Episode 8

Satu minggu kemudian kini adrian sudah berangsur-angsur sembuh,jesi yang masih memiliki hutang dengan bos nya itu hanya pasrah karna ia sudah tidak mampu lagi mencari uang sebanyak itu.jesi yang perlahan-lahan menerima permintaan maaf adrian ia akan menerima nya dengan lapang dada walau pun sangat berat tapi ia harus tetap tegar dan kuat karna tidak sepenuh nya kesalahan adrian.

lagi-lagi jesi memilih lembur malam ini karna besok berkas-berkasnya harus dikumpulkan secepatnya besok ,tidak terasa jam menunjukkan pukul 8 malam jesi pun mulai menguap karna merasa sangat lelah dan ngantuk bekerja seharian ini.

"houammm,badanku jadi pegal-pegal semua untung perkerjaanku baru selesai,lebih baik aku pulang sekarang"

jesi bergegas keluar namun saat diluar ternyata hujan lebat.

"ya tuhan hujan bagaimana mau pulang?"

"tit..tit.tit"suara mobil

"masuklah"katar adrian

"buat apa pak"

"masuk saja biar saya yang antarkan kamu pulang"

"tapi"belum selesai jesi menyelesaikan kata-katanya adrian pun keluar membawa payung dan memaksa jesi untuk masuk kedalam mobil.

"dasar keras kepala"gumam adrian

"ya"kata jesi karna sedikit mendengar perkataan adrian di telingga nya

"tidak apa-apa,pasang sabuk pengamannya jangan bengong saja".

"ha. baik pak"

"huh dasar ini orang kenapa coba tiba -tiba saja baik,mungkin otak nya eror kali ah iya mungkin saja"gumam jesi dalam hati.

"alamat rumah kamu dimana?"

"em jalan mawar pak disitu belok kanan"adrian pun membelokkan mobilnya ke arah yang ditunjuk jesi.

"trima kasih pak"

"kamu tidak kepikiran membawa aku masuk kan membuatkan aku minum atau makanan karna aku sudah lapar gara-gara mengantarmu"dengan ketusnya adrian berbicara.

"ini orang tidak iklas sama sekali sih"gumam jesi dalam hati.

"ah iya mari masuk pak"setelah memasuki ruangan yang sempit dan melihat-lihat keadaan kosan jesi, adrian pun makin merasa bersalah terhadap jesi atas apa yang sudah dilakukannya terlalu menyakiti kehidupan jesi.

"mari duduk pak"

"mmmm"dengan cuek.

"saya ganti baju dulu ya pak"

"mmmm"

"dasar bebek cuek yang dingin"maki jesi dalam hati.

setelah selesai jesi kedapur memasak nasi goreng dan membuat kopi untuk adrian.

"pak silahkan makan"

"baiklah"

mereka pun mulai makan tapi dengan rasa yang canggung tidak ada satu kata pun yang keluar,akhirnya adrian membuka suara.

"masalah ganti uang untuk jas itu angap saja sudah lunas"kata adrian dengan tiba-tiba,

jesi yang mendengarnya pun tersedak.

"uhuk..uhuk.uhuk"adrian pun langsung memberikan minum untuk jesi.

"dasar ceroboh"kata adrian.

"bagaimana bisa lunas begitu saja pak,saya bahkan belum membayarnya sepersen pun ya walaupun hari nya sudah lewat"kata jesi yang membuka suaranya karna bingung dengan ucapan adrian.

"emang kamu punya uang"

"ti..tidak ada pak"

"makanya"

"ta..tapi pak"

"jangan ada tapi-tapi dasar keras kepala"sedikit membentak

"ba..baik pak"sambil menundukkan kepala sebenarnya didalam hati jesi,jesi merasa bahagia,tapi yang dipikirknnya adalah alasannya kenapa?.

"ah ya sudahlah"gumam jesi dalam hati.

setelah selesai makan jesi pun langsung membereskan meja makan dan mencuci piring yang kotor.adrian pun diam-diam menatap jesi tanpa sadar terukir sebuah senyuman dibibirnya ia mengingat kejadian d

saat di rumah sakit bahwa jesi selalu mengurus nya dengan baik hingga sampai sembuh ia lega karna jesi sudah perlahan-lahan memaafkan nya.

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download MangaToon APP on App Store and Google Play