NovelToon NovelToon
Claimed By Mister Mafia

Claimed By Mister Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Anak Yatim Piatu / Romantis / Cinta Terlarang / Mafia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: tami chan

Setelah kedua orang tuanya meninggal, Amy pindah ke Bordeaux -sebuah kota Indah di Prancis, dan berteman dengan Blanche Salvator yang ternyata merupakan anak dari seorang Mafia paling di takuti bernama Lucien Beaufort.
Dengan wajah yang karismatik, mata biru dan rambut pirang tergerai panjang, Lucien tampak masih sangat muda di usia 35 tahun. Dan dia langsung tertarik pada Amy yang polos. Dia mendekati, merayu dan menggoda tanpa ampun.
Sekarang Amy di hadapkan pilihan : lari dari pria berbahaya yang bisa memberinya segalanya, atau menyerah pada rasa yang terus mengusiknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tami chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan kagum, jangan jatuh cinta!

“Gila!!!” pekik Amy lirih saat dirinya berada di dalam kamar mandi.

Entah berapa kali jantungnya serasa mau copot karena perbuatan usil Mr Beaufort!  Kenapa dia begitu blak-blakkan dan tak tau malu, merayu Amy. Padahal Amy seumuran dengan anaknya! Apakah dia punya kelainan? Jangan-jangan dia adalah predator pemangsa anak kecil? Eh, tapi tunggu, Amy bukanlah anak kecil. Dia sudah masuk kategori dewasa. Umurnya sudah delapan belas tahun dan dia sudah memiliki KTP.

Tapi tetap saja, Amy adalah teman anaknya! Kenapa dia  berani merayu dengan terang-terangan begitu!

Amy membasuh wajahnya dengan air dingin, mencoba menyegarkan dirinya dan otaknya yang seperti tak bisa diajak berpikir jernih.

Amy mengambil tisu dan mulai mengeringkan wajahnya. Lalu terdiam.

“Tidak Amy! Kamu jangan salting! Dia pasti hanya bercanda! Mungkin caranya mengakrabkan diri dengan teman-teman Blanche adalah dengan bercanda seperti ini. Ingat dia itu Mafia! Apa kau ingin dia menatap galak padamu!” dumel Amy pada dirinya sendiri yang terpantul di cermin yang ada di atas wastafel.

Tapi tetap saja! Amy tak tahan. Mr Beaufort terlalu tampan… “astaga! Apa yang aku pikirkan!” Amy menampar pelan pipinya sendiri. Berusaha menjernihkan pikirannya.

“Ini adalah kali pertama dan terakhirku datang ke rumah ini! Aku nggak mau ke sini dan bertemu Papa Blanche lagi, selamanya!” gumamnya bertekad.

Setelah selesai dengan urusannya di kamar mandi, Amy pun keluar. Dengan mengumpulkan keberanian, dia kembali ke dapur untuk bergabung dengan Blanche dan Mr Beaufort. Dia harus makan nasi gorengnya, kan?bukankah tujuannya datang ke rumah ini adalah untuk makan nasi goreng?

Saat sampai di dapur, Amy terkejut melihat wajah Mr Beaufort yang kemerahan. Dia tampak blingsatan meminum air –berulang kali.

“Anda baik-baik saja?” Tanya Amy yang sedikit khawatir. Jangan-jangan Mr Beaufort punya alergi dengan salah satu bahan makanan yang di pakainya.

“Dia kepedesan. Papa nggak tahan makanan pedas,” ucap Blanche sambil terkikik geli melihat Papanya yang biasanya berkharisma tampak gelagapan tak bisa menahan pedas.

“Pedas?”kaget Amy, dia pun duduk di sebelah Blanche dan makan nasi goreng miliknya yang masih utuh. “Ini sama sekali nggak pedas, kok. Aku Cuma pakai satu cabe, itupun yang besar.”

“Satu cabe tapi besar? Bagaimana tidak pedas! Seharusnya kamu pakai cabe yang kecil saja!” geram Lucien.

