrol lagi
Rihafa Syamil
Lio, suami kamu gak tidur semalaman karna gak kuat liat kamu sakit
Rihafa Syamil
Dia bukan hanya menjaga fisik, tapi juga hati dan pikiran Liona
Maita Loma
Kalau gue jdi lu sih malu ya
Maita Loma
Ni org gak tau aja kalau Leander marah gmna ya
Helga Lana
Kasian ya Liona, sulit pasti menghilangkan bayangan siksaan dlu
Helga Lana
Diare doang dia udah secemas ini
Humairah
Nurut aja biar dia seneng
Humairah
Kalau suami spek Lean begini, aku mah rela di posesif in tiap hari/Chuckle/
Tambuan
Pria penuh perhatian
Tambuan
Uuhh dia mulai emosi saking khawatirnya, apalagi sejak mengigau semalam
Siti Hanifa
Bosan hidup ya?
Siti Hanifa
Dia kasih perhatian tanpa menghilangkan sisi dominannya 🥰
Kaka Vredi
Mau jadi ayam panggang apa daging kebab lu??
Kaka Vredi
Dia ini manjain Liona tapi gak menghilangkan sisi dominannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!