Transmigrasi Alexa

"Jadi apa yang ingin kau katakan?" tanya Alexa yang sudah menyandarkan tubuhnya dikepala ranjang. Kevin juga menyandarkan tubuhnya disamping sang istri.

"Ayahmu tadi datang ke kantor." Alexa langsung menatap ke arah suaminya. Wajahnya terlihat kebingungan.

"Ayahmu meminta suntikan dana untuk menopang perusahaan kalian yang omsetnya mulai menurun." jelas Kevin yang membuat Alexa bingung. Masalahnya dia tidak tahu tentang perusahaan ayahnya, maksudnya ayah dari Alexa yang asli.

Kevin yang tidak mendapat respon apa-apa langsung tersadar saat melihat wajah bingung istrinya.

Dia lupa jika Alexa amnesia, jadi wanita itu tidak mengingat apapun yang berhubungan dengan masalalunya.

"Maaf aku lupa menjelaskannya. Intinya keluargamu memiliki bisnis kosmetik dan sekarang sudah berkembang dengan pesat hingga ayahmu mampu mendirikan perusahannya sendiri." jelasnya sambil menatap ke arah Alexa. Wanita itu mengangguk kecil.

"Dan awalnya bisnis itu dikelola oleh ibumu tapi setelah ibumu meninggal, perusahaan itu langsung jatuh ke tangan ayahmu dan sekarang pewarisnya adalah Jessica." lanjut Kevin yang memelankan suaranya diakhir kalimat. Kenyataan pahit yang harus diketahui oleh istrinya.

Wajah Alexa terlihat menegang, sekarang dia tahu penyebab Jessica senang saat dirinya hilang ingatan. Jadi semuanya karena itu. Sepertinya adik tirinya itu memiliki ambisi untuk mengambil apapun yang dia punya.

"Lalu bagaimana keadaan perusahaan itu?" tanyanya sambil menatap lekat mata suaminya.

"Bisnis ayahmu merosot, penyebabnya adalah karena pacar Jessica yang merupakan mantanmu melakukan penggelapan dana perusahaan." jelas Kevin yang membuat Alexa syok. Informasi ini benar-benar baru.

Sepertinya banyak hal yang belum dia ketahui tentang hubungan Jessica dan dirinya. Kenapa wanita itu menjebaknya, lalu mengambil keluarga dan perusahaan milik ayahnya. Ada yang aneh.

Grep...

Alexa memegang kedua bahu suaminya membuat Kevin terkejut karena jarak mereka yang sangat dekat.

"Kevin, tolong katakan padaku bagaimana hubunganku dengan Jessica dulu?" pintanya penuh harap.

Sebenarnya banyak yang diketahui Kevin, tapi dia memilih menyimpannya karena hubungan antara dirinya dengan Alexa dulu tidak terlalu baik.

Tapi sekarang, dia merasa cukup dekat dengan wanita itu, bahkan Alexa sudah tidak malu lagi membuka baju didepannya.

"Berjanjilah padaku untuk tidak berubah lagi setelah mendengar ceritaku." pinta Kevin dengan nada serius.

Alexa memandangnya dengan ragu, dia pun tidak tahu bagaimana akhir hidupnya, apa dia akan mati dan Alexa kembali ke tubuhnya, atau dia tetap selamanya memakai raga ini. Itu semua kehendak Tuhan dan dia tidak bisa menjamin apapun pada pria itu.

Tapi dia sudah berjanji pada Alexa untuk membantu wanita itu menyelesaikan masalahnya.

"Janji." jawab Alexa lantang. Kevin tersenyum puas. Perlahan dia mulai mendekatkan wajahnya pada wanita itu.

"Jika kau mau memulai hubungan ini dari awal, aku akan membantumu menyelesaikan masalahmu." ucap pria itu tepat ditelinganya.

Tubuh Alexa langsung meremang saat bibir pria itu sengaja menyentuh telinga nya.

"Maksudnya?" tanyanya sambil menahan nafas karena wajah pria itu sangatlah dekat.

"Kita menjadi pasangan suami istri pada umumnya, kau cobalah untuk menerimaku dan aku akan mencoba menerimamu, aku berjanji akan menjagamu dan Kay." ucap Kevin yang membuat wajah Alexa langsung memerah, secara tidak langsung pria itu mengutarakan perasaannya kan?.

Eh tidak tahu. Tapi tidak salah kan menerima tawarannya.

"Kau tahu Alexa, hanya aku yang bisa membantumu menyelesaikan masalah ini." sambung pria itu yang membuat Alexa langsung setuju.

