NovelToon NovelToon
Istriku, Mantan Kekasih Abangku.

Istriku, Mantan Kekasih Abangku.

Status: tamat
Genre:Penyesalan Suami / Menikah dengan Kerabat Mantan / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: selvi serman

"Pergi dari sini...aku tidak ingin melihat wajahmu di rumah ini!!! aku tidak sudi hidup bersama penipu sepertimu." Bentakan yang menggema hingga ke langit-langit kamar mampu membuat hati serta tubuh Thalia bergetar. sekuat tenaga gadis itu menahan air mata yang sudah tergenang di pelupuk mata.

Jika suami pada umumnya akan bahagia saat mendapati istrinya masih suci, berbeda dengan Rasya Putra Sanjaya, pria itu justru merasa tertipu. Ya, pernikahan mereka terjadi akibat kepergok tidur bersama dikamar hotel dan saat itu situasi dan kondisi seakan menggiring siapapun akan berpikir jika telah terjadi sesuatu pada Thalia hingga mau tak mau Rasya harus bersedia menikahi mantan kekasih dari abangnya tersebut, namun setelah beberapa bulan menikah dan mereka melakukan hubungan suami-istri saat itu Rasya mengetahui bahwa ternyata sang istri masih suci. Rasya yang paling benci dengan kebohongan tentu saja tidak terima, dan mengusir istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketakutan Thalia.

Di hari pertamanya bekerja, Rasya memeriksa berbagai laporan tentang perusahaan.

"Untuk laporan keuangan bulan ini masih sementara dalam proses pengerjaan, sepertinya besok baru selesai dikerjakan oleh staf, pak."

Rasya mengangguk paham.

"Untuk laporan keuangan sejak tiga bulan lalu sampai dengan bulan kemarin semua sudah sesuai." papar Rasya setelah selesai memeriksa berkas dihadapannya. "Dan untuk laporan keuangan bulan ini, tolong segera antarkan ke sini jika sudah selesa di kerjakan!!."

"Baik, pak. Lagi pula Nona Thalia Putri cukup berpengalaman dalam bidang ini dan saya pastikan besok laporannya sudah tersedia dimeja kerja, bapak."

Nama yang baru saja di sebutkan kepala divisi keuangan mampu mengalihkan atensi Rasya.

Beberapa saat lalu Rasya telah memeriksa satu persatu resume milik para pegawainya dan hanya ada satu pegawai yang bernama Thalia Putri, yakni Thalia yang ia kenal.

"Saya ingin laporan itu selesai hari ini juga!!." seketika Rasya berubah pikiran.

"Tapi, pak." hendak protes, namun urung kala menyaksikan raut wajah Rasya tak ingin mendengar bantahan.

"Baik, pak."

*

"Bapak memanggil saya??." Tutur Thalia saat menghadap ke ruangan atasannya.

"Pak Rasya mau laporan keuangan bulan ini harus selesai hari ini juga, Nona Thalia." sebenarnya atasannya tidak tega jika Thalia harus menyelesaikan laporan tersebut hari ini juga, mengingat Thalia sedang hamil dan butuh waktu juga untuk beristirahat, namun apa daya ia pun tidak bisa menolak perintah dari Rasya selaku pimpinan perusahaan.

Wajah Thalia berubah pias. mana mungkin laporan bisa di selesaikan hari ini juga sementara semuanya baru mulai di kerjakan pagi tadi. Hal yang sangat mustahil, kecuali jika malam ini ia harus lembur di kantor untuk menyelesaikannya.

"Baik pak, akan saya usahakan." jawab Thalia. walaupun merasa sedikit tertekan namun Thalia masih bersikap profesional, tak protes sama sekali.

"Terima kasih atas pengertian anda, Nona Thalia." setelah itu, Thalia pun di persilahkan kembali ke meja kerjanya.

"Kamu harus tetap semangat Thalia, jangan banyak mengeluh!!! ingat, biaya persalinan cukup mahal!." Thalia bergumam di sela langkah kembali ke meja kerjanya.

Jarum jam terus berputar, kini waktu telah menunjukkan pukul lima sore. Satu persatu pegawai berlalu meninggalkan gedung perusahaan untuk kembali ke kediaman masing-masing, kecuali Thalia, yang masih sibuk berkutat dengan laptopnya.

