NovelToon NovelToon
Bahagia Untuk Kanaya

Bahagia Untuk Kanaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Mengubah Takdir / Keluarga
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Kisah seorang gadis bernama Kanaya, yang baru mengetahui jika dirinya bukanlah anak kandung di keluarga nya saat umurnya yang ke- 13 tahun, kehadiran Aria-- sang anak kandung telah memporak-porandakan segalanya yang ia anggap rumah. Bisakah ia mendapatkan kebahagiaannya kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BUK- 9 : Keberanian Kanaya

Beberapa menit sebelum kedatangan seluruh anggota keluarga ke kamarnya, Kanaya masih berkutat di atas meja belajar nya. Sejak awal, dia memang tidak berencana untuk ikut makan malam bersama di meja makan, karena sudah bisa menebak ayahnya pasti akan mengungkit soal kepindahan sekolah nya yang membuat dia muak.

Sampai tiba-tiba saja, mbak Ratmi datang, membawa nampan berisi makanan padanya.

"Non, mbak siapkan makan malam untuk Non Kay. "

Kanaya yang kaget lantas menoleh. "Harusnya tidak perlu sampai repot- repot Mbak. "

"Gak repot kok Non, kan ini memang pekerjaan saya. Habis, di meja makan mbak gak liat non, jadi mbak inisiatif sendiri kesini bawain non nasi. Takutnya non lupa makan malam, " tutur wanita muda itu sambil tersenyum.

Gadis belia itu kemudian mengulum senyum tulus. Mbak Ratmi bisa di bilang adalah salah satu art yang paling dekat dengan nya, dulu waktu aria di perkenalkan di keluarga ini, mbak Ratmi masih art baru, keperibadian nya sangat pemalu, hingga pernah tanpa sengaja membuat Aria tersinggung dan protes karena tak puas dengan kinerjanya,waktu itu Kanaya datang untuk membela nya, mungkin itu sebabnya mbak Ratmi masih punya hati dengan nya. Dan di antara semua orang yang ada di rumah ini, baru mbak Ratmi yang menunjukkan kebaikan seperti ini padanya.

"Terimakasih ya, mbak, " kata Kanaya, tulus dari hatinya.

"Sama-sama non, di makan ya. " Kata mbak, Ratmi tersenyum cerah.

"Oh ya non, tadi saya gak sengaja non Aria. Dia bilang nya mau datang kesini buat ajak non makan. Tapi ternyata dia cuma berdiri di pilar dan gak nyamperin non. Padahal ngomong nya sama tuan besar, dia pengen jemput non sendiri buat ajak makan malam bareng. "

Penjelasan dari mbak Ratmi sontak membuat Kanaya terpekur, memikirkan apa maksud gadis itu dan apa rencana yang sedang di susunannya kali ini.

Mbak Ratmi heran melihat Kanaya dengan wajah yang begitu serius. "Ada apa non? apa ada sesuatu yang aneh? "

Kanaya lantas menatap kembali ke Art muda itu dan menggeleng pelan sambil tersenyum, tak ingin membuat nya khawatir. "Gak apa- apa bik, btw aku boleh minta tolong sesuatu? "

"Apa itu non? "

Semisal ada sesuatu yang buruk terjadi nanti, mbak tolong bela aku ya? "

"Hah? memangnya kenapa non? "

"Sepertinya Aria sedang merencanakan sesuatu yang buruk untuk ku. Dan saat itulah kesaksian mbak di butuhkan, tolong aku ya mbak. "

Kembali ke masa sekarang. Kanaya menatap satu persatu semua orang yang ada di depan nya dengan nyalak. Untung mbak Ratmi sempat melaporkan tindak- tanduk Aria yang mencurigakan itu hingga dia tak mudah terperangkap dalam rencana nya. Jika dulu ketika di harapkan dengan masalah seperti ini, dia hanya bisa menangis, meminta belas kasihan pada kakak- kakaknya hanya untuk sebuah maaf, tapi sekarang tidak lagi. Dia sudah muak, Kanaya yang dulu sudah tidak ada, tertinggal di panti asuhan bersama nasibnya yang tragis, sekarang hanya ada Kanaya yang akan terus melawan dan berjuang untuk dirinya.

Sementara di tuding seperti itu oleh Kanaya membuat Aria langsung ketar- ketir di tempat nya, namun hanya sesaat karena dengan cepat dia bisa menguasai keadaan. "A- apa? tuan putri? Kak naya, apa maksud mu mengatakan itu padaku? aku sama sekali tak berhak di panggil tuan putri. Lebih dari itu, bukankah kamu yang lebih berhak dengan sebutan itu? karena sebelum aku, kamu dulu yang pernah merasakan menjadi kesayangan keluarga, hiks, hiks. Sedangkan aku, aku hanyalah anak kandung yang hidup nya penuh kesengsaraan dulu barulah bisa menemukan keluargaku. "

Mulai lagi, Kanaya sudah bisa menebak. Dia pasti akan selalu menjual kesedihan nya dan mengungkit soal masa lalu nya, seolah-olah semua yang menimpa nya adalah karena Kanaya.

