NovelToon NovelToon
Cinta Setelah Luka

Cinta Setelah Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pengganti / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Poligami
Popularitas:91.9k
Nilai: 5
Nama Author: Shann29

Aliya harus menelan pil pahit saat tunangannya ingin membatalkan pernikahan lalu menikahi Lisa yang tak lain adalah adik kandung Aliya sendiri. Demi mengobati rasa sedih dan kecewa, Aliya memutuskan merantau ke Kota, namun siapa sangka dirinya malah terjerat dengan pernikahan kontrak dengan suami majikannya sendiri. “Lahirkan anak untuk suamiku, setelahnya kamu bebas.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Apartemen mewah milik Tania sore itu terasa tenang. Hanya suara gesekan kain pel yang digerakkan dengan telaten oleh Aliya yang terdengar, berpadu dengan alunan lembut dari lagu lawas yang diputar pelan lewat ponselnya. Ia bersenandung kecil sambil mengelap meja, menyapu debu, lalu merapikan bantal sofa yang memang sejak awal sudah tertata rapi.

Hampir dua bulan sudah ia bekerja di bawah Tania. Hidupnya kini berubah drastis: dari seorang gadis desa yang dihantam pengkhianatan keluarga sendiri, hingga kini bisa tidur nyenyak di kasur empuk apartemen kota dan menerima gaji besar yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Aliya belajar untuk selalu berhati-hati, bekerja sebaik mungkin, dan tidak pernah mengeluh sedikit pun. Baginya, pekerjaan ini adalah penyelamat.

Namun sore itu, ketika Aliya tengah sibuk mengelap meja ruang tamu, Tania yang baru saja selesai mandi keluar dengan rambut basah tergerai. Tangannya memegang sebuah vape elektrik beraroma buah yang mengepul tipis. Sorot matanya dingin, namun senyumnya samar.

“Aliya,” panggilnya tiba-tiba.

Aliya tersentak kecil, segera menegakkan tubuh. “I… iya, Nyonya?”

Tania berjalan pelan menuju sofa, duduk santai, lalu mengisap vape-nya sekali lagi sebelum melepaskan uap ke udara. “Sudah hampir dua bulan kamu bekerja di sini. Betah?”

Aliya menunduk sopan. “Betah, Nyonya.” Jawabannya tulus. Meski pekerjaannya sederhana, baginya ini jauh lebih baik daripada hidup dalam pengkhianatan di rumah sendiri.

Tania mengangguk pelan. “Selama hampir dua bulan ini, aku perhatikan kamu tidak pernah sekalipun minta izin pulang ataupun keluar. Keluargamu di mana?”

Pertanyaan itu membuat dada Aliya sesak. Matanya berusaha menahan air, namun suara lirihnya tetap terdengar bergetar. “Keluarga saya jauh, Bu. Di desa.”

“Tidak ingin pulang? Tidak ingin berkunjung, menemui keluargamu?” Tania kembali bertanya, kali ini tatapannya menusuk seakan ingin mengorek lebih dalam.

Aliya menggenggam erat kain lap di tangannya, ragu menjawab. Ada ketakutan di hatinya. “Apa… apa Ibu akan memecat saya?” tanyanya cemas.

Tania menghembuskan asap vape, lalu menatap Aliya lama. Bibirnya melengkung kecil. “Tidak, tentu saja tidak. Justru aku ingin memberimu pekerjaan lain. Tentunya… bekerja untukku.”

Aliya menghela napas panjang, lega. Sejenak ia menunduk, hampir tertawa karena rasa takutnya tadi. “Saya kira Ibu ingin memecat saya.”

“Aku hanya bertanya. Lalu… kenapa kamu tidak ingin pulang?” suara Tania kini lebih lembut, meski dalam hati ada sesuatu yang sedang ia rencanakan.

Aliya terdiam beberapa saat. Ia menimbang apakah harus jujur atau tidak. Namun sorot mata Tania membuatnya merasa tak ada jalan lain selain menceritakan semua. “Karena di sana… tidak ada lagi rumah untuk saya.”

Tania menaikkan alis, memberi isyarat agar Aliya melanjutkan.

Dengan suara serak, Aliya menceritakan masa lalunya. Bagaimana ia dikhianati oleh tunangan yang ia cintai, sekaligus oleh adik kandung yang selama ini ia percayai. Bagaimana kedua orang tuanya malah mendukung perselingkuhan itu, membuatnya seperti orang asing di rumah sendiri.

“Jadi, saya memilih pergi, Bu. Tidak ada lagi alasan untuk pulang,” ucap Aliya lirih, matanya basah menahan tangis.

Tania mendengarkan tanpa ekspresi, hanya sesekali mengisap vape-nya. Tak ada rasa iba yang muncul dari wajahnya. Justru, semakin jelas di benaknya bahwa gadis ini memang cocok dijadikan pion untuk rencananya bersama Angkasa.

Setelah Aliya berhenti bicara, Tania meletakkan vape di meja. “Cukup.”

Aliya menunduk, takut salah bicara.

“Bersiaplah. Ikut aku ke rumah sakit,” kata Tania tiba-tiba.

Aliya menatapnya bingung. “Ke… rumah sakit, Bu?”

“Ya. Ada yang harus aku pastikan.”

Meski bingung, Aliya tak berani membantah. Baginya, selama masih bekerja dengan Tania, ia akan menuruti semua perintah. Segera ia masuk ke kamar kecilnya, berganti pakaian sederhana: blus polos dan celana panjang hitam. Wajahnya polos tanpa riasan, hanya rambut yang ia ikat sederhana.

