NovelToon NovelToon
Hanya Ibu Dari Anakmu

Hanya Ibu Dari Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Nikah Kontrak / Pengganti / Percintaan Konglomerat
Popularitas:192.4k
Nilai: 5
Nama Author: santi.santi

Safa, gadis dari kalangan atas terpaksa menawarkan diri untuk menjadi istri dari Lingga, seorang CEO terkemuka demi menyelamatkan Perusahaan orang tua angkatnya.

"Ayo kita menikah. Aku akan melahirkan anak untukmu, asal kamu mau menolong Papaku"

"Kau yakin mau menikah dengan ku?"

"Aku yakin!"

Safa menjawabnya dengan tegas. Tanpa memikirkan suatu saat nanti hatinya bisa goyah dan mencintai Lingga.
Tapi sayangnya hati Lingga telah mati, dia hanya mencintai Asyifa tunangannya yang telah meninggal dunia. Lingga menikah hanya karena paksaan orang tua serta untuk melahirkan penerus keluarganya.

"Dia sangat mencintai anaknya, tapi tidak dengan wanita yang melahirkan anaknya" ~ Safa ~

Bagaimana nasib Safa saat Lingga pulang membawa wanita yang wajahnya begitu mirip dengan Asyifa? Apa yang akan Safa lakukan disaat dia sendiri sedang berjuang antara hidup dan mati?
Akankan Safa bertahan atau merelakan suaminya bahagia dengan wanita itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Banyak bicara

Safa benar-benar menyendiri di kamar mandi dengan begitu lama. Dia tidak peduli dengan Lingga yang masih ada di kamar atau pergi. Kalau saja Safa tidak ingat dengan Kendra, pasti sampai saat ini Safa masih betah di kamar mandi.

Setelah dua jam lebih berada di kamar mandi, Safa akhirnya keluar dari sana. Namun dengan wajah yang sudah bersih meski masih meninggalkan sisa-sisa tangisannya. Wajah sembab, mata bengkak dan juga hidung yang memerah.

Tapi begitu ia keluar dari kamar, pemandangan yang ia lihat adalah Lingga yang sedang memberikan susu pada Kendra.

Safa kembali gugup, dia ingat berapa beraninya dia saat menjawab Lingga tadi, hingga membuatnya canggung sendiri saat ini. Dia sendiri masih berdiri di pintu kamar mandi, rasanya enggan untuk mendekat pada Lingga.

"Tadi Kendra menangis karena haus, untung saja masih ada sisa asi yang dibawa" Lingga menggerakkan kepalanya untuk menatap Safa.

"Maaf aku terlalu lama di kamar mandi, aku nggak dengar suara tangisan Kendra"

"Tidak papa, aku tau kamu butuh waktu sendiri, aku minta maaf untuk itu"

Telinga Safa kembali berdengung saat Lingga mengucapkan kata anehnya. Kening Safa jiga ikut berkerut. Sejak kapan Lingga bicara dengannya dengan santai seperti itu. Padahal biasanya sering menggunakan kata kau untuk Safa.

"Biar Kendra sama aku Mas, kalau kamu mau mandi. Atau mau aku siapkan airnya?"

"Tidak usah, kamu tidurkan Kendra saja biar aku siapkan sendiri"

Safa mengangguk kemudian mendekat untuk mengambil Kendra dari Lingga.

"Malam ini tidur di sini saja. Sudah terlalu malam untuk pulang" Ucap Lingga sebelum menuju ke kamar mandi.

"Iya Mas" Safa hanya bisa menurut, meski dia tak tau nanti akan tidur di mana. Mungkin dia akan berakhir di sofa yang cukup lebar itu.

Safa mengajak Kendra untuk berbaring di ranjang. Putranya itu tumbuh dengan sehat dan tubuhnya mulai berisi.

"Papa mu itu sebenarnya kenapa sih sayang? Kok dari kemarin aneh banget ya?" Safa mengecupi tangan kecil Kendra.