"Daripada kamu ribut mempersoalkan panggilan tuan putri itu, kenapa kamu tidak jelaskan saja kenapa kamu menuduh ku tanpa bukti yang jelas? Pandai sekali ya kau mengarang cerita ke semua orang, seolah-olah aku di sini yang jahat. "

"Eh lo bisa gak si, berhenti mojokin ade gue?! "sungut Jendra, pemuda itu segera maju, merasa harus ikut campur di antara perdebatan mereka. Dia yang masih dendam karena Kanaya dirinya mendapatkan tamparan dari sang ayah, tak rela jika Kanaya menang dalam perdebatan sengit ini.

" Bisa aja karena tahu Aria bakal aduin omongan lo ke kita, lo jadi pura-pura buat makan di dalam kamar. Padahal itu cuma akal- akalan lo aja kan? ngaku! "

Kanaya tersenyum sinis. Dia seolah sudah paham akan watak semua orang yang di sini, itu sebabnya dia sudah berpesan pada mbak Ratmi sebelum nya.

"Kalau emang kalian gak percaya, kalian bisa tanya mbak Ratmi. "

Kemudian di panggil lah mbak Ratmi ke hadapan mereka. Lantas mulailah di tanya- tanya oleh tuan abiyasa, perkara huru- hara yang terjadi.

Mbak Ratmi dengan wajah takut- takut kemudian menjawab. "Saya sendiri yang menghidangkan makan malam ke kamar non Kanaya. "

Semua orang membisu, saling berpandangan dengan pikiran masing- masing.

"Dan soal non Aria, saya sempat melihat nya sebelum ke kamar non Kay. non Aria sebetulnya gak benar-benar sampai ke kamar non Kay, non Aria hanya berdiri di pilar dan kemudian kembali ke meja makan saja. "

Kesaksian yang di berikan Mbak Ratmi benar-benar membuat mereka terhenyak, tapi di antaranya tak ada yang sungguh-sungguh berubah, mereka tetap memilih menutup mata dan telinga atas fakta yang sudah di beberkan.

Di sisi lain Aria, yang sudah merasa terpojok sedemikian rupa, mengeluarkan jurus andalan nya. Dia memegang kepala nya dengan wajah meringis.

"Ayah, ibu... " lenguhnya dengan keseimbangan yang tiba-tiba hilang lantas segera di tahan oleh jendra yang dengan sigap memapah pundaknya.

"Ada apa Ara? apa yang kamu rasa? " tanyanya sangat khawatir, begitupun yang lain seketika lupa dengan rasa bersalah yang sempat bersarang di hati mereka untuk Kanaya, setelah apa yang mereka lakukan padanya. Bahkan mungkin rasa bersalah itu dengan cepat hilang dengan drama yang mulai di lakukan Aria lagi.

Kanaya mengepalkan tangannya, melihat mereka yang berbondong untuk membantu Aria dan bersiap pergi, ia lantas maju dan berteriak.

"Tunggu! "

Mereka sontak menoleh padanya.

"Setelah apa yang kalian lakukan padaku, tidak adakah permintaan maaf untuk ku?! " Tidak bisa seperti ini, mereka tidak bisa pergi begitu saja tanpa permintaan maaf. Harga dirinya sudah diinjak-injak sedemikian rupa.

"Sudahlah gak usah lebay, kau pikir sebesar apa masalah ini? tak begitu besar di bandingkan kesehatan Aria saat ini, " Kata Rayyan, dengan begitu entengnya.

Jendra kemudian mendengus. "Walaupun kau bekerja sama dengan pembantu itu, aku tetap mempercayai adik kandung ku, " ujarnya dengan nada sarkas.

Kanaya merasa dadanya sesak luar biasa. Dulu, jendra adalah kakak laki-laki usil tapi tetap menyayangi nya. Sekelebat bayangan masa lalu muncul di benaknya akan Jendra.

"Kak Jendla aku ingin makan pelmennya ih, kembalikan pelmen ku! "

"Gak boleh Kanaya adikku sayang. Permen ini tak baik untuk gigimu. "

Lalu mereka akan saling mengejar memperebutkan permen itu. ya, itu dulu dan sekarang dia menyadari diantara semuanya Jendra lah yang tak akan pernah ia bisa jangkau lagi, pemuda itu sudah terlalu jauh tenggelam dalam hasutan Aria dan akan selalu membenci nya.

Kemudian Kanaya melangkah maju, berdiri di hadapan Jendra dan melayangkan tangannya.

Plak!

Semua orang terkejut dengan aksi beraninya, sedangkan Jendra yang mendapatkan tamparan, hanya bisa terperangah, tak percaya.

"Setidaknya aku harus membalas setiap hinaan dari mulut mu tadi! "

******

1
Keyraaleyababy Keyraaleya
lanjut dong thoor bagus ceritanya
Aiyaa writer
Keren
Dancingpoem
❤❤❤❤❤
nonoyy
astaga keluar dari mulut singa, masuk ke mulut buaya sunguh malang nasibmu naya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!