Citra Arinda gadis cantik, manis, ceria, dan juga cerdas menjadi bintang di sekolahnya, sekolah elit tempat para anak pengusaha menimba ilmu.
papa Arinda menjodohkan Arinda dengan anak teman nya namun ternyata sang calon suami berstatus duda, akankah Arinda menyetujui perjodohan itu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
gara-gara siaran tv
Tiba di kampus Arinda langsung menuju ruang administrasi untuk melengkapi data diri dan melakukan registrasi ulang
" Alhamdulillah akhirnya aku udah bisa mulai kuliah " ucap nya setelah selesai melakukan kewajiban nya sebagai mahasiswa baru
Untung saja saat ini acara ospek di tiadakan jadi Arinda tak harus melewati penyiksaan dari para seniornya
Arinda bertemu Melinda di parkiran
" Mel " panggil Arinda
" Arin, kamu udah selesai? " tanya Melinda
" udah, kamu sendiri? " tanya balik Arinda
" udah dong, akhirnya sekarang kita jadi anak kampus juga " ujar Melinda
Mereka tertawa bersama
" makan yuk, aku yang traktir deh " ajak Arinda
" wiiihhh... Di traktir manten baru, ayo lah gasss "
Akhirnya mereka berdua pergi dengan menggunakan mobil masing-masing ke sebuah resto terdekat
Melinda yang juga berasal dari keluarga berada baru saja di belikan mobil oleh orang tua nya, kebetulan saat ini orang tua Melinda masih berada di Jakarta setelah menghadiri pernikahan Arinda
tiba di sebuah resto keduanya makan sambil ngobrol
" gimana rasanya? "
" enak, masakan disini emang ga pernah mengecewakan " kata Arinda
" ih... Bukan makanan ini,maksudnya semalam " ujar Melinda
" uhukkk " Arinda terbatuk
" pelan-pelan dong, santai ga ada yang mau minta juga " ujar Melinda
" bukan gara-gara makanan nya tapi pertanyaan mu itu loh " omel Arinda
" lah... Emang salah nanya malam pertama sama penganten baru? " ujar Melinda
" pengantin nya yang gimana dulu " ujar Arinda
" jadi kamu belum? " tanya Melinda dan Arinda menggeleng
" yah... Knapa? " tanya Melinda kecewa
" hihihi... Aku sama suamiku udah komitmen ga akan melakukan itu sebelum ada cinta diantara kita " kata Arinda
" ihh... Kalian tuh, di luar sana orang bisa kok melakukan itu tanpa cinta padahal belum sah, lah ini udah sah tapi kok di tunda-tunda, dosa tau ga baik " ujar Melinda
" aku cuma mau memproteksi diri aja, aku ga mau kita melakukan nya cuma karena nafsu dan berujung rasa hampa hingga bercerai " kata Arinda
" jadi kita memutuskan untuk pacaran dulu aja " lanjut Arinda
" terus gimana kalau ternyata setelah lama pun tetap ga ada rasa cinta diantara kalian? Kalian mau cerai gitu? " Yahya Melinda lagi
" maybe. Tapi aku ga akan biarkan itu terjadi karena aku akan berusaha membuat Marco mencintaiku secepatnya " kata Arinda
" bagus " ujar Melinda
" aku juga ga mau kali punya status janda di usia muda " ujar Arinda
" nah itu, berusaha lah dan berjuang, aku dukung kamu " kata Melinda
" apaan sih udah kaya mau ikut perang " kata Arinda tertawa
" hihihi " mereka tertawa bersama
Saat sedang makan televisi di restoran tersebut menayangkan acara infotainment dimana Amanda sedang di wawancarai
tanpa Arinda sadari ternyata topik yang di bicarakan adalah soal pernikahan mantan suami Amanda yang tak lain adalah pernikahan dirinya dengan Marco
" Rin... Itu kan Lo sama suami Lo waktu acara nikahan kemarin " kata Melinda
" hah.. Iya sih, kok bisa masuk tv "
Acara tersebut menyebutkan pernikahan mantan suami dari model internasional Amanda Putri yang mempersunting gadis belia demi bisnis keluarga
disebutkan disana bahwa Marco yang selama ini belum bisa move on dari sang mantan istri yaitu Amanda Putri sengaja menikahi wanita lain hanya untuk kemajuan perusahaan nya
dan dalam wawancara wartawan kepada Amanda, dengan sangat percaya diri Amanda mengatakan jika selama ini Marco masih berkomunikasi baik dengan dirinya dan Marco tak sepenuhnya meninggalkan Amanda karena mereka masih sering bertemu di sela-sela kesibukan berdua.