Safa kembali sadar akan apa yang ia lakukan tadi. Dia benar-benar terlalu berani. Sejak tadi di kamar mandi, Safa juga bersiap akan kemarahan yang akan ia terima dari Lingga. Tapi ternyata setelah dia keluar dari kamar mandi, Lingga bersikap biasa saja, tak sesuai dugaan Safa kalau Lingga akan memarahinya karena terlalu membahas tentang perasaan.

Tok..tok..

"Iya?" Sahut Safa sembari berjalan menuju pintu.

"Saya Taufan Nyonya!"

Cklek...

Safa membukakan pintu untuk asisten suaminya itu.

"Pak Taufan cari Mas Lingga ya? Mas Lingga lagi mandi, mau tunggu dulu?"

"Tidak Nyonya, saya cuma mau mengantar makanan pesanan Tuan Lingga" Taufan memberikan beberapa kantong yang ia bawa pada Safa.

"Terima kasih Pak Taufan"

"Sama-sama Nyonya"

Safa lekas membawa makanan pesanan Lingga ke dalam. Dia juga langsung membuka dan menyiapkannya untuk Lingga.

"Ternyata makanan kesukaan ku sama Mas Lingga sama" Gumam Safa begitu melihat semua makanan yang dipesan Lingga adalah makanan yang ia suka.

"Sudah datang makanannya?"

Safa menoleh pada Lingga yang keluar kamar mandi sambil menggosok rambut basahnya.

"Sudah Mas, maaf aku buka semua biar kamu bisa langsung makan"

"Tidak papa, ayo kita makan dulu!" Ajak Lingga yang langsung duduk di samping Safa.

"A-aku juga Mas?"

Lingga mengernyitkan keningnya, seperti merasa heran dengan pertanyaan Safa.

"Memangnya aku bisa menghabiskan makanan sebanyak ini?"

"I-iya Mas, a-aku makan"

Safa sendiri sebenarnya juga lapar. Apalagi dia melihat makanan yang ia suka ada dihadapannya, cacing diperutnya langsung meronta-ronta minta diberi makan.

Tapi sebelum itu, Safa mengambilkan untuk Lingga. Tak ada penolakan dari pria itu sama sekali. Lingga hanya diam dan menerima apapun yang diambilkan oleh Safa.

Setelah memberikannya pada Lingga, dia mengambil untuknya sendiri. Mereka mulai menyantapnya dengan diam, sampai Lingga membuka pembicaraan di antara mereka.

"Bagaimana penjualan produk skin care mu?"

Safa hampir tersedak karena tiba-tiba Lingga menanyakan tentang skin care miliknya. Safa juga ingat jika Lingga sempat membahas tentang usahanya itu. Tapi Safa tak pernah bertanya lebih lanjut darimana Lingga tau tentang semua itu.

"Kalau di ukur dari peluncuran produk pertama kali sekitar empat bulan yang lalu, penjualannya bagus dan terus meningkat setiap bulannya" Jawab Safa dengan keheranan, tak biasanya Lingga ingin tau tentang kehidupan Safa.

"Penjualan produk itu tergantung marketing, selain dari kualitas produknya. Kalau marketing mu tidak bagus, mau sebagus apapun produknya, tetap tidak akan di kenal dan tidak akan masuk pasaran dengan mudah"

Bukannya menanggapi, Safa malah terpaku pada Lingga yang menurutnya cukup banyak bicara sejak tadi. Baru kali ini Lingga bicara dengan santai seperti itu.

"Kenapa?" Tanya Lingga karena merasa diperhatikan.

"I-ya Mas, aku juga sudah mulai menggandeng influencer ternama sebagai BA, dan juga memasarkannya melalui media sosialnya" Safa gelagapan karena Lingga menyadari

"Hmm, jaman sekarang marketing seperti itu memang lebih menjanjikan dan hasilnya langsung terlihat jelas"

"Iya Mas"

Safa tak tau apa yang saat ini Lingga lakukan, pria itu malah mengotak-atik ponselnya.

