NovelToon NovelToon
Cintaku Berlabuh Pada Om-om

Cintaku Berlabuh Pada Om-om

Status: tamat
Genre:Romantis / Asmara / Romansa-Percintaan bebas / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:502.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Dewi Meitania

Imelda Anastasya Mahasiswi kedokteran yang terkenal karena kecantikan, kepintaran dan keramahannya membuat siapapun ingin dekat dengannya. Namun sayang tidak dengan kekasihnya yang tega berselingkuh di belakangnya.

Bimantara Kusuma anak bungsu dari
pasangan Yuni Lestari dan Bambang Kusuma terkenal sebagai CEO yang sangat dingin dan tegas. Dirinya tak pernah percaya cinta sejak cintanya di khianati oleh sahabatnya sendiri.

Bagaimana kisah mereka? Ikuti terus ceritanya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Meitania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari Imel

Sore hari Bima memutuskan untuk berenang menenangkan fikirannya yang terus tertuju pada Imel. Mencoba menepis tapi tak bisa. Terdengar suara Wulan dan Kakaknya Saras datang namun tak di hiraukan oleh Bima. Dirinya tetap asik berenang.

"Om Bim mana Oma?" Wulan.

"Berenang. Sepulang dari rumah sakit tadi Om kamu melamun terus tuh." Yuni.

"Kenapa dia Ma?" Saras.

"Ga tau. Di tanya malah marah." Yuni.

"Banyak kerjaan kali Oma." Wulan.

"Banyak kerjaan tapi dia ga ngantor." Yuni.

Wulan pun pergi ke kolam menemui Om nya. Wulan duduk di pinggir kolam memasukkan kakinya ke dalam kolam. Memperhatikan Omnya yang masih berenang. Bima mendekati Wulan.

"Gimana sidangnya?" Bima.

"Lulus dong Om. Wulan tunggu hadiahnya ya Om." Wulan.

"Nanti sekalian kado pernikahan aja." Bima.

"Dih, ga gitu dong. Kalo itu sih beda lagi." Wulan.

"Kamu ga ngerayain sama temen-temen kamu?" Bima.

"Rencananya nanti malam Om. Ini baru belanja sama Mami. Om dateng ya." Wulan.

"Males ah." Bima.

"Om si gitu. Jangan gitu dong Om. Wulan lagi sedih nih." Wulan.

"Sedih kenapa?" Bima.

"Imel ga bisa di hubungi. Di telfonin ga ada jawaban. Di cari ke rumah sakit katanya udah pulang dari siang." Wulan.

"Pacaran kali." Bima.

"Imel ga punya pacar Om." Wulan.

"Ya lu cari ke kost nya siapa tau aja dia tidur." Bima.

"Ngga ada Om. Orang kata Bu kost Imel belum datang. Ibu warung juga bilang begitu." Wulan.

"Terus kamu masih mau terus lanjut acaranya tanpa dia?" Bima.

"Ngga Om. Kalo Imel belum ada acaranya du tunda aja. Kita mau cari Imel dulu." Wulan.

"Terus kamu ngapain di sini ga cari dia?" Bima masih berusaha tenang mencari informasi Imel dari Wulan.

"Wulan udah cari kemana-mana sama Mami. Dini sama Nita juga lagi nyatri tapi belum ketemu." Wulan.

"Kamu ga cek cctv rumah sakit?" Bima.

"Udah Om. Terakhir dia keluar jam 11 terus ga tau pergi kemana karena dia keluar gerbang rumah sakit." Wulan.

"Lacak ponselnya." Bima.

"Astaga! Kenapa itu sampe lupa. Ayo Om tolong Wulan lacakin ponsel Imel. Ayo Om cepetan." Wulan.

"Astaga! Sabar Wulan. Om mau mandi dulu." Bima.

"Iih... Ga usah Om. Nanti aja. Tolongin Wulan dulu." Paksa Wulan.

Bima pun duduk di kursi yang ada di dekat kolam. Wulan meminta bibi mengambilkan laptop milik Bima di ruang kerja Bima. Sambil menunggu Bima mengeringkan tubuhnya menggunakan handuk yang telah di sediakan.

Bima mengotak atik laptopnya mencari keberadaan Imel. Bima berkonsentrasi sementara Wulan hanya diam mengamati saja pergerakan tangan Bima.

"Done." Bima.

"Ketemu Om?" Wulan.

"Ya. Di luar kota." Bima.

"Hah! Kemana dia?" Wulan.

"Mana Om tau. Udah ah mau mandi." Ucap Bima sambil bangkit berjalan menuju ke kamarnya.

"Aaa.... Om.... Tunggu dulu. Belum selesai. Imel dimana?" Teriak Wulan.

"Di luar kota." Teriak Bima sambil terus melanjutkan langkahnya.

"Iya dimana Om?" Teriak Wulan.

"Cari sendiri." Bima.

"Kenapa sih? Om kamu tau dimana Imel?" Saras.

"Iya Mi. Nyebelin deh Om ga mau kasih tau." Rengek Wulan.

"Kok bisa Bima tau dimana Imel?" Saras.

"Tadi kita lacak terus Om tau tapi ga mau kasih tau Wulan Mi." Wulan.

Setelah mandi Bima pun ikut bergabung bersama keluarganya. Di sana sudah ada Nita, Heru, Dodit dan Dini. Mereka di hubungi Wulan karena Bima telah mengetahui dimana Imel.

"Om, Imel dimana?" Tanya Dodit.

"Mana Om tau." Bima.