Berita itu sontak membuat Arinda kaget
" jadi Marco itu mantan suaminya Amanda? " ucap Arinda kaget
" kamu juga baru tau Rin? " tanya Melinda dan Arinda mengangguk dan mereka kembali fokus pada televisi
" kami emang udah pisah tapi Marco dan aku masih sering ketemu kalau ada waktu luang, ya... Namanya juga pernah hidup bersama ya, hubungan baik harus selalu di jaga " kata Amanda dengan pede nya,,,,,, hihh
Telinga Arinda rasanya panas mendengar nya
" aku harus bahas ini sama suamiku " kata Arinda
" aku fikir kamu tau latar belakang pernikahan suamimu " kata Melinda
" awalnya aku rasa ga penting, tapi ternyata mantan istrinya malah sengaja mengumbar masalalu dan hubungan mereka di media, aku ga terima " kata Arinda Arinda beranjak dari tempat nya
" eh... Mau kemana Rin? " tanya Melinda
" ke kantor Marco "
" perlu aku temenin ga? "
" ga usah, kamu pulang aja " kata Arinda lalu pergi
Arinda tiba di kantor Marco, dan menanyakan keberadaan Marco kepada sekertaris nya
" pak Marco nya sedang meeting Bu, silahkan tunggu di ruangan nya " kata sekertaris Marco
Arinda masuk dan duduk di sofa ruangan Marco
hampir satu jam Arinda menunggu, akhirnya Marco datang juga
Marco menyapa Arinda namun Arinda tak menjawab
" Rin... Ada apa? kayanya lagi kesel gitu " tanya Marco duduk di samping Arinda
" kenapa kamu ga pernah jujur kalau mantan istri kamu itu Amanda Putri? " tanya Arinda
" aku fikir kamu sudah tau " jawab Marco
" tau dari mana kalau kamu ga bilang, aku rasa banyak hal yang kamu tutupi dari aku " ujar Arinda
" menutupi apa? Aku ga menutupi apapun dari kamu, oke aku minta maaf karena aku ga bilang soal Amanda " kata Marco
" dan soal kamu yang masih sering ketemuan sama dia " ucap Arinda
Marco bingung sebenarnya Arinda kenapa
" ketemuan? " tanya Marco
" iya kamu lihat ini " Arinda menunjukan siaran televisi yang tadi ia tonton melalui aplikasi di ponselnya
" masih menjaga hubungan baik, iya kan? " cecar Arinda
Marco melihat wawancara Amanda dengan awak media
" apa benar yang dia katakan boo? Kamu menikahi aku dan orang tua kita menjodohkan kita hanya untuk kepentingan bisnis? "
" apa kamu masih mencintai dia dan belum bisa move on dari dia? " tanya Arinda
" Rin... Ga ada sangkut pautnya pernikahan kita dengan bisnis, dan soal perasaan ku ke Amanda itu sama sekali ga benar " kata Marco
" boo... Aku tau kamu ga mencintai aku, tapi tolong hargai aku, setelah ini jangan pernah temui dia lagi," pinta Arinda
Marco mengangguk " iya, aku janji " lalu memeluk Arinda
" jauh-jauh kesini cuma mau marah-marah sama aku? " tanya Marco
" iya lah, siapa yang ga marah suaminya di bilang belum bisa move on, seolah aku cuma pelarian yang ga berharga, pake bilang, namanya juga pernah hidup bersama jadi harus menjaga hubungan baik. Apaan tuh " ujar Arinda menirukan gaya bicara Amanda
Marco hanya tersenyum lebar " jadi seperti ini marahnya nyonya Marco " ujar Marco
" ini belum seberapa! " ujar Arinda
" wahh... Jadi masih ada level yang lebih menyeramkan " ujar Marco lagi
" iya, bahkan aku bisa hancurin kantor ini kalau kamu berani macam-macam " kata Arinda
" ih.... Seram,hahaha..." Marco tertawa
