NovelToon NovelToon
Ratu Film Favorit Mr A

Ratu Film Favorit Mr A

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Live/Variety Show / Putri asli/palsu
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ly-Ra?

Elara Vienne menyadari dirinya masuk ke dalam novel yang baru-baru ini ia baca. Tapi kenapa justru menjadi tokoh antagonis sampingan? Tokoh yang bahkan tidak bertahan lebih dari lima bab dalam cerita.

Tokoh antagonis ini benar-benar menyedihkan—tidak diakui oleh keluarga aslinya, dibenci oleh netizen, dan bahkan pacarnya direbut oleh sang putri asli.

Ketika bangun dia bahkan sudah kehilangan kesuciannya, sungguh Elara sangat terkejut. tapi kenapa laki-laki ini begitu mencintainya?

Let’s start the story.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ly-Ra?, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Kenapa kamu disini?"

Mendengar nada tidak suka dalam pertanyaan Ayla, Elara memandang jijik kearah Ayla, dan menjawab dengan nada dingin, "Kenapa aku tidak bisa disini? Kamu terkejut aku pulang lebih dulu kan?"

Ayla melangkah mendekati Elara yang sedang duduk di ranjang, dia melipat kedua tangannya didepan dada. Menatap Elara angkuh, "Huh! Kamu pasti bisa pulang cepat karena mengandalkan Tuan Arkan, aku tidak percaya kamu memiliki kemampuan. Karena kamu adalah sampah!"

Tidak ada kamera di dalam kamar mereka, itu sebabnya Ayla percaya diri untuk mengungkapkan kebencian dalam hatinya kepada Elara, semenjak ia kembali ke dalam keluarga. Ayla tahu untuk merebut semua apa yang dimiliki Elara yang seharusnya menjadi miliknya.

"Tidak berpura-pura lagi? Sudah lelah? atau sudah puas ditindas orang?" Elara menatap tajam kearah Ayla, dengan senyuman mencibir dia melanjutkan perkataannya, "Sebaiknya kamu menjauhiku tiga meter, mencium bau parfum menjijikan mu itu membuat perutku merasa mual."

Gadis itu langsung tersulut emosi, ketika diprovokasi oleh orang yang diremehkannya, "Beraninya kamu berkata seperti itu? Kamu cari mati!"

Plak!

Wajah Ayla tertoleh ke samping mendapati tamparan dari Elara, awalnya dia ingin menampar Elara. Tapi siapa tau wanita itu bisa mencegahnya! Dan dia malah menampar balik?

Rasa panas menjalar di pipi Ayla, dia memegang wajahnya dan berkata dengan marah, "Elara! Beraninya kamu menampar ku? Aku akan mengadukan mu kepada ayah angkat dan ibu angkat! lihat bagaimana mereka akan memberimu pelajaran."

"Mereka tidak memiliki kualifikasi untuk memberiku pelajaran, sekarang aku sudah bukan keluarga mereka lagi, ternyata menamparmu membuat tanganku jadi sakit. Seberapa tebalnya wajahmu sih?" Elara mengibaskan tangannya yang terasa sakit, memandang Ayla penuh provokatif dengan senyuman sarkasme.

"Mereka itu ayah dan ibu kandungmu, kenapa kamu tidak menganggapnya keluarga?" tanya Ayla dengan lirih, matanya yang berair dan pipinya yang memerah karena ditampar. terlihat begitu menyedihkan.

Elara hampir memutar matanya melihat drama Ayla, dia tau pasti ada seseorang disini.

"Beraninya kamu menindas Ayla, Elara! Jika kamu merasa tidak puas denganku, kamu seharusnya bicara denganku!" Daffa langsung membuka pintunya, dan menghampiri Ayla dengan cepat.

Daffa yang melihat orang yang disayanginya memegang wajahnya yang bengkak, dan air mata yang sudah luruh. Membuat hati Daffa sakit, dia menatap benci kearah Elara terang-terangan.

