Episode 11

"kenapa harus sesakit ini,kenapa penderitaanku belum berakhir hiks..hiks..hiks"

"kenapa aku harus menangis untuk nya,lagian dia bukan siapa-siapa aku"ucap jesi sambil menghapus air mata nya.

setelah setengah jam berlalu jesi bangkit berdiri dengan sempoyongan,tanpa sengaja adrian melihatnya.

"brugh"

jesi pun tergeletak dilantai pingsan,adrian pun langsung bergegas mengahampiri jesi dengan khawatir.

"hey bangun...bangun"dengan kwatirnya adrian sambil membopong tubuh jesi masuk ke dalam mobil,karyawan yang melihat nya pun terkejut dengan bos mereka yang sampai mau membawa seorang karyawan biasa seperti jesi.

"sial berani nya perempuan itu mendekati pak adrian"ucap seorang perempuan dari ujung parkiran.

sesampai nya di rumah adrian langsung membaringkan tubuh jesi ke kasur nya .

"apa yang terjadi dengan mu"kemudian adrian mengambil ponselnya dari saku celananya langsung menelpon dokter pribadinya untuk datang ke rumah nya segera.dokter pun sudah tiba.

"bapak sakit apa?"kata dokter yang bernama rian.

"bukan saya yang sakit dok"

"lalu siap?"

"masuklah"sambil berjalan ke arah kamar adrian.

"siapa perempuan ini,apa kah pacar mu?"

"itu bukan urusan mu,cepat periksa dia sekarang"dengan nada yang sinis namu khawatir

"ya..ya..ya baik lah"

dokter rian adalah dokter pribadi keluarga adrian sekaligus sahabat lama adrian tidak heran kalau mereka berbicara dengan formal.

"setelah dipriksa dia lagi hamil"kata dokter

"jedarrr"bagaikan disambar petir setelah mendengar penjelasan dokter

"apaaaaa..ha.hamil dok"

"iya hamil, sepertinya perempuan ini kekurangan nutrisi,jadi sebaiknya dia harus meminum vitamin dan makan makanan yang sehat karna janin nya sekarang sedang lemah dan terutama jangan sampai kelelahan kalau tidak janin nya bisa berbahaya.

"trima kasih dok"

"iya saya permisi dulu tapi jangan lupa untuk selalu cek up teratur supaya bisa melihat perkembangan janin nya dengan baik.

"baik dok"kemudian dokter pun pergi pamit pulang.

"bagaimana mungkin bahkan kami berdua hanya melakukannya sekali"gumam adrian

"mungkin itu anaknya dengan lelaki lain"kata adrian tanpa merasa bersalah.

kemudian adrian pergi ke kasur menatap jesi yang tertidur terlelap dengan wajah nya yang pucat,adrian pun tanpa sadar mengecup bibir jesi.

"cup"

"astga lagi -lagi aku kehilangan kendali"ucap adrian .

1 jam kemudian jesi pun bangun dengan sedikit kepala yang masih sakit dan mata yang sembab karna habis menanggis sebelumnya.

"dimana aku"

"ini kamar siapa?" kata jesi yang kebingungan melihat kamar itu.tiba-tiba jesi mendengar percikan air dikamar mandi.

"si..siapa itu"sambil berteriak

"krieeet"suara pintu kamar mandi dan terlihat seseorang yang memakai handuk kimono setengah telanjang dada.

jesi pun menelan ludahnya karna terpukau melihat rotik sobek yang dilihatnya secara langsung.

"tutup mulutmu,aku tau aku tampan"dengan PD nya,iya sih adrian memang tampan,tinggi pokoknya sempurna deh.

"hah" kata jesi yang setengah sadar apa yang baru saja dilihatnya.

"sebaik nya kamu istirahat lagi,supaya jan"ucap adrian tiba-tiba berhenti dengan omongan nya.

"kenapa pak,ada apa"ucap jesi penasaran.

"hampir saja"gumam adrian dalam hati.

"tidak ada,sebaik nya kamu istirahat saja dulu".

"tidak pak trima kasih,tapi saya mau pulang sekarang"

"baiklah,kamu pulang dengan saya saja"

"tapi pak saya bawa motor sendiri"

"jangan keras kepala,ikut saya sekarang"

"ba.baik pak"

setelah mendengar penjelasan dokter tadi adrian kini lebih was-was dengan keadaan jesi walaupun andrian masih belum yakin itu anaknya.

"apa dia tau kalau dia sedang hami,lalu apa dia akan menggugurkan kandungan nya?? tidak...tidak,dia tidak boleh menggugurkan nya biar bagaimana pun bayi itu tidak berdosa" terlintas dibenak adrian sambil menyetir mobil dengan kecepatan sedang.

Download

Like this story? Download the app to keep your reading history.
Download

Bonus

New users downloading the APP can read 10 episodes for free

Receive
NovelToon
Step Into A Different WORLD!
Download MangaToon APP on App Store and Google Play