Ting...

Safa melirik ponselnya karena ada sebuah notifikasi.

"Mas, i-ini?" Safa terkejut karena Lingga mengirimkan uang ke rekeningnya dengan jumlah yang begitu banyak.

"Gunakan uang itu untuk membayar jasa influencer. Kalau yang pengikutnya bayak, pasti mahal"

"Tapi Mas, ini terlalu banyak"

"Kalau begitu, gunakan untuk lainnya. Terserah mau kamu gunakan untuk apa, aku sudah memberikannya padamu"

Tanpa diberi kesempatan untuk menolak, Lingga sudah meninggalkan Safa masuk ke kamar mandi lagi. Kemudian tak lama pria itu keluar dengan wajah basah, tampaknya hanya mencuci muka dan menggosok giginya.

Safa juga telah membersihkan sisa makanan mereka di atas meja. Dia juga langsung membersihkan muka kemudian keluar lagi, dan sekarang dia dibuat canggung karena Lingga sudah lebih dulu tidur di ranjang.

Safa berjalan mendekat untuk mengambil bantal. Tapi menurutnya, tidur di sofa juga tak terlalu buruk karena sofa di kamar itu empuk dan lebar.

"Mau ke mana?" Tanya Lingga yang kembali membuka mata.

"Aku akan tidur di sofa Mas. Biar Kendra di sini sama kamu. Nanti kalau aku tidak dengar Kendra nangis, tolong bangunkan aku"

"Kenapa harus di sofa? Apa kasurnya kurang lebar?"

"M-maksudnya Mas?" Safa bukannya tidak dengar, tapi dia tidak tau maksud Lingga.

"Tidurlah di sini, kasihan Kendra kalau bangun dan cari Mamanya!"

1
Ari Atik
wah apakah lingga dah sadar?

tpi gk seru,kalau dia nggak ngerasain di acuhkan safa...
Ari Atik
,hebat kmu safa sudah berani menghadapi lingga....
Ari Atik
sakit baget rasanya...

aduh safa kapan sih kmu capeknya makan hati terus,apa nggak stresss?
Rina rosdiana
up lagi donk kk
tambah penasaran ma alur ceritanya kk
Bunda SalVa
kalo sampe Lingga marah mendingan kamu tinggal aja Fa atao mau kita bantu nabok bareng2 😄😄

ayoo up lagi kak, makin seru nih 💪🏻💪🏻🤭🤭
Ari Atik
lanjutjan..
Ari Atik
ngikut alurnya saja...
semoga happy ending...

next...
Bunda SalVa
betul Safa tetap bentengi hatimu jangan mudah terlena dengan perhatian Lingga....biarlah Lingga yang mengejarmu jangan sebaliknya
Ari Atik
lanjut...
Yuliana Tunru
jgn takut safa kau cuma membela dirimu dari irqng2 yg jqhat entqh salah safa dimn hingga mami x syifa kyk gitu
Ari Atik
aduh......

aq berharap,dan mengharap banget titik dimana lingga menyesali semuanya,tpi disaat safa sudah mati rasa,dn capek smaa lingga...
Dian Isnawati
lanjut tambah up 1 lg kak
Ari Atik
/Sob//Sob//Sob/

sampai kapan harus seperti ini?
kuat safa,semoga berakhir dg kebahagiaan...
Ari Atik
hemmmm...
lanjut....
Ari Atik
nggak ada part yg nggak bikin aq nyesek...
Yhenny Pudji
ncene edan, mak e syifa
hmmm muncul dri otak sbelah mna pikiran sperti itu
Rina Wati.S
jgn takut safa, emang itu kenyataan. kamu harus jd wanita yg kuat.
Uthie
siapa tuhh yg terang-terangan berkata begitu 🤨😡
sryharty
kalo lingga marah berarti lingga laki2 bloon,,
Andriyani Lina
mudahan saja Lingga dengar ucapan dari mamanya siyfa.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!