NovelToon NovelToon
Lihat Aku Seorang

Lihat Aku Seorang

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / CEO / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial / Crazy Rich/Konglomerat / Wanita Karir / Romansa / Tamat
Popularitas:44.8M
Nilai: 5
Nama Author: LaSheira

Termasuk dalam series Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM)

Sekretaris Han, bisakah dia jatuh cinta?

Kisah hidup Sekretaris Han, sekretaris pribadi Tuan Saga, sekaligus tangan kanan dan pengambil keputusan kedua di Antarna Group.

Dia meneruskan sumpah setia mengabdi pada Antarna Group, hidupnya hanyalah untuk melihat Tuan Saga bahagia. Bahkan saat Saga mengatakan dia bahagia bersama Daniah, laki-laki itu tidak bergeming, dia yang akan memastikan sendiri, kebahagiaan tuan yang ia layani.

Hubungannya dengan Arandita memasuki babak baru, setelah gadis itu dipecat dari pekerjaannya sebagai pengawal pribadi Nona Daniah.

Bagaimana hubungan mereka akan terjalin, akankah usaha Aran mengejar dan meraih Sekretaris Han membuahkan hasil.

Simak kisahnya hanya di novel Lihat Aku Seorang (LAS) 💖💖

ig : @la_sheira

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Daniah Di Dalam Kamar

Kejadian di kamar utama. Saat Daniah baru saja Kembali, dan para dokter sudah datang.

Alat pemeriksa sudah siap. Tiga perawat laki-laki menggangukan kepala setelah pekerjaannya selesai pada Dokter Harun. Lalu mereka pun keluar.

Wahh jadi dia nyonya Antarna Group. Hati mereka berdegub saat keluar dari ruangan, menyusuri tangga dan bertemu dengan Pak Mun di bawah. Saat keluar mereka mendengarkan penjelasan Pak Mun lalu menggangukan kepala hormat.

Padahal tadi aku mau pamer di sosial media. Gumam ketiganya bersamaan dalam hati, Namun kata-kata Pak Mun saat melepas mereka membuat mereka tak ada niatan lagi sama sekali. Bahkan dalam perjalanan keluar tak ada yang membahas kejadian apa yang baru mereka lihat.

Kembali ke dalam kamar.

Pemeriksaan kondisi bayi sudah selesai. Dokter wanita itu terlihat sedikit lega. Dokter wanita itu meraih tangan Daniah. Mengusapnya lembut.

“Sudah tidak apa-apa Nona, sekarang Nona sudah ada di rumah.”

Seorang perawat menarik tirai pemisah menutup tempat tidur dan ruang lain yang masih ada di dalam kamar. Entah kapan dia membuatnya, tapi tirai seperti ada di ruang UGD itu sudah berdiri dengan kokoh.

Seorang perawat lain sudah selesai memeriksa tekanan darah Daniah. Dia mencacat sambil menatap dokter kandungan itu penuh makna. Lalu dia keluar menyibak tirai. Dokter Harun dan Dokter kandungan senior sudah berdiri di balik tirai dengan harap-harap cemas.

Hasil tes kilat menunjukan tekanan darah Daniah yang melebihi batas normal biasanya. Detak jantung tidak stabil. Hasil USG masih menunjukan status baik, semuanya normal. Posisi bayi aman.

“Nona.”

Daniah masih menatap gamang dokter di depannya.

“Kita obati luka di lengannya dulu ya.”

Hiks. Isak yang masih kuat ia tahan sampai ia naik ke kamar, dalam perjalanan pulang tadi walaupun gemetar dia bisa terlihat baik-baik saja.

“Tolong tutup lukanya dokter.”

Kalau Tuan Saga melihat luka itu entah akan terjadi apa.

Perawat wanita yang satunya sigap membersihkan luka. Sementara dokter wanita masih menggenggam tangan Daniah yang masih terlihat cukup tegang. Pasti dia masih merasa khawatir gumam sang dokter.

“Nona pasti terkejut kan, sekarang sudah tidak apa-apa. Nona sudah ada di rumah.”

Daniah melihat wanita di hadapannya. Dia terlihat tulus dan bukan hanya untuk menenangkannya.

“Aku takut dokter. Bayiku nggak apa-apa kan Dok?” Daniah menyeka ujung matanya, yang tidak tahu kenapa bobol juga. “Bayi kami nggak apa-apa kan Dok?” Daniah memindahkan tangannya, kebagian kanan, kebagian kiri. Gerakannya masih terasa sekali.

“Nona pasti sangat takut ya, sekarang sudah tidak apa-apa. Kalau Nona mau menangis, Nona boleh menangis.”

