Heroes

“Ya. Bawa juga Ayumi ke sini.”

“Apa maksud mu?”

Tentu saja Fellipe terkejut dengan perintah Ortega barusan. Tapi di balik itu, dia merasa senang juga sang atasan hendak mengajak Ayumi bergabung ke dalam Oscuro. Dengan begitu, peluangnya mendekati Ayumi semakin besar.

“Aku sudah lihat biografi hidupnya. Ternyata selama ini dia bekerja serabutan, kadang sebagai pemandu wisata, kadang menjadi interpreter. Yang membuat ku tertarik, dia mengusasi lima bahasa selain bahasa Indonesia. Dia mahir berbahasa Cina, Arab, Jepang, Rusia dan Perancis. Kemampuan seperti ini yang aku butuhkan. Kamu tahu kalau klien kita berasal dari berbagai negara. Dengan adanya Ayumi bisa membantu bisnis kita lebih lancar.”

Tanpa sadar Fellipe mengangguk-anggukkan kepalanya. Secara tidak langsung dia menyetujui ucapan Ortega. Penjelasan Ortega tentang Ayumi yang menguasai banyak bahasa semakin membuat dirinya bertambah kagum pada wanita itu.

“Tapi aku harus menanyakan dulu padanya. Takutnya dia tidak bersedia.”

“Tugas mu untuk membujuknya. Bilang kalau dia bersedia menjadi interpreter untuk Oscuro, maka dia akan menerima gaji US$10.000 per bulannya.”

“Baiklah.”

Begitu panggilan berakhir, Fellipe kembali ke tempatnya tadi. Dilihatnya Hugo sudah tertidur. Pria itu kelelahan ditambah harus menahan sakit ketika peluru dikeluarkan tadi. Fellipe menarik sebuah kursi di dekat Agam.

“Luka mereka masih belum sembuh. Apa kamu bisa menghubungi seorang dokter? Luka mereka harus dijahit dan disuntik anti tetanus.”

“Got it.”

Fellipe segera menghubungi salah satu kenalannya. Dia meminta kenalannya itu untuk mengirimkan seorang dokter bedah ke penginapan yang mereka tinggali. Usai menghubungi temannya, Fellipe segera mengakhiri panggilan dan hendak membicarakan hal serius dengan kedua orang di dekatnya.

“Mario, kamu sudah membunuh Javier. Lalu apa rencana mu sekarang?”

“Aku belum tahu. Aku masih menikmati waktu libur ku.”

“Apa kamu bersedia bekerja di Oscuro?”

“Atasan mu tidak mempercayai ku. Aku tidak mau bekerja dengan orang yang tidak mempercayai ku.”

“Aku akui kalau Ortega adalah orang yang berhati-hati. Tapi dia sudah penilaian tersendiri untuk mu. Keberhasilan mu membunuh Javier adalah sebuah prestasi besar. Javier sudah banyak merugikan Oscuro dan aku yakin Ortega sangat berterima kasih kamu sudah menghabisinya.”

“Entahlah.”

Agam sengaja menarik ulur tawaran Fellipe padanya. Jika dia langsung menerima tawaran Fellipe, bisa jadi Ortega justru semakin bertambah curiga padanya.

“Bagaimana kalau kamu kembali dulu dengan ku ke Oscuro? Tinggalah di sana beberapa waktu sampai kamu mendapatkan keputusan.”

“Baiklah.”

“Dan untuk mu, aku berterima kasih karena kamu sudah menyelamatkan ku. Kenapa kamu melakukan itu? Javier bisa saja membunuh mu.”

“Sebenarnya aku tidak berniat menolong mu, maaf. Kebetulan saja aku lewat dan melihat mu dalam bahaya. Aku refleks melakukan itu, mendorong tubuh mu. Dan ketika dia menodongkan senjata pada ku, aku baru sadar kalau aku sudah melakukan kesalahan.”

“Jadi kamu menyesal sudah menolong ku?”

“Bisa jadi. Kalau aku sampai mati terbunuh saat itu, bisa jadi aku menyesal.”

“Hahaha..”

Jawaban Ayumi tak ayal membuat Fellipe tertawa. Wanita itu semakin membuatnya jatuh semakin dalam pesonanya.

“Apa kesibukan mu sekarang? Sampai berapa lama kamu akan tinggal di sini?”

“Aku akan pulang ke Indonesia lusa. Aku ke sini hanya untuk berlibur. Seorang wisatawan yang ku pandu selama di Indonesia memberikan ku tiket dan akomodasi untuk berlbur selama seminggu di sini. Waktu ku sudah hampir habis dan sudah waktunya aku pulang. Aku tidak punya cukup uang untuk terus berada di sini. Aku bukan orang kaya.”

“Kamu tidak punya pekerjaan tetap?”

