NovelToon NovelToon
Blow Me

Blow Me

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:438
Nilai: 5
Nama Author: nadhi-faa

Cinta yang di nanti selama delapan tahun ternyata berakhir begitu saja. Harsa percaya akan ucapan yang dijanjikan Gus abid kepadanya, namun tak kala gadis itu mendengar pernikahan pria yang dia cintai dengan putri pemilik pesantren besar.

Disitulah dia merasa hancur, kecewa, sekaligus tak berdaya.

Menyaksikan pernikahan yang diimpikan itu ternyata, mempelai wanitanya bukan dirinya.

menanggung rasa cemburu yang tak semestinya, membuat harsya ingin segera keluar dari pesantren.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nadhi-faa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9

"maaf tuan, apa minggu ini jadwal anda banyak yang ditunda?."

Lidya, sekertaris axel itu bertanya.

"tidak perlu."

"tapi tuan besar bilang..."

Axel menoleh, tatapannya menyorot tajam seolah menembus kepala lidya.

"siapakah bos mu saat ini?."

"anda tuan, saya minta maaf."

cepat-cepat lidya meminta maaf, sebelum dia kena semburan lahar dingin.

Axel masuk kedalam ruangan, sedangkan lidya membelokkan arah kearah ruang kerjanya.

Axel baru saja menutup pintu. pemandangan pertama yang dia lihat adalah kakeknya yang tengah duduk di kursi kerja-nya akhir-akhir ini.

"apa kakek tidak ada kerjaan?."

"banyak. bahkan, aku baru saja pulang dari pertemuan dengan vendor dekorasi pernikahan mu."

"gadis itu tidak ingin mengadakan pesta kakek."

"tetap saja, aku kurang puas. karena dia tidak meminta banyak apapun, maka aku yang akan memberikannya."

Axel berdecak kesal. mungkin pernikahan saat ini tidak semeriah pernikahannya dulu dengan elise.

Kali ini pernikahan axel akan diurus sepenuhnya oleh sebastian tanpa campur tangan darinya. dan axel tak banyak protes, urusan-nya hanya satu menikahi gadis belia itu.

***

Akhir -akhir ini harsa sering dipanggil ke dalem. umma halimah menanyakan tentang banyak hal padanya. mengenai wedding dream-nya, mahar apa yang dia minta. harsa yang tak begitu semangat itu hanya mengatakan terserah sang mempelai pria. Dalam hatinya tak ada gairah atau kegirangan dalam menyambut hari penting itu.

"meski kamu gak ada permintaan, tapi om bas tetap akan mengadakan pesta kecil-kecil untuk para santri. kamu tidak keberatan."

"tidak umma, harsa ngikut aja."

jawaban harsa membuat umma halimah tersenyum getir.

"ya sudah, tapi nanti sore sekitar jam tiga kamu kembali ya, ada penjahit baju yang akan menjahit gaun mu."

"bukankah menyewa lebih menghemat dan efesien."

"ya sih, tapi ini keinginan om bas, dia ingin calon cucu menantunya punya gaun wedding sendiri. untuk tempat mungkin aula pesantren putra yang akan menjadi tempat acara kalian nanti."

harsa mengangguk. mengingat padatnya jadwal minggu ini, tentu ada beberapa tempat yang sudah disiapkan untuk acara unduh mantu dan pernikahan masal para santri.

"hallo nyonya ceo PT Ethereal Company, bagaimana kabar persiapan pernikahan anda?."

ucap talita, kini dia suka mengusili harsa akhir-akhir ini.

"seperti biasa."

jawaban yang sama, setiap kali talita tanya.

"semangat dikit napa? biar gue gak bosan-bosan amat melihat pemandangan muram dari wajah loe.".

Harsa memasang wajah senyum dengan paksa.

" sudah puas?."

"belum nyonya."

kini harsa mulai jengah dengan tingkah bestie satu-satunya itu.

"gue habis searching tentang calon suami loe?."

harsa tak menjawab dia hanya menyimak ucapan talita.

"crazy rich ternyata. sayangnya kok duda. loe sudah tahu."

"iya gue tahu."

"ternyata selera loe duda ya, ah duda memang menggoda."

harsa menatap talita dengan mata melotot.

"he is the perfect man."

puji talita, membuat harsa mengernyitkan dahinya.

"kamu tertarik?."

"iya, jika itu jodoh aku, canda sa.."

talita terpingkal pingkal melihat ekspresi sahabat-nya.

"loe pasti udah lihat kan wajah suami loe?."

"belum."

"sungguh?."

Harsa mengangguk.

"ah, loe lihat sendiri aja nanti kalau kepo."

ucapan talita membuat harsa jadi penasaran.

"gue gak mau tau."

"Jangan jual mahal gitu napa?, dari pada nanti pas nikah loe pingsan."

"itu berlebihan."

"oke baiklah..."

talita pasrah menggoda harsa yang hatinya sudah membatu.

"calon suami loe, manta istrinya seorang model papan atas sa, loe harus pintar -pintar tu pertahanin calon suami lo jika kalian sudah menikah."

"masak sich."

"sini, gue tunjukkan ke loe..."

"enggak, gue gak mau kepo."

meski harsa menolak, talita tetap membuka ponselnya dan membacakan berita di internet.

"namanya Axel Regen Frederick, pewaris tunggal PT Ethereal Company. saat ini menjabat sebagai direktur utama di perusahaan-nya. pernah menikah dengan artis dan model Elise Lavorce, mereka bercerai lima tahun yang lalu. keduanya saat ini masih sama -sama single."

Jelas talita, bagaikan presenter tv yang sedang menjelaskan berita hangat dan cuaca hari ini.

"saingan loe berat?."

"gue gak sedang bersaing."

"iya sich lagian juga sudah mantan, tapi..."

talita kembali membaca berita di internet.

"Fans nya si elise itu ganas. mereka beberapa kali menyuarakan untuk rujuk. ih ngatur-ngatur banget hidup orang gak sich."

harsa yang menyimak itu kini mulai tertarik dan ingin tahu.

"apa penyebab perceraian mereka?."

talita kembali menggeser layar ponselnya.

"ketidak cocokan."

"Cuma itu?."

"iya, itupun keterangan dari dua belah pihak."

harsa mengernyit.

"gak jelas banget. ah tapi bagus dech kalau dia mudah bosan. siapa tahu gak lama gue juga diceraikan."

"harsa, amit-amit lo ya. gimana sich loe, nikah aja belum udah kepikiran cerai. ini Axel loe, pria yang digilai banyak wanita, jarang ada skandal dengan wanita lain, bahkan setelah cerai dia tidak ada berita dekat dengan siapun."

"loe bukan malaikat rokib atid nya kan?.

talita hanya cengengesan.

" gue cuma baca sesuai yang diberitakan, kalau faktanya mungkin loe nanti yang bakal tahu."

harsa melempar bantal kesayangannya kearah talita.

"loe mau sahabat loe menderita."

"enggak. tapi menyetujui menikah dengannya kan keputusan loe.."

ucapan talita membuat harsa menghela nafas berat.

"gue sebenernya belum ada niatan nikah..."

"terus kenapa loe setuju..."

"terlanjur."

"loe batalin aja kali. mumpung belum terlanjur."

harsa melirik talita tajam.

"semua penghuni pesantren telanjur sudah tau."

kini talita yang frustasi mendengar ucapan harsa.

"yaudah, loe ikuti aja takdir loe.".

"gimana kalau akhlaknya minus."

"tinggal di return aja."

"andaikan jika nikah itu sesimpel paket COD-an."

Harsa menatap kearah atap kamar dengan wajah yang amat menyedihkan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!