Hiks. Sudah sedari tadi Daniah menahannya. Saat jantungnya tiba-tiba tersengat kaget. Saat tubuhnya limbung dan entah kenapa dia merasakan pandangannya kabur tadi. Bayangan kemarahan Saga kalau sampai bayinya kenapa-kenapa. Jen dan Sofia yang akan ikut terseret, tiba-tiba langsung menghantui kepalanya, silih berganti. Aran yang akan ikut disalahkan juga, membuat tubuhnya refleks menahan semuanya. Bahkan untuk sekedar mengatakan aku takut.

Perutnya yang tiba-tiba berdenyut, pinggangnya yang tiba-tiba berdenyut, membuatnya semakin ketakutan.

Dan sekarang, di hadapannya ada seseorang yang tahu ia rasakan walaupun dia tidak mengatakannya. Membuat isak kecil di ujung tenggorokannya akhirnya keluar.

“Dokter!” Pecah juga tangisnya. Membuat yang berdiri di balik tirai terkejut.

“Tidak apa-apa Nona, semuanya sudah baik-baik saja, bayi nona sangat kuat.” Dokter menyentuh perut Daniah. “Terimakasih sayang sudah berjuang bersama ibumu.” Daniah ikut tersenyum merasakan tendangan di perutnya.

“Apa dia  sudah mau lahir Dok? Kenapa aku seperti merasa ada kontrasksi.”

“Sekarang apa masih terasa?”

Daniah menggeleng. Setelah dia sampai di rumah kecemasannya pun mengurang dengan sendirinya.

“Ini kontraksi palsu bisa jadi karena Nona terkejut.”

Dokter memberi penjelasan singkat sambil masih menggenggam tangan Daniah erat. Perawat pun sudah selesai membersihkan luka dan menghapus sisa darah yang mengering. Terlihat memar dan sedikit luka kecil. Tadi setelah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh mereka tidak menemukan luka atau memar di tempat lain.

Dibalik tirai.

“Dokter saya keluar sebentar, tuan muda sudah Kembali.”

“Pak Mun tolong katakan pada Saga untuk menahan amarahnya, katakan kakak ipar masih sangat terkejut.” Pak Mun menganggukkan kepala kemudian berjalan pelan dan meninggalkan ruangan tanpa suara. Dia sayup masih mendengar isak Daniah yang ditenangkan oleh Dokter.

...***...

Harun berdiri di depan pintu. Tadinya berdiri gagah. Nyalinya sudah menciut saat melihat Saga berjalan cepat ke arahnya.

“Saga tunggu!” Panik melepas tangannya saat mata itu rasanya mau melompat kearahnya.

“Minggir!”

“Tenangkan dirimu sebentar.”

Han muncul di belakang. Tatapan Harun memohon agar menenangkan Saga, namun Han tak punya keberanian mencegah Saga.

“Tunggu sebentar, dengarkan aku dulu.”

“Apalagi! Bagaimana keadaan Niah. Minggir!” Mengeram.

“Kakak ipar mengalami shock ringan, aku tidak tahu kejadian pastinya  seperti apa di lokasi tadi, tapi itu mempengaruhinya. Tekanan darahnya naik di atas normal. Tapi, dia menahan diri, tidak dia berusaha menahan dirinya.”

“Apa maksudnya!”

Gila! Aku jadi bingung menjelaskannya pada si gila ini.

“Dia bahkan tidak berani menangis dan menahannya.” Tangan Saga yang sudah mencengkram bahu mengendur. “Karena takut kau marah, takut kau menyalahkan Jen dan Sofia atau Aran, dia menahan dirinya dengan mengatakan dia baik-baik saja.”

Han menunjukan ekspresi wajahnya dengan jelas saat nama Aran disebutkan.

“Tenangkan dirimu dulu sebelum masuk. Jangan tunjukan amarahmu atau menyebut-nyebut Jen dan Sofia.”

“Bagaimana Istriku?” Tak mau menggubris ocehan Harun tentang Jen dan Sofia.

Berjanji dulu kau mau mendengarkanku sialan!

“Dia sudah cukup tenang, tiga kali dia mengalami kontraksi, tapi karena tidak ada kontraksi lanjutan dokter menyimpulkan itu kontraksi palsu.”

“Minggir!”

“Saga.”

“Aku tahu apa yang harus kulakukan, minggir!” melihat ke arah Han. “Suruh jen dan Sofia berdiri menghadap tembok untuk introspeksi diri.”

Hukuman macam apa itu, memang mereka bocah. Harun.

“Baik Tuan, lalu…” Saat Han belum menyelesaikan kalimatnya Saga sudah membuka pintu dan masuk kamar.

Apa yang harus saya lakukan pada Arandita.

Harun cuma panik lalu menyusul Saga masuk ke dalam kamar, meninggalkan Han yang terlihat berfikir dengan serius.

