NovelToon NovelToon
My Boss Duda Anak Dua

My Boss Duda Anak Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Cerai / Ibu Tiri
Popularitas:26.9k
Nilai: 5
Nama Author: Demar

Nesa Callista Gambaran seorang perawat cantik, pintar dan realistis yang masuk kedalam kehidupan keluarga Wijaksono secara tidak sengaja setelah resign dari rumah sakit tempatnya bekerja selama tiga tahun terakhir. Bukan main, Nesa harus dihadapkan pada anak asuhnya Aron yang krisis kepercayaan terhadap orang lain serta kesulitan dalam mengontrol emosional akibat trauma masa lalu. Tak hanya mengalami kesulitan mengasuh anak, Nesa juga dihadapkan dengan papanya anak-anak yang sejak awal selalu bertentangan dengannya. Kompensasi yang sesuai dan gemasnya anak-anak membuat lelah Nesa terbayar, rugi kalau harus resign lagi dengan pendapatan hampir empat kali lipat dari gaji sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Demar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cantik

Arthur bergerak gelisah, bolak-balik miring ke kanan miring ke kiri mencari posisi yang nyaman untuk tidur. Sudah tiga puluh menit dirinya mencoba memejamkan mata namun tetap saja tidak kunjung  bisa tidur. Arthur mengacak-acak rambutnya kesal lalu bangkit dari tempat tidur.

Sial… Bayangan mie tadi tak kunjung pergi dari otaknya. Aromanya juga masih tertinggal di dalam indra penciuman. Peduli setan… Arthur tidak tahan lagi. Pria itu memutuskan kembali ke dapur. Oh syukurlah, Arthur lega karna Nesa masih berkutat dengan laptopnya disana.

“Loh Pak Arthur kok kembali lagi? Apa air minum tadi sudah habis?” Nesa memperhatikan kedua tangan Arthur namun lelaki itu tidak membawa apapun.

Arthur duduk di meja makan. “Saya lapar.”

“Saya baru tau ternyata nafsu Bapak tinggi… Eh maksud saya nafsu makan Pak hehe.” Nesa merutuki mulutnya. Bodoh…

“Ucapan saya memang selalu benar. Kamu… Dasar gadis mesum.” Arthur ingin menyentil kening Nesa tapi gadis itu sudah mengambil ancang-ancang untuk menghindar duluan.

Nesa menggerakkan telunjuknya ke kanan dan ke kiri wanti-wanti. “No no tidak bisaa… nye nye nye nye. Saya sudah hafal tingkah laku Bapak… Ingat perjanjian kita ya Pak, tidak ada yang namanya kekerasan dalam bentuk apapun.”

Arthur mengepalkan tangannya kesal. Dia sudah kebiasaan ingin menyentil pengasuh anak-anak. Seperti sudah dekat saja eh…

“Lagian saya tidak sepenuhnya salah Pak, nafsu kan macam-macam contohnya nafsu makan, nafsu minum dan masih banyak lagi nafsu-nafsu yang lain. Bapak tidak boleh langsung negative thinking begitu dong.” Nesa ini memang paling jago kalau soal ngeles.

“Banyak alasan kamu.”

“Idihhh Bapak saja yang nethink mulu sama saya.”

“Ah sudah diam, daripada kamu terus mengoceh lebih baik sekarang buatkan saya mie seperti yang kamu makan tadi.” Perintah Arthur.

“Pffft… ha… ha… ha…” Nesa tertawa terbahak. “Oalah oalah, berarti dari tadi Bapak kode-kodean pengen mie yang saya makan toh. Saya pikir sakit tenggorokan. Hadeh, mau tapi gengsian ckck.” Tua bangka satu ini selalu berhasil buat Nesa geleng-geleng kepala. Walau Nesa sedang malas tapi kalau seandainya tadi Pak Arthur jujur, Nesa akan tetap buatkan dengan berat hati. Nesa ini kan baik hati dan tidak sombong.

Wajah Arthur memerah malu. Tidak disangka, orang ini adalah pria yang sama dengan orang yang tadi mengejek putranya karna bersikap malu-malu. Arthur… Arthur…

Nesa mengambil panci yang baru lalu memanaskan air lagi. “Bapak mau varian apa?”

“Memangnya ada varian apa saja? Saya belum pernah memakan mie instan sebelumnya.”

