IG : Srt_tika92
Giska, gadis yatim piatu yang tinggal dengan keluarga mantan majikan kedua orang tuanya.
Aurel adalah salah satu anak dari keluarga dimana Giska tinggal.
Aurel dan Giska selalu bersekolah di tempat yang sama, karena memang usia mereka sebaya.
Mereka pun terjebak mencintai pria yang sama. Hingga Giska merelakan pria itu untuk menikah dengan Aurel.
Hingga suatu saat, Aurel datang tiba tiba menemui Giska untuk menikah dengan suaminya.
Ikuti kisah cinta mere hanya disini..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 9
Malam ini, Davon yang berniat pulang ke apartemen Giska membatalkannya, sesuai permintaan Giska yang tidak mau Davon sering mengunjunginya, mengingat kemarin malam Davon sudah menginap di tempatnya, jadi malam ini ini giliran Davon menemani Aurel, meski dengan berat hati Davon memenuhi permintaan Giska.
Davon tiba di rumah sudah larut malam, hal ini sering kali Davon lakukan, dengan beralasan ada pekerjaan penting yang harus di selesaikan, padahal Davon hanya menghabiskan waktu dengan teman temannya untuk menghindari Aurel.
Aurel karena sudah di butakan dengan rasa cintanya hanya bisa memakluminya dan percaya dengan apa yang dikatakan oleh Davon.
Pukul 12 malam, Aurel mengerjapkan kedua matanya, tidurnya terusik mendengar suara gemericik air dari kamar mandi.
" Davon, sudah pulang. " gumamnya. Dalam hati Aurel merasa lega melihat Davon pulang ke rumah.
Saat Aurel ingin beranjak dari tempat tidur, Davon keluar dari kamar mandi.
" Von, kamu baru pulang. " tanya Aurel dan mendekat ke arah Davon.
" Hem, "
" Sebentar, aku ambilkan baju. " Aurel segera membuka lemari mencari pakaian tidur untuk Davon.
" Terimakasih, " ucap Davon sembari menerima pakaian dari Aurel lalu memakainya di ruangan ganti.
Aurel mengikuti langkah Davon yang hendak menuju ruangan ganti. Dengan gerakan cepat Aurel memeluk Davon dari belakang.
" Aku kangen Von. " ucap Aurel yang sudah lama tidak mendapatkan sentuhan dari Davon.
Aurel menghirup aroma tubuh Davon yang sangat ia rindukan. Davon memang sangat jarang sekali menyentuh Aurel, jika Aurel tidak memintanya terlebih dahulu, Davon tidak pernah memberikannya.
" Rel, aku capek. " ucapnya singkat.
Aurel mendengus kesal mendapat perlakuan Davon yang begitu dingin padanya.
" Ini orang kaku banget, gimana mau punya anak cepet ama Giska, kalo dia sedingin es batu! " gerutu Aurel dalam hati.
Aurel kembali beranjak ke tempat tidur, di ikuti Davon yang juga naik ke tempat tidur untuk beristirahat.
*
Wilona kaka dari Aurel dengan langkah yang lebar memasuki rumah keluarga Alexander mencari adik semata wayangnya.
Pelayanan yang melihat kedatangan Wilona segera mempersilahkan masuk dan duduk di ruang tamu, sementara pelayanan itu memanggil Aurel yang kebetulan belum berangkat ke kantor.
Rumah terlihat sepi, hanya beberapa pelayanan yang mondar mandir sedang sibuk melakukan pekerjaan nya masing - masing.
Aurel menemui kaka perempuannya yang tidak ada angin tidak ada hujan mengunjunginya di rumah mertuanya, biasanya Wilona akan menghubunginya terlebih dahulu dan bertemu di suatu tempat.
" Kaka.. " sapa Aurel lalu tak lupa memberikan cipika cipiki pada Wilona.
Wilona melihat keadaan adiknya yang nampak baik baik saja, tidak seperti dugaannya.
" Ada apa kaka mencari ku, tumben sekali datang tidak menghubungi ku dulu. " ucap Aurel sembari mendudukan diri di samping Wilona.
" Aurel, apa kamu baik baik saja? " tanyanya yang membuat Aurel mengkerut kan keningnya.
" Aku baik kak, memangnya kenapa? " tanya Aurel.
" Dimana Davon? dan mama Jenny? " Wilona mengitari pandangan ke seluruh tempat mencari Davon dan Jenny.
" Mama sedang pergi. dan Davon sudah berangkat ke kantor nya. "
" Ck, aku telat datang kesini! " serunya.
" Memang nya ada apa kak? " Aurel semakin di buat bingung dengan kaka nya yang terlihat marah.
Wilona menatap Aurel dengan lekat, " Kaka sudah tau semuanya! kamu itu jadi perempuan jangan bodoh! "
Aurel sedikit terjingkat karena terkejut mendengar penuturan Wilona.
" Maksud kaka? "
" Kamu gak usah nutupin semuanya dari kaka, kaka udah tau kalo Davon menduakan mu! iya kan! bener kan? " ucapnya dengan wajah yang berapi api.