"Om, jangan becanda deh." Wulan.

"Kalian kenapa sih. Temen kalian yang hilang kenapa kalian nanya Om?" Bima.

"Soalnya Om tau tapi ga mau kasih tau kita." Wulan.

"Lah, kamu kan tadi cuma minta lacak ponsel Imel ya udah Om lacak dia ada di luar kota." Bima.

"Bentar. Om mau kemana?" Dini.

"Mau makan laper." Bima.

"Iiih,, ,Om nyebelin." Wulan.

Bima pun makan dengan santainya sementara Wulan dan yang lainnya semakin gelisah. Pasalnya hari sudah mulai sore. Wulan, Dini dan Nita memutuskan untuk merayakan keberhasilan mereka nanti saat Imel sudah bersama mereka.

"Ponsel Imel sudah aktif. Kalian hubungi saja." Bima.

"Om..." Wulan.

"Kalo ga percaya ya sudah." Bima.

Wulan mencoba menghubungi Imel berkali-kali tapi tetap tidak ada jawaban dari Imel membuat Wulan semakin kesal pada Om kesayangannya itu. Juan tunangan dari Wulan terus menenangkan Wulan.

"Om, coba Om yang hubungi Imel." Dodit.

"Kenapa Om yang harus telfon. Ngga." Tolak Bima sambil memindahkan Chanel televisi.

"Om, plis... Nita minta tolong ya. Bantuin kita cari Imel." Mohon Nita.

Bima pun akhirnya merasa kasihan pada mereka. Bima mencoba menghubungi Imel. Beberapa kali panggilan belum kunjung juga mendapat jawaban. Setelah panggil ke empat barulah telfon Bima terjawab.

"Halo."

"Kamu dimana?" Bima.

"Maaf, ini siapa ya?"

"Ini nomer Imel kan?" Tanya balik Bima.

"Iya. Saya Kakaknya. Ini siapa ya?" Anya.

"Owh! Maaf Kak. Saya Bima. Imel nya ada Kak?" Bima.

"Hm.. Imel lagi ke mushola. Ada yang mau di sampaikan?" Anya.

"Maaf mau tanya Kak. Ini posisi dimana ya?" Bima.

"Di rumah sakit pusat." Anya.

"Rumah sakit pusat mana?" Bima.

"Kota C." Anya.

"Owh! Ya sudah. Terima kasih Kak." Bima.

Panggiln pun terputus. Semua mata memandang Bima.

"Puas kalian?" Bima.

"Ayo Om ikut kita." Tarik Wulan menuju mobil. Mereka pun pergi dengan menggunakan dua mobil. Mobil Bima berisikan Bima, Wulan dan Juan. Mobil Dodit berisikan Dodit, Dini, Heru dan Nita.

Bima mengikuti laju mobil Dodit dari belakang. Entah mengapa Bima menurut saja pada Wulan untuk ikut bersama mereka menuju kota C. Bambang dan Yuni pun tak banyak protes ketika mereka semua berpamitan.

Saras pun tak kalah terkejutnya ketika Wulan meminta ijin untuk pergi ke kota C. Melati Bunda Dodit pun sama terkejutnya. Mereka berdua dan pasangan masing-masing pun berkumpul di rumah Yuni.

"Kenapa Bima juga ikut Ma?" Melati.

"Menurut Wulan. Bima yang mengetahui keberadaan Imel." Saras.

"Kok bisa?" Melati.

"Itu juga yang jadi pertanyaan Mama dan Kakak mu." Yuni.

"Apa mungkin Imel dan Bima ada hubungan?" Melati.

"Mama ga yakin Imel mau sama Bima yang sudah tua." Yuni.

"Hus... Mama jangan menyalahi takdir. Siapa tau memang mereka berjodoh." Bambang.

"Aamiin."

"Nah, kalian mengamini." Bambang.

"Kalo sama Imel Saras setuju Pa. Imel anak baik." Saras.

"Mama juga setuju sekali kali Imel mau." Yuni.

"Kalian wanita sama saja." Bambang.

"Melati setuju kalo Bima nikah sama Imel Pah. Semoga saja Bima mau membuka hatinya untuk Imel. Dan begitu pun sebaliknya." Melati.

"Kita do'akan yang terbaik untuk mereka." Yuni.

🌹🌹🌹

1
Lilik Juhariah
mosok dokter GK sopan banget , baru baca kok gini sih Imel ,
Mimi Sanah
Juan Thor Juan bukan junaaaa Thor aduuhh 😀😀😀🙏🏻🙏🏻 , ngopi GE Thor biar seger 😀😀😀🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Mimi Sanah
hahahaha ampun ampun si om nih yah 😀😀😀😀
Junita Makakombo
Kecewa
Junita Makakombo
Buruk
amanda
imel sama kaya gw
teman" dah pada nikah, tunangan dan ada yang udah punya anak, lah gw jangan kan tunangan, calon pun belum punya padahal umur baru 20 uwaaa makkk😭😭
Dewi Chicha Ajha
cerita nya kerenn .. di tunguu exra prat nya 🤭🤭
susi 2020
😘😘😘
susi 2020
😲😲😎
susi 2020
🥰🥰🥰
susi 2020
😘😘🙄
susi 2020
😎😎😎
susi 2020
🙄🙄😲
susi 2020
😘😘😘
susi 2020
🙄🙄😲😲
susi 2020
😂😂😂
susi 2020
🤣🤣🤣
susi 2020
😘😘😘
susi 2020
😍😍😍🥰
susi 2020
🙄🙄🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!