Sambil menuruni tangga laki-laki itu terlihat sedikit gamang. Mungkin inilah untuk pertama kalinya dia merasa sulit mengambil keputusan. Gadis itu telah masuk terlalu dalam di hatinya.

Tidak, mungkin membiarkannya pergi memang keputusan yang paling tepat. Kesalahanku membawanya pada tuan muda. Karena keserakahanku ingin melihatnya dari dekat.

Bahkan Han pun tidak tahu, apakah dia bisa tetap berdiri tanpa bereaksi jika Tuan Saga melampiaskan kemarahannya pada gadis itu karena kelalaiannya melindungi Nona Daniah. Tapi membelanya di hadapan Tuan Saga bukankah itu jauh lebih mustahil ia lakukan.

Han menuruni tangga sudah megambil keputusan.

Sementara itu di dalam kamar.

Dokter senior yang terkejut melihat masuknya Saga langsung menundukkan kepala. Terdengar isak kecil dari balik tirai. Isak itu langsung membuat Saga membeku. Hatinya ikut tersayat. Tangannya mengeram.

Kalau saja aku tidak mengizinkannya keluar, kau pasti tidak perlu melewati hari menakutkan ini kan.

Suara Daniah terdengar lagi.

“Padahal aku yang membiarkan Jen dan Sofi pergi karena mereka  sangat bersemangat. Kapan lagi ada momen manis Sofia dan pacarnya.  Dan Aran yang membeli es cream karena aku ingin makan es cream. Tapi malah, hiks, hiks. Kalau Tuan Saga tahu mereka pasti dimarahi Kan.”

Ketika tahu anaknya baik-baik saja yang dipikirkan Daniah sekarang hanya bagaimana nasib Jen, Sofi dan Aran.

Mungkin Jen dan Sofia hanya akan mendapatkan hukuman ringan, tapi Aran.

“Hari ini Nona sudah hebat sekali, bayi dalam perut Nona pasti sangat bangga pada Nona.” Mengelus lembut perut Daniah. “Ia kan Nak, ibumu hebat. Kalian sudah berjuang dengan hebat.” Dokter wanita itu berusaha mengalihkan suasana hati Daniah dulu.

Tarikan nafas Daniah sudah terdengar stabil, dia bahkan mulai tersenyum dengan wajar. Ikut membelai perutnya. Saat dokter wanita itu memuji anaknya. Daniah mulai menyeka ujung matanya yang masih sedikit menyisa tangis.

Tirai tersibak pelan, semua yang ada di dalam langsung terperanjat kaget. Dokter wanita bangun dan mundur beberapa Langkah.

“Anda sudah datang Tuan Saga.” Sekarang rasanya yang dihantui kecemasan malah tim dokter dan perawat.

“Sayang, hiks.”

Bersambung....

Wahai para ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu yang sedang menyusui, kalian luar biasa ^_^

1
Mavvar
novelnya lucu bangettt, aku rasa wajahku keramm bacanya karena senyum teruss huhuhuu
antha mom
Saga kok di lawan, pawang nya cuma satu ya daniah 🤣🤣🤣
Khoerun Nisa
lagian si Aran buknnya dia pandai bela diri knp GK di tendang aja sih mau2nya di tarik2
Khoerun Nisa
Han akrab hnya dgn Harun Revan dn dgn bian..tp tidak dgn Noah..
Khoerun Nisa
jwban nya tmbh bikin panas
Khoerun Nisa
Ken kali
Khoerun Nisa
dri PD Ken Arya lebih sering di bahas artis ini tp knp GK bikin ceritanya yah..
apa si Arya mnjdi cerita kisah key dn Abian yah
Khoerun Nisa
aku sempet mengira bian ank pak Mun ..
Khoerun Nisa
si Aran emng dasar
MoonChild7
Seruu dan g membosankan
Qothrun Nada
harusnya kau ngidam nyuruh Han ngambil mangga punya nya orang Aran 😀
jeonlaila141💐🥀
Han, aku juga mauuu/Sob/
Bety
yg di suratin aran, aq yg lumerrr
Bety
selamat berbahagia kalian ya.. jadi iri.. wkwkwk
Ayudah
🤣apa sih Han, ngakak maksimal, pendendam juga
Sintia Wati
firman sok sokan yaa,, baru di sebut nma lengkap nya aja nyali nya udah menciut🤭
Retno Dwiyanti
sepertinya dia memakai jatah senyumnya seumur hidupnya.

sweet banget.
Marina Sarbini
Ihiy Tuan Muda Kita
Jeon Jina
sumpiilllll /Facepalm//Facepalm//Facepalm/ si Han ini bucin akut ya sama tuan Saga ?🤣🤣🤣
Jeon Jina
/Facepalm//Grin/cinta pertama Han yang sesungguhnya. ya tuan Saga /Smirk//Smirk/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!