Thalia terus melanjutkan pekerjaannya hingga cahaya matahari digantikan oleh cahaya rembulan. Ia berhenti sejenak kala merasakan pergerakan bayi didalam perutnya. "Kamu lapar ya, nak???." Thalia baru tersadar ternyata ia sudah melewatkan waktu makan malam. Thalia mengambil sebungkus roti serta sebotol air mineral yang selalu dipersiapkan di dalam tasnya.

"Untuk sementara kita makan ini dulu ya, nak!!! Nanti setelah semua pekerjaan mama selesai, baru kita cari makan!!!." Thalia bergumam sambil mengelus perutnya. Perlahan Thalia memasukkan roti ke dalam mulutnya. Sambil mengunyah roti pun Thalia masih saja melanjutkan pekerjaannya, dengan harapan semuanya akan terselesaikan sebelum malam semakin larut.

Tanpa di sadari oleh Thalia, ternyata sejak tadi ada sepasang mata yang terus memperhatikan dirinya.

"Ch...suami seperti apa yang tega melihat istrinya capek-capek bekerja dalam kondisi hamil." tentu saja kalimat itu ditujukan Rasya untuk pria yang telah menikahi Thalia.

Sudah pukul setengah sepuluh malam dan Thalia nampak menguap beberapa kali."Sebaiknya aku membuat secangkir kopi." sebenarnya Thalia sadar betul bahwa kopi tidak baik untuk kesehatan bayinya, namun malam ini sepertinya ia sangat membutuhkan secangkir kopi untuk meredam rasa kantuk.

Thalia berlalu menuju pantry.

Sendok berisi bubuk kopi digenggaman Thalia terjatuh ke lantai, menyadari keberadaan seseorang yang tengah berdiri dengan jarak beberapa meter dibelakang tubuhnya. Sontak saja Thalia membalikkan badan, menghadap ke arah pria yang kini tengah menyilangkan kedua tangan di depan dada seraya menatapnya dengan tatapan tajam.

Thalia melangkah mundur saat pria itu melangkah maju. Langkah Thalia terhenti saat tubuhnya mentok pada meja pantry.

"Apa sebenarnya yang sedang kau rencanakan, Thalia Putri???? Tidak mungkin kau tidak tahu jika SJ merupakan salah satu perusahaan milik keluarga Sanjaya...." Rasya penasaran dengan maksud dan tujuan Thalia sampai bekerja di perusahaan keluarganya. Ya, SJ merupakan singkatan dari Sanjaya group, tidak mungkin Thalia tidak tahu jika perusahaan tersebut merupakan anak cabang dari perusahaan Sanjaya group, begitu pikir Rasya hingga pikiran negatif tentang Thalia kembali muncul di benaknya.

"Aku tidak punya maksud apa-apa dan aku juga tidak tahu jika ternyata perusahaan ini milik keluarga Bapak."

Panggilan Formal yang baru saja diucapkan Thalia mampu menciptakan seringai di sudut bibir Rasya.

"Kau pikir aku akan percaya begitu saja dengan semua ucapanmu??? cukup satu kali aku menjadi pria bodoh yang bisa dengan mudahnya kau tipu, Thalia, untuk ke depannya jangan harap aku akan tertipu lagi dengan akal bulusmu." sambil berujar, Rasya terus melangkah mendekat pada Thalia, hingga tanpa sadar tubuhnya menempel pada perut buncit Thalia, dan pada saat itu pula bayi di dalam kandungan Thalia bergerak lincah, Rasya dapat merasakan pergerakan itu dengan jelas.

Thalia buru-buru mendorong da-da bidang Rasya ketika pandangan pria itu turun pada perut buncitnya. "Maaf pak, aku harus segera kembali bekerja." dengan tergesa-gesa Thalia kembali ke meja kerjanya, bahkan tujuannya untuk membuat secangkir kopi kini terlupakan begitu saja.

Rasya tersenyum getir, memandangi punggung Thalia yang semakin menjauh darinya. "Sepertinya kau sangat menyayangi ayah dari bayimu, sampai-sampai kau begitu takut aku melakukan sesuatu padanya." bergumam lirih.

Setibanya di meja kerjanya, Thalia menjatuhkan bobotnya di kursinya. memegang da-danya yang berdebar hebat, bukan karena cinta tapi karena perasaan takut. takut Rasya sampai tahu jika bayi itu ternyata miliknya dan tega melakukan hal buruk pada bayinya, mengingat pria itu sangat membenci dirinya.