“Justru cabe kecil malah lebih pedas sepuluh kali lipat! Ini cabe besar yang nggak pedas sama sekali,” Amy kembali menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. Sungguh Amy tak merasakan pedas sama sekali, nasi gorengnya justru terasa manis dan gurih –tak ada rasa pedas.

“Ache! Sepertinya temanmu ingin membunuh Papa!” rengek Lucien sambil melirik sinis pada Amy. Bukannya marah, Blanche malah tergelak.

“Kalian berdua, benar-benar lucu. Sehari ini kalau bukan Amy pasti Papa yang membuatku tertawa sampai seperti ini, hahahaha… aduh, aku sampai menangis,” Blanche mengambil tisu dan mengusap matanya yang berair.

Lucien Beaufort menatap tajam ke arah Amy, “awas kau…” ancamnya lirih, dan tentu saja membuat jantung Amy serasa lepas dari sarangnya.

Setelah insiden nasi goreng, Lucien meninggalkan Amy dan Blanche. Dia ingin menenangkan diri di kamarnya –berendam dalam air dingin agar rasa panas dan pedas yang membakar dirinya –hilang.

Blanche pun mengajak Amy ke dalam kamarnya untuk mengobrol.

Saat masuk ke dalam kamar Blanche, untuk yang kesekian kalinya Amy terpesona. Kamar Blanche benar-benar bak kamar seorang putri raja. Kamar ini bagai istana dongeng. Langit-langitnya tinggi dihiasi lampu gantung kristal Baccarat yang berkilauan. Tempat tidur kanopi sutra putih dipayungi tirai tulle halus, diapit oleh dua meja rias berlapis daun emas 24 karat.

Walk-in closet-nya adalah surga tersendiri. Rak-rak kaca memamerkan koleksi tas Hermès Birkin dan sepatu hak tinggi Christian Louboutin. Sebuah pulau di tengah ruangan dipajangi perhiasan dari Tiffany & Co. dan jam tangan Rolex, semuanya tersusun rapi dalam kotak beludru, Benar-benar luar biasa.

Amy juga bukan orang miskin, dia juga termasuk orang ‘berharta’, tapi tetap saja, Blanche berada di level yang jauh berbeda dengan Amy. 

“Jadi bagaimana? Kamu sudah nggak kangen dengan nasi, kan?” canda Blanche sambil duduk di ayunan gantung yang terdapat di tengah kamarnya.

Dia duduk disana sambil menikmati potongan buah apel.

Amy mengikuti Blanche dan duduk di sampingnya. “Aku sudah puas, terima kasih Ache," ucap Amy.

“Ah, jangan panggil aku Ache! Aku sebal sekali dipanggil seperti itu. Papa ku memang menyebalkan, memberi julukan aneh-aneh padaku!” kesal Blanche.

Amy terkekeh, “Hmm… ngomong-ngomong, Papamu masih terlihat sangat muda. Aku bahkan sempat mengira kalau dia tadi adalah kakakmu…,” ucap Amy dengan hati-hati, takut menyinggung perasaan Blanche.

“Papa memilikiku saat usianya tujuh belas tahun, jadi wajar saja dia masih terlihat begitu muda. Dia baru tiga puluh lima tahun, kau tau.”

"Tiga puluh lima tahun?” Amy membola, “muda sekali. lalu di mana Mama mu?”

Blanche mengangkat kedua bahunya. “Entahlah, dia pergi setelah melahirkanku. Aku selalu bertanya pada Papa, tapi dia tak pernah mau memberi tahuku!”

Amy menatap sedih pada Blanche.

“Papa… saat muda, menghamili kekasihnya. Dan sepertinya wanita itu nggak mau direpoti olehku, makanya meninggalkanku pada Papa. Dan sekarang beginilah kami, hidup berdua seperti ini…”

“Maafkan aku Blanche, kamu tidak perlu menceritakannya jika merasa tidak nyaman.”