Mereka berdua berangkat sore itu. Mobil mewah Tania melaju cepat menembus jalanan Jakarta yang padat. Sepanjang perjalanan, Aliya duduk tenang di kursi penumpang, sesekali melirik ke arah luar jendela, menikmati pemandangan kota yang masih asing baginya.

Sesampainya di rumah sakit swasta ternama, Tania langsung menuju bagian pendaftaran dengan langkah mantap. Beberapa perawat dan resepsionis menyapanya dengan penuh hormat, seolah mereka sudah mengenal sosok wanita itu.

Aliya mengikuti dari belakang, masih bingung.

Tanpa banyak bicara, Tania membawa Aliya ke ruangan dokter kandungan terkenal. Setelah berbasa-basi singkat, Tania menyampaikan maksud kedatangannya. “Dok, saya ingin gadis ini diperiksa. Lengkap. Kesehatan umum, terutama… kesuburannya.”

Aliya terperanjat. “Bu… untuk apa—”

“Diam, Aliya. Ikuti saja. Aku yang menanggung semuanya,” potong Tania dengan suara tegas.

Aliya menggigit bibirnya, lalu menuruti perintah itu. Ia menjalani serangkaian tes: pemeriksaan darah, USG, hingga tes hormon. Semua ia jalani tanpa banyak tanya, meski hatinya penuh tanda tanya.

Beberapa jam kemudian, hasilnya keluar. Dokter tersenyum hangat sambil menatap Tania. “Pasien sehat. Tidak ada masalah serius. Dan… ya, tingkat kesuburannya sangat baik.”

Aliya menatap bingung, tak tahu harus senang atau takut. Ia hanya mengangguk pelan. “Syukurlah, Nyonya. Saya sehat,” katanya polos.

Tania tersenyum samar, tapi sorot matanya menyimpan makna lain. Dalam hati ia merasa lega. Semua berjalan sesuai rencana. Gadis ini sehat, subur, dan tidak punya siapa-siapa untuk membelanya. Target yang sempurna.

Saat mereka meninggalkan rumah sakit, Aliya merasa sedikit lelah tapi juga bersyukur karena mengetahui tubuhnya sehat. Ia mengira semua ini hanya bentuk perhatian dari majikannya. Ia tak tahu, langkah-langkah kecil yang ia turuti hari ini sebenarnya adalah awal dari sebuah permainan besar yang akan mengubah hidupnya selamanya.

1
Cicih Sophiana
Aliya sangat beruntung mendapat kan suami seperti Angkasa dan keluarga nya sangat baik....
Cicih Sophiana
tapi Aliya harus bersyukur krn putus nya dgn Haris dan orang tua nya merestui mereka... klo nggak Aliya yg bernasib seperti Lisa..
Cicih Sophiana
yg jadi badai nya itu si Lisa dan Haris di rumah itu... di awali dgn perselikungan mereka...
Cicih Sophiana
ibu keras kepala dan pilih kasih liat tuh kelakuan anak dan menantu yg ibu bela...
Cicih Sophiana
Angkasa izinkan Aliya membawa orang tua nya pulang kasian kan mereka... tinggalkan Lisa dgn suami nya biar tau rasa mereka...
Cicih Sophiana
lihat lah anak yg di pilih kasih sekarang dia bahagia mendapatkan suami yg luar biasa... dia baik dia kaya raya dan sangat mencintai Aliya...
Cicih Sophiana
menantu tersayang yg di bela belain sampai anak kandung nya yg pergi... ternyata maling
Cicih Sophiana
🤭😪😭😭😭😭😭
Cicih Sophiana
hari ini pas malam minggu jg thor...
selamat malam minggu.. sehat dan bahagia sll thor
Cicih Sophiana
panggil daddy dan mommy nak..
Cicih Sophiana
tenang Angkasa Aliya mu dan calon anak mu sedang di lindungi daddy Samudra...
Cicih Sophiana
Aliya mungkin di lindungi daddy Samudra... semoga aja itu betul
Cicih Sophiana
siapa itu yg membawa Aliya... apa daddy Samudra..???
Cicih Sophiana
bagus Aliya pergi dulu untuk melindungi kandungan mu... Angkasa itu orang yg uang nya melimpah pasti akan dgn mudah menemukan mu suatu saat nanti...
Cicih Sophiana
ya udah sana Tania pergi yg jauh biar Angkasa tambah bucin sama bumil nya...
Cicih Sophiana
menurut aq sih lebih pergi dulu dari situ... cari tempat lain dulu untuk menghindari mak lampir Tania... kamu pasti di temukan kembali sama Angkasa Aliya... tenang aja krn Angkasa sdh mencintaimu
Cicih Sophiana
istri kontrak yg di cintai itu lah Aliya... wanita yg tersakiti tp sabar semoga kebahagiaan selalu bersama mu Aliya..
Dian Fitriana
update
Miss. Shann (IG: miss.shann29): Maaf kak, aku baru senin bisa update nya. Aku mendadak harus ke luar kota dan lumayan jauh, Nenekku meninggal dunia.
total 1 replies
Cicih Sophiana
Tania bilang klo dia mandul Sa... itu kesempatan kamu untuk melepaskan Tania... krn dia pasti bohong
Cicih Sophiana
keren👍Aliya tdk boleh pergi sama Angkasa... berarti Aliya sdh menjadi istri sesungguh nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!