Dengan air mata yang sudah beranak sungai di pelupuk mata, Thalia mengusap perutnya.

Maafkan mama, nak.... bukannya mama ingin memisahkan kamu dengan papa kamu, mama hanya takut kebencian papa terhadap mama akan dilampiaskan papa padamu, anaku sayang. Thalia.

Anaknya merupakan harapan satu-satunya bagi Thalia di tengah-tengah kehidupannya yang hanya sebatang kara. ia tak mau sampai Rasya melakukan hal buruk atau bahkan sampai rela memintanya menggugurkan bayi yang ada di dalam kandungannya, saking bencinya pada dirinya.

Pukul dua belas malam, akhirnya pekerjaan Thalia selesai juga. Thalia pun bersiap pulang. tapi sayangnya di luar kini tengah hujan deras hingga mau tak mau Thalia harus menunggu sampai hujan sedikit reda, baru kemudian memesan taksi online.

Thalia yang tengah menunggu hujan reda di pos bersama security, sengaja memalingkan pandangan kala menyaksikan Rasya baru saja keluar dari gedung perusahaan bersama asisten pribadinya.

"Apa perlu menawarkan tumpangan pada Nona Thalia, pak???." tanya asisten pribadinya saat menyaksikan dari kaca spion mobil tuannya itu terus memandang ke arah Thalia berada.

1
Kimo Miko
sayangi istrimu jangan membuatnya takut. bagaimanapun kalian berdua korban dari ibu angkat thalia. Dan terima takdirmu dengan ikhlas. jodoh seseorang tidak tahu bagaimana bertemunya😪
Kimo Miko
alhamdulillah thalia segera ditangani dokter. rasya segera cari info siapa yang berbuat semena mena pada thaia.
Dan riri kamu pasti akan tahu semuanya
Kimo Miko
thalia suamimu sudah tahu atas kehamilanmu. twnang saja suamimu sudah berubah tapi kamu pura pura aja tidak tahu. lama lama suamimu bucin tanpa sepengetahuanmu
Kimo Miko
terus terang sja bos gak usah sungkan. gengsi
Kimo Miko
dasar sarah cari muka.
kenapa si bos tanya berapa bulan....
dicek aja bos biodata thalia. kamu kan bos mau apa aja kan bisa. jangan terlalu oon nanti kecewamu semakin besar
Kimo Miko
coba diam dulu thalia biar bayi yang kau kandung nanti lahir. biar suamimu ricek biodatamu. kalau sudah tahu apakah statusmu menikah dengan orang lain atau masih ada ikatan pernikahan dengan rasya. habis itu pukul kepalanya sama helm biar sadar sesadar sadarnya
Kimo Miko
zolim yang nggak tanggung tanggung. udah dibuntingin diusir eee... ketemu lagi disuruh buat laporan harus kelar. ih pingin nabok rasanya. laki macam apa si rasya
Kimo Miko
itu bos bloon apa tolol ya. kamu yang buka segel seharusnya kamu bisa ngitung. itu perut buncit dipompa apa dikompresor. gedeg lihat bos kayak gitu
Kimo Miko
ikutan gabung thor. kayaknya ceritanya penuh dengan banjir air mata. ok tak lanjut dulu y thor.... 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Novita Novita
bagus
Etha Margaretha
kaulah sigoblok itu
Nani Te'ne
suka
Dwi Rahayu
mantep kak, lanjut
Nice Komalin
baik juga sahabatnya
Adelia Rahma
dasar bodoh..suami yang gak becus itu Kamu Rasya bodoh
Adelia Rahma
dih bodohnya dirimu Rasya bagaimana bisa Talia bisa nikah lagi sedangkan status nya masih sah istrimu ogeb
Adelia Rahma
semoga lanjutannya makin seru..dan semoga juga tuh laki gak bisa bertemu lagi dgn Talia
Ely
othor kenapa ada mau duduk kok istilah " menjatuhkan bobot " buat geli baca nya.....🤭🫢
Alif
wah klo ceritanya di kamar berbeda gk menjamun ke gratisan ya😂😂😂😂😂😂
Ely
Hallo thor. aku hadir. ada Talia dan Rasya.Riri dan ada ibu angkat. lanjut ya...😀😀
Lela: kalo boleh tau sebelumnya rasys riri ada dicerita judul apa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!