“Hah… Seriusan Pak?” Nesa kaget setengah mati. Bisa-bisanya ada manusia di muka bumi ini yang belum pernah menikmati lezatnya mie instan. Tentu saja ada, pria dihadapanmu. Nesa bertanya dan menjawab sendiri pertanyaannya.

“Bagaimana kalau varian yang sama dengan punya saya tadi Pak?” Arthur mengangguk dengan semangat. Wajahnya seperti anak kecil sekarang, sangat mirip seperti Aron ketika sedang bersemangat. “Pakai telur atau tidak?”

“Punyamu tadi pakai telur atau tidak?”

“Tidak, tadi saya lupa masukin. Pakai telur ceplok sebenarnya lebih enak.”

“Ya sudah pakai telur saja.”

Sementara Nesa sedang memasak mie, Arthur diam-diam mengintip laptopnya. Dia sangat penasaran apa yang sedang gadis itu kerjakan sampai larut malam begini. Sial… terkunci. Dia sangat cerdik, mengaktifkan mode sleep terlebih dahulu sebelum meninggalkan laptopnya. Arthur mecibir di dalam hati. ‘Seperti banyak rahasia saja sehingga harus dikunci.’ Ucapnya dalam hati.

‘Sedang video call dengan siapa dia?’ Arthur sangat kepo, pria itu mengambil ponsel Nesa diam-diam. Arthur kaget, bukan orang lain justru dia melihat anaknya sendiri. Perasaan Arthur tidak bisa diungkapkan, bahagia dan… salut gadis yang berulang kali dia bilang aneh, sengklek, gila, matre dan masih banyak lagi sebutan yang lain sepeduli ini pada anak-anaknya. Arthur malu, sebagai orang tua belum pernah terpikir untuk melakukan hal itu sama sekali. Diam-diam duda anak dua itu menyimpan rasa kagum.

Kali ini Arthur harus mengakui maminya tidak salah pilih pengasuh. Meski sering kali bersikap menyebalkan, gadis ini sangat teliti dan bertanggungjawab. Arthur tidak habis pikir, kok bisa Nesa kepikiran untuk mengawasi anak-anak lewat video call. Arthur kehilangan harga diri, seharusnya tidak perlu video call seperti ini. Dirinya mampu untuk membeli bahkan ribuan CCTV jika diperlukan.

“Bapak mengintip ponsel saya ya?” Tanya Nesa mengagetkan Arthur. Gadis itu meletakkan semangkok mie instan pesanan Arthur di atas meja makan. Dengan cepat mengambil ponselnya dari tangan Arthur.

“Anda tidak sopan, ini pelanggaran privasi Pak.” Ujar Nesa berkacak pinggang. Dia kesal sekali pada Arthur.

“Saya tadi mendengar suara dari ponselmu, makanya saya lihat.” Jawab Arthur berpura-pura. Untung saja dia menemukan alasan yang tepat.

“Sungguh…?” Nesa yang tidak menyadari sedang ditipu buru-buru mengecek ponselnya. Jangan-jangan anak-anak terbangun. Tapi tidak, anak-anak masih tidur dengan tenang. Nesa memicingkan mata curiga.

“Bapak tidak berbohong pada saya kan?”

Arthur gelagapan, “Cih, untuk apa saya berbohong. Jelas-jelas tadi saya mendengar suara dari ponselmu. Mungkin saja tadi Aron mengigau.” Arthur mencari-cari alasan. Maafkan Dad sudah mengkambing hitamkan dirimu Aron.

Walau masih sedikit ragu Nesa akhirnya mengalah. Bisa saja memang benar Aron mengigau seperti yang Pak Arthur katakan. Itu terdengar masih masuk akal.

“Baiklah saya percaya… itu mienya sudah matang. Bapak bisa makan sekarang.”

Arthur melihat semangkok mie di depannya dengan semangat. Arthur tidak sabar untuk menyantapnya. Begini rupanya rasa mie instan. Ini sangat nikmat, batinnya.

Slrupppp

Slrupppp

Slrupppp

Nesa berdecak melihat Arthur yang menyeruput mienya dengan sangat cepat. Suara seruputan itu berulang kali mengahncurkan konsentrasinya.

“Pelan-pelan saja Pak.” Ujar Nesa tapi Arthur bertingkah seolah tidak mendengarkan apapun. Kalau begini pria itu tampak seperti tidak makan bertahun-tahun. Mau tidak mau Nesa membiarkan saja, sedikit senang juga Arthur selalu memakan masakannya dengan excited.

