Ketika cinta terhalang oleh strata sosial. Maka memilih mencintaimu dalam diam adalah caraku.
Akankah semuanya berakhir bahagia? Atau hanya sebuah penantian yang sia-sia belaka.
Jika mencintaimu adalah sebuah dosa, maka biarkan aku tenggelam dalam dosa tersebut.
Kalia, seorang gadis yatim yang berjuang keras dalam hidupnya, dicintai seorang pria bernama Damar dengan jabatan seorang Letnan Kolonel yang berasal dari keluarga kaya raya.
Namun cinta mereka terhalang oleh sebuah dinding kokoh, yaitu Kasta kehidupan.
Akankan mereka dapat bertahan? Atau sebaliknya. ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan
"Saya takut, apakah tidak ada tugas lain yang dapat saya kerjakan? Misalnya laundry baju, bersihin rumah, atau apalah, yang penting jangan jadi pacar pura-pura. Saya gak bisa acting, Om," Kalia menelan kunyahannya, dan membuat pilihan pada Damar.
"Saya juga pintar masak, Om. Bisa buat makanan apa saja, yang penting jangan suruh acting," gadis itu menjelaskan kembali maksudnya.
Damar mencermati setiap kalimat yang keluar dari mulut sang gadis. Jika benar apa yang dikatakannya, maka sangat beruntung sekali pria yang mendapatkannya, sebab gadis sepertinya sudah sangat jarang ditemui untuk masa seperti ini.
Dimana para gadis hanya pandai berjoget alay diapplikasi Tok tok dan memamerkan wajah serta body-nya untuk dilihat banyak orang.
"Baiklah,
"Aku hanya ingin kamu yang melakukannya, atau aku memaksamu untuk membayar hutang itu malam ini," ancam Damar dengan nada penuh penegasan.
Sontak saja Kalia menyemburkan minum yang hampir diteguknya. "Jangan, jangan, Pak. Iya, saya mau. Tapi boongan saja kan? Gak beneran?" pintanya dengan wajah memelas.
"Tergantung situasinya. Saya akan jemput kamu sebelum jam delapan malam," ucapnya penuh penegasan.
"Jangan dong, Om. Itu kan jamnya mepet banget, saya harus shalat isya dulu, emangnya Om gak.shalat, ya? Jangan gitu Om. Dikasih Allah itu kemewahan jangan kufur, lalu lupa sama yang memberi rezeki," Kalia mencoba menyampaikan uneg-unegnya.
Tentu saja hal itu membuat Damar merasa ditampar. Sebab gadis cilik mencoba menasehatinya tentang sebuah arti kehidupan.
"Sok bijak kamu. Tahu apa tentang hidup ini?" jawab pria itu dengan nada tegas.
"Banyak tahu, Om. Aku tahu rasanya sakit mencari uang, aku tahu rasanya berjuang sendirian, aku juga tahu, rasanya direndahkan. Dimana orang-orang berduit hanya dapat berbuat sesukanya untuk memperlakukan mereka yang lemah," Kalia menyuapkan bakso terakhirnya, dan mengunyah dengan cepat.
Damar menatap sang gadis dengan sangat dalam. Lalu mencermati setiap kata yang dikeluarkan oleh Kalia.
"Kalau kamu tau rasanya sakit mencari duit, lalu kamu kemanakan uang saya? Kamu gunakan untuk apa?" desaknya dengan tatapan intimidasi.
"Aku akan membayarnya, tapi sabar dulu," sahut sang gadis dengan tatapan sendu. Ia melirik jam diponselnya, dan ia terhenyak saat melihat waktu sudah memperlihatkan pukul lima sore.
"Sorry, Om. Aku gak bisa lama, ada hal penting yang harus kerjakan," sahut sang gadis kecil yang langsung ngacir untuk menuju motor bututnya.
Damar tercengang. Sebab ia belum sempat meminta nomor ponselnya, dan ia bergegas membayar pesanannya tanpa mengambil kembaliannya.
Gadis itu telah mengemudikan motornya, melaju membelah jalanan yang mulai lengang, kali ini tujuannya sama, yaitu ke klinik tempat ibundanya dirawat.
Damar mengikutinya dari arah belakang. Ia merasa penasaran kemana arah perginya sang Kalia yang meninggalkannya begitu saja, tanpa pesan apapun.
Bahkan, pembahasan mereka belum tuntas.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya Kalia tiba didepan sebuah klinik. Ia sudah sangat terlambat untuk menjenguk sang ibunda, dan esok adalah hari terakhir dirawat diklinik ini.
Ia berlari kecil menuju ruangan tempat ibundanya dirawat. Ia membuka pintu dan masuk dengan tergesa-gesa.
Bu, bagaimana kabarnya?" tanya sang gadis dengan rasa khawatir.
Ia mengecup punggung tangan ibunya, dan mendekapnya dengan rasa khawatir. Ia ingin wanita itu kembali sehat seperti semula, dan hidup mereka penuh dengan cinta.
"Kal, kamu dapat uang darimana untuk membayar tagihan perobatan ibu? Kamu gak ada buat yang macem-macem kan?" Yatmi terlihat sangat cemas.
Bagaimanapun, Kalia adalah gadis remaja yang butuh pengawasan penuh dari orangtuanya, agar tidak terjadi hal-hal yang mengerikan, apalagi saat ini maraknya applikasi open booking out yang menyasar pada gadis remaja, dan semua itu demi memenuhi gaya hidup.
"Tidak, Bu. Percaya pada Kalia." gadis itu menggenggam jemari tangan wanita yang sudah melahirkannya dengan penuh kasih.
Yatmi mengusap ujung kepala puterinya. Segala doa dan pengharapan yang diinginkannya untuk keselamatan Kalia dari segala perbuatan yang diharamkan.
"Jangan kecewakan ibu, dan jangan hampakan harapan yang sudah ibu bangun selama ini,"
"Iya, Bu.. Jangan takut akan hal itu," Kalia terys berupaya meyakinkan aang ibunda, jika ia tidak melenceng dari norma-norma yang ada dikehidupan.
Saat bersamaan, Damar menguping dari balik pintu. Ia terdiam dengan wajah yang penuh simpati. Saat ia mengira gadis itu menggunakan uang miliknya untuk berfoya-foya, justru sebaliknya yang ia dapatkan.
Dimana gadis itu penuh dengan perjuangan dan juga air mata dalam menjalani kehidupannya.
Melihat hal tersebut, niat untuk mengerjai sang gadis berubah menjadi rasa empati. Dimana penderitaannya sudah cukup besar, dan ia tak tega untuk memberikan beban yang lebih berat lagi.
Melihat Kalia akan keluar dari ruangan, Damar bergegas pergi meninggalkan tempatnya, dan memasuki mobil, untuk mengintai dimana sang gadis itu tinggal.
Kalia terlihat keluar dari klinik, lalu terburu-buru menuju parkiran dan mengemudikan motornya dengan sangat laju. Ketika hampir dekat didepan sebuah toko grosir bahan pangan, Kalia melambatkan laju motornya, lalu berhenti depannya.
Damar yang sedari tadi mengintainya, seolah bagai mengintai target lawan, dan kali ini targetnya sudah membuatnya jatuh dalam suasana hati yanh berbeda.
Kalia memasuki toko, bukan toko pakaian untuk dinner, melainkan toko sembako yang mananya membeli bahan dagangan untuk malam nanti.
Setelah selesai, ia bergegas mengemudikan motornya, lalu meninggalkan lokasi dengan kecepatan yang cukup tinggi.
Setibanya dirumah, ia bergegas mengganti pakaiannya, lalu kembali bergelut dengan sayur mayur serta tepung.
Damar yang mengintainya dari balik dinding dapur yang sedikit berlubang, terdiam dalam sepi. Ia mendengar nyanyian token listrik yang berbunyi nyaring, seolah menjadi melodi yang semakin menyayat hati, bahwa kegelapan akan datang, jika tidak segera diisi.
Seorang gadis remaja yang mana seusianya akan happy-happy bersama teman-temannya, tetapi Kalia harus hidup mandiri.
Bahkan sepertinya tak ada waktu yang untuk beristirahat, Damar membayangkan betapa lelahnya sang gadis, yang berjuang dengan sangat keras, menerima takdir dengan lapang dada, tanpa membandingkan hidupnya dengan teman sebayanya.
Damar memperhatikan dinding rumah yang tampak rapuh. Bangunan yang sangat sederhana, dan bahkan ada yang banyak bertambal dengan seng yang sudah karatan. Tetapi ia tak pernah mengeluh, dan gadis sepertinya, adalah sosok yang sangat limitid edition, dan ia iba.
Pemuda itu beranjak pergi. Ia memasuki mobilnya, lalu meninggalkan kediaman Kalia. Sepanjang jalan, ia merenungi hidupnya. Sedari dalam kandungan, ia sudah bergelimang harta. Ia tak perlu susah payah untuk mendapatkan apapun yang dimintanya, semua tersedia dengan begitu sangat mudah.
Tetapi gadis itu, untuk sekedar token listrik saja yang harganya dua puluh tiga ribu, ia harus bergelut dengan tepung, dan menjual sebanyak dua puluh tiga buah, dan itu harus ia dapatkan lima hari sekali, karena alat token itu kembali bernyanyi dengan nada nyinyir.
~Sorry telat Up, si bungsu rewel. Sari siang semalam mau up, tapi diganggu terus🙏
kan si mariana ini emosian bget sihh nnti anak2 nya g mai sama dia nnti nagis darah
wis tgu aja nasib mu di jauhi anak mu
bu yatmi meski sederhata tp mendidik dgn penuh kasih sayang dan cara didik nya g kaleng2
karam mana yg akan di tuai 🤭
terhura aku kak 😭
seorang ibu yg di pisahkan dgn putranya slm berpuluh th hadehh 😢😢😢
kn mariana dan yatmi sama-sama melahirkan ,,, tp anak nya mariana meninggal dan yatmi pendarahan melahirkan si damar ,,, akhirnya si damar di ambil sama feernando buat gantiin anak nya yg meninggal ❓🤔
jd bingung aku 🤔🤔🤔❓❓
baru jg tuh congor nya susi ngehina bu yatmi dan kalia ,,, eeee tiba-tiba anak nya pulang ma laki nya bu suri dan parah nya di labrak donk di rumah nya 🤣🤣🤣
jalang teriak jalang 🤣🤣🤣🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️