"Tuan Daffa, jika kamu tidak bisa mendengar dengan jelas percakapan orang, sebaiknya kamu jangan mudah mengambil kesimpulan. Aku tidak puas denganmu? Bagian mana? Bagian aku putus denganmu? Aku putus karena aku yang mau, bukan dirimu oke? Lagipula dirimu terlalu narsis!" ucap Elara menatap Daffa dengan pandangan mencemooh, dia menoleh kearah pintu. Melihat adanya Arkan, Alira, dan Keenan. Jangan lupakan juru kamera yang selalu siap sedia dimana-mana.

Elara mengangkat satu alisnya, sepertinya tamparannya cukup keras bukan? Kalau tidak? Bagaimana orang-orang ini bisa tau ada keributan di kamarnya? Melihat wajah bengkak Ayla, sepertinya memang cukup keras.

"Jangan lihat, jangan lihat!" Ayla dengan panik menyembunyikan wajahnya di dada Daffa, dia tidak ingin wajah jeleknya terekspos.

Daffa memeluk Ayla lebih erat, menatap tajam kearah juru kamera yang menyorot mereka berdua, tapi dia tidak berkata apa-apa, sebaliknya dia menunduk menatap Ayla, "Apakah sakit? apa yang terjadi Ayla? Bagaimana dia bisa menamparmu?"

Ayla semakin menguburkan wajahnya di dada Daffa, dia bersuara dengan nada sedih, "Tidak ... Tidak, kak Elara hanya salah paham kepadaku mengenai hubungan ku dengannya. Aku jelas hanya mengatakan beberapa kata tapi dia sepertinya memang tidak suka padaku, dan langsung menamparku, ini baik-baik saja. Tidak sakit."

Mendengar penjelasan Ayla, semua penonton merasa kasihan sekaligus marah. Jelas Elara telah menyakitinya, kenapa Ayla masih membelanya?

"VAS TIDAK BERGUNA ITU, SUDAH KUBILANG DIA ITU TIDAK PERNAH BERUBAH, SELALU MENINDAS AYLA."

"Kukira Elara sudah berubah, ternyata sama saja."

"Elara dasar gadis sialan!"

"Kasihan sekali dewiku, pasti sangat sakit diwajahnya."

"ELARA KELUAR DARI LINGKARAN HIBURAN."

"Aku tidak setuju Elara bersama dengan Tuan Arkan! Pokoknya aku tidak setuju!"

Rentetan siaran langsung dipenuhi makian untuk Elara, Sutradara Bayu yang melihat itu menghela nafas. Banyak sekali pembenci Elara, sungguh tidak mudah bagi wanita itu.

Arkan berjalan memasuki kamar, mendekati Elara dengan raut wajah dingin, dia mengambil salah satu tangan Elara yang menampar wajah Ayla, "Apakah tangan mu sakit?" tanyanya dengan meniup telapak tangan Elara.

Perhatian dan pertanyaan dari Arkan membuat semua orang terkejut, mereka memandang Arkan dengan tercengang. Bahkan penonton pun tidak mengira Mr. A akan melakukan ini.

"Sakit, wajahnya terlalu tebal. Aku sangat ingin menamparnya sekali lagi, tapi tenagaku sudah melemah," Elara memandang Arkan dengan sedih. dia tidak mempedulikan reaksi orang disekitarnya. Dengan Arkan disini, Elara tidak takut!

Cup~

Seluruh orang membeku dengan tindakan Arkan, dia mencium telapak tangan Elara? Walaupun hanya sebentar tapi itu membuat sensasi yang menggemparkan, penonton sudah tidak bisa duduk diam melihat ini. Bahkan Elara menatapnya tertegun.

"AKHHH, AKU YANG GILA APA TUAN ARKAN YANG GILA?"

"Hei, beraninya kamu mengatakan tuan Arkan gila? Ini yang dinamakan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan oke?"

"Tidak mungkin Mr A begitu menyukainya kan?"