“Tidak. aku bekerja serabutan. Kalau ada yang membutuhkan jasa ku sebagai pemandu wisata atau interpreter, maka aku akan bekerja. Jika tidak, aku jadi pengangguran.”

“Apa kamu sudah punya pacar?”

“Tidak. Aku masih menikmati kesendirian ku. Kenapa kamu menanyakan itu? Apa kamu menyukai ku?”

“Apa kamu mau menjadi pacar ku?”

“Tidak,” jawab Ayumi cepat tanpa berpikir lagi.

“Kenapa kamu jujur sekali,” gumam Fellipe.

Saat Fellipe akan berbicara lagi, tiba-tiba terdengar suara dengkuran Hugo yang sangat kencang, membuat tiga orang yang terjaga terkejut. Agam mengambil bantal yang ada di dekatnya lalu melemparkannya pada Hugo. Bantal mendarat tepat di atas kepala pria itu. Dia terbangun sebentar, tapi kemudian kembali tidur.

“Abaikan dia. Yumi, aku mau menawarkan pekerjaan pada mu.”

“Pekerjaan apa?”

“Sebagai interpreter.”

“Di mana?”

“Oscuro.”

“Oscuro? Apa itu nama perusahaan?”

“Bukan. Itu nama sebuah organisasi internasional. Kami bergerak di bidang perdagangan lintas negara. Atasan ku sedang mencari seorang interpreter dan menawarkan pekerjaan untuk mu.”

“Apa aku mengenal bos mu? Kenapa dia tiba-tiba menawarkan pekerjaan pada ku?”

“Tidak. Sebenarnya aku mengirimkan foto mu pada teman ku. Dia mencari tahu soal mu dan atasan ku tertarik dengan kemampuan mu. Apa kamu bersedia?”

Ayumi terdiam sebentar. Dia masih memikirkan tawaran Fellipe yang terkesan mendadak. Tahu kalau Ayumi masih mempertimbangkan, Fellipe terus berusaha meyakinkan wanita itu. Agam yang sedari tadi hanya menyimak pembicaraan merasa kalau ada yang disembunyikan oleh Ayumi. Dia merasa wanita itu juga tengah menarik ulur Fellipe. Mencari kesempatan untuk masuk ke dalam Oscuro, entah apa motifnya.

“Berapa gajinya?”

“!0.000 dollar.”

“Dollar apa?”

“Amerika.”

Terdengar siulan Ayumi. Tawaran yang diberikan Fellipe sangat menggiurkan. Seumur hidup, belum tentu dia akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji fantastis sebesar itu.

“Gaji sebesar itu tidak datang dengan situasi mudah, benar kan? Pasti ada hal-hal yang perlu aku penuhi atau taati, benar bukan?”

“Selama bekerja dengan kami, kamu akan tinggal bersama kami. Dan kamu wajib menjaga kerahasiaan organisasi kami dan memutuskan hubungan dengan dunia luar, termasuk keluarga mu. Kalau kamu mematuhi aturan yang kami buat, kami akan menjamin hidup mu.”

“Baiklah, aku terima tawaran mu.”

“Yes!”

Terdengar teriakan senang Fellipe. Akhirnya dia memiliki kesempatan untuk mengenal Ayumi lebih dekat. Sesaat kemudian terdengar ketukan di pintu. Dokter bedah yang dipesan Fellipe sudah datang. Agam membangunkan Hugo. Bergantian dokter bedah tersebut menjahit luka Ayumi dan Hugo.

***

Sesuai dugaan Agam, Ayumi menerima tawaran Fellipe bergabung dengan Oscuro. Harus diakui akting wanita itu cukup bagus untuk menutupi keinginan sebenarnya untuk memasuki organisasi rahasia itu. Pria mulai menyadari niat Ayumi ketika wanita itu mengajak Fellipe menari dengannya saat perayaan ulang tahun salah satu penghuni hotel.

Kemudian kemunculan Ayumi di saat Fellipe dalam keadaan genting, Agam tahu kalau Ayumi memang diam-diam mengikuti Fellipe. Semua cctv yang ada di hotel diminta diretas oleh Armin dan meminta pria itu menghapus rekaman Ayumi yang sedang mengikuti Fellipe. Jangan sampai Imanuelle mendapatkannya lebih dulu.

Perjalanan mereka pulang ke Bir Tawil terbilang lancar. Ortega menyambut langsung kedatangan Fellipe, Hugo, Agam dan member baru mereka, Ayumi. Ortega meminta Fellipe dan Hugo mengikutinya ke ruangan. Baru saja mereka masuk ruangan, Imanuelle ikut bergabung. Pria tinggi kurus dan berkacamata itu adalah salah satu orang kepercayaan Ortega.