" Kaka, kaka tau dari mana? "
" Kamu gak perlu tanya kaka tau semua dari mana! bener kan semua yang kaka bilang. " Wilona.
Aurel menundukkan kepalanya.
Wilona dengan gemas mencengkram kedua bahu Aurel dan mengangkat wajahnya. " Jawab Aurel! "
" Iya kak, Davon udah nikah lagi. "
" Ck, bodoh banget sih kamu, mau maunya di poligami ama suami mu! "
" Kak, Davon nikah lagi karena aku memang tidak lagi sempurna, aku yang mengijinkan dia nikah lagi. " Aurel mencoba menjelaskan situasinya agar Wilona tidak salah paham.
" Tapi aku yakin, ini semua ide mama mertua mu kan! dia memojokkan mu kan! " Wilona.
" Sudahlah kak jangan bahas ini lagi, yang sudah terjadi biarlah terjadi, toh mereka nikah hanya sementara. "
Wilona tidak menghiraukan perkataan Aurel. " Mau sementara kek, atau apalah, pokoknya kaka gak Terima kamu di gini ini! "
" Kak.. "
" Siapa wanita itu? dimana dia! " tanya Wilona.
Aurel hanya diam, tidak mungkin dia mengatakan yang sebenarnya jika Giska lah istri kedua Davon.
" Kaka gak perlu tau, itu gak penting. " Aurel.
" Kamu jangan nutup nutupin wanita itu ya! awas saja kalo kaka ketemu sama wanita itu! "
Aurel hanya menundukkan kepalanya, dia tidak berani melihat kemarahan Wilona. Aurel takut dan merasa bersalah pada Giska, karena dirinya Giska terseret ke dalam masalahnya yang rumit.
Aurel harus bisa menyembunyikan status Giska di depan keluarga besarnya. Aurel tidak tau apa yang akan di lakukan Wilona jika tahu istri kedua Davon adalah orang terdekatnya, ini akan menjadi masalah besar!
*
Seperti biasa, Davon akan meluangkan waktu di Siang hari untuk mengunjungi Giska. Hanya waktu siang lah dia bebas bertemu dengan Giska tanpa sepengetahuan Aurel. Karena siang hari Aurel juga di sibukkan dengan pekerjaannya. Davon rela meninggalkan pekerjaannya demi bertemu dengan Giska.
Giska yang mendapat kabar jika Davon akan mengunjunginya siang ini, sedang sibuk di dapur memasak untuk makan siang mereka.
Giska memasak udang asam manis dan brokoli kukus kesukaan Davon. Giska masih ingat semua makanan kesukaan Davon.
Dengan bersenandung Giska memasak dengan telaten, tentunya di tambah dengan bumbu bumbu cintanya pada Davon, hingga dia tak menyadari jika Davon telah masuk kedalam apartemen mereka.
Davon melangkah mengendap - endap agar tidak menimbulkan suara.
Grep!
Davon memeluk Giska dari belakang secara tiba - tiba membuat Giska memekik terkejut.
" Davon!! " pekik Giska.
" Hehe.. kaget ya. " ucapnya sembari menghujani ciumannya di wajah Giska yang dapat ia gapai.
" Gak kaget lagi, kalo aku jantungan gimana? " ucapnya sambil mengelus - elus dadanya.
" Iya, maaf. " Davon semakin erat memeluk Giska.
" Davon, lepas! aku gak bisa masak kalo kamu peluk kaya gini. "
" Tapi kiss dulu donk. " pinta Davon sembari mengerucutkan bibir tebalnya.
" Ikh.. mesum! "
" Yaudah gak aku lepasin. "
Giska memutar bola matanya malas. " Ck, iya.. iya.. tapi lepasin ya! "
Cup.
Satu kecupan mendarat di bibir Davon.
" Udah lepasin, aku mau lanjutin masak. "
Davon pun melepaskan pelukannya. " Masak apa? aromanya bikin laper. "
" Masak kesukaan kamu dong. " jawab Giska.
" Masih inget ya.. makanan kesukaan aku. " Davon mencubit kecil pipi Giska.
" Udah deh jangan mulai, mending kamu duduk dulu benar lagi mateng. " ucap Giska.
Davon pun menurut, dan duduk menunggu Giska selesai memasak.
Masakan sudah siap, Giska dengan telaten menyiapkan makanan untuk Davon dan menemaninya makan.
Dering ponsel Giska berbunyi, membuat Giska menghentikan aktivitas makannya.
Belum sempat menyapa, suara Aurel terlebih dahulu terdengar. " Lo dimana Gis, gue mau ketemu ama lo. "
Giska sejenak memandang ke arah Davon yang sedang menikmati makan siangnya sebelum menjawab pertanyaan Aurel.
" Gue di apartemen. " jawabnya.
" Yaudah gue ke situ ya. "
Deg..
*
*
*
Tunggu kelanjutannya di episode berikutnya..
Bye.. bye..
👍👍👍💪💪💪🙏🏻🙏🏻🙏🏻