Nesa mengambil earphone dari kantongnya dan memasangnya di kedua telinga. Begini jauh lebih baik.

Hanya sebentar tapi mie dalam mangkok Arthur sudah ludes sampai kuah-kuahnya. Jika dituang mungkin sekitar satu-dua tetes. Arthur mengakhirinya dengan minum segelas air putih. Perutnya terasa sangat penuh tapi Arthur sangat puas, akhirnya ngilernya terbayarkan juga.

Sementara Nesa sudah tenggelam dalam dunia fiksinya. “Cantik.” Bisik Arthur tak sengaja memandang Nesa.

Arthur geleng-geleng kepala. Tidak, ini tidak benar. Apa yang baru saja dia pikirkan. Ah ya… Mungkin ini efek terlalu kenyang sehingga otaknya menjadi tidak waras. Mana mungkin dia berpikir gadis menyebalkan itu cantik. Arthur menatap Nesa lekat, gadis itu masih fokus pada laptopnya.

‘Memang cantik…’

Semoga saja dia tidak mendengar apa yang keluar dari mulutku tadi, batin Arthur.

1
Septyana Kartika
awas ada ngebul palanya
Kulo_Rolii
Roman2 nya bentar lagi nikah inimah
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus, seruu dan menarik👍👍👍👍👍
Demar: Hai, terimakasih Rina
total 1 replies
Septyana Kartika
ada yg kebakaran tuh
Demar: Hai Septyana. Ikutin terus cerita Nesa ya.
total 1 replies
nurul hidayah
suka bngt dng cerita nya👍
Demar: Hai, terimakasih Nurul
Demar: Hai, terimakasih nurul. Ikutin terus cerita Nesa ya
total 2 replies
Ratih Tupperware Denpasar
aron sdh seperti dianter mommy & dadynya aja
imah imut
ceritanya menrik
Demar: Hai, terimakasih Imah. Ikutin terus cerita Nesa ya
total 1 replies
imah imut
thor msh ada ke lanjutan nya qa, sih soalnya ceritanya bagus bnget
Demar: Hai, terimakasih Imah. Ikutin terus cerita Nesa ya.
total 1 replies
darsih
nesa nesa ada aja kelakuan perawat ini SM bos nya
Afsa
Hemm..mau ngapain ITU Pak Artur,pingin peluk Nessa ya .. wkwkwk
Ratih Tupperware Denpasar
dasar arthur duda kanebo kering manfaatin anaknya yg lugu dan polos unt menggaet sus nesa
Alline. T🍀☘️🍀🌸🌼🌻🍁🎋
lanjutin kak ceritanyaa
pliss
bagus banget
Demar: Hai Alline terimakasih sudah mengikuti ceritaku ya. Jangan lupa bantu like dan komen setiap episode yaaa.
total 1 replies
Ratih Tupperware Denpasar
semangat nesa iatirahat aja dulu mumpung pak bos lagi baik
Siti Kholifah
up lagi thorrr kami menunggu mu
Demar: Hai Siti terimakasih sudah mengikuti ceritaku ya. Jangan lupa bantu like dan komen setiap episode yaaa.
total 1 replies
Ratih Tupperware Denpasar
cerita yang bagus mengingatkan kita pentingnya komunikasi dng anak, kasih sayang tdk meluku hanya dng memberikan uang dan materi yg berlimpah
Dita manurung
ku mohon Thor buat cerita desa dan pak duda anak 2 bahagia Thor
Demar: hai dita, terimakasih sudah mengikuti ceritaku. jangan lupa like dan komen terus supaya aku semakin semangat update.
total 1 replies
Afsa
Tenang Oma,kalau anak nakal Oma udh pulang dan ketemu sus Nessa,pasti dia akan betah di rumah
Afsa
Sus Nessa calon Ibu idaman pokoknya
Afsa
Semoga saja bajunya bebas Nessa,GK perlu seragam²an,Kan kamu di hired bukan dari Ya²san inih
Afsa
suka watak Nessa,happy go lucky vibesnya
Afsa: Thanks kak, semangat lanjutkn kisahnya ya..💪
Demar: Hai Afsa. So happy kamu ikutin perjalanan Nesa.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!