Ketika cinta terhalang oleh strata sosial. Maka memilih mencintaimu dalam diam adalah caraku.
Akankah semuanya berakhir bahagia? Atau hanya sebuah penantian yang sia-sia belaka.
Jika mencintaimu adalah sebuah dosa, maka biarkan aku tenggelam dalam dosa tersebut.
Kalia, seorang gadis yatim yang berjuang keras dalam hidupnya, dicintai seorang pria bernama Damar dengan jabatan seorang Letnan Kolonel yang berasal dari keluarga kaya raya.
Namun cinta mereka terhalang oleh sebuah dinding kokoh, yaitu Kasta kehidupan.
Akankan mereka dapat bertahan? Atau sebaliknya. ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mariana
Mobil berhenti didepan sebuah restaurant mewah. Kalia menatapnya dengan takjub, sebab baru kali ini ia memasukinya. Karena ia tahu pasti harga makanannya sangat mahal, sedangkan ia untuk membeli beras saja harus berjuang dengan keras, boro-boro makan direstaurant.
"Ayo, kita masuk." ajak Damar dengan nada dingin, lalu berjalan dengan perlahan dan mensejajarkan langkah mereka. "Ingat, kamu harus panggil 'Sayang,' jangan 'Om' lagi," pemuda itu kembali mengingatkan sang gadis.
"Iya, Om, eh, Sayang," sahut Kalia dengan rasa debaran yang begitu memburu.
Keduanya memasuki restaurant. Terlihat ada banyak pelanggan yang datang, mungkin pelanggan atau hanya sekedar mengadakan pertemuan saja, sama seperti yang dilakukannya.
Saat bersamaan, ia melihat dua orang disudut ruangan sedang menatapnya dengan tatapan dingin.
Kalia merasa gugup dengan tiba-tiba. Andai saja ia tak terlibat hutang dengan Damar, maka sudah dipastikan ia akan kabur saat ini juga.
Damar menggembungkan lengannya, dan Kalia dengan cepat faham untuk mengerti keadaan, ia menggandeng tangan pemuda itu, sehingga terlihat jika keduanya adalah benar berpacaran.
Langkah mereka hampir sampai ditempat tujuan. Kalian menatap Mariana dengan perasaan dejavu, seperti pernah bertemu, tapi entah dimana.
Sefangkan Mariana sendiri juga menatapnya dengan intens. Ia sedang menggali ingatannya, dimana pernah bertemu dengan sang gadis.
Setibanya didepan kedua orangtua Damar. Terlihat Mariana sang ibu menatap Kalian dengan cara memindai penampilannya. Riasannya cukup bagus, tetapi ia merasa dress yang dikenakan oleh sang gadis harganya cukup murah, mungkin sekitar satu jutaan, dan pastinya berbeda dengan apa yang dipakainya, dimana harganya selangit, dan cukup untuk membeli beras pertahanan enam bulan.
"Malam Om, Tante," sapa Kalia dengan cara membungkukkan kepalanya sedikit saja.
"Ya," jawab Mariana dengan datar. Namun, sikap Fenando sang papa lebih sedikit ramah, dan mengulas senyum tipis.
Kalia mengulurkan tangannya, tetapi disambut dingin oleh Mariana, dan membuat ia kembali menurunkannya.
Sedangkan Damar mengusap lengan sang gadis, dengan isyarat jangan ditanggapi, sebab mamanya memiliki sikap yang sangat keras kepala, plus angkuh.
"Ma, kenalkan namanya, Kalia," Damar mengambil alih pembicaraan, sebab suasana terlalu tegang, dan ia tahu jika itu akan terjadi.
"Siapa orangtuanya? Apa pekerjaan keluarganya?" tanya wanita itu langsung pada intinya.
"Orangtuanya?" Damar memutar otaknya, sebab ia tidak tahu nama orangtua Kalia. "Ibu saya bernama Yatmi, dan ayah saya bernama Sucipto," sahut Kalia, dan ia tahu jika Damar sedang kebingungan saat ini, sebab tidak sempat melakukan briefing sebelumnya tentang nama kedua orangtua kekasih bayarannya.
"Panggilannya saja ayah dan ibu, pasti orang yang hidupnya menengah kebawah." cibir Mariana dengan ujung bibir kiri bagian atasnya ditarik kesudut atas.
Deeeegh
Jantung Kalia seolah berhenti berdetak. Ia seperti mengingat suara dari wanita yang melontarkan kalimat hinaan tersebut. Namun, riasan Mariana malam ini membuatnya sedikit samar untuk mengingatnya.
Apa ada yang salah dalam panggilan ayah dan ibu? Jika pun ia miskin, setidaknya ia bukan pengemis dan pemalas yang menjual kesedihannya demi mendapatkan uang.
Kalia menarik nafasnya dengan sangat berat. Ia berharap acara pertemuan ini segera berakhir dan tidak berlanjut ke tahap berikutnya, sebab kalimat Mariana begitu sangat menusuk hatinya.
"Ma, tidak perlu merendahkan orang seperti itu. Kalia seorang pengusaha, dan hargai calon istriku, calon menantu mama," Damar berusaha membela sang gadis, ia berharap jika wanita itu menghargai siapapun, dan tidak menghina dengan cara yang keji.