Blanche menggelengkan kepala, “Dulu aku merasa tak nyaman cerita hal seperti ini, tapi semakin dewasa, aku semakin sadar. Kenapa aku harus sedih? Hidupku baik-baik saja walaupun tanpa Mama,” ucap Blanche sambil menggigit apelnya.

Amy mengangguk setuju, “Papamu sungguh Papa yang hebat. Aku kagum padanya,” ucap Amy. 

“Jangan kagum, nanti jatuh cinta, loh…” goda Blanche, dan tentu saja langsung membuat wajah Amy merona malu.

Tok. Tok. Tok.

“Siapa?” Tanya Blanche saat mendengar pintu kamarnya di ketuk.

“Papa,” jawab Lucien dari balik pintu.

Mendengar suara Lucien, jantung Amy kembali berdebar hebat. Aduuh, kenapa dia jadi terus terusan salting begini!

“Masuklah Pa, ada apa?” jawab Blanche.

Lucien membuka pintu kamar Blanche dan masuk dengan  penampilan yang luar biasa tampan.

Dia mengenakan sweater turtleneck warna hitam sebagai dalaman, dan melengkapinya dengan jas kasual dengan warna senada. Jam tangan Rol*x yang terlihat sangat mahal melingkari lengan kekarnya. Kaki jenjangnya pun dibungkus oleh celana kain yang melekat pas sekali. 

Rambutnya tersisir rapi ke belakang, dan rahang kerasnya dihiasi bulu-bulu lembut yang belum sempat dia cukur tapi malah memberi kesan maskulin dan misterius. Hanya satu kata yang tepat untuk menggambarkan penampilan Mr Beaufort, yaitu sempurna.

“Papa? Mau kemana?” Tanya Blanche heran.

“Papa mau mengantar Amy pulang, sekarang sudah jam delapan malam. Bukankah asramamu tutup jam Sembilan?” ucap Lucien sambil menatap Amy dengan intens.

1
sunshine wings
Nah.. Lengah kan.. 🤨🤨🤨🤨🤨
Tamie: pacaran bae jadilengah 😄
total 1 replies
sunshine wings
🤭🤭🤭🤭🤭
sunshine wings
Wah! Kembang setaman Amy.. 🥰🥰🥰🥰🥰
Tamie: 🤭🤭🤭...
total 1 replies
sunshine wings
hahaha . pawangnya Amy..
sunshine wings
🥰🥰🥰🥰🥰
Tamie: mleyot g tuh 🤭🤭
total 1 replies
sunshine wings
hubungi papanya Blanche, Amy..
sunshine wings
Jangan coba² 🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️🤷🏻‍♀️
Tamie: belum tau siapa Lucien dia 😏😏
total 1 replies
sunshine wings
Betul apa katanya Amy.. Enak saja ngatain orang yg nggak² 😏😏😏🙄🙄
sunshine wings
Papanya toh..🥰🥰🥰🥰🥰
Tamie: 🤭🤭🤭.....
total 1 replies
sunshine wings
Apa mungkinkah pria yg diselamatkan Amy itu ayahnya ato kakanya Blanche?
🤔🤔🤔🤔🤔
Tamie: jàwabannya ada di bab berikutnya 😎🤭
total 1 replies
sunshine wings
Lanjutkan saja Amy.. Kalo orangnya bae sepatutnya gak masalah ya..
Tamie: bener banget, G usah dengerin gosip 😄🤭
total 1 replies
sunshine wings
Semangat Amy 💪💪💪💪💪
Semua akan indah pada waktunya..
Karma tidak akan salah tempat..
❤️❤️❤️❤️❤️
sunshine wings
Cepat Amy!!!
Jangan beri kesempatan pada lintah penghisap darah!!!
💪💪💪💪💪❤️❤️❤️❤️❤️
Tamie: pasti semua bakal kena balasan satu persatu 😎😎
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!