“Aku sudah melihat dan mendengar apa yang terjadi saat di Gregory dan aku sangat kecewa pada mu, Hugo.”

“Maafkan aku. Aku sadar sudah bertindak gegabah. Aku meremehkan kemampuan Javier.”

“Dan dari kecerobohan mu, Piere yang menjadi korbannya.”

“Maafkan aku.”

“Aku meminta mu mengawasi Mario, bukan bertindak gegabah seperti itu!”

“Maafkan aku.”

Hanya itu yang keluar dari mulut Hugo. Pria itu sadar kalau sudah mengecewakan kepercayaan Ortega padanya. Dan dia juga sadar kalau ada konsekuensi dari perbuatan cerobohnya. Sekarang kepercayaan Ortega sudah berkurang bahkan mungkin hilang padanya.

“Jadi benar kamu menyuruh Hugo dan Piere untuk mengawasi Mario?” tanya Fellipe dengan nada kesal.

“Aku mengirim mereka untuk mengawasi dan membantunya.”

“Dan membunuhnya?” sambung Fellipe.

“Kalau dia gagal menjalankan tugas, ya aku memerintahkan mereka membunuh Mario. Karena aku tidak mau punya tentara gagal.”

“Tapi buktinya tentara kepercayaan mu gagal membunuh Javier. Mereka menjebak Mario, mengirimkan anak buah Javier untuk menghabisinya. Lalu Hugo dan Piere sok menjadi pahlawan dengan mencoba membunuh Javier. Tapi kenyataannya Piere terbunuh, aku pun nyaris terbunuh karena rencana bodohnya! Siapa yang menyelamatkan ku? Mario! Dua kali dia menyelamatkan hidup ku! Aku kecewa pada mu Ortega. Aku pikir kamu mempercayai ku, aku benar-benar kecewa.”

Fellipe meremat rambutnya kasar. Pria itu berjalan mondar-mandir di dalam ruangan. Dia benar-benar kecewa dengan sikap Ortega. Apa yang dikatakan Mario benar adanya.

“Maafkan aku, Fellipe. Aku tahu aku salah. Sesuai keinginan mu, Mario ku terima di Oscuro.”

“Kamu pikir dia mau?”

“Apa dia menolak?”

“Ya. Dan aku membujuknya untuk tinggal sementara di sini. Semoga saja dia mau berubah pikiran.”

“Aku serahkan dia pada mu. Lalu bagaimana dengan Ayumi?”

“Dia bersedia.”

“Oke. Tunjukkan kamarnya dan beri dia kartu akses agar dia masuk ke mana pun.”

Hanya anggukan kepala yang diberikan Fellipe. Dia keluar dari ruangan, lalu menemui Ayumi yang masih menunggu di ruang santai dengan Agam. Fellipe langsung membawa wanita itu ke kamar di sayap kanan, khusus kamar wanita. Di Oscuro ini hanya ada sembilan perempuan dan Ayumi menjadi perempuan ke sepuluh.

Setelah mengantarkan Ayumi ke kamarnya, dia mengajak wanita itu berkeliling. Pria itu juga mengajak Agam. Saat itu dia belum sempat mengajak Agam berkeliling karena langsung pergi Bahama keesokan harinya.

***

Cerita Agam yang berhasil membunuh Javier langsung tersiar ke seluruh Oscuro. Banyak yang mengagumi kemampuan Mario, tapi banyak juga yang tidak menyukainya. Yang tidak menyukainya karena merasa terancam posisi orang kepercayaan Ortega akan jatuh pada pria itu. Kebanyakan dari mereka berlomba-lomba untuk menjadi orang kepercayaan Ortega.

Salah satu orang yang tidak menyukai Agam, datang mencari pria itu. Agam yang sedang berada di dapur diajak ke ruang latihan. Walau enggan, akhirnya dia mengikuti Jerry. Ayumi yang tahu, bergegas mencari keberadaan Fellipe. Wanita itu khawatir dengan keselamatan Agam.

Sesampainya di ruang latihan, Agam dibawa ke depan sebuah meja. Di atas meja terdapat dua buah pistol dan dua buah peluru. Banyak tentara Oscuro yang ingin melihat battle yang digagas Jerry.

“Aku ingin melihat seberapa hebat diri mu.”

“Aku tidak berminat.”

“Kalau kamu tidak mau bermain dengan ku, aku akan menembaknya.”

Jerry mengarahkan senjata yang ada di belakang pinggangnya ke kepala Ayumi. Wanita itu baru saja tiba di ruang latihan bersama Fellipe.

“Apa mau mu?”

“Kita bongkar pistol ini lalu memasangnya kembali plus memasukkan peluru. Yang pertama selesai memasang senjata boleh menembak lawannya. Bagaimana?”

***

Masih banyak halangan buat Agam🤔