"Sial, dia mencium telapak tangannya? Kenapa ... Kenapa terlihat romantis? Sialan!"

"AKU AKAN MEMBUAT BERITA INI, pasti beritanya akan booming!"

"Tuan Arkan, dimana gila kebersihan mu?"

"Tiba-tiba ... Aku merasakan firasat buruk, TUAN ARKAN TIDAK AKAN MEMBUNUH KU KARENA MEMAKI ELARA TADI KAN?"

"Aku akan berdoa untukmu, tuan Arkan tidak membiarkannya pergi dengan mudah."

Seketika para netizen yang memaki Elara segera menghapus komentar mereka, tapi perusahaan Arla sudah memantau semua pergerakan orang di siaran langsung ini. Jelas tidak ada yang bisa lolos dari mendapatkan surat pengacara.

Tunggu saja di penjara, memaki orang dengan begitu mudah dan kejam. tidak mungkin tidak memiliki konsekuensi.

Arkan sudah memperhatikan hal ini secara khusus, dia hanya tidak membicarakannya dengan Elara.

"Masih sakit?" tanya Arkan sekali lagi dengan merendahkan suaranya, dia menatap wajah istrinya yang memerah dengan senyuman tipis.

"Tidak ... Tidak sakit," jawab wanita itu dengan nada gugup. Ini masih didepan semua orang, tapi Arkan selalu bisa membuatnya tersipu malu.

Ayla menutupi wajahnya dengan satu tangan, dia menatap Elara penuh kebencian, kenapa hal-hal baik selalu Elara yang dapat? Kenapa dia tidak bisa mendapatkan seperti itu?

Arkan berbalik menyembunyikan Elara dibelakang, menatap dingin dan tajam kearah Ayla dan Daffa, "Tuan Daffa, jika kamu tidak ingin rugi beberapa miliar. Berikan wajah Ayla yang lain untuk ditampar."

Daffa semakin menyembunyikan Ayla dipelukannya, dia menatap tajam kearah Arkan, "Tidak mungkin! Tuan Arkan sebaiknya jangan keterlaluan. Disini Ayla yang tertindas."

"Jadi apa? Bahkan jika Elara ingin Ayla mati dia bisa melakukannya."

Ucapan Arkan membuat semua orang terkejut, perkataannya yang terlalu berani, sifatnya yang melindungi, dan wajahnya yang menunjukkan keseriusan. Tuan Arkan sama sekali tidak berbohong, penonton dibuat merinding olehnya.

"Jika ini Mr A, bukannya tidak mungkin."

"Kekuatan uang Mr A terlalu menakutkan, meskipun Ayla idolaku. Aku masih ingin hidup."

"Benar-benar orang yang tidak bisa diprovokasi dengan mudah, bahkan perkataannya begitu berani!"

"Sial, aku iri dengan Elara yang begitu dilindungi oleh Mr A!"

"Akhh, ketegangan ini menakutkan bukan? Tapi aku penasaran kelanjutannya. Mr A terlihat sangat marah sekarang."

...----------------...

1
💐gadis kecil imut 🐇
si kocak hahaha kocak banget biasanya cewek tapi sekarang cowok 🤣🤣🤣😂🤣🤣🤣🤣🤣
Diyah Pamungkas Sari
kayak kepalaku di tonyor cicak, si laki yg blg keperawanannya ilang 🤣🤣🤣🤣
Lyra: 😭 hahahaha
total 1 replies
Naufal Pratama
crazy up thor
Kyna
harusnya ceweknya yg minta tanggung jawab, lah ini malah cowoknya
Lyra: 🤣 modus itu
total 1 replies
rohmatulrohim
menarik....
rohmatulrohim: semangat berkarya yg rajin up nya😉
Lyra: Terimakasih banyak ✨
total 2 replies
Naufal Pratama
up lagi kk
Lyra: Baiklah
total 1 replies
Naufal Pratama
crazy up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!