"Damar, mama kecewa dengan kamu, dan apa yang kamu bawa malam ini, tidak sesuai ekspektasi. Fiona lebih baik, dia dari keluarga terpandang dan orangtuanya kaya raya!" Mariana menekankan ucapannya.
Ia sungguh sangat kesal dengan putera satu-satunya. Wanita itu seolah tak rela jika kelak gadis bernama Kalia akan menjadi menantunya.
"Kamu itu sangat tidak tahu mana berlian mana batu kali. Kamu membuang Fiona yang berlian dan memungut gadis ini yang jelas-jelas batu kali," cibir Mariana lagi, seolah tak henti-hentinya menghina gadis tersebut.
Kalia merasakan hatinya remuk redam. Jika bukan karena menyelamatkan sang ibu, maka ia tak sudi untuk melakukan semua ini.
Hinaan demi hinaan dilontarkan Marian tanpa memikirkan perasaannya, sedangkan Fernando yang merupakan Papa dari Damar dan merupakan mantan seorang Letnan Jendral tak berkutik saat istrinya menghina gadis kecil didepan matanya, sangat pengecut--bukan?
"Ma! Stop menghujat Kalia. Semua manusia itu sama dihadapan Rabb-Nya, dan yang membedakan itu bukan dari segi banyak tidaknya harta, melainkan keimanannya," sanggah Damar.
Entah mengapa perasaannya begitu sakit, saat wanita yang sudah melahirkannya itu menghina Kalia.
Awalnya ia hanya berniat menjadikan kekasih bayaran saja, tetapi seiring pertemuan berikutnya, dan melihat betapa kerasnya hidup sang gadis, membuat ia jatuh hati.
"Jangan bawa-bawa nama Tuhan dalam pertemuan ini. Mama tidak setuju dengannya, dan kita tetap pada rencana awalnya, kamu harus menikah dengan Fiona, dan ini adalah keputusan yang tidak dapat diganggu gugat," Mariana menekankan nada bicaranya.
Ia ingin jika putera semata wayangnya harus patuh dengan apa yang diucapkannya, sebab dalam hal ini ia adalah yang berkuasa.
"Sudahlah, Ma. Biarkan Damar dalam memilih calon istrinya, dan jangan sampai ia jadi lajang tua, mama juga yang repot," sahut Fernando, dan akhirnya buka suara.
"Tidak! Sampai kapanpun mama tidak akan mengijinkannya," Mariana bersikeras dan tetap pada pendiriannya.
Sedangkan Damar tidak terima jika sang Mama mengatur hidupnya, apalagi masalah pernikahan. "Tidak, Ma. Aku juga pada pendirianku, aku tidak ingin menikah dengan Fiona, dan itu juga keputusanku!" Damar beranjak bangkit dari duduknya, lalu meraih pergelangan tangan Kalia, dan mengajaknya pergi dari restaurant tersebut, dan meninggalkan kedua orangtuanya.
Mariana mengangakan mulutnya membentuk huruf 'O'. Ia tidak menyangka jika puteranya berani melawannya demi gadis tersebut, dan ini adalah pembangkangan.
"Lihatlah, Pa. Puteramu! Dia sudah berani membangkangku demu gadis itu. Dan dia yang kulahirkan dengan perjuangan nyawa dan ku besarkan dengan cinta, kini telah menyakitiku," ucapnya dengan sangat geram. Sorot matanya penuh kebencian memandang punggung Damar dan juga Kalia yang menghilang dibalik pintu.
"Sudahlah, Ma. Biarkan saja ia dengan pilihannya," Fernando berusaha menenangkan sang istri. Namun, kalimat itu justru semakin membakar hati Mariana yang saat ini dipenuhi dengan kebencian.
"Aku tahu, jika gadis itu adalah orang miskin, dan mereka berbeda kasta dengan kita," Mariana meraih tas mahal miliknya, lalu beranjak pergi meninggalkan meja, dan tanpa memakan hidangan pembuka yang telah disediakan.
Fernando beranjak bangkit, dan mengekori sang istri yang dirundung kemarahan.
Sedangkan Damar dan juga Kalia sudah jauh pergi meninggalkan restaurant. Pemuda itu menyetir mobil dengan perasaan kacau. Ia tahu, jika hati sang gadis sangat hancur, tetapi ia seolah tak ingin melepaskannya, ada apa dengannya?
kan si mariana ini emosian bget sihh nnti anak2 nya g mai sama dia nnti nagis darah
wis tgu aja nasib mu di jauhi anak mu
bu yatmi meski sederhata tp mendidik dgn penuh kasih sayang dan cara didik nya g kaleng2
karam mana yg akan di tuai 🤭
terhura aku kak 😭
seorang ibu yg di pisahkan dgn putranya slm berpuluh th hadehh 😢😢😢
kn mariana dan yatmi sama-sama melahirkan ,,, tp anak nya mariana meninggal dan yatmi pendarahan melahirkan si damar ,,, akhirnya si damar di ambil sama feernando buat gantiin anak nya yg meninggal ❓🤔
jd bingung aku 🤔🤔🤔❓❓
baru jg tuh congor nya susi ngehina bu yatmi dan kalia ,,, eeee tiba-tiba anak nya pulang ma laki nya bu suri dan parah nya di labrak donk di rumah nya 🤣🤣🤣
jalang teriak jalang 🤣🤣🤣🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️