Tumbuh menjadi anak pembantu semenjak kecil, tidak membuat Rifan malu. Dia justru merasa beruntung, selain dibiayai sekolah oleh majikan, Rifan bahkan diperbolehkan bersahabat dengan Alisha, nona mudanya.
Namun satu insiden karena candaan merubah segalanya. Ketika rasa penasaran berubah jadi petaka berkelanjutan. Rifan dan Alisha ketagihan tidur bersama, padahal mereka sudah sama-sama punya kekasih. Sampai suatu hari, ibunya Rifan berhasil memergoki kelakuan putranya dengan sang nona muda, saat itulah Rifan dipaksa pergi dari rumah. Tapi apakah itu akan jadi akhir hubungan Rifan dan Alisha? Tentu saja tidak.
"Kembalilah padaku dan jadilah simpananku." Alisha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter ⁸ - go to your room
Rifan sekarang sedang berada di super market. Kebetulan dia memang disuruh ibunya Alisha untuk berbelanja.
Saat sibuk memilah-milih, ponsel Rifan berdering. Ia mendapat telepon dari Alisha.
"Kenapa?" tanya Rifan.
"Jemput aku! Aku takut pulang sendirian," ujar Alisha dari seberang telepon.
"Hah? Jemput? Emang tugas kelompoknya udah selesai?" Rifan bertanya dengan nada mengejek. Mengetahui Alisha sudah ingin pulang cepat, itu tandanya rencana cewek itu tak berjalan lancar.
"Bacot! Cepetan jemput aku! Nggak pakai lama ya! Aku kirim lokasiku," balas Alisha yang langsung mematikan telepon lebih dulu.
Senyuman mengembang simpul dibibir Rifan. Entah kenapa dia senang rencana Alisha dan pacarnya tidak berjalan lancar. Rifan bergegas mengambil barang belanjaan dan menjemput Alisha.
Kini Rifan dan Alisha sudah ada di mobil. Mereka dalam perjalanan menuju pulang.
"Cemberut aja tuh muka," tegur Rifan.
"Emang cemberut dilarang? Suka-suka aku dong. Kan majikannya di sini aku," sahut Alisha.
"Cih! Nyindir-nyindir kasta lagi. Nggak seru, Al!" Rifan terkekeh geli.
"Kau kayaknya bahagia banget aku nggak jadi pulang sore. Kangen? Atau cemburu?" timpal Alisha penuh curiga.
"What? Cemburu? Sama kau? Ya enggaklah! Orang aku juga punya pacar." Rifan langsung membantah. Padahal jauh dari lubuk hati terdalam, dia tidak menyangkalnya.
"Terserah!" Wajah Alisha makin cemberut sambil membuang muka ke arah jendela.
Tak lama, mereka sampai di rumah. Alisha langsung berlari menuju kamarnya. Sementara Rifan pergi ke dapur untuk membawa barang belanjaan dan mengerjakan tugasnya.
...***...
Alisha sedang ada di kamar. Dia telentang di ranjang dan asyik menonton video dewasa melalui ponselnya.
Kala itu waktu sudah menunjukkan jam setengah sepuluh malam. Orang-orang di rumah sudah tertidur dan berada di kamarnya masing-masing.
Alisha menggigit bibir bawahnya. Hasratnya jadi naik karena terlalu banyak menonton video dewasa. Jujur saja, semenjak bercinta untuk pertama kalinya dengan Rifan, Alisha jadi ketagihan ingin merasakannya lagi.
Awalnya Alisha berniat ingin bercinta dengan Dion saja. Dia tidak mau mengambil resiko untuk terus melakukannya bersama Rifan. Namun sayangnya rencana Alisha tidak berjalan lancar. Ia sekarang sudah jijik dengan pacarnya sendiri yang menurutnya tubuhnya tidak bersih.
Sejak tadi Alisha menggeliat tidak karuan sambil terus mengapit alat vitalnya dengan guling. Alhasil dia mencoba memuaskan hasratnya sendirian.
Akan tetapi Alisha tidak kunjung mencapai kenikmatan yang dirinya inginkan. Sehingga dia akhirnya terpikir untuk melakukannya dengan Rifan lagi.
Diam-diam Alisha keluar kamar. Ia turuni tangga dan mendatangi kamar Rifan yang lokasinya berada di kamar belakang dekat dapur.
"Aku sudah gila! Aku memang gila," gumam Alisha. Ia sadar kalau tindakannya sekarang salah, tapi dirinya merasa tidak tenang bila tidak melakukannya.
Sejak kecil Alisha memang dikenal suka berbuat nakal. Ia juga terbiasa mendapatkan segala hal yang dirinya inginkan. Ketika Alisha berbuat salah, maka biasanya Rifan yang akan turun untuk menutupi atau menyelesaikan masalah.
Perlahan pintu kamar Rifan dibuka oleh Alisha. Dalam hati cewek itu berseru hore saat mengetahui pintunya tak dikunci. Maka masuklah Alisha dengan mudah ke kamar Rifan.
Setelah masuk, Alisha menutup pintunya kembali. Ia juga tak lupa mengunci pintunya.
Alisha berjalan menghampiri Rifan yang sudah terlelap di ranjang. Cewek itu lantas naik ke ranjang. Ia bangunkan Rifan dengan berbisik, "Fan... Rifan..."
Mata Rifan langsung terbuka lebar. Dia kaget sekali saat melihat ada seseorang di ranjangnya.
"Alisha? Ngapain kau di sini?" tanya Rifan.
"Aku bermimpi buruk! Aku boleh kan tidur di sini denganmu malam ini?" ujar Alisha.
Kau memanfaatkan waktu luangmu untuk mengambil kerja part time,
Selain mencari pengalaman, kamu juga bisa punya tambahan modal untuk merencanakan sebuah pertemuan kalian bisa lebih seru.
pejuang LDR seringkali butuh lebih banyak modal jika tidak dicermati, bisa membobol tabunganmu jika kamu tak hati-hati.
Andaikan pintu ajaib Doraemon benar-benar ada, kamu nggak akan berjuang dengan susah payah untuk menahan rindu.
Namun sayang kenyataanmya harga tiket perjalanan untuk bertemu dia yang justru nyata ada di hadapanmu...😂🤣
Karena sebaik-baik kita menyembunyikan sesuatu apalagi sesuatu itu adalah aib/keburukan.
Cepat atau lambat Tuhan akan selalu punya cara untuk mengungkapnya..🤫
Kata-kata itu mengingatkan kita bahwa tidak peduli seberapa kuat atau berpengaruhnya seseorang, mereka tidak akan pernah bisa lepas dari konsekuensi tindakan mereka..😰
Bagi beberapa pria yang memiliki prinsip tentang moralitas dan agama sepertinya akan berat menerima kenyataan itu tentu ada perasaan kecewa../Panic/
penunggu up cerita sudah banyak termasuk er