Namaku Alisa zalwa Rojak di umurku yang baru genap dua puluh satu tahun aku harus mendengar ayahku mau menikah kan aku sama kenalannya.
Dalam pikiranku orang itu pasti nggak beda jauh umurnya sama ayahku mau nolak tapi ayahku mengancam akan mengusirku dari rumah dan tidak dianggap anak.
akhirnya aku menerima pernikahan itu tapi aku akan merahasiakan pernikahan ku.
aku bima narutama seorang pebisnis yang disegani orang-orang aku yang sering hidup sendiri harus di buat pusing dengan istriku yang umurnya masih bocah.
aku harus sabar menghadapinya karena janji yang sudah terlanjur aku ucapkan.
apakah aku mampu bertahan sama istri kecilku itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12
keesokan harinya bima pergi ke kantor pak Rojak sesampainya di sana bertepatan dengan pak Rojak yang jatuh pingsan di dalam ruangan nya.
Bima segera membawa pak Rojak ke rumah sakit sampai di rumah sakit pak Rojak langsung di tangani oleh dokter.
"gimana keadaan papa saya dok?"tanya bima saat dokter keluar dari ruangan.
"pasien mengalami serangan jantung sekarang sudah membaik dan akan dipindahkan ke ruang inap".
"syukurlah dok kalau begitu".
Bima kemudian pergi ke bagian administrasi setelah itu dia keruangan dimana pak Rojak di rawat.
Terlihat pak Rojak sudah sadar saat bima mau menghubungi Salwa dia di tahan oleh pak Rojak.
Pak Rojak nggak mau membuat Salwa khawatir pak Rojak juga meminta pada bima agar merahasiakan penyakitnya dari Salwa.
Dikampus Salwa merasa hatinya tidak tenang dia kepikiran dengan papanya dia merasa terjadi sesuatu pada papanya.
Setelah kelas selesai Salwa menghubungi papanya tapi yang mengangkat asisten papanya.
Asisten papanya bilang kalau pak Rojak baik-baik saja.
Pulang dari kampus Salwa mampir kerumah pak Rojak dia masih kepikiran dengan papanya dan benar saja art dirumahnya bilang kalau pak Rojak dirawat dirumah sakit.
Salwa kemudian pergi ke rumah sakit dengan rasa khawatir sampai di rumah sakit dia langsung bertanya dimana keberadaan pak Rojak dan pergi ke ruangan yang di tempati pak Rojak.
Didepan pintu kamar pak Rojak Salwa bertemu dengan bima yang sedang bicara dengan asisten papanya.
Dari raut wajah bima terlihat terkejut dia bertanya-tanya kenapa Salwa bisa tahu padahal belum ada yang memberi tahu.
Salwa hanya melirik bima setelah itu dia masuk ke dalam ruangan pak Rojak.
"kenapa kamu bisa ada disini?"tanya pak Rojak dengan ekspresi kaget.
"kenapa papa tega rahasiakan dari aku apa aku nggak berarti untuk papa?"Salwa balik bertanya dengan keras sambil menangis.
"bukan begitu papa cuma nggak mau buat kamu cemas,lagian papa sudah nggak apa-apa"jelas pak Rojak.
"hanya papa yang Salwa miliki aku nggak mau terjadi apa-apa sama papa"kata Salwa ditengah tangisnya sambil memeluk pak Rojak.
Salwa melepas pelukannya saat bima masuk kesana melihatnya Salwa memperlihatkan wajah yang cemberut dia masih kesal karena bima tidak memberi tahu kalau papanya masuk rumah sakit.
Pak Rojak menjelaskan kalau beliaulah yang meminta bima untuk tidak memberi tahu nya.
Bima dan Salwa keluar saat pak Rojak bilang mau istirahat.
"papa terkena serangan jantung dan ginjalnya juga bermasalah"kata bima saat dia dan Salwa ada di luar ruangan.
Mendengarnya Salwa hanya menghadap ke arah bima sambil mengeluarkan air matanya dia nggak menyangka kalau penyakit papanya parah.
"tadi papa melarang ku bilang ke kamu tapi bagaimanapun kamu putri satu-satunya jadi harus tahu gimana keadaannya"jelas bima sambil duduk di sebelah Salwa.
Salwa semakin menangis dia nggak tahu harus berkata apa bima disebelahnya hanya memegang pundak Salwa.
"jangan menangis di depan papa kamu harus terlihat kuat agar papa tidak semakin kepikiran"nasehat bima.
Salwa memeluk bima sambil menangis dia butuh tumpuan untuk meringankan kesedihan nya.
Dirasa sudah reda Salwa melepas pelukannya sambil mengusap air matanya bima kemudian mengajaknya pergi ke dokter yang menangani pak Rojak.
Diruangan dokter Salwa dan bima di beritahukan kalau sebenarnya pak Rojak sudah lama mengalami masalah dalam ginjalnya tapi dia jarang berobat.
Sedangkan untuk serangan jantungnya baru kali ini dokter menyuruh bima dan Salwa agar pak Rojak mau berobat.