"Baiklah, aku setuju." lagipula dia tidak memiliki informasi apa-apa tentang kehidupan Alexa yang asli. Setidaknya ada Kevin yang bisa menjaganya kan, kalau dari informasi yang dia dapatkan, Jessica adalah penyebab hidup Alexa hancur.

"Mulai hari ini kita tidur bersama ya." putus Kevin yang membuat mulut Alexa ternganga. Haruskah?.

"Baiklah aku setuju, tapi ceritakan dulu bagaimana hubunganku dengan Jessica?" tanyanya sebal karena pria itu tidak kunjung bercerita dan malah meminta banyak hal.

Kevin terkekeh kecil lalu mengelus rambut istrinya dengan lembut. Perlahan dia tarik tubuh kecil itu lalu memeluknya. Tubuh Alexa langsung menegang saat berada dipelukan suaminya.

"Maaf aku harus memelukmu, ini cara terbaik agar kita bisa semakin dekat." bisik pria itu. Alexa mengangguk paham lalu melingkarkan tangannya di leher Kevin. Pria itu yang memintanya jadi akan dia turuti.

Setelah memastikan posisi mereka nyaman, Kevin pun mulai berbicara.

"Sebenarnya aku tidak tahu banyak tentangmu dan Jessica, tapi sebelum aku menikahi mu, aku sempat mencari tahu informasi tentang keluargamu." ucap Kevin yang membuat Alexa mengangguk paham.

Lagipula itu bukan hal yang aneh.

"Ada satu hal yang harus kau tahu, Jessica, wanita itu sudah mengincar mu sejak SD." ucap Kevin yang mulai mengelus pinggang Alexa, membuat wanita itu sedikit kegelian.

Apa ini?, Alexa mengerutkan keningnya, dia bingung, masalahnya dia tidak memiliki memori apapun milik Alexa. Seharusnya wanita itu saja yang ada disini.

"Yang aku tahu, Jessica sangat menginginkan hidupmu, memiliki keluarga yang utuh, teman yang banyak dan juga kekayaan yang berlimpah, sayangnya dia tidak tahu jika harta yang keluargamu miliki semuanya milik ibumu."

Deg....

Entah kenapa matanya mulai memanas. Sekelebat bayangan itu muncul di benaknya.

"Dan saat kau SMA, ibumu mengalami kecelakaan hebat yang menyebabkannya meninggal ditempat." sambung Kevin yang membuatnya memejamkan matanya, Alexa memberinya ingatan tentang hari naas itu. Dia juga ikut merasakan kesedihan yang dirasakan Alexa, perlahan air matanya mulai mengalir.

"Belum ada sebulan kematian ibumu, ayahmu tiba-tiba menikah dengan Clarisa yang merupakan ibu Jessica." bisik Kevin yang sadar jika istrinya mulai menangis. Dia eratkan pelukannya, dan sore ini Alexa menangis hebat dipelukan suaminya.

Dan Kevin memutuskan untuk menghentikan ceritanya, takut jika istrinya tidak bisa berhenti menangis.

"Sttt, jangan menangis, aku janji akan membantumu mendapatkan kembali apa yang sudah direbut oleh wanita itu." ujar Kevin yang mengelus punggung Alexa.

Keduanya larut dalam suasana yang menyedihkan itu hingga tidak menyadari jika Kay sudah kembali dengan Cindy, babysitternya.

Wanita itu menatap nyalang majikannya yang tengah berpelukan.

"Ayah kenapa memeluk ibu?" tanya Kay yang berusaha melepaskan tangannya dari pegangan susnya, lalu perlahan naik ke atas ranjang orangtuanya.

"Ibu sedang lelah Kay, jadi ayah peluk biar hilang lelahnya." jawab Kevin yang membuat Alexa semakin mengeratkan pelukannya.

Kay sudah duduk didepan mereka. "Kay mau peluk ayah juga."

Kevin langsung membenarkan poni anaknya yang berantakan, "Kay peluknya nanti saja ya, sekarang ibu dulu." bibir anak itu langsung melengkung.

"Kay sudah makan belum?" tanyanya merubah topik pembicaraan, sebelum anaknya menangis.

Anak itu menggelengkan kepalanya. "Belum."

Kevin langsung menatap Cindy yang sedang menatapnya dalam. "Kay makan dulu dengan sus ya" dia mengode Cindy untuk segera membawa anak itu keluar.

Meskipun tidak ikhlas tapi Cindy tetap menuruti perintah tuannya.

"Ayo